mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 33
Tak seindah yang terbayangkan
Cinta suci hanya sebatas mimpi
Saat mentari menghilang pergi
Datang menyiram malam yang sepi
Bayangmu pun menghilang
Lamunanku mendalam
Teringat salah
Yang kau lakukan
Berjuta rasa penyesalan
Perih kecewa yang aku rasakan
Kau yang tak pernah aku ragukan
Akan setia dalam percintaan
...****************...
"Kenapa ma ."tanya Ardy .
"tidak ada ,"jawab mama kahanza .Ardypun tidak banyak bertanya .
Setelah beberapa hari Ardy tidak berada di kantor karena menyelesaikan urusan jual beli rumah dan pindahan rumah . Ardy tersemyum ceria , dia sudah cukup mengantongi uang untuk menganti kerugian proyek besarnya .
"Tiara , siap siap kita akan ke tempat proyek ."ucap Ardy.
"proyek yang mana pak ."tanya mutiara.
"proyek yang kamu bahas beberapa hari yang lalu ."jawab Ardy .
"hah ba bapak , sudah dapat dana untuk proyek itu ."tanya Mutiara terkejut dan haru .
"Ya , saya menjual rumah besar saya , atas ijin mamaku . Semoga di dalam dana ini juga ada restu mamaku ."ucap Ardy .
"Amin , subhanalloh . Semoga berkah menyertai langkah kita mewujudkan impian klien kita pak ."ucap mutiara .
"ayo kita berangkat ."ucap Ardy .
"ya Alloh ridhoi langkah kami , bersama ridho ibu pak Ardy . Untuk mewujudkan proyek ini , demi menyelamatkan banyak nya keluarga para karyawan yang menahan lapar ,ya Alloh . Aminn ."gumam hati mutiara .
Ardy dan Mutiara pergi mengendarai taxsi , menuju ke lapangan kerja proyek lama .
"kita juga harus bisa cari kerjaan lain yang bisa di andalkan . Dan proyek ini biar aku yang pantau."ucap Ardy .
"ya pak saya setuju , tapi apa bapak sudah bicara sama pemilik proyek ini ."tanya mutiara .
"oh iya , saya lupa ." Ardy menepuk jidad sendiri dan langsung mengeluarkan ponselnya . Ia segera menghubungi rekan kerjanya .lama mereka bicara lewat ponsel nya . Mutiara tetap setia menunggu Ardy hingga selesai bicara .
"alkhamdulillah dia setuju dengan usul kita ."ucap Ardy dengan wajah dan mata penuh binar kebahagiaan .
"pak bisa tunggu kami sebentar .kami hanya ingin mengecek keadaan proyek di dalam sana ."ucap mutiara
"baik mbak ."ucap sang sopir .
Mereka telah memasuki area pembangunan .banyak alat alat proyek yang berserak kan .Ardy yang dulunya melihat itu semua dengan lutut gemetar , tapi detik ini ia menatap dengan senyum bahagia .tak terhitung berapa banyak dan lebar sudut bibir Ardy mengeluarkan senyum semenjak dekat dengan Mutiara .
"Tiara ." ucap Ardy meraih bahu mutiara .
"iya pak ," mutiara tersentak dan reflek mundur .
"Maaf , saya hanya ingin mengucapkan terimakasih . Kalau bukan karena kamu mungkin hari ini aku masih tetap bersimpuh di sini , bukan berdiri tegak seperti hari ini ."ucap Ardy .
"Bapak aja yang berlebihan . Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai sekretaris bayangan , untuk bapak selama bapak belum mendapatkan sekretaris baru ." ucap mutiara .
"kenapa harus sekretaris bayangan , yang ada itu kekasih bayangan ,"ucapan Ardy terhenti ketika sepontan manik mata terkejut mutiara menembus manik matanya .ada desiran aneh yang menjalar ke lubuk hatinya .
Ngilu , sedih dan kelembutan yang dapat ia rasakan . Mutiara segera menarik tatapan matanya .
"Bapak sudah selesai ,kita bisa kembali ke kantor memberi kan kabar bahagia ini pada rekan kerja kita di kantor , "ucap mutiara langsung pergi meninggalkan Ardy . Ardy bagai kerbau yang di cocok hidungnya mengikuti perkataan dan langkah mutiara dari belakangnya .
Mutiara dan Ardy telah sampai ke perusahaan lagi , sambil jalan mutiara memberi kabar pada mereka , yang ia jumpai untuk memberi tau yang lain nya untuk berkumpul di ruang rapat .
"Ada apa lagi ." pertanyaan silih berganti keluar dari mulut mereka .tanpa ada jawaban .
setelah semua telah berkumpul .Ardy dan mutiara memasuki ruang rapat . Dari tadi ruang rapat bagai pasar pahing . Melihat kedatangan Ardy semua diam dan fokus pada Ardy dan mutiara yang baru datang .
"Terimakasih atas perhatian semua nya , hari ini saya kumpulkan kalian semua , karena ada kabar baik yang harus kalian tau ."ucap Ardy yang berhenti bicara dan menatap mutiara sebentar .
" Kita telah berhasil mengatasi proyek besar kita yang terbengkalai ." suara gemuruh tak percaya dari karyawan membuat Ardy diam tak dapat meneruskan kata katanya .
"semuanya tenang dulu , saya tau teman teman pasti tidak percaya dengan keberhasilan kita kan . Karena itu saya berharap , kabar ini bisa menjadi cambuk , semangat juang kita untuk membantu Pak Ardy membangkitkan kembali perusahaan ini , lebih kokoh dari sebelum nya ."ucap mutiara .tersenyum menatap seluruh karyawan .
"semangat hidup pak Ardy , sukses pak Ardy ."ucap dan teriak para karyawan .Ardy hanya tersenyum menatap mutiara yang tersenyum juga menatap semangat berkobar para karyawan .
"kamu sudah mau pulang ."tanya Ardy yang melihat mutiara sudah berkemas dan mengambil tas slempangnya .
"iya pak , apa masih ada pekerjaan yang belum selesai , atau harus ada yang di kerjakan ."tanya mutiara .
"tidak , bukan itu . Kalau kamu sudah mau pulang , kita bisa pulang sama sama ." ucap Ardy .
"Pulang sama bapak ."tanya mutiara menaikkan alisnya .
"iya ,kita pulang bersama , mungkin di dalam taxsi kita jiga bisa bahas soal pekerjaan kantor juga kan ."alasan Ardy pada mutiara .yang sebenarnya entah kenapa , ia merasa nyaman berada sama mutiara .
" iya boleh juga pak ."jawab mutiara dengan datar .
"baiklah , ayuk ."ajak Ardy yang melangkah oergi lebih dulu .dan di ekori oleh mutiara di belakangnya .
Kebetulan Dimas tidak ada kesibukan kuliah , di rumah saja bosen . Diam diam Dimas datang ke kantor untuk menjeput mutiara .lama ia menunggu mutiara di luar ,tanpa memberi kabar mutiara , ia takut mutiara akan kerja dengan buru buru . Saat melihat Mutiara keluar , dimas segera memanggilnya .
"sayangg ." panggil Dimas . Yang berdiri di depan pintu pagar perusahaan sambil melambaikan tangan . Tanpa memperdulikan Ardy yang jalan di depan mutiara .
"kamu dan Dimas sudah jadian ."tanya Ardy kepada mutiara .
"eng engak kok pak , paling dia cuma prank doang panggil aku kayak gitu ."balas mutiara dengan wajah malu .
"Kalau beneran juga ngak papa ,kalau mau pacaran juga boleh , kantor ini tidak melarang ." sanggah Ardy yang sebenarnya hatinya sedang kempas kempis entah kenapa . Mutiara hanya tersenyum dengar ucapan Ardy .
"Bagaimana mau pacaran . Sampai sekarang saja , Dimas hanya anggap aku sebagai sahabat dekatnya saja ."gumam Mutiara dalam hati penuh kecewa .
"Mohon maaf pak , Dimas sudah menjemput saya ,"ucap Mutiara .
" ya tidak apa apa silahkan ."ucap Ardy . Dengan expresi kecewa . Mutiara segera berlari ke arah Dimas .
"hai sayang ." sapa Dimas lagi .
"sayang , sayang , kamu tidak melihat ada pak Ardy di depan aku ."ucap mutiara .
"oh iya , aku tak melihat pak Ardy . Aku hanya perhatiin kamu seorang."ucap Dimas .
"Alah gombal hambel kamu , yuk pulang ."ucap mutiara .