Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 ( Latihan! )
•
•
•
•
"Ah, Eunha. Ruka mana?" tanya SinB panik ketika ia masuk klinik.
"Tidur. Kamu lagi, kontrol dong!" sembur Eunha.
"Iya, iya maaf. Tadi kelepasan." Balas SinB penuh penyesalan.
"Lain kali jangan gitu lagi!"
Blablablabla... cukup lama Eunha menceramahi SinB. Mungkin saat ini kuping SinB sudah panas.
"Udah marahnya?" tanya SinB yang melihat Eunha tidak menceramahinya lagi.
"Udah." Jawab Eunha.
"Ya udah. Hey, ayo ikut. Kita bangun tenda buat nanti malam." Ujar SinB kepada Ahyeon, Haram, Rora dan Chiquita yang sedari tadi berdiri mematung memperhatikan pembimbing divisi 3 tidak berkutik menghadapi seorang Eunha, yang mungkin bisa disebut "dokter kampus".
Dengan segera, mereka mengikuti SinB, keluar untuk membangun tenda. Langit berubah warna menjadi oranye. Kelelawar mulai berkeliaran keluar dari sarangnya. Udara pun berubah menjadi dingin. Kini senja menyambut mereka yang telah melewati hari pertama ospek dengan mentari senjanya yang indah. Dalam ospek kali ini, mereka semua berkemah di kampus. Gotong-royong, bahu membahu membangun tenda untuk mereka bernaung dibawah langit malam dan berlindung dari dinginnya udara dini hari. Suasana saat itu tidak terlihat seperti sedang ospek, melainkan seperti para pramuka yang sedang Wajah tegang mereka di siang hari tadi berganti menjadi senyum ceria layaknya anak kecil yang girang karena akan melakukan camping pertama mereka, bercampur dengan bau keringat dan letih di sekujur tubuh, para maba akhirnya selesai membangun tenda terakhir mereka.
3 buah tenda besar. Sangat besar, berdiri di lapangan utama. Tidak terasa langit pun berubah gelap dan sang bulan pun menunjukan dirinya di langit malam dengan cahayanya yang pucat. Saat ini waktu istirahat bagi mereka. Semua panitia dan peserta ospek. Sebagian mereka ada yang menyantap makan malam, ada yang mengantri di depan kamar mandi. Entah untuk buang hajat atau untuk mandi. Sebagian juga ada yang terlelap di bawah pohon besar di taman sekolah. Semuanya berserakan tak beraturan.
Tidak luput juga Rora, Haram, Chiquita dan Ahyeon yang tergeletak kelelahan di tenda 3. Tenda khusus perempuan.
"Gila, Baru kali ini kecapean kayak gini." Ujar Haram lesu.
"Sama..." timpal Ahyeon..
"Ah, ternyata kalian disini." Ujar Lisa yang baru datang entah dari mana.
"Capek ya? Kalah dong kalian sama Ruka." Ujar Rose yang muncul dari balik Lisa.
"Ruka? Bukannya dia lagi tidur?" tanya Chiquita.
"Engga. Dia udah bangun. Lagi berhadapan sama SinB di lapangan 3." Jawab Rose.
"Hah?! Bukannya dia tadi kalah sama Kak SinB? Nantangin lagi?" tanya Rora tidak percaya.
"Engga kok. Ini bukan duel. Liat aja sana. Seru loh!" ujar Lisa.
DRAP! DRAP!
Dengan segera, mereka berempat langsung bangkit dan lari menuju ke lapang 3 untuk melihat Ruka berhadapan dengan SinB. Seolah letih yang menyelimuti mereka hilang, mereka sampai di lapang 3. Terkejut, mereka melihat Lisa dan Rose yang sudah ada di lapangan 3, menoleh ke arah mereka dengan senyum mereka yang khas. Hangat.
"Lama amat sih." Ujar Lisa yang tiba-tiba sudah berada di belakang mereka.
"Iya nih. Kemana kemampuan kalian. waktu tadi siang?" tanya Rose yang juga tiba-tiba sudah di hadapan mereka.
Layaknya anak kecil yang melihat hantu pertama kali, mereka begitu terkejut melihat kecepatan Lisa dan Rose.
"Lho... Lhoo.. tapi... tadi..." ucap mereka berempat terbata-bata.
"Haha, daripada terkejut kayak gitu, mending perhatiin Ruka tuh yang lagi latihan sama SinB." Ujar Rose menunjuk ke tengah lapangan yang jika dilihat sekilas kosong. Tidak ada satu insan manusia pun di sana.
"Hah? Mana mana?" ujar Haram dan Ahyeon yang bingung mencari yang dimaksud oleh Rose sementara mereka memindai sekeliling lapang.
"Ada, tapi gerakan mereka cepat." Ujar Rora dingin.
"Itu kecepatan pemilik aura hitam." Ujar Chiquita takjub.
Melihat reaksi mereka berempat, Lisa dan Rose hanya bisa tersenyum simpul. Sementara Haram dan Ahyeon masih memicingkan mata mereka. Berusaha mencari apa yang dilihat Chiquita dan Rora..
"Hei hei, jangan asik sendiri dong. Dimana sih?" tanya Haram masih kebingungan.
"Itu, di pojok sana. Tuh, Ruka ngehindar dari serangan Kak SinB." Tunjuk Chiquita ke pojok lapangan. Tapi Haram masih juga belum bisa melihat mereka berdua.
"Hmm... Haram sama Ahyeon, coba sini ikut Aku. Mau tambah kuat ga?" tanya Rose.
"Tapi, Ruka sama Kak SinB?" tanya Ahyeon.
"Iya, sekarang ini kalian belum bisa ngeliat mereka. Kalian masih hijau." Ujar Rose.
"Hijau?" tanya mereka berdua saling bertatapan bingung.
"Kalian belum bisa baca aura?" tanya Rose terkejut.
"Kayaknya sih..." jawab mereka berdua lesu.
"Ya udah makanya sini. Aku latih biar aura kalian berubah dan kalian bisa lihat aura. Tapi berat latihannya.. Soalnya waktunya cuman malem ini, ditambah lagi kondisi tubuh kalian yang udah kelelahan." Ujar Rose.
"Minum ini aja. Ini ramuan buatanku. Bisa memulihkan stamina. Langsung!" ujar Eunha yang ternyata juga datang ke lapangan 3 sambil membawa 4 botol yang berisi cairan berwarna biru.
"Nah, ini baru Eunha! Selalu ada di saat yang tepat." Ujar Lisa.
"Nih, minum." Ujar Eunha sambil
memberikan ramuannya.
"Ini bukan racun, kan?" tanya Chiquita curiga.
"Udah, minum aja!" jawab Lisa.
Tanpa basa-basi lagi, mereka meminum ramuan yang diberikan Eunha dengan sekali teguk.
SSSHH!!!
"Nah, gimana?" tanya Eunha.
"Ajaib! Gak capek lagi. Beneran!" ujar Chiquita terkejut.
"Berarti latihan dimulai." Ujar Rose yang tiba-tiba melancarkan serangan dadakan ke arah Ahyeon dan Haram.
•
•
•
•