Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Lemon Menolong Dewi & Lea
"Sebelumnya saya minta maaf Tuan, sebenarnya banyak yang ingin bergabung dengan kita, cuman..!!"
Hasrat Naibaho berkata terbata-bata, dia takut salah berucap membuat Tuannya murka.
"Cuman apa?" Lemon berkata dengan suara tegas.
"Cuman.. saya tidak bisa menjawabnya Tuan, ketika mereka bertanya dengan Nama Organisasi kita!" Hasrat berkata dengan nada sedikit gemetaran.
"Baik..!! Nama Organisasi kita.. (Yayasan Kuil Naga)..." Lemon berkata dengan nada dingin.
Kemudian dia melanjutkan: "Besok kamu Urus semua bagian Administrasinya, saya serahkan semuanya ditanganmu untuk diurus, nanti saya transfer biaya, sekalian kamu cari Rumah, untuk tempat perkumpulan Yayasan kita".
"Baik Tuan.. Saya berusaha semaksimal Mungkin" Hasrat Naibaho berkata dengan hormat.
Disisi lain Dewi pamit untuk keluar dengan alasan ke Toilet, kemudian dia mengintip Lemon yang sedang duduk dan berbicara dengan seseorang.
Dewi memperhatikan orang itu, namun orang itu tidak dikenalnya sama sekali, sehingga dia memutuskan untuk kembali kedalam Ruangan.
Kembali diruangan Karaokean, makanan pesanan mereka telah sampai dimeja, dan Lea memesan Bir.. *Bir Bintang 5.
Selesai makan, Lea dan Beberapa Teman mereka yang lain, bernyanyi sambil meminum bir yang sudah ada diatas meja.
Semakin lama semakin banyak botol bir yang sudah kosong, sehingga membuat Lea dan beberapa temannya menjadi Mabuk.
Kecuali Dewi yang hanya menenggak setengah gelas saja, dia tidak bisa meminum-minuman beralkohol terlalu banyak.
Waktu terus berlalu dan waktu sudah mulai larut, beberapa diantara mereka mulai Pulang kerumah, Lea dan Dewi juga ikut keluar dari Hotel menuju Basemen tempat parkir.
Dewi memapah Lea yang sudah Mabuk, dan bajunya sedikit naik keatas karna dipapah oleh Dewi, sehingga tubuhnya yang mulus dan Perutnya yang putih terlihat jelas diterangi lampu-lampu dipojok parkir.
Tiba-tiba dari ujung koridor parkir Lampu Led Mobil yang sangat menyilaukan Mata menerangi Dewi dan Lea.
Sehingga Dewi tidak bisa berjalan dan hanya bisa mengangkat satu tangannya, menahan sinar cahaya Lampu Mobil karna menerangi Matanya.
Mobil itu berhenti tepat didepan mereka, kemudian 3 orang pria tampan keluar dari dalam mobil itu.
"Hai cantik biar saya bantu memapah temanmu itu, supaya kamu tidak kecapean!".
Salah seorang pria berjakung panjang bersuara.
"Tidak! Terimakasih atas bantuannya, tidak apa-apa saya sendiri" Dewi menjawab acuh-tak acuh.
"Aahh.. Jangan banyak bicara! Langsung kita sikat saja, selagi tidak ada orang" Pria pendek disamping yang terlihat sempoyongan karena mabuk angkat bicara.
Dewi yang mendengar rencana Jahat mereka, mempercepat langkah kakinya, namun dia tetap saja tidak bisa melangkah dengan cepat, karna Lea berjalan terhuyung-huyung.
"Betul! Kita langsung sekap mereka, lalu kita bawa ditempat aman! Sepertinya gadi-gadis ini mampu memuaskan kita dalam satu malam" pria nomor 3 yang memakai cincin batu akik berkata, sambil menjulurkan lidahnya keluar.
"Ya sudah!. Cepat kalian tangkap mereka" Pria berjakung panjang memberi perintah kepada kedua temannya.
Segera Pria pendek yang sempoyongan dan Pria batu Akik mendekati Dewi dan Lea, namu sebelum mereka mendekat.
Dewi berteriak membentak "Mau apa kalian! Kalian jangan coba-coba untuk mendekat! Kalau tidak saya akan berteriak.
Pria Pendek dan Pria batu akik saling memandang ketika Dewi membentak Mereka, kemudian mereka tertawa terbahak-bahak
"Hahahaha... Kamu mau teriak? Silahkan saja Nona Manis, coba kamu lihat sekarang jam berapa? Apakah ada yang mendengarmu ditengah malam begini".
Pria batu akik berkata dengan nada suara mesum.
"Sudahlah nona cantik, kamu jangan menolak! Cuman sebentar saja kok, lagipula hanya saat pertama sakit setelah itu kamu keenakan bagaikan berada dilangit ketujuh".
Pria pendek berkata sambil mereka tertawa kegirangan "Hahahah".
"Dasar Lelaki br*ngsek! Otak Mesum, jangan harap kalian bisa menyentuh kami" Dewi berkata menggertakan giginya, dan mengeluarkan Telepon dari dalam tas kecilnya.
Namun tidak sempat dia meraih Teleponnya, tangannya sudah dipegang oleh Pria batu Akik.
"Dasar b*jingan!.. Cepat lepaskan saya" Dewi berontak kepada pria batu akik.
Sedangkan Pria pendek memegangi Lea, Lea sudah tidak sadar akan bahaya yang menimpa mereka.
Pria pendek tersenyum senang ketika dia memapah Lea dengan memeluknya, dia mencium aroma tubuh Lea yang membuat matanya semakin berbinar, bagaikan kuda liar dihutan Amazon.
Pria berjakung yang berdiri didepan Mobil, melihat kedua temannya sudah memegangi kedua gadis tersebut.
Dia tersenyum bahagia kemudian menyilangkan kedua tangan didada. "Kamu jangan bergerak!, kalau tidak! saya akan mematahkan satu tanganmu!".
Pria batu akik mengancam Dewi yang meronta-ronta.
Dewi yang diancam hanya pasrah dengan keadaannya, kemudian dia melihat Lea yang sudah berada ditangan pria pendek, membelai lembut rambut Lea.
Dewi menggertakan giginya berteriak "B*jingan! Lepaskan kami!".
Plok.. Satu tamparan mendarat dipipi kiri Dewi, yang membuatnya bungkam dalam sekejab.
"Cepat bawa masuk kedalam mobil" pria berjakung berkata.
Namun sebelum mereka melangkah, satu tendangan didada Pria pendek yang membuatnya tersungkur dan jatuh ketanah.
Plo plok plok... Tamparan keras dikedua pipi si pria batu Akik, yang membuat dia terhempas jatuh kelantai, dan beberapa giginya jatuh.
Dewi hanya bisa memperhatikan Pria pendek dan pria batu Akik, ketika mereka sudah tersungkur jatuh dilantai.
"Dasar P*ngecut!.. Lelaki Bencong.. Kalian hanya berani bertindak kepada Wanita".
Suara seorang lelaki bergema ditelinga Pria berjakung panjang, yang kini sudah berdiri sejajar dihadapannya.
Kemudian satu pukulan "Duuarr..." pukulan mengena dibagian Perut Pria berjakung panjang, yang membuat pria berjakung panjang terdorong mundur 5 meter kebelakang.
"Sialan!.. Siapa kamu...!! Beraninya kamu ikut campur urusan kami!" Pria berjakung panjang berteriak.
Dewi yang melihat bayangan dan suara yang sangat familiar, dia sangat terkejut.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini