NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Natasya Amira seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa harus menikah dengan Reza Setiawan Admaja, seorang pria berusia 27 tahun yang tak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri. akankah pernikahan yang tak di dasari cinta tersebut akan bahagia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Doni.

Pagi yang cerah, secerah hati Reza, yang saat ini tengah asyik memandangi wajah cantik Tasya yang masih terlelap. kebahagian saat ini menyelimuti hati Reza, tatkala ia memandangi gadis cantik, yang saat ini tubuhnya hanya di balut oleh selimut. senyum genit semakin merekah di wajahnya, ketika Reza melihat leher cantik istrinya, yang sebelumnya putih tanpa noda, pagi ini terlihat begitu banyak tanda merah tanda kepemilikan.

"Sebuas inikah aku menikmati tubuhnya, sampai meninggalkan begitu banyak tanda merah di leher istriku." gumam Reza lirih seraya tersenyum, ketika menyadari begitu banyak tanda kepemilikan di leher Tasya.

Reza semakin melebarkan senyumannya, ketika mengingat bagaimana menggemaskannya wajah istrinya, saat melayaninya semalam.

"Kamu memang sangat cantik sayang, tidak heran jika banyak pria di luar sana yang tergila gila padamu. aku merasa menjadi pria yang paling beruntung, bisa memiliki dirimu seutuhnya." Lanjut gumam Reza seraya mengelus lembut wajah istrinya. Sementara Tasya yang merasakan sentuhan itu menggeliatkan tubuhnya, hingga pemandangan tersebut terlihat menggoda oleh Reza.

"Mas." Ujar Tasya yang masih memejamkan matanya, ketika Reza mengabsen setiap inci wajah serta lehernya.

"Mas pengen lagi sayang." mendengar suara lirih manja sang suami, membuat Tasya segera membuka matanya.

"Mas, apa nggak capek, semalamkan udah masa mau nambah lagi sih??." mendengar ucapan Tasya senyum genit kembali terukir di wajah Reza.

"Mas nggak akan capek, untuk menikmati tubuh kamu sayang." jawab Reza kemudian menindih tubuh istrinya, hingga kejadian semalam kembali terulang pagi ini. mungkin karena tidak ingin mengecewakan suaminya, atau karena juga menikmati kegiatan itu. sehingga Tasya tidak menolak ajakan suaminya untuk kembali bercinta.

"Mas mandi gih, entar terlambat lagi ke kantor!!." seru Tasya ketika kegiatan di pagi hari mereka baru saja usai.

"Mandi bareng yuk!!." ajakan Reza sontak membuat mata Tasya membulat sempurna.

"Mas apa apaan sih, nggak ah,,," penolakan di lontarkan Tasya, dengan pandangan malu malu.

"Hari ini Raka akan datang membawa berkas yang akan mas tanda tangani, karena hari ini mas nggak pergi ke kantor." Ucap Reza sebelum berlalu ke kamar mandi.

"Aarrgghh,,,kenapa rasanya sakit banget kayak gini sih??." Tasya mengeluh sakit di pangkal pahanya, ketika hendak bangkit dari tempat tidur.

"Aaarrrghh." Tasya kembali meringis.

"Kamu kenapa Sayang??." suara Reza yang baru saja menyelesaikan mandinya, mengejutkan Tasya yang sejak tadi kesulitan untuk berdiri.

"Nggak papa kok mas." Sahut Tasya yang masih malu mengatakan pada suaminya, jika saat ini area sensitifnya masih terasa nyeri, sehingga ia sulit untuk melangkah.

"Masih sakit banget ya??." Reza sedikit berjongkok di hadapan Tasya, yang tengah duduk di tepi ranjang. kemudian di jawab anggukan oleh istrinya.

"Maafin mas ya sayang, mas nggak bermaksud untuk membuat kamu kesakitan seperti ini." Reza mengelus lembut puncak kepala Tasya.

"Nggak apa apa mas, nanti juga sakitnya hilang."Tasya mengukir senyuman manis di bibirnya, agar tidak membuat suaminya merasa bersalah.

"Sini,, biar mas bantu ke kamar mandi!!." Reza membopong tubuh istrinya menuju kamar mandi. dengan wajah yang masih nampak malu malu, ketika Reza membopong tubuhnya ke kamar mandi.

"Apa perlu mas mandiin sekalian??." pertanyaan Reza sontak membuat wajah Tasya semakin merona karena malu.

"Nggak perlu mas, yang sakitkan bukan tangan aku. aku bisa mandi sendiri kok." jawaban Tasya dengan wajah yang masih merona membuat Reza menggeleng tidak percaya dengan kepolosan istrinya.

"Apa lagi yang dia malukan, di saat aku sudah melihat bahkan menikmati setiap inci tubuhnya." bathin Reza dengan senyuman menggoda ala Reza setiawan Admaja, seorang pengusaha muda yang terkenal tampan dan juga mapan.

"Mas sekarang keluar deh!! gimana aku mau mandi kalau mas masih di sini??." seru Tasya dengan sebuah Selimut yang masih melilit di tubuhnya, walau sudah berada di kamar mandi.

"Oke,,, oke,,, mas keluar,, tapi apa lagi sih, yang kamu malukan sama mas Sya?? semua sudah pernah mas lihat, bahkan mas sudah merasakannya." ucapan Reza membuat Tasya mendorong paksa tubuhnya untuk keluar dari kamar mandi.

"Mas Reza genit banget sih." gumam Tasya tersenyum usai menutup pintu kamar mandi.

Di saat Tasya sedang sibuk dengan ritual mandinya, Reza yang baru saja usai mengenakan pakaian santainya tersebut, terlihat tengah menerima telepon dari seseorang.

"Jangan menerimanya,,, beritahu pada tuan Wijaya, jika saya ingin bertemu dengannya pukul sebelas siang nanti!!." seru Reza pada seseorang di seberang telepon.

"Mas ngomong sama siapa??." selidik Tasya ketika melihat raut wajah tak biasa terukir di wajah Suaminya, saat ia baru saja keluar dari kamar mandi.

"Raka, mas ngomong sama Raka." sahut Reza kemudian kembali mengembangkan senyum di wajahnya.

***

Sementara Di perusahaan Admaja Group, Raka yang saat ini tengah kwalahan menghadapi seorang pegawai wanita, yang di utus oleh tuan Doni Wijaya.

"Bagaimana tuan,,, apa yang di katakan oleh pimpinan anda??." Ujar Sarah ketika Raka baru saja berbicara dengan Reza melalui sambungan telepon.

"Maaf Nona, saya tidak bisa memberi anda jawaban, biar tuan Reza saja yang berbicara langsung pada atasan anda!!." seru Raka dengan raut wajah datar pada Sarah.

"Katakan pada atasan anda!! jika tuan Reza ingin bertemu dengan beliau, pukul sebelas siang nanti." seruan Raka di tanggapi manyun oleh Sarah, yang kesal dengan sikap dingin pria itu.

"percuma juga punya wajah tampan, kalau sikapnya dingin banget udah kayak es aja. perempuan bodoh mana, yang mau menjalin hubungan dengan pria seperti anda tuan?? lagian apa susahnya sih, tinggal terima aja udah selesaikan." tidak hentinya Sarah mengumpat dalam hati.

"Apa anda masih belum paham dengan ucapan saya barusan Nona??" pertanyaan Raka seketika membuat Sarah gelapanan.

"Haaah??." ujar Sarah yang tidak sepenuhnya mendengar ucapan Raka tadi.

"Begini Nona,,, jika anda sudah paham dengan maksud perkataan saya tadi, silahkan pergi dari sini!! dan jangan lupa katakan pada tuan Wijaya, jika pimpinan saya ingin bertemu dengannya pukul sebelas siang nanti!." ucapan tegas Raka yang, di sertai raut wajah datar .

"Tapi tuan_" ucapan Sarah terhenti ketika Raka sudah melangkah pergi meninggalkan dirinya yang masih diam mematung.

"Dasar pria Dingin." umpat Sarah.

Sarah pun kembali ke perusahaan Wijaya group, masih dengan membawa sebuah amplop yang tadi di tolak Oleh Raka, Asisten Reza. setibanya Sarah, ia segera di sambut oleh Doni yang sejak tadi menunggu kabar darinya.

"Bagaimana Sar, apa tuan Admaja menerima pesangon yang aku berikan kepada Tasya??." tanya Doni ketika Sarah baru saja tiba. dengan melihat gelengan dari Sarah,Doni paham jika Reza menolak untuk menerimanya.

"Tapi kata asisten tuan Admaja, Beliau ingin bertemu dengan anda di restoran xxx pukul siang nanti tuan." ucap Sarah usai menggeleng tadi.

"Jika menolak, lalu mengapa tuan Admaja ingin bertemu denganku?? apa dia marah dengan niat baikku?? aku sama sekali tidak bermaksud menyinggung perasaannya. semua itu aku lakukan karena rasa terima kasihku pada mantan pegawaiku" bathin Doni seraya berpikir keras.

Doni sengaja meminta Sarah untuk mengantarkan amplop tebal yang berisikan sejumlah uang untuk Tasya, tapi tidak ingin Reza yang saat ini berstatus suami Tasya salah paham, maka Doni meminta Sarah untuk mengantarnya di perusahaan Admaja. secara tidak langsung meminta izin dari Reza, sebagai suami Tasya. bukan hanya Tasya saja, tetapi Doni selalu memberikan pesangon pada pegawainya yang sudah berhenti bekerja.

Sebelum hendak menemui Doni di sebuah restoran, Reza menemani istrinya untuk menemui beberapa orang asisten rumah tangga,.yang sengaja mulai hari ini di pekerjaan Reza di rumah mereka. agar istrinya tidak perlu lagi capek capek mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

"Mas,,, kenapa harus menyewa asisten rumah tangga sebanyak ini sih mas, satu aja kan cukup??." ujar Tasya ketika melihat lebih dari dua orang asisten rumah tangga, yang sibuk berkutat di dapur sementara yang lainnya sibuk bersih bersih.

"Biar kamu nggak perlu lagi capek capek ngurusin rumah. biar tenaga kamu, di simpan saja untuk melayani mas." Ucap Reza sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Mas genit banget sih, apa nggak malu kalau di dengar sama mereka." sahut Tasya sembari memberi cubitan kecil di pinggang Reza.

"aaawwwhhh." rintihan Reza, sontak membuat hampir semua mata para asisten rumah tangganya menatap ke arah suara.

"Ada apa den?? den Reza nggak apa apa kan??." selidik bi Romlah salah satu asisten rumah tangga mereka.

"Nggak papa bi, tadi hanya di gigit semut kok." bukannya Reza yang menjawab malah Tasya.

"Oh,,,gitu ya." jawab Bi romlah yang senyum senyum, melihat tingkah menggemaskan kedua majikannya.

"Sayang ini ATM buat keperluan kamu, jangan lupa pinnya ulang tahun kamu." ucap Reza seraya memberikan sebuah ATM Cart pada istrinya.

"Nggak perlu mas, kalau aku butuh sesuatu biar minta ke mas Reza aja nanti." jawab Tasya.

"Sayang,,,, kamu itu istri mas, sudah menjadi kewajiban mas untuk menafkahi kamu." ujar Reza dengan tatapan penuh kasih.

"Makasih ya mas, sebenarnya aku tidak begitu membutuhkan ini, lagian kebutuhan rumah sudah semua mas penuhi." jawaban polos yang terlontar dari mulut sang istri, lagi lagi membuat Reza melebarkan senyum di wajahnya.

"Polos banget sih kamu sayang!!." kecupan lembut mendarat di kening Tasya, sebelum Reza melangkah menuju mobilnya.

"Mas pergi dulu." pamit Reza yang tidak mengatakan pada istrinya jika ia akan bertemu dengan Doni.

Setibanya di sebuah restoran mewah, sudah terlihat Doni yang duduk di sebuah meja yang berada di restoran tersebut.

"Selamat siang tuan Admaja." sapa Doni ketika melihat Reza menghampiri dirinya.

"Selamat siang." sahut Reza yang kemudian duduk di sebuah kursi berhadapan Dengan Doni.

"Maaf tuan Admaja, saya tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan anda tapi _." ucapan Doni terhenti tatkala Reza menyela.

"Saya mengerti maksud anda tuan Wijaya, tetapi saya harap anda juga mengerti dengan posisi saya sebagai suami Tasya." selaan Reza membuat Doni tertegun sejenak, kemudian kembali bersuara.

"sebelumnya saya minta maaf Tuan Admaja, saya tidak melakukan itu hanya kepada istri anda. tetapi saya memberikan pesangon kepada semua mantan pegawai saya." Doni mencoba menjelaskan agar tidak ada salah paham di antara mereka.

"Saya paham betul dengan niat baik anda, tapi saya rasa anda juga paham betul, jika saya masih bisa menafkahi istri saya. bahkan anda juga tahu, Jika Saya bahkan mampu memberikan apa saja, yang di inginkan oleh istri saya. jadi, saya harap anda mengerti, Tasya istri saya maka biarkan dia menjadi tanggung jawab saya." mendengar penuturan Reza, membuat Doni sadar jika ia salah, jika memberikan pesangon pada istri dari salah seorang pengusaha ternama di tanah air tersebut.

"Saya rasa sampai di sini anda paham dengan maksud kedatangan saya tuan Wijaya, tetapi saya ucapkan terima kasih atas niat baik anda, yang sudah peduli pada mantan pegawai anda." jawab Reza, tulus memuji kepedulian Doni terhadap mantan pegawainya.

"Saya pamit permisi tuan Wijaya." Reza pun pamit meninggalkan Doni yang masih tertegun setelah kepergian Reza. di lubuk hati Doni terbersit, jika saat ini ia yang ada di posisi Reza, ia pun pasti melakukan hal yang sama, menolak pemberian dari seorang Pria, yang dulu pernah menyatakan perasaannya pada sang istri. itu sebabnya Doni sama sekali tidak tersinggung dengan penolakan Reza.

1
Ona Wel
Luar biasa
Ona Wel
Lumayan
Bunda
Luar biasa
Bunda
Rangga=Raka
Bunda
Nadia apa nadin
Bunda
ijin Baca kak
Atoen Bumz Bums
A
Atoen Bumz Bums
nikah bebulan2 baru sadar diperut biniknya ada bekas luka
apa Wiki wik nya merem kok gak nampak
Atoen Bumz Bums
kasian rendi
Atoen Bumz Bums
Uda diginiin nanti gampang aja maafin
Leew
jodoh itu mah awokaowka
Itha
perasaaan baru 2 bulan kok mertuany gak sabaran banget,, aku kira2 udah beberapa bulan,,,
nana supriyatna
Luar biasa
Ida Miswanti
🤦Author haus kah dirimu??? hingga tak Fokus. bukan kah yg datang Musuh Si Sarah Rendi bukan Doni
Selvia: kirimin aqua dong sayang.....🥰🥰🥰🥰 nanti di review kembali ya, Kalau ada yg typo namanya biar di perbaiki.😘😘😘😘
total 1 replies
Ida Miswanti
Aneh tp ngena di hati ♥️♥️♥️
Ida Miswanti
🤔Si DW= Doni Wijaya kah
Ida Miswanti
Wow Rendi ternyata juga seorang Pengusaha Muda. Trio RD(Reza, Raka, Rendi, Doni) Pria Tajir semua 🤭👍
Selvia: visualnya harus dibuat ganteng and tajir semua ya say, cukup didunia nyata aja kita jadi pengeretan 😅😅😅😅
total 1 replies
Ida Miswanti
Santuy Pak Dirut,,,Calon Bu Dirut ada di pelupuk mata 🤗
Ida Miswanti
Soulmate Si Doni Launching 🤭😆
Susi Rahayu
emak bapaknya alisya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!