NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:787.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Berita Hoax

Reka membuka matanya di pagi hari itu saat sayup-sayup terdengar suara Nayla di kamar mandi. Dia segera beranjak dari tidurnya dan menyusul Nayla ke kamar mandi.

"Sayang.." Reka mengusap punggung Nayla yang sedang muntah itu.

Setelah selesai Reka menekan tombol flush toilet lalu merengkuh tubuh Nayla kembali ke tempat tidur.

Nayla langsung bergelung lagi dengan selimutnya.

Kemudian Reka melangkah jenjang keluar dari kamar, tak lama dia sudah kembali ke kamar dengan membawa segelas air hangat.

"Minum air hangat dulu biar perutnya enakan."

Perlahan Nayla duduk tanpa menurunkan selimutnya dan meminum air hangat itu dari tangan Reka.

"Kalau gak enak badan, hari ini kamu gak usah kuliah." kata Reka.

Nayla menggelengkan kepalanya sambil merebahkan dirinya lagi. "Nanti ada jadwal kuliah siang dan ada present test juga. Kalau siang pasti mualnya udah mereda."

Reka menghela napas panjang. "Ya sudah, kalau kamu memang merasa tubuh kamu baik-baik saja, gak papa. Tapi nanti diantar sopir ya. Aku ada meeting pagi ini. Nanti aku usahakan jemput kamu."

"Iya Mas, gak papa."

Reka mendekatkan dirinya dan mencium kedua pipi Nayla. "Aku mau mandi dulu. Kamu lanjut tidur saja."

Nayla hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap punggung Reka yang masuk ke dalam kamar mandi. Dia menguap panjang lalu kembali memejamkan matanya hanya sesaat untuk sekedar menghilangkan rasa pusingnya.

Setelah Reka keluar dari kamar mandi, Nayla justru bangun dan turun dari ranjang.

"Mau apa?" tanya Reka sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.

"Mau ambilkan Mas Reka baju." Nayla membuka pintu lemarinya dan memilih setelan kemeja untuk suaminya.

"Aku bisa sendiri. Kamu istirahat saja sayang." Reka justru memeluk Nayla dari belakang dan mengendus lehernya.

"Harum sekali, Mas." Nayla meletakkan baju Reka di ujung ranjang lalu membalikkan badannya dan memeluk Reka yang bertelanjang dada itu.

Reka hanya tersenyum sambil mengusap rambut Nayla yang masih berantakan itu.

Sampai satu menit, Nayla tak juga melepas pelukannya. Dia justru menciumi dada bidang Reka.

"Sayang, mau sampai kapan peluk gini?"

Nayla mendongakkan kepalanya melihat Reka yang berbicara.

"Soalnya aku jam 8 ada rapat penting, jam 7 harus briefing dulu sama Angga dan staff produksi. Maaf ya, nanti saja aku manjain."

Nayla menghela napas panjang lalu melepas pelukannya dan duduk di tepi ranjang dengan cemberut. "Pagi banget sih Mas. Biasanya gak sepagi ini."

"Iya, soalnya ada produk unggulan yang harus segera meluncur ke pasaran." Reka mengambil kemejanya dan memakainya.

Nayla masih saja cemberut.

"Astaga, mau apa sih sayangku ini? Udah dong jangan cemberut." Reka mengusap puncak kepala Nayla sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6. "Oke, aku kasih waktu 10 menit, sini aku peluk." Ya, Reka mengerti dengan mood ibu hamil yang cenderung sensitif itu. Dia duduk di samping Nayla dan memeluknya.

"Udah, Mas Reka berangkat aja nanti terlambat."

Bukannya melepas pelukannya Reka justru mencium lembut bibir Nayla, menggigit dan menyesapnya berulang kali yang membuat napas keduanya sama-sama berat.

"Sini, aku kasih versi cepat." perlahan Reka mendorong tubuh Nayla hingga terbaring di ranjang. Dia buka kembali kemeja yang belum terkancing itu.

"Mas, aku gak minta ini."

"Kamu minta pelukan kan? Jadi aku beri semuanya."

"Ahh, mas."

...***...

Siang hari itu, meskipun sebenarnya sangat malas tapi Nayla harus tetap berangkat kuliah. Apalagi pagi-pagi sudah dikasih vitamin plus-plus dari suaminya.

Dengan diantar sopir pribadi keluarganya, Nayla kini sampai di depan kampus. Dia melangkahkan kakinya memasuki pintu gerbang kampus.

"Nayla!" terlihat Fara melangkah jenjang ke arah Nayla. "Nay, sedari tadi aku chat kamu kenapa gak dibaca?" Fara nampak mengatur napasnya yang ngos-ngosan karena dia buru-buru menghampiri Nayla.

"Iya, sedari tadi aku gak lihat hp. Emang kenapa?"

"Aduh, lebih baik kamu pulang deh." wajah Fara terlihat sangat khawatir.

"Memang kenapa?" tanya Nayla lagi.

Belum juga Fara menjawab, beberapa teman kampusnya sudah menyerbu Nayla.

"Ini dia yang jadi simpanan sugar daddy."

"Dikasih uang berapa sama sugar daddy? Makanya sekarang udah kayak anak orang kaya. Tiap hari diantar jemput mobil bagus. Belum lagi penampilannya, wih udah berasa jadi konglomerat."

Nayla menatap kesal mereka yang menghinanya. Dia masuk ke dalam kampus meski beberapa kali ditahan oleh Fara. Dia yakin, ada sesuatu yang tidak beres di dalam kampus.

Nayla mengernyitkan dahinya saat melihat kerumunan di dekat majalah dinding dan papan pengumuman.

"Eh, itu wanita simpanannya sudah datang."

"Udah hamil berapa bulan? Mau gak tuh nikahin kamu? Demi uang sampai segitunya."

Nayla memecah kerumunan itu. Matanya membulat saat melihat wajahnya terpampang dengan tulisan wanita simpanan. Beberapa foto dirinya dan Reka juga telah terpajang di sana. Bahkan fotonya dan Reka yang berada di depan poli kandungan juga ada lengkap dengan kata-kata pedas yang telah mencemarkan nama baiknya.

Nayla menarik kertas-kertas itu dari papan pengumuman. "Siapa yang nyebarin berita hoax kayak gini." Nayla segera merobek kertas-kertas itu.

Mereka semua tertawa sambil menatap rendah Nayla. "Berita hoax? Lalu siapa pria yang ada di foto itu?"

"Dia suami aku." jawab Nayla yang membuat mereka semua tertawa dengan keras.

"Dasar wanita suka halu. Dikira ini cerita novel online apa, orang miskin bisa menikah dengan orang kaya."

Nayla semakin mengepalkan tangannya.

"Berasa cinderella guys."

Mereka semua kembali tertawa dengan keras.

Nayla tak peduli lagi, dia melangkah jenjang menuju kelas.

"Masih berani dia masuk kelas, sebentar lagi dia pasti juga di DO dari kampus."

"Nay." Dito berdiri di dekat Nayla dan menghalangi langkahnya. "Nay, apa benar yang diberitakan itu? Kamu hamil?"

Nayla hanya menatap tajam Dito. Kemudian dia menggeser langkahnya dan melewatinya tapi tangannya dicekal oleh Dito. "Nay, kalau memang benar seperti itu, aku akan bantu kamu agar dia mau bertanggung jawab."

Nayla tertawa sumbang. "Ck, lucu. Ini hidup aku, kamu gak perlu ikut campur." Nayla menarik tangannya hingga terlepas.

"Nay,"

"Dito, udah tahu dia cewek murahan seperti itu kamu masih saja mengejarnya." Vera dan gengnya datang semakin membuat suasana panas.

"Iya, heran sekali. Apa sih bagusnya dia. Apa jangan-jangan kamu sudah ketagihan juga sama dia!"

Nayla semakin geram. Pasti Vera yang memprovokasi mereka semua. Dia berjalan mendekat dan menampar Vera dengan keras. "Jaga ya mulut lo! Lo jangan sok-sok an nyebar berita palsu kayak gini. Kayak lo tahu aja sama hidup gue!"

"Berani sekali lo." Vera menjambak rambut Nayla lalu mendorongnya hingga membuat kepala Nayla terbentur sudut tiang yang ada di lorong itu.

"Vera! Apa-apaan kamu!" Dito menahan tubuh Nayla yang akan terjatuh. "Nay..." Dito menyingkirkan rambut Nayla yang menutupi wajahnya. "Nayla!"

.

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!