NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Ainsley melahap makanannya dengan gembira. Ternyata makanan di restoran ini sangat enak. Tekstur dagingnya sangat empuk dan Ainsley suka.

"Kau tidak makan?" tanya Ainsley mendongak ke Austin yang malah menatapnya sambil menopang dagu.

"Aku sudah kenyang hanya dengan menatap wajahmu," lagi. Untuk yang kesekian kalinya Ainsley membiasakan dirinya mendengar kata-kata manis Austin yang menurutnya tidak benar-benar dari hati itu. Siapa yang tahu coba kalau lelaki itu sebenarnya adalah playboy yang sangat hebat merayu wanita. Sayangnya tidak mempan untuk Ainsley. Gadis itu memilih menghabiskan makanannya dulu sebelum ke pembicaraan utama mereka.

"Jadi, apa alasanmu menemuiku?" tanya Austin. Ia sungguh ingin tahu. Ainsley cepat-cepat menelan makanan terakhir di mulutnya lalu menatap lelaki itu dengan raut wajah serius. Sebenarnya ia malu sekali meminta bantuan dari pria yang terus-terusan ditolaknya dan ingin ia hindari itu. Tapi mau bagaimana lagi. Pikirannya sudah buntu dan hanya Austin mungkin yang mau membantunya. Sekalipun ada syaratnya.

Ainsley tidak bodoh. Ia tahu dengan mengambil keputusan ini ia harus siap dengan syarat yang akan diberikan pria itu nanti. Ainsley menghembuskan nafas panjang lalu mulai berbicara.

"Pinjamkan aku uang sepuluh milyar,"

perkataan itu sampai membuat seorang pelayan pria yang tengah membersihkan meja kosong di sebelah menoleh sesaat ke mereka. Tapi Ainsley sudah membuang semua rasa malunya, demi pengobatan papanya.

Austin sendiri masih heran dengan perkataan yang dilontarkan gadis didepannya ini. Ia ingin menepuk tangan karena Ainsley adalah perempuan pertama yang meminjam uang padanya dengan santainya dalam jumlah sebesar itu. Namun lelaki itu tiba-tiba terpikir mau apa gadis itu dengan uang sebanyak itu?

Austin bisa saja meminjamkan Ainsley uang. Sepuluh milyar baginya sangat kecil kalau menghitung semua asetnya. Namun ia tahu jumlah itu bukanlah jumlah yang kecil. Ia perlu tahu apa yang akan dilakukan tunangannya dengan jumlah uang sebesar itu.

"Mau kau apakan uang itu?" tanya Austin.

"Aku perlu tahu sebelum mengeluarkan jumlah uang sebesar itu padamu sekalipun kau adalah tunanganku," tambahnya.

Ainsley belum menjawab. Masih menimbang-nimbang. Tidak apa-apakah memberitahu pria itu tentang kehidupan pribadi keluarganya? Lagipula memang wajar kalau pria itu bertanya begitu. Kan uang yang akan ia pinjam memang uang pria itu.

"Kau punya masalah?"

pertanyaan Austin membuat Ainsley mengangkat kepala menatap pria itu.

"Papa harus operasi jantung. Dokter menyarankan operasinya dilakukan di luar negeri sekalian perawatan beberapa bulan sampai kondisi papa benar-benar pulih total," Ainsley menjelaskan dengan panjang lebar.

Entah kenapa dalam hati kecil Austin ia merasa senang. Ia tahu harusnya dirinya tidak boleh berpikir senang seperti itu. Biar bagaimana pun papa Ainsley adalah calon mertuanya juga tapi entah kenapa ia merasa ia malah bisa menggunakan kesempatan ini untuk membuat Ainsley setuju menikah dengannya.

"Bagaimana kondisi papamu sekarang? Baik-baik saja kan?" pria itu sengaja bertanya begitu supaya Ainsley melihat bahwa ia cukup peduli. Sebuah anggukan pelan dan senyuman tipis terpampang di wajah tirus gadis itu.

"Bagaimana, kau akan meminjamkan aku uang?" tanya Ainsley balik. Austin terkekeh. Ia duduk tegak, melipat tangan di dada dan menatap Ainsley cukup lama. Ini adalah kesempatan yang baik yang tidak boleh ia sia-siakan.

"Apa yang aku dapatkan dengan meminjamkan uang sebanyak itu padamu?" gumam lelaki itu mulai bernegosiasi. Ainsley jelas tahu apa maksud pria itu.

"Aku bisa memberimu apa yang kau mau," balas gadis itu. Ia tidak perlu bertanya lagi karena ia memang tahu apa mau Austin.

"Jadi, kau setuju menikah denganku? Aku ingin dengar kau bilang iya." tanya Austin lagi. Ia ingin mendengar jawaban iya dari mulut Ainsley sendiri. Pria itu sungguh ingin menertawai ekspresi gadis didepannya itu yang jelas sekali sedang menahan kesal. Mau bagaimana lagi, ia memang lelaki egois yang selalu ingin mendapatkan apa yang dia mau. Jadi, saat kesempatan itu datang dirinya akan memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Seperti hari ini.

"Iya, puas?!" ketus Ainsley menahan kesal. Detik itu juga Austin langsung berdiri dari kursi.

"Ayo. Aku antar kau pulang, kita akan menentukan tanggal pernikahan kita bersama orangtuamu."

"HAH?"

***

Di rumah Ainsley,

Papa Ainsley, mama tirinya dan Deisy duduk berhadapan dengan gadis itu. Austin duduk bersebelahan dengan Ainsley. Belum ada pembicaraan yang keluar dari mulut mereka sepatah kata pun setelah mendengar perkataan Austin tadi. Yah, pria itu sudah menyampaikan maksudnya yang ingin segera menikahi Ainsley.

Suasana sangat hening.

"Ehem," papa Ainsley berdeham.

"Jadi, kau ingin pernikahanmu dan anakku segera di lakukan?" tanya lelaki paruh baya itu pada Austin.

Austin mengangguk pasti. Tangannya lalu bergerak meraih telapak tangan Ainsley dan menggenggamnya kuat. Ainsley kaget pastinya namun hanya bisa pasrah.

Saat menghadap ke depan, matanya bertemu dengan mata hitam besar milik Deisy. Kakak tirinya itu menatapnya penuh permusuhan, sampai-sampai ia merasa heran sendiri. Kok bisa sih Deisy wajahnya itu kusut terus tiap hari. Cepat tua baru tahu rasa.

"Ya. Aku ingin menikah secepatnya dengan putrimu. Mengenai studinya, Ainsley bisa terus kuliah. Aku akan menunggu sampai dia selesai kuliah baru menghamilinya."

Detik itu juga Ainsley langsung terbatuk-batuk. Austin sialan. Bisa kan tidak bicara hal seperti itu didepan keluarganya. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran pria itu. Membuatnya malu saja. Lagipula siapa bilang dirinya mau berhenti kuliah karena menikah dengan pria kaya. Selama inikan dirinya kerja banting tulang demi menyelesaikan kuliahnya. Mana bisa berhenti begitu saja.

Ainsley tidak sadar Austin sedang menertawainya dalam hati. Memang dirinya sengaja bilang begitu. Untuk melihat reaksi gadis itu yang entah kenapa selalu membuatnya merasa tertarik.

"Kalian sudah punya tanggal pernikahan?" kali ini giliran mama tiri Ainsley yang bertanya.

"Aku pikir minggu depan,"

"Bukankah itu terlalu cepat?" balas Ainsley menatap lelaki itu tajam.

"Tidak sayang. Bukankah papamu harus segera berobat? Kita akan menikah sebelum papa dan mamamu pergi ke luar negeri." kata-kata Austin berhasil membuat gadis di sebelahnya itu terdiam. Pria itu memang pandai mencari alasan. Mana alasannya masuk akal lagi. Mau tidak mau Ainsley memang harus menerimanya. Ia sudah setuju dengan kesepakatan mereka.

Deisy ingin bertanya tentang penyakit apa yang di derita papa tirinya itu hingga harus berobat sampai ke luar negeri. Namun sebelum sempat membuka suara, mamanya seolah memberi kode supaya dirinya tidak bicara.

Wanita itu hanya bisa diam. Hari ini ia tidak berkutik. Mamanya kenapa sih. Biasanya di film-film mama tiri akan membenci anak tirinya dan membantu anak kandung hidup senang. Ini malah mamanya terkesan lebih menyayangi saudari tirinya itu dibandingkan dia. Itu sebabnya Deisy makin tidak menyukai Ainsley.

1
Sunny Kwok
Luar biasa
Christy Ling
bagus
Sofiasofy Sofiaty
seruuuuuuu....kereeeeeeen👍👍👍👍👍👍
Kamalia Khan
Kecewa
Kamalia Khan
Buruk
Galuh Setya
Luar biasa
sherly
gile tanpa aba2 langsung nyosirrr
sherly
menarik
Wahyu Eka
💟💟
Elicia Yeung
Luar biasa
Aleta Henderinahauteas
sebagi perempuan yg sudah menikah ainsly salah bgt masih pergi berdua dengan laki-laki lain apapun alasannya,kalau memang mau ketemu ijin dlu sama suami atau ajak suami sekalian,,,,tapi Austin juga ga bisa d benarkan tapi itulah laki-laki ketika ego nya yg terganggu maka akan melupakan akal sehatnya
Akun Tiga
ini athornya goblok apa gimana, gw tanya?
Muslimah
bagus
Griselda Nirbita
siapakah orang yg menarik paksa tangan Ainsley??? jreng jreng jreng...
Griselda Nirbita
majalah gosip berjalan.. hihihi ngakak ...
uwuw
Luar biasa
Adhwa Nararya
salah ketik Dambi. itu nama yang novel pertunangan juga kan,aku udah kelar baca/Drool/
Siti Aminah
🙂🙂🙂🙂
Agnes Pinangkaan
siap² saja Austin, nyonya hugo gamuk
Andariya 💖
wah, ainsely di tarik siapa ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!