Cinta pertama, sesuatu yang menurut orang tak bisa dilupakan dengan mudah, mungkin itu juga yang terjadi pada Alya.
-Kamu cinta pertamaku, ku harap aku dan kamu akan selalu menjadi KITA-
Alya khumaira.
Namun bagaimana jika Alya tau bahwa dirinya hanya menjadi bahan taruhan saja? Mampukah Alya melupakan segalanya?
Dan bagaimana jika suatu hari di masa depan ia bertemu kembali dengan cinta pertamanya?
Mampukah dia menghadapi Cinta sekaligus Kesakitannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Terakhir
Alya melihat sekitar dan memastikan situasinya aman, lalu Alya mencoba membuka hape Faris dengan jantung berdebar, karena takut ketahuan.
"Pake sandi" Alya berfikir mungkin itu tanggal lahir Faris, karena akan lebih mengingat jika menggunakan tanggal lahir bukan?
Alya mengetik tanggal ulang tahun Faris, beruntung hari itu dia pernah bertanya pada Sakira tanggal lahir Faris, "Salah.." Alya kembali berfikir, "Ulang tahun aku.." Alya memberengut "Memangnya kamu penting" tapi tangannya mengetik tanggal ulang tahunnya.
"Masih salah, benerkan aku gak berharga" Alya mencoba nomer acak masih salah, satu kali lagi jika Alya salah menekan harus menunggu beberapa menit agar hape bisa kembali terbuka.
Alya berfikir dan mengingat sesuatu, tangannya mengetuk di kursi lalu Alya menekan beberapa nomer "klik" hape Faris terbuka, Alya tersenyum kecut saat nomer yang dia tekan benar.
Tanggal jadian mereka, tepatnya jadian paksa, bukannya dia memang harus ingat, mengingat taruhannya dengan teman-temannya.
Alya segera menggeser jarinya dilayar untuk mencari galeri dan menemukan vidio yang dicarinya, Alya langsung menekan delete lalu terhapus, Alya menggeser kebawah, bahkan Faris merekam saat mereka pertama kali berciuman didalam mobil, lalu ciuman di belakang gudang, hati Alya pedih rupanya Faris memang sudah merencanakannya, sejak awal. Dan semua itu sudah disaksikan teman-temannya
Alya melihat disana juga ada foto-fotnya bersama Faris.. dengan amarah yang tersisa Alya menghapus semua fotonya yang ada di hape Faris, biar saja, setelah malam ini mereka tak akan bertemu lagi.
Alya menenangkan diri beberapa menit sebelum memasuki lapangan basket, dia bisa melihat punggung Faris yang duduk bersama Nando.
"Lo tau kan Ris batasnya malam ini, trus Lo kalah" Langkah Alya terhenti.
"Ya.."
"Jadi gimana, mau terima gak tawaran Gue" Nando memberikan plastik serbuk putih "Ini obat perangsang tinggal Lo kasih diminumannya dia bakalan pasrah" Alya tercengang, kakinya mendadak lemas.
Alya melihat Faris mengambil bungkusan itu dari Nando. Alya menelan ludahnya kasar, apa yang akan terjadi jika dia meminum itu?.
Alya memutar langkahnya lalu pergi kearah toilet, Alya terus menunduk hingga tak menyadari dia hampir menabrak seseorang.
"Eh, Al hati-hati Lo, jalan liat-liat, lagi rame ini"
Alya mendongak melihat Randi yang baru saja keluar dari toilet pria.
"Maaf kak" Alya akan berjalan lalu mengingat sesuatu "Maaf kak, bisa kasih ini ke kak Faris" Alya memberikan kunci mobil Faris beserta Hapenya.
"Lah, Lo kasih aja sendiri"
"Aku mau ke toilet dulu kak, nitip yak" Alya segera masuk kedalam toilet lalu menutup pintunya.
"Dasar aneh" gerutu Randi.
Alya melihat cermin dia menyalakan air hendak membasuh wajahnya, biar saja make up nya terhapus. setelah ini Alya tak berniat kembali ikut perayaan kelulusan, dia akan pulang dia takut Faris akan mencampur minumannya dengan obat itu.
Seseorang membuka pintu lalu tak berapa lama terdengar pintu terkunci.
Alya melihat kebelakang, karena tak biasanya ada yang mengunci pintu depan,karena di dalam toilet ada bilik sendiri untuk buang air, tapi kenapa orang itu mengunci pintu depan.
Alya mengerut saat melihat Salsa dan kedua temannya.
Salsa mendekati Alya dengan senyum sinis di bibirnya "Al, Gue mau ngasih tau Lo sesuatu, Lo bisa abisin malam ini buat yang terakhir sama Faris, abis itu Lo gak boleh hubungi Faris lagi!"
Alya tak menjawab, dia juga tak berniat untuk berhubungan dengan Faris lagi, jadi terserah apa kata Salsa, siapa yang mau sama Cowok breng sek macam Faris.
"Udah kan, kak. Aku mau keluar" namun mendengar perkataan Alya, Salsa malah merasa di remehkan, karena Alya tak mendengarkan ucapannya.
"Hey, kalo Lo gak dengerin Gue, Gue gak bakalan segen buat sebarin vidio Lo!"
Alya mendongak dia melihat Salsa dengan tidak percaya, apa vidio yang di maksud vidionya dengan Faris?.
Salsa membuka hapenya dan memperlihatkan vidio tersebut.
Alya semakin terkejut saat melihat ternyata benar itu vidionya dengan Faris, tapi disana wajah Faris tak terlihat sepertinya sudah di edit dan diburamkan.
Alya menggapai hape Salsa, namun Salsa menghindar, sambil tertawa.
Alya masih berusaha, namun kedua teman Salsa menghalangi "Jangan Kak aku mohon"
"Gak kok, tenang aja.. asal Lo nurut apa kata Gue"
"Iya, kak. Aku bakalan jauhin Kak Faris tapi aku mohon jangan sebarkan itu, aku mohon hapus kak" Alya menangis.
Kenapa begini, dia datang kesekolah ini untuk mencari ilmu, bukan mencari masalah tapi kenapa dari awal dia masuk sekolah, masalah selalu saja datang.
Berawal dari Faris, yang tiba-tiba mengklaimnya sebagai pacar semua datang tak terduga.
Dan sekarang adalah puncaknya, kenapa Alya harus berurusan dengan mereka, Alya sudah menghindar tapi kenapa Faris tetap saja mendekat.
Semua gara-gara Faris..
"Gue bakalan hapus asal Lo lakuin perintah Gue!"
.
.
.
Like..
komen..
vote..
🌹🌹🌹🌹🌹