AZZARINA HUTAMA gadis cantik yang memiliki sifat periang dan manja,anak bungsu dari tiga bersaudara. dia mengalami pelecehan ketika selesai merayakan kelulusan nya. di usia nya yg 18 tahun dia harus menikah dengan anak sahabat ayah nya yang bernama Dirga Abraham demi menjaga kehormatan nya. namun di sinilah awal penderitaan yang sesungguh nya di mana dia di kabarkan tengah hamil sedangkan suaminya tidak pernah menyentuh diri nya,apalagi sang suami menuduh nya perempuan murahan dan ingin menceraikan nya.
apakah azzarina atau biasa di sapa azza akan bertahan atau menyetujui untuk bercerai dan apakah azza akan tau siapa yang orang yang sudah meleceh kan nya? simak cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
seminggu telah berlalu dan semua masalah tentang perusahaan yang berada di negara B sudah di selesai di atasi.
sekarang Dipta dan juga keluargan nya sedang berkumpul di rumah dan membicarakan tentang rencana mereka.
sebenar nya Hutama sedang kurang sehat tapi dia pura-pura terlihat baik-baik saja.
"bagaimana kalau kita ke kota kelahiran bunda mu saja?" ucap Hutama yang memulai pembicaraan.
"Dipta tidak masalah?" jawab Dipta
"aza terserah ayah Saja?" kata Aza yang yang mengelus perut nya karena sang bayi sangat aktif bergerak.
"berarti besok kita berangkat?" tanya Hutama
"terserah ayah saja?" ucap aza.
"nanti Alya akan sempat kan untuk berkunjung ke sana?" kata Alya.
"tidak usah kasian Alfa dan Tama?" ucap ayah Hutama.
"tidak masalah,lagian dekat kok hanya satu jam saja?" kata Tama.
saat mereka sedang berbincang tiba-tiba suara seseorang yang membawa salam terdengar dari dalam dan mereka pun serempak menoleh dan melihat seseorang yang datang.
"waalaikum salam?" jawab mereka semua.
"Lo tidak kerja?" tanya Dipta ketika orang itu sudah duduk di antara mereka.
"gue shift jam 9 malam?" ucap nya.
karena merasa lelaki itu sudah seperti keluarga nya Dipta pun menceritakan tentang keberangkatan nya besok dan lelaki itupun melihat ke arah aza yang sedang memasukan cemilan ke dalam mulut nya.
"kalian hati-hati kalau ada waktu longgar gue sempat kan waktu untuk ke kota B?"
"terimakasih, tidak usah repot -repot?" ucap Dipta.
"bagaimana ke adaan ponakan Abang?" kata lelaki itu ke pada aza yang masih ngemil.
"dia sangat aktif bang?" jawab nya sambil mengunyah.
"kalau ada apa-apa jangan sungkan hubungi Abang, walaupun Abang bukan dokter kandungan tapi sedikit ilmunya Abang tau?" ucap nya yang membuat aza mengangguk.
"terimakasih nak Wishnu?" ucap ayah Hutama
yah,,,lelaki itu adalah dokter Wishnu.
Setelah lama berbincang akhir nya makanan pun sudah siap dan mereka segera menuju meja makan untuk memulai makan malan.
Pagi pun menyapa dan keluarga Hutama sudah berada di bandara untuk menuju pulau Sumbawa tapi kota tujuan nya berada di ujung timur NTB,tepat nya di kota bima .
tapi sebelum pesawat nya berangkat dia menghubungi seseorang untuk menutupi akses tentang kota yang mereka tuju. hutama tidak ingin ada seseorang yang tau tentang keberadaan nya dan dia ingin menutup masa lalu sampai di bandara ini dan membuka masa depan saat menginjakan kaki di bandara M Salahuddin, setelah banyak nya alasan dan permohonan Hutama akhir nya orang itu pun mau melakukan nya anggap saja itu juga sebagai bentuk permohonan maaf nya juga.
Sudah dua Minggu Hutama dan anak-anak nya berada di kota bima mereka tidak ada kesulitan untuk beradaptasi dengan masyarakat setempat karena memang dulu waktu istrinya hidup mereka sempat kan pulang ke kampung walaupun hanya satu kali dalam sebulan. Tapi setelah istrinya meninggal dia sudah tidak kembali ke kampung karena aza masih kecil dan kesibukan nya mengurus perusahaan.
Sedangkan di sebuah mansion megah seorang lelaki sedang di ultimatum oleh ke dua orang tua nya.
"tanpa kamu jelaskan bunda sudah tau?" ucap bunda Sinta menangis karena mendengarkan cerita suaminya tentang kekejaman sang anak.
"bunda tidak menyangka kamu bisa melakukan itu Dirga!" kata Sinta lagi.
"mereka tidak membohongi bunda dan papa kalau itu yang berada di pikiran kamu, bukan pak Hutama yang meminta kami untuk menikah kan mu Dangan aza tapi kami sendiri yang menawar kan diri!" pengakuan bunda nya membuat Dirga menatap dalam ke pada sang bunda.
"apa yang bunda bicarakan!"tanya Dirga datar.
"seperti yang kamu dengar, papa dan bunda yang menawar kan diri pada pak Hutama, yang artinya kami yang melamar aza untuk kamu dan kami juga tau kalau aza sedang mengandung!" ucap bunda Sinta yang membuat Dirga yang mendengarkan itu tercengang.
"bunda sudah tidak waras!" ucapnya pada sang bunda.
"tutup mulut mu Dirga! Jangan pernah kamu mengatai istriku gila!" bentak papa Abraham dengan keras.
"lalu apa! Mana ada orang tua yang menyuruh anak nya menikahi seorang jalang yang dengan suka rela memberikan tubuh nya pada seorang lelaki dan setelah di hamil malah mencari orang lain untuk bertanggung jawab!"kata dirga yang tak keras nya.
"aza bukan jalang Dirga!"kata Abraham yang emosi
"kalau dia bukan jalang lalu apa nama nya!" kata dirga yang tak kalah emosi nya.
melihat ke dua orang tua nya terdiam dirga pun tersenyum sinis dan kembali berucap membuat papa Abraham naik darah dan tanpa ba bi Bu lagi meninju Dirga tanpa henti nya
"kenapa bukan papa Saja yang menikahi jalang itu!"
bugh,,, bugh,,,,bugh,,,
Abraham memukul Dirga tanpa henti sehingga membuat bunda Sinta memegang dada nya dan terjatuh.
Melihat istri nya jatuh Abraham pun menyudahi pukulan nya dan langsung mendekati sang istri lalu dia memangku kepala sang istri yang sudah lemah,melihat bunda nya yang terjatuh dirga pun ikut menolong tapi suara Abraham menghentikan kan nya.
"janga coba-coba menyentuh istri ku! Pergi kamu dari sini dan cepat kamu mengurus perceraian mu Denga aza!"bentak Abraham dengan pandangan sinis dan dingin.
mendengar ucapan papa nya dirga pun berdiri dan belum dua langkah suara lirih sang bunda terdengar walaupun samar tapi dia masih bisa mendengar nya.
"aza bukan seorang jalang dia hanya korban pemerkosaan dari lelaki brengsek!" ucap bunda Sinta lirih setelah itu dia pun tak sadarkan diri.
"sayang,,,,sayang bangun!" ucap abraham yang panik lalu diapun menggendong sang istri yang sudah tidak sadarkan diri
"ali,,, siap kan mobil!" titah nya yang langsung membawa sang istri ke rumah sakit.
Dirga yang masih mematung karena mendengar ucapan dari bunda nya pun tidak sadar kalau bunda nya sudah di bawa ke rumah sakit. Kalau saja para pelayan tidak menegur nya dia masih saja dalam lamunan nya.
"bunda mana?" tanya Dirga pada pelayan tersebut.
" sudah di bawa oleh tuan ke rumah sakit?" kata pelayan itu lalu dirga pun sedikit berlari dan tujuan nya ke rumah sakit.