Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 02
Suasana malam hari di kediaman Anton sedikit berbeda dari sebelumnya, selesai makan malam bersama berkumpul bersama di ruang keluarga sederhana mereka.
"Bagaimana, mau kuliah di mana? " tanya Anton to the point.
"Sudah di pikirkan? " lanjut Anton.
Sebelum menjawab, Vina memberanikan diri menatap wajah kedua orang tua bergantian satu sama lain. rasanya Vina ingin menangis sekarang tapi harus Vina tahan mati-matian air mata yang akan tumpah.
"Vina ingin kuliah di kota dan jurusan agama ayah, Vina ingin menjadi guru " ucap Vina mengutarakan niat nya.
"Agama, guru? " ulang Anton.
"Tidak kau harus kuliah di sini dan ambil jurusan seperti ayah saja, biar bisa bekerja di kantor " ucap Anton.
"Tapi ayah- " Cicit Vina.
"Tidak ada tapi tapian, sudah kuliah di sini tidak ke kota seperti kakak mu, kau anak perempuan jangan jauh-jauh, dan sudah kuliah di sini saja " kekeh Anton.
"Vina terserah ayah saja " jawab Vina pasrah.
"Bagu. Kau harus mendaftar di kampus tempat ayah dulu kuliah saja " putus Anton.
"Cari informasi di sana, dan daftar setelah itu " lanjut Anton.
"Sendiri ayah? " tanya Vina.
"Tentu saja, kau sudah dewasa harus belajar mendirikan jangan selalu dengan orang tua " jawab Anton.
Selalu saja begitu, Anton yang menentukan keinginan sendiri dan apapun yang harus di lakukan juga Vina harus mandiri, beberapa dengan yang lain. apakah karna dia anak perempuan jadi harus mandiri? padahal sejauh ini Vina berusaha menjadi anak yang tidak menye-menye dan selalu berusaha melakukan sendiri, apakah sejauh ini Vina masih di bilang anak tidak mandiri? entahlah, hanya Anton yang tahu.
"Tapi bagaimana dengan biayanya ayah? sedangkan kakak belum selesai, maaf Vina hanya memastikan sebelum semuanya menyesal " ucap Vina.
"Masalah biaya gampang nanti ayah pikirkan, yang jelas kau harus kuliah tidak boleh tidak " putus Anton.
"Baik ayah, terima kasih " ucap Vina.
Walaupun lagi dan lagi bukan keinginan, Vina akan melakukan yang terbaik sampai selesai itu tekatnya. toh seperti sekolah menengah Vina bisa menyelesaikan dengan baik walaupun di akhir sedikit ada drama.
Tanpa menjawab ucapan Vina, Anton langsung beralih pada putra bungsu mereka yang sudah selesai sekolah dasar hanya menunggu waktu kelulusan.
"Lalu, bagaimana dengan mu Arga, ingin lanjut di mana? " tanya Anton.
"Teman-teman Arga lanjut di sekolah X ayah " ucap Arga.
"Lalu, kau juga ingin lanjut di sana seperti temen mu? " tebak Anton.
"Iya, ayah boleh ya? " mohon Arga.
"Iya boleh, biar nanti daftar sama ayah, kau siapakan saja berkas yang di perlukan saat di perlukan nanti " jawab Anton.
"Iya ayah, terima kasih " ucap Arga bahagia.
Entah hanya perasaan atau bagaimana, masih ingat jika kakak yang mengutarakan keinginan semua di penuhi dan begitu juga dengan adik laki-laki tapi kenapa jika Vina yang mengutarakan keinginan selalu di tolak mentah, bahkan semua keinginan harus di turuti.
"Semangat ya nak, ibu doakan semua lancar " doa Ani.
"Aamiin, terima kasih ibu " ucap Vina.
Selesai pembicaraan mereka di ruang keluarga, Vina langsung masuk dalam kamar. dan tidak terasa air mata Vina mengalir tanpa sebab.
"Ya Allah kenapa bisa sesakit ini " batin Vina menjerit, saat lagi dan lagi Vina merasa di bedakan.
"Vina ikhlas, dan yakin semua ini adalah yang terbaik untuk Vina ya Allah " doa Vina lagi yakin semua ini adalah skenario terbaik untuk nya.
***
Hari ini dengan penuh semangat Vina mencari informasi kampus yang akan di tuju, senyum manis terbit di wajah Vina begitu berhasil mendapatkan informasi.
Satu persatu Vina mengumpulkan berkas yang di perlukan dan begitu siap, Vina bernafas lega tinggal menunggu besok Vina akan menuju ke kampus tersebut untuk daftarkan diri.
"Ayah, ibu Arga ini berkas yang harus di siapakan " teriak Arga yang sudah mendapat informasi dari temannya.
Mendengar itu baik Anton dan Ani begitu semangat membantu mempersiapkan semuanya yang di perlukan oleh Arga. lagi dan lagi Vina hanya tersenyum kecil melihat itu, walaupun bibir ini mampu untuk tersenyum tapi pancaran mata tidak bisa untuk di bohongi.
"Bagaimana ibu sudah semua terkumpul? " tanya Anton.
"Sudah ayah, ini tinggal daftar " jawab Ani.
"Bagus, tinggal menunggu daftar buka kapan " jawab Anton yang begitu puas.
Drrr!
Lamunan Vina buyar saat mendengar ponsel bergetar yang tidak jauh darinya, Vina langsung merampas ponsel dan menjawab panggilan yang sudah dia ketahui dari siapa.
"Hello Titi " jawab Vina.
"Di mana Vina? " tanya Titi.
"Di rumah, ada apa? tanya Vina
"Apa kau tidak lihat group? " tanya Titi.
"Maaf, aku tidak buka ponsel ada apa memangnya? " tanya Vina
"Sudah ku duga, Bella dan Lisa berencana ingin kumpul siang nanti kebetulan kami tidak kerja, bagaimana Vin kau bisa ikut? " tanya Titi.
"aku izin dulu sama ibu ya Titi, nanti akan ku berikan lagi " jawab Vina.
Memang, Vina jarang berkumpul Bahkan dulu saat ingin mengerjakan tugas saja Vina harus seharian dari pulang sekolah karena tidak ingin berangkat dua kali dan pasti tidak mendapat izin pulang.
"Aku tunggu ya Vina, dan kami berharap kali ini kau bisa ikut biar bisa berkumpul bersama " harap Titi.
"Semoga saja ya Titi " jawab Vina sebelum mengakhiri panggilan.
Makan siang bersama tidak ada bicara, semua fokus pada makan mereka begitu selesai satu persatu mulai pergi menyisakan Vina dan ibu Ani.
"Ada apa ? " tanya Ani.
"Ibu, sore ini Vina boleh izin pergi ke rumah Titi tidak? " izin Vina hati-hati.
"Ada apa memang? " tanya Ani.
"Kumpul saja Bu, rindu dengan mereka setelah ujian terakhir kami tidak pernah bertemu lagi " jawab Vina.
"Jangan sampai malam-malam, nanti ayah marah " peringat Ani.
"Baik Bu, terimakasih " ucap Vina.
Sebelum berangkat, Vina harus beres-beres terlebih dahulu, jika yang lain bersiap-siap untuk makeup dan sebagainya tidak dengan Vina.
Akhirnya di sinilah Vina, sampai di depan rumah Titi yang menjadi titik kumpul yang lain dan Vina melihat sepeda motor teman sudah terparkir di sana.
"Assalamualaikum " ucap Vina.
"Waalaikumsalam, akhirnya kau sampai juga Vina" sambut Titi.
Dan keluar Lisa dan Bella yang memang sudah sampai lebih dahulu. melihat kedatangan Vina mereka tentu bahagia karena kali ini mereka berkumpul dengan lengkap.
"Hari ini kita berkumpul lengkap harus di abadikan " usul Bella.
"Benar " tanggap Lisa.
Sebelum masuk, akhirnya mereka foto bersama sampai puas, entahlah hanya ingin mengabdi momen bersama saja. begitu buas mereka langsung masuk di kediaman Titi dan sebelum mereka memang membawa buah yang mereka bawa dari rumah dan rujak bersama.
"Oh iya, bagaimana Vina apakah kau lanjut kuliah di kampus yang kau inginkan? " tanya Titi membuka suara.
"Iya, kau pasti lanjut kan? " tanya Lisa lagi.
"Tentu saja, Vina pasti lanjut " yakin Bella lagi.
"Insyaallah lanjut, tapi tidak di kampus yang ku inginkan " jawab Vina dengan senyum yang di paksakan.
"Lalu di mana? " tanya Lisa.
"Di tempat ayah kuliah dulu " jawab Vina.
Dan ke-tiga sahabat Vina tentu tahu tempat ayah kuliah di mana hal itu membuat mereka tidak mampu berkata-kata, dan sejauh ini Vina juga menceritakan keinginan yang selalu bertolak belakang.
"Mungkin ini jalan yang terbaik untuk mu " hibur Titi lagi.
"Iya, paling tidak kau paling beruntung dari kami yang tidak bisa lanjut kami semua hanya berkerja " ungkap Bella lagi.
"Alhamdulillah, semoga aku bisa menyelesaikan dengan baik semuanya " lanjut Vina.
"Sudah, lupakan semuanya lebih baik kita bahas lain jangan kebahagiaan kita ini menjadi melow " lanjut Lisa.
"Itu benar, ayo kita lupakan semua kita berbahagia hari ini " ucap Bella lagi.
Akhirnya mereka melupakan sejenak semua yang terjadi pada mereka, dan kebahagiaan yang mereka ciptakan sampai lupa waktu karena terlalu asik menceritakan kegiatan mereka satu sama lain setelah selesai ujian akhir kemarin dan mereka juga baru bertemu sekarang jadi tidak heran jika mereka melepas rindu satu sama lain sampai lupa waktu.