First Love
Mata hari bersinar cerah, secerah hati Alya pagi ini, Alya khumaira melangkah ringan setelah turun dari angkutan umum, dan berjalan sedikit untuk mencapai sekolahnya, sekolah impiannya, ia beruntung bisa masuk ke sekolah ini,sekolah favorit di kota B ini.
Alya bersenandung kecil menyusuri trotoar Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah baru setelah melewati masa orientasi yang mengerikan tapi juga mengasikan.
Alya bergidik geli ketika mengingat kemarin ia harus berpenampilan culun rambut di kuncir tiga dengan dengan ember kecil yang di pasang di kepala juga kalung pete yang melingkar di lehernya, wangi pete yang khas membuatnya malu karena ia harus memakainya bahkan saat perjalanan ke sekolah, tak ayal semua mata memperhatikannya dengan tertawa, entah tawa mengejek atau tawa lucu karena mereka juga pernah mengalaminya, sebagian juga menutup hidung karena mungkin tak menyukai bau khas dari pete yang tergantung di lehernya,tapi masa itu sudah terlewat.
Alya kembali merapikan seragam putih abunya sebelum memasuki gerbang sekolah unggulan di kota B tersebut.
"Woy.." Seseorang merangkul bahunya, Sani teman baru Alya, mereka berkenalan saat masa orientasi kemarin, setelah saling mengenal mereka memutuskan berteman, Alya yang sedikit pendiam, dengan Sani yang berisik namun mereka merasa cocok satu sama lain.
"Ish bikin kaget aja." Alya menyingkirkan tangan Sani dipundaknya.
"Lo tau gak hari ini gue abis mandi kembang tujuh rupa buat buang sial, gara gara kemarin pas MOS kita kena hukum melulu, gue harap hari ini jalan gue mulus semulus wajah girl band korea."
Alya terkekeh, mereka berdua memang sering kena hukum entah mengapa padahal mereka selalu melakukan permintaan senior dengan benar, tapi tetap saja dihukum, sampai sampai Sani mengatakan bahwa kakak kelas itu cemburu pada mereka karena wajah mereka berdua lebih cantik dari kakak kakak senior, maka meskipun yang mereka lakukan benar tetap saja mereka dihukum.
"Udah ah, kan sekarang udah selesai gak boleh dendam." Alya merangkul tangan Sani untuk segera masuk kelas, suatu kebetulan pula mereka berada di kelas yang sama.. dasar jodoh!
Dan sudah jodoh pula mereka berdua kini harus melihat dua senior yang sejak kemarin menindas mereka "Anj**t padahal udah mandi kembang tetep aja sial." Sani mengumpat saat melihat tatapan tajam dari kakak kelas mereka yang wajahnya cantik cantik nakal seragam ketat dengan rok diatas lutut dan bibir di olesi lipstik pink muda.
"Hust ngomong apa sih nanti di denger." bisik Alya.
Tiba saat mereka berpapasan Alya pun menyapa "Pagi kak." Alya bahkan sampai membungkukkan kepalanya sedikit demi kesopanan.
Namun saat Alya dan Sani hendak melanjutkan langkah mereka sang senior kembali memanggilnya "Heh, gue tau lo barusan ngumpati kita kan." kata Anita salah satu senior tersebut.
"Eng.. gak kok kak, kak Nita salah denger kali." Sani meringis, sial.. batinnya.
"Ya udah sana, awas ya kalian berani sama kita!" Kata Reni senior yang satu lagi, Reni dan Anita kini berbalik dan melangkah pergi.
Dari punggung mereka Sani mengangkat tinjunya tinggi "Sial." namun Alya segera menurunkan tangan Sani "Tadi di depan gagap, sekarang dibelakang berani.. udah ah nanti mereka liat terus balik lagi kesini, kamu bisa lebih sial." Alya terkekeh tapi Sani mendengus.
Mereka memasuki kelas saat semua teman sudah menduduki bangku masing masing, dan hanya tinggal dua bangku yang jaraknya jauh "Ah, dasar gak jodoh bangku kita jauhan Al." Alya terkekeh lalu duduk di kursinya sedangkan Sani berjalan kearah belakang dimana kursinya berada.
.
.
.
Kelas belum dimulai saat terdengar riuh dari luar, entah apa yang terjadi namun semua orang bangkit karena rasa penasaran mereka, dan mulai melihat dari jendela ada juga yang sengaja keluar kelas untuk melihat lebih jelas.
Alya melihat kearah Sani di belakang yang mengedikkan bahu seolah berkata tidak tau dan akhirnya mereka juga bangkit untuk melihat ada apa gerangan.
Alya dan Sani melihat dari pagar balkon yang kosong kelas mereka berada dilantai dua dan mengarah ke arah parkiran dan diluar ia melihat satu anak laki laki dan satu perempuan,yang baru keluar dari sebuah mobil sport,mereka memang terlihat keren, ganteng dan cantik terlihat seperti pasangan yang serasi, apalagi mereka disusul dengan tiga siswa laki laki lain yang baru saja keluar dari mobil keren yang satunya lagi, seperti adegan sang bos yang diikuti anak buah di belakangnya.
"Aku ngerasa dejavu," des4h Alya dengan wajah yang ditopang tangan dan masih melihat kearah empat siswa laki laki dan satu siswi perempuan.
Sani menoleh kearah Alya,dan menatapnya heran "Huh, kenapa?"
"Aku ngerasa melihat adegan serial F4 para cowok tampan yang sombong dan arogan."
Sani mengangguk "Lo bener tapi mereka memang ganteng sih, trus cewek nya cantik lagi kalau gue cowok,gue pasti jatuh cinta."
"Kalian gak tau siapa mereka?" Alya dan Sani menoleh kearah sumber suara,lalu mengeryit.
"Mereka kakak kelas kita,kelas 12 mereka emang terkenal, semua cewek bahkan histeris waktu liat mereka, liat aja tuh." siswi bernama Sakira itu bicara sambil menunjukkan wajah kagum,dilantai bawah memang riuh suara cewek cewek yang melontarkan kata kata pujian.
"Kok lo gak teriak histeris kayak mereka?" Alya mengangguk mengiyakan ucapan Sani,apalagi melihat tatapan Sakira yang juga seperti memuja mereka.
Sakira mengerucutkan bibirnya "Gue cuma nyadar diri,sekeras apapun gue teriak mereka gak akan ngeliat gue," keluhnya "Selain kaya, tampan dan sempurna mereka memang sedikit arogan sih, mereka gak segan buat hajar siapa aja yang berani mengganggu ketenangan mereka, benar atau pun salah kita akan tetap di salahkan mereka bahkan bisa mengeluarkan murid dari sekolah jika berani mengusik mereka,Kamu liat dia yang paling depan namanya kak Faris dia anak dari pemilik sekolah ini, dibelakang ada kak Nando,kak Pasha sama Kak Randi,trus yang cewek itu namanya kak Salsa dia di gosipin pacarnya kak Faris padahal kak Farisnya biasa aja."
"Tapi waktu Mos gue gak liat mereka?"
"Mereka lagi liburan keluar negeri, dan baru pulang kemarin."
"Tau banget," cibir Sani
Sakira nyengir kuda "Aku masuk Fanbase mereka."
"Ada fanbasenya segala?" Sakira mengangguk mengiyakan.
Alya makin mengerutkan keningnya, lalu berkata "Satu yang aku tangkep dari ucapan kamu."
Alya melihat kearah Sani lalu berucap "Jangan pernah berurusan dengan mereka." Alya menggeleng "Benar benar dejavu." Alya berharap tak pernah bertemu dengan mereka sekolah mereka memang luas kan,jika itu bisa mengancam keselamatan bukannya lebih baik menghindar, ia tak mau nasibnya sama seperti San chay di serial nya F4 yang dibuly habis habisan,apalagi mereka punya fanbase segala.
"Terlepas dari itu mereka memang keren sih." Sani bahkan sempat tak berkedip menatap kearah empat siswa laki laki yang melewati mereka dengan acuh tak acuh.
'Baru aja berharap gak ketemu ehh..lewat depan muka,' keluh Alya, terang saja karena kelas mereka berada di lantai yang sama.
.
.
.
Hay... hay.. yang baru nih, semoga suka jangan lupa.
like..
komen..
vote..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
sakura
....
2024-06-09
0
#ayu.kurniaa_
.
2024-04-22
0
Anonymous
keren
2024-04-21
0