Tiga sekolah besar dibangun pemerintah untuk menampung anak-anak yang memiliki talenta. Salah satu dari tiga sekolah itu, membuat sebuah kelas khusus untuk mereka yang mempunyai potensi terpendam dan dapat membantu negara, dan dengan berbagai cara mereka mencari dan memasukan anak-anak yang memiliki bakat khusus untuk masuk kesekolah mereka.
Seorang programer yang merahasiakan identitasnya, tiba-tiba didatangi tiga orang kepala sekolah ternama, agar bergabung dengan mereka. Setelah bergabung, dia juga dimasukan ke kelas zero dengan kode name 'RAVEN', sebagai seorang programer dengan rekannya Mius, agar bisa dilatih menjadi agen rahasia pemerintahan.
Satu per satu identitasnya mulai bermunculan, bersamaan dengan kebenaran akan dirinya yang ada di sekolah itu.
.
.
.
.
semua itu terjadi di-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Night 6: Side and Overtunity
Seperti apa yang disampaikan Loch dan Su beberapa hari yang lalu saat berada di kelasku, dan hal itu juga diperjelas oleh Han Li Yan saat apel seperti biasanya.
# Gymnasium. Aula Heaven
Semua siswa mulai berdatangan dan duduk di kursi yang sudah ditata didalam ruangan itu. Satu per satu kursi-kursi itu sudah terisi oleh para siswa begitu juga dengan semua dewan guru yang sudah menempati kursi-kursi mereka.
Mereka yang ada di dalam gedung itu mulai mengecilkan volume suara mereka, bahkan ada yang langsung berdiam diri saat tiba di dalam aula.
Yang pertama berdiri didepan podium adalah Han Li Yan, yang siap menyampaikan beberapa evaluasi terhadap pembelajaran yang berlangsung selama satu minggu terakhir dan juga beberapa tindakan-tindakan siswa yang baik itu berupa prestasi maupun yang melanggar peraturan sekolah.
Diakhir pidatonya, Han Li Yan, menyampaikan sebuah pengumuman didepan siswa-siswinya dan juga para dewan guru.
"Ada satu pemberitahuan yang ingin saya umumkan ke kalian semua, terutama dan terkhusus untuk anak-anak kelas zero" tutur Li Yan memulai pemberitahuannya
Semua siswa reguler mulai mengangkat suara mereka, berbisik, bertanya-tanya ke orang yang berada disebelah tempat duduk mereka.
"Ada apa dengan anak kelas zero." Begitulah yang dipertanyakan oleh mereka
"Bisa saya lanjutkan?" tanya Li Yan ke semua siswa yang berbisik itu
"Tidak ada apa-apa yang terjadi dengan anak kelas zero, yang ingin saya beritahu, kalau mulai hari ini anak kelas zero harus memakai seragam kelas mereka, baik itu saat kelas reguler maupun saat dikelas zero, kecuali seperti hari ini dan juga hari yang diharuskan untuk menggunakan seragam umum Sky Heaven.
Satu hal lagi, setiap dua minggu sekali anak-anak kelas zero akan menghadiri kelas gabungan, dua minggu pertama bersama dengan sekolah Bright Hawk dan dua minggu kedua dengan sekolah Army.
Itu saja yang ingin saya sampaikan. Oh ya kalian jangan dulu bubar, masih ada beberapa pemberitahuan lagi." tutur Han Li Yan lalu meninggalkan podium yang membuat mereka bertanya-tanya, pengumuman apalagi, sedangkan dewan guru, mereka kembali keruangan mereka.
Beberapa orang mulai menaiki podium dengan membawa beberapa benda yang dibilang tidak biasa. Mereka yang masih duduk di bangku mereka mulai terkejut saat Loch, Kei, Arka dan Su berdiri tepat ditengah podium dengan memegang sebuah Mik ditangan mereka.
"Maaf, jika kami mengganggu waktu kalian yang ingin kembali ke kelas kalian." ujar Su membuka perkataan mereka
"Mumpung kita sudah berkumpul disini semua dan juga Kepsek juga sedikit menyinggung tentang perubahan peraturan disekolah, yah walaupun hanya sedikit sih yang beliau ubah." ujar Loch
"Sebelum itu kami ingin menyampaikan tujuan kami, kami ingin memastikan satu hal dengan kalian." lanjutnya
"Kalian tahu siapa kami berempat?" ujar mereka berempat
Semua siswa itu terkejut dengan pernyataan dari mereka berempat, kebanyakan dari mereka mulai mengangkat suara, berteriak memberikan jawaban walaupun jawaban yang diserukan mereka berbeda.
"Ya, ya, ya, jawaban kalian semua benar, kami berempat adalah siswa Sky Heaven, kami berempat memang anggota OSIS, kami berempat memang orang yang kalian sebut dengan empat kaisar, dan juga kami ini adalah anak kelas zero." ujar Loch membenarkan jawaban mereka
"Jadi, kalian semua juga sudah tahukan segala aturan disekolah ini, baik itu yang tertulis maupun yang bersifat tindakan dan juga kalian tahu kan tatanan didalam sekolah ini?" lanjutnya
"Kalau itu tak perlu kalian jawab, cukup kalian ingat dan taati saja."
"Kami langsung saja ke inti permasalahan kami, kenapa kami menahan kalian disini." sambung Arka
"Didalam sini ada beberapa nama dari kalian yang sudah mengajukan namanya untuk bergabung dalam ke-OSIS-an, namun perlu diingat, bagi mereka yang mengajukan namanya, tak semua dari kalian akan bisa jadi anggota OSIS. Dan juga ada beberapa siswa yang langsung kami usulkan untuk gabung ke OSIS." tutur Kei
"Tapi, sebelum kami memanggil kalian, ada satu orang yang ingin kami kenalkan ke kalian." ujar Su
"Orang ini yang membuat sistem empat kaisar lebih kuat, kami mohon kepada siswa yang bernama Junian Arghantia untuk gabung di podium bersama kami" teriak Su memanggil namaku
Mereka yang belum mengenal wajahku, mulai menggerakkan kepala mereka, melirik kesana-kamari mencari keberadaanku didalam kerumunan siswa-siswi itu.
"Jun, namamu dipanggil tu." tutur Audrey yang duduk didepanku sambil menoleh kearahku
"Eh, Jun nya mana?" teriaknya
"Lah bukannya tadi dia ada disini." jawab yang ada disebelah kursiku yang ikut terkejut
"Dia ya, yang namanya Junian." ujar beberapa siswa saat melihat ku yang berjalan kearah Su dan lainnya dari belakang panggung
"Sejak kapan Jun sudah disana." tutur anak kelasku
"Tak perlu heran, waktu beberapa hari lalu dikelas kan juga begitu dia nya." jawab Meaz
Su langsung mengangkat Mik-nya kembali saat aku berjalan mendekati mereka berempat.
"Baiklah, karena orangnya sudah naik kesini, saya langsung jelasin aja. Dia, Junian Arghantia, akan mengisi kursi ke lima dan dia menjadi kaisar ke lima serta menjabat dibagian yang penting di OSIS, selain dari Loch yang sebagai ketua OSIS, Arka yang wakilnya, Kei sebagai bendahara dan saya, Su, sebagai sekretaris OSIS, Jun yang nanti akan berperan sebagai Eksekutor di OSIS dan yang akan mengatur segala tindakan dan aturan di dalam OSIS nanti." tutur Su menjelaskan
"Apa..." teriak semua yang ada diruangan itu kecuali semua anggota OSIS dan juga anak kelasku
"Berarti jabatannya diatas ketua OSIS dong." lanjut mereka
Semuanya masih terus mengeluarkan komentar mereka tentang aku yang tiba-tiba dipanggil keatas podium dan juga tentang aku yang menjadi eksekutor OSIS serta menjadi kaisar kelima.
"Maaf, bolehkah saya bertanya?" ujar salah satu siswa yang ada di depan mereka
"Ya boleh, memangnya apa yang ingin kamu tanyakan." jawab Kei
"Maaf jika apa yang aku bilang nanti kurang bersahabat. Memangnya dia ini siapa, dan anak kelas berapa hingga dia bisa jadi anggota OSIS tanpa melalui pemilihan dan seleksi lagi, dan juga kenapa harus ada kaisar kelima, bukannya empat kaisar itu terlambang dari kartu remi kan. Leave, Heart, Clover, dan Diamond, lalu jika dia itu kaisar kelima, dia itu sebagai apa, hah." ujarnya dengan menaikan nada bicaranya
"Oke, oke, nada bicaramu memang selalu kurang bersahabat, Lum " ujar Loch ke siswa itu
"Kamu bertanya tadi, Jun ini siapa, dia dari kelas berapa, kan? Junian Arghantia, seorang siswa pindahan yang dibawa oleh tuan Li beberapa hari yang lalu, dia berada dikelas satu-tiga di gedung Invent , dan juga seorang siswi kelas zero. Lalu kenapa dia bisa jadi anggota OSIS tanpa pemilihan dan seleksi lagi, itu semua karena tuan Li mendapat amanat dari walikota dan juga perintah dari Presiden." tutur Loch yang membuat semuanya terkejut
"Lalu, kenapa harus ada kaisar kelima, sedangkan empat kaisar mengambil dari kartu remi. Jun atau kaisar kelima, dia itu, Leave, Heart, Clover, dan juga Diamond, dia adalah ke-empat hal itu atau lebih tepatnya dia adalah Joker, yang bisa di keempat hal itu." lanjut Loch
"Oh jadi begitu, caranya bisa langsung jadi anggota OSIS, semua karena koneksi, apa lagi mereka sama-sama anak kelas zero, sebenarnya apa kegiatan anak kelas zero, apa semua anak kelas itu menyuap dengan koneksi mereka, berarti tidak ada bedanya dengan orang-orang yang ada di luar sana, berarti mereka itu sampah." ujarnya merendahkan
Perkataan dari Lum yang merendahkan mereka para anak-anak kelas zero membuat mereka menjadi kesal dan geram. Semua anak kelas zero yang kesal berdiri dan bersiap untuk menyerang Lum.
......................