NovelToon NovelToon
Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:696.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: senja liana

Kinara yang menjadikan Geffie sang suami sebagai panutan lantas harus di hadapkan dengan kenyataan terpahit yang menuntun dirinya membuka tabir kepalsuan yang di sembunyikan oleh suaminya selama ini.

Hati perempuan mana yang tak runtuh ketika melihat suami yang begitu penyayang dan penuh kehangatan, ternyata berselingkuh dengan sahabat dekatnya sendiri tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ketika rasa terjatuh karena perselingkuhan suaminya semakin menusuk hatinya, Kinara dipertemukan dengan seseorang yang mempunyai luka yang sama dengannya.

Mampukah seorang Kinara memperbaiki segalanya? akankah segala hal yang mereka lalui berakhir dengan kandas? atau malah berlabuh ke lain hati?

Ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jika perlu kau bisa meneken kontrak

Tanpa basa basi atau bahkan mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu, Kafeel langsung menyelonong membuka pintu ruangan Damar. Sedangkan Kinara yang melihat hal itu hanya bisa geleng geleng kepala namun tetap membuntuti di belakang Kafeel.

Mungkin karena memang tubuh Kafeel yang tinggi tegap dan juga bidang, membuat Kinara yang berjalan di belakang Kafeel jadi tidak terlihat, sehingga ketika Kafeel masuk keruangan, Damar langsung memasang mode santai dan bicara secara terang terangan tanpa menyadari kehadiran Kinara di belakang Kafeel.

"Wih bro tumben ke sini? gimana nih rasanya jadi duda baru? apakah kamu akan langsung otw mengejarnya?" ucap Damar dengan nada cukup keras kala melihat kedatangan Kafeel ke perusahaannya, Kafeel yang mendengar ucapan itu lantas langsung memberikan isyarat kepada Damar untuk diam dan tidak berbicara, namun sayangnya Damar sepertinya tidak mengerti akan kode kode yang di berikan oleh Kafeel.

"Ada apa sih Kaf? sat sut sat... apaan?" imbuh Damar dengan kesal karena tidak mengerti maksud dari Kafeel.

Sedangkan Kinara yang memang sedari tadi berada di belakang Kafeel, lantas di buat terkejut oleh ucapan Damar barusan. Pikirannya mendadak menjadi blank seketika, bayangan demi bayangan Geffie yang tengah bercumbu dengan Nabila mendadak terlintas di benaknya.

Bruk

Suara beberapa berkas desain gaunnya yang jatuh, lantas membuat terkejut Damar yang memang tidak mengetahui akan kehadiran Kinara di sana.

"Ma.. maaf.." ucap Kinara yang tersadar dari lamunannya kala mendengar suara benda jatuh.

Damar dan Kafeel yang juga sama sama terkejut lantas langsung terdiam dan saling pandang, dalam hati Kafeel benar benar merutuki kebodohan dari Damar yang tidak bisa mengerti bahasa isyarat darinya.

Dengan gerakan yang cepat Kinara membereskan beberapa kertas yang terlihat berhamburan di lantai. Kenapa mendengar kata kata Kafeel bercerai membuat hati Kinara semakin terasa sakit. Bayang bayang Nabila tertawa seakan menari di atas kepalanya, entah mengapa rasanya Kinara sangat takut akan Nabila yang kini sudah menyandang status janda.

"Kamu tidak apa apa?" tanya Kafeel sambil membantu membereskan beberapa kertas yang masih berserakan.

"Aku tidak apa." ucap Kinara namun sambil menunduk karena tidak ingin Kafeel kembali melihat sisi lemahnya.

Disaat keduanya tengah membereskan beberapa kertas yang berserakan, tanpa sengaja tangan Kafeel dan juga tangan Kinara bersentuhan ketika hendak mengambil kertas yang sama. Kinara yang merasakan sebuah tangan yang lembut menerpa kulitnya, ia lantas dengan spontan mendongak begitu juga dengan Kafeel, keduanya saling menatap manik mata masing masing dalam waktu cukup lama seakan seperti tengah menyelami jernihnya manik mata masing masing.

"Kenapa kamu bercerai?" tanya Kinara tiba tiba dengan suara yang sangat lirih dan serak, seakan menahan bulir bulir bening yang hendak menerobos manik matanya.

Mendapat pertanyaan itu tentu saja membuat Kafeel terdiam seribu bahasa, ia sendiri juga bingung mengapa Kafeel mengambil pilihan bercerai, padahal selama setahun belakangan ini Kafeel sudah bertahan dan menerima semuanya termasuk tentang tabiat Nabila yang memang hiperseksual.

"Mungkin jawabannya adalah kamu." batin Kafeel dalam hati, namun tentu saja tidak berani mengungkapkannya kepada Kinara.

"Maaf aku seharusnya tidak bertanya tentang masalah pribadi." ucap Kinara kemudian yang sadar bahwa pertanyaannya barusan bukanlah hak Kinara untuk ikut campur.

Kinara kemudian lantas bangkit dan berbalik badan hendak keluar dari sana, namun di cegah oleh Damar yang melihatnya.

"Loh! Kamu mau kemana? berkasnya?" ucap Damar setengah berteriak.

Mendengar hal itu Kinara kemudian lantas berbalik badan dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Maaf ada yang ketinggalan, saya akan mengambilnya terlebih dahulu." ucap Kinara kemudian melenggang pergi dari sana.

"Tapi..." ucap Damar lagi namun sayangnya Kinara sudah keluar dan tak terlihat lagi.

"Sudah biarkan saja Dam, mungkin berita yang kau ucapkan dengan lantang itu membuatnya terkejut!" ucap Kafeel dengan penekanan di setiap kalimatnya seakan sebagai sindiran keras untuk Damar.

"Tapi desainnya? tunggu bentar, kok jadi salah ku?" ucap Damar tidak mengerti.

"Lalu salah siapa? salah tembok karena ngomongnya gak pernah pakek filter?" sindir Kafeel dengan kesal kemudian melenggang pergi dari sana.

Sedangkan Damar yang masih belum faham di mana letak kesalahannya, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kala menatap kepergian Kinara dan juga Kafeel dari sana.

"Dasar pasangan freak!" ucapnya kemudian sambil mendudukkan kembali bokongnya pada kursi kebesarannya setelah kepergian Kinara dan Kafeel dari ruangannya.

****

Sementara itu Kafeel lantas melangkahkan kakinya dengan cepat menyusul Kinara, melihat manik matanya yang basah tadi membuat hati Kafeel seakan bergemuruh dan dipenuhi rasa khawatir akan Kinara.

Kafeel masuk ke dalam lift dengan langkah tergesa dan langsung menekan ke lantai satu area basement.

"Apakah berita perceraian ku terlalu mengejutkan? hingga Kinara terlihat seperti itu tadi." ucap Kafeel pada diri sendiri.

Ting

Bunyi lift terbuka menyadarkan Kafeel dari lamunannya, Kafeel kemudian lantas melangkahkan kakinya keluar dari lift dan menuju ke arah basement. Ditatapnya area basement dengan teliti mencari keberadaan Kinara di sana.

"Apakah dia sudah pulang?" tanya Kafeel dalam hati sambil terus menyusuri area sekitar.

Pandangan Kafeel lantas terhenti di sebelah sudut kiri dengan dengan tulisan B1, terlihat Kinara tengah berdiri sambil menendang pelan ban mobilnya dengan wajah yang lesu.

Melihat hal itu Kafeel hanya menghela nafasnya panjang, kala melihat tingkah Kinara yang lebih tepat dengan anak anak yang tengah merajuk pada orang tuanya.

"Apakah kamu akan terus menendang ban mobil mu seperti itu?" tanya Kafeel sambil berjalan mendekat ke arah Kinara.

"Sudah pergilah jangan menganggu ku!" ucap Kinara dengan nada datar.

Namun bukan Kafeel namanya yang akan langsung pergi ketika di suruh, jadilah Kafeel terus melangkahkan kakinya mendekat ke arah Kinara berada, tanpa memperdulikan ucapan Kinara yang mengusirnya.

"Harusnya jika kempes bannya di ganti, bukan di tendang tendang seperti itu." ucap Kafeel kemudian kala melihat ban Kinara kempes. "Sini biar aku pasang ban serepnya." ucap Kafeel menawarkan bantuan.

"Tidak perlu!" ucap Kinara.

"Jangan menolak karena aku memaksa! ayo cepat buka bagasi mu." ucap Kafeel sambil berjalan memutar ke arah belakang mobil Kinara.

Dan pada akhirnya lagi dan lagi Kinara tidak bisa menolak Kafeel, mau tidak mau Kinara menuruti ucapan Kafeel dan membuka bagasi mobilnya.

"Aku tidak memaksamu loh ya, kamu ya menginginkannya sendiri." ucap Kinara kemudian sambil mengeluarkan sekotak peralatan untuk mengganti ban.

Sedangkan Kafeel yang sudah mulai mendongkrak ban mobil Kinara, hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Kinara barusan.

"Ya ya ya jika perlu kamu bisa meneken kontrak yang berisi bahwa aku yang memaksamu untuk mengganti ban mobil, bagaimana?" ucap Kafeel menggoda Kinara yang langsung membuat Kinara memasang wajah cemberutnya.

Bersambung

1
Yuni Ngsih
Tank .....Thoooor ....ceritranya sangat bgs cuma sayang kebahagiaan kinara cuma sebentar ....hehehe👍👍👍💪💪💪
Erna M Jen
kirain di tolak lamarannya..
Yuni Ngsih
Thoooor kok ceritra gini....ya ....trs ujian kinara trs berantai .......kacian ....😭
Erna M Jen
aku kesal sama kinara kenapa tidak pergi saja dari rumah
Erna M Jen
biarkan kafeel berjodoh dgn kinara dan menemukan kebahagian...
Erna M Jen
pasangan selingkuh yang tidak punya perasaan...kasihan kinara
Erna M Jen
dasaar...penghianat pagar makan tanaman...
Erna M Jen
awal cerita yang membuat penasaran..
Seven8
kasian Rian .. SDH lahir tidak di ketahui ayahnya, hidup sederhana padahal ayahnya kaya, cinta bertepuk sebelah tangan.. sudah bahagia berkumpul bersama keluarga ayahnya malah meninggal..
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Happy Family
namanya juga bego..... suka berbuat masalah kan? ya jalani ajalah... kenapa ngeluh... kn kau hebat. mendusta... berdalih... ...
Happy Family
elektrik baru nyala.... ya kali terus mendingin? hahahhahaha
Happy Family
pelik je rumah tak ada tangki air tuk penyimpanan ke? kn setiap rumah² moden ada tangki air,jd tak perlu elektrik tuk buka keran air.... eerrrrrr....
Fera Waty
/Ok/
Kumala Sari
Luar biasa
Ronal Iwan Evendi
lumayan bagus
Rosita
rasain kmu geff... cmburu jg ya 😄😄
Rosita
bkn nya terima ksh udh d beri tau ttng anak nya mlh kinara tersinggung... kinara kmu kn pinter massk hal seperti itu kanu tersinggung bkn nya kmu kshn dg ank mu
Diah Darmawati
lanangan taekk ..ups map thorr
Sukron Makmun
mksih thor critany...bagus lanjutkan mg sehat sllu dn ttp smgat good luck🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!