NovelToon NovelToon
Perempuan Asing Di Samping Mayat

Perempuan Asing Di Samping Mayat

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Kutukan / Desas-desus Villa / Roh Supernatural
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: bung Kus

Revisi
Ada beberapa hal yang dirasa kurang memuaskan, jadi diputuskan untuk merevisi bagian awal cerita.

Petugas kepolisian Sektor K menemukan mayat di sebuah villa terpencil. Di samping mayat ada sosok perempuan cantik misterius. Kasus penemuan mayat itu nyatanya hanya sebuah awal dari rentetan kejadian aneh dan membingungkan di wilayah kepolisian resort kota T.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tunggak Jarak Mrajak Tunggak Jati Mati

"Perkenalkan namaku Tejo Wahono," ucap Mbah Tejo duduk bersila di dipan dari bambu kuning yang cukup tinggi. Tabah duduk di lantai semen, sehingga terlihat seperti seorang abdi yang menghadap rajanya.

"Saya Tabah Mbah," sahut Tabah menatap kakek tua angkuh di hadapannya. Ada rasa jengkel di hati, kala menyadari Sang Dukun adalah laki-laki congkak yang tidak memuliakan tamunya. Padahal Tabah sudah menyiapkan amplop dengan uang lima ratus ribu di dalamnya.

Bagaimana mungkin Kakek Andre berteman dengan orang se sombong ini? Batin Tabah bertanya-tanya.

"Katakan apa yang bisa kubantu? Apakah kamu butuh mantra penglaris dagangan? Atau mantra agar istri pertama luluh dan memberi ijin untuk menikah lagi?" tanya Mbah Tejo dengan senyumannya yang beraroma tembakau.

"Tidak Mbah. Saya tidak butuh yang demikian itu," sergah Tabah kesal. Ingin rasanya dia berbalik badan, dan keluar dari rumah Sang Dukun congkak.

Mbah Tejo diam sesaat. Dia mengamati tamunya kemudian berdehem sebelum kembali membuka mulut. Terlihat jelas, Kakek tua itu telah salah mengira soal kepentingan kunjungan sang Tamu.

"Apakah ini tentang keluargamu yang sakit?" tanya Mbah Tejo hati-hati.

Tabah menghela napas. Dia merasa gamang, haruskan menjelaskan kedatangannya pada Sang Dukun? Bukankah jika Mbah Tejo benar-benar sakti tentu bisa tahu tujuan Tabah datang ke tempatnya?

"Tidak boleh ada keraguan. Jika sikapku membuatmu ragu akan keputusanmu datang kemari, maka pulanglah. Karena kemantapan hati akan membuat mantra benar-benar bekerja," ucap Mbah Tejo dengan bola matanya yang mengkilat.

Tabah tertegun. Aura dari kakek tua di hadapannya berubah drastis. Apakah sikap yang sebelumnya ditunjukkan pada Tabah adalah sebuah tes untuknya? Atau memang Mbah Tejo memiliki dua kepribadian.

"Sebenarnya anak saya sakit Mbah. Ada semacam koreng yang tiba-tiba muncul di paha kanannya," ujar Tabah memutuskan untuk bercerita. Dia memaksa hatinya untuk yakin seratus persen pada Sang Dukun.

"Selain itu, ada seorang perempuan yang memakai kebaya putih, selalu mengikuti kemanapun saya pergi Mbah. Semua hal yang terjadi bermula saat saya selesai menyelidiki mayat yang ditemukan di sebuah villa terbengkalai. Saya adalah seorang petugas kepolisian," lanjut Tabah. Pengakuannya sebagai seorang polisi sengaja di bagian akhir dengan suara yang lirih karena dia merasa tidak nyaman mengatakannya. Untuk kesekian kalinya batin Tabah mengingatkan jika seorang petugas seharusnya bertindak berdasar akal dan logika bukan malah berkonsultasi pada dukun.

Mbah Tejo diam menyimak. Setelah Tabah menyelesaikan ceritanya, Mbah Tejo beranjak dari duduknya. Dia menyambar bungkusan yang sebelumnya dibawa Tabah dan diletakkan di atas meja. Mbah Tejo tersenyum puas melihat isi dalam bungkusan.

"Rupanya orang yang menyarankanmu datang kemari adalah orang yang benar-benar mengenal diriku," seloroh Mbah Tejo. Laki-laki tua itu melangkah ke bagian belakang rumah.

Tidak berselang lama, Mbah Tejo kembali membawa kendi dan cawan berisi air putih. Bunga yang dibawa Tabah dimasukkan ke dalam cawan.

"Minum air kendhi," perintah Mbah Tejo.

Tabah yang sedikit bingung akhirnya menuruti perintah Sang Dukun. Dia menenggak air di dalam kendhi. Tidak ada yang aneh dari air tersebut. Rasa tawar di lidah ada sedikit sensasi dingin anyep di tenggorokan.

"Sekarang pejamkan matamu," lanjut Mbah Tejo memberi perintah. Sekali lagi Tabah tidak memiliki pilihan kecuali menurut.

Saat memejamkan mata, terasa ubun-ubun Tabah diusap-usap tangan kasar Mbah Tejo. Tanpa peringatan sebelumnya, dua helai rambut Tabah ditarik dan dicabut. Tabah mengaduh karena terkejut.

"Buka matamu, dan diam saja disitu." Mbah Tejo memberi perintah sembari menyulut rokok yang tadi dibawa Tabah.

Mbah Tejo memasukkan helai rambut Tabah ke dalam cawan. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam dengan mata terpejam. Tabah mengamati sembari mengusap-usap kepalanya. Setelah rambutnya dicabut ada sensasi gatal yang tertinggal.

Mbah Tejo menghembuskan asap rokok dari mulutnya ke dalam cawan. Sebuah pemandangan tidak biasa muncul setelahnya. Air dalam cawan tiba-tiba saja beriak dan muncul gelembung seolah mendidih. Tabah yang penasaran melihatnya dengan seksama. Berusaha mencari tahu trik yang digunakan oleh Mbah Tejo.

"Sudah kukatakan padamu. Sebaiknya kamu percaya padaku. Jika ragu dan curiga terhadap orang yang hendak kamu mintai pertolongan, lebih baik pulang dan tidur saja di rumah," gertak Mbah Tejo. Tabah tersenyum kecut.

Mbah Tejo mengamati air di dalam cawan. Dengan ujung telunjuk dia mengaduk-aduk bunga di dalam air. Setelahnya Mbah Tejo berdehem dan menghela napas.

"Kamu telah merusak sesajen," ucap Mbah Tejo datar. Tabah menelengkan kepalanya. Laki-laki itu tampak kebingungan mencerna maksud perkataan Sang Dukun.

"Ayam panggang sesajen, kamu cubit dan sobek pahanya. Tulahnya jatuh pada anakmu, jantung hatimu," jelas Mbah Tejo.

Tabah tertegun. Dia teringat dengan ayam panggang di bawah tudung saji di dalam villa. Tabah memang menyobek bagian paha kanan ayam. Dan luka koreng yang ada di tubuh Siska juga persis berada di paha kanan sebelah luar.

"Tapi saya nggak berniat seperti itu Mbah," sambung Tabah. Dia kini merasa yakin dengan kedigdayaan Mbah Tejo.

"Kemarahan mereka tidak bisa diredam hanya dengan penjelasanmu soal ketidaksengajaan yang konyol. Mereka tidak merasa ada masalah denganmu. Kamulah yang datang dan merusak milik mereka. Tamu tidak diundang yang kurang ajar," sergah Mbah Tejo dengan ekspresi kesal.

"Jika saya salah, lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya Tabah tak tahan disalahkan dan dipojokkan.

"Hidup itu mudah. Lakukan yang mesti dilakukan, jika melakukan kesalahan minta maaf. Beres," sahut Mbah Tejo.

Tabah seperti ditampar rasanya. Meski sebenarnya dia juga bingung, bagaimana caranya meminta maaf pada sosok yang bukan manusia? Tabah memilih menahan pertanyaan di hatinya, menunggu penjelasan dari Mbah Tejo.

"Cara meminta maaf pada mereka, kamu perlu menyiapkan sesajen yang sama dengan yang kamu rusak. Letakkan di tempat dimana kamu menemukannya. Bakar kemenyan yang sudah kumantrai, dan katakan permintaan maafmu," jelas Mbah Tejo.

"Ucapkan kalimat permintaan maafmu; Pangucap iku bisa dadi jalaran kebecikan. Pangucap uga dadi jalaraning pati, kesangsaran, pamitran. Pangucap uga dadi jalaraning wirang. Kulo nyuwun pangaksama saking wontene salah panduga punika. Tirukan bersamaku," perintah Mbah Tejo menuntun Tabah menghafal permintaan maafnya.

Setelah Tabah hafal permintaan maaf yang diajarkan, Mbah Tejo meniup-niup kemenyan yang tadi dibawa oleh petugas kepolisian itu. Kemudian memberikannya kembali pada Tabah.

"Lalu, soal villa itu bagaimana Mbah? Perempuan berkebaya putih yang mengikuti saya? Pekerjaan saya untuk beberapa waktu ke depan sepertinya mengharuskan untuk bersinggungan dengan villa. Apakah tidak masalah?" tanya Tabah mengingat pesan dari Andre agar menanyakan soal villa.

"Kurasa selama kamu tidak mengganggu sesajen lagi, tidak akan ada masalah. Semua akan baik-baik saja. Apalagi jika kemenyan yang sudah kumantrai, kamu bakar di villa. Semua yang berada disana akan tertawa bersamaku," ucap Mbah Tejo kembali congkak. Benar-benar seperti orang yang memiliki dua kepribadian. Sekali waktu terasa bijak, di waktu yang lain penuh keangkuhan.

Tabah pun berpamitan setelah memberikan amplop pada Mbah Tejo. Setelah Tabah pergi, Sang Dukun kembali duduk bersila memeriksa cawan yang berisi air, kembang, dan helaian rambut Tabah.

"Airnya berubah hitam keruh. Ada sesuatu yang tidak beres," ujar Mbah Tejo. Laki-laki itu memejamkan mata kemudian mulutnya komat-kamit membaca mantra. Tiba-tiba cairan merah kental mengalir melalui lubang hidungnya.

"Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati. Terlalu banyak perkara jelek, nyaris tidak ada hal baik di tempat itu. Hancik! Padahal aku sudah cukup lama di dunia ini, tapi kenapa baru tahu ada tempat se gelap itu di wilayah sini?!"

Mata Mbah Tejo melotot. Dia mengusap mimisan di hidungnya.

1
Al Fatih
bang Andre ,,... kau sudah d jodohkan ibumu dgn perempuan berkebaya putih bukan yg berseragam coklat.....,, jangan salah lho....,, ntar ibu Nurma ngamuk....
sssstttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!
kata katamu menunjukkan aku bukanlah tujuanmu thor, tp gkk aku akan tetap membaca karyamu 😞😞😞 auuuwwwwwwwww,,,
sssstttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!
wweeehhhh aku yakin situ yg nyosor duluan nona,,,, jangan fitnah deh,,
Rina Indriani
????
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
aihhh kok langsung tarik menarik omm😂
𝓜𝓪𝓼𝓲𝓽𝓪𝓱 𝓐𝔃𝔃𝓪𝓱𝓻𝓪
Ladalah 🤭😂😂😂
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: kaki juga lemas 😔
Ai Emy Ningrum: rasa2 mules perut jg 🥴🥴🥴
total 12 replies
𝓜𝓪𝓼𝓲𝓽𝓪𝓱 𝓐𝔃𝔃𝓪𝓱𝓻𝓪
Hatimu kuliah sekali mas Andre, adik jadi meleleh 🥺🥺🥺
Ai Emy Ningrum: ini Andre nya Andre Taulany jgn2 😹😹😹..mungkin kah kita kan selalu bersama walau terbentang jarak diantara kita 😽💃🏻🕺🏻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: saking tersepona sama bang Andre sampe hatinya ikut kuliah 🙈🙈
total 7 replies
𝓜𝓪𝓼𝓲𝓽𝓪𝓱 𝓐𝔃𝔃𝓪𝓱𝓻𝓪
Gini aja sudah bikin aq nangis 😭😭😭
Ai Emy Ningrum: huhuhuhu /Sob//Sob//Sob//Sob/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Cry//Cry//Cry//Cry/
total 2 replies
ind@h
bung..apa bunda kerasukan perempuan berkebaya putih..??
Heri Wibowo
kata Bunda jodohmu perempuan berkebaya putih Andre
Lilik Wagiarti
ceritanya keren thor n aq selalu menunggu up nya
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
bkn suudzon jngn jngn pak Wariman bersangkutan sama kejadian di villa itu wkwkwkwk
ind@h
jd agak curiga sama pak wariman..
Al Fatih
bang Andre d antara melati dan Lilis.....,, UPS masih ad 1 lagi,, perempuan berkebaya putih....
Nur Aini
lanjut bang ngkus ... ana selalu menunggu lanjut.... double up donk.. hehehe
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jangan2 pemuda pemudi di desa itu gak ada bukan karena pergi tapi jadi korban the myth desa itu 🤔🙄
Ai Emy Ningrum: gasss 💃🏻🕺🏻💃🏻🕺🏻🥳🥳
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: boleh lah battle 💃🕺💃🕺
total 17 replies
Wisell Rahayu
roman² nya Lilis jth cinta sma Andre
Lilik Wagiarti
selalu ditunggu up nya ya thor
Heri Wibowo
mungkin pak wariman mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Desa Karang
𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆
Apa mbak lilis lahi cemburu yah...kok pandangannya seperti itu...
Ai Emy Ningrum: wkwkwk 🦆🦆🤣🤣
𝓜𝓪𝓼𝓲𝓽𝓪𝓱 𝓐𝔃𝔃𝓪𝓱𝓻𝓪: berarti the police kalah sangar sama debt collector 😂😂😂
total 11 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!