CINDERELLA SOMPLAK!!

Di sebuah restoran ternama, Agam tengah mendengarkan penjelasan sang maneger apa saja pekerjaannya.

''Saya sudah menjelaskan apa saja pekerjaan mu, apa kau mengerti?''Tanya maneger resto.

Agam mengangguk. ''Saya mengerti pak, terima kasih sudah mau menerima saya bekerja di sini padahal saya tidak memiliki ijazah.''

''Tentu saja saya menerima mu karna kamu itu goodluking dan cocok untuk menjadi pengantar makanan di restoran ku, siapa tau restoran ku bisa tambah ramai setelah ada yang tampan seperti mu sekalian mereka cuci mata hehehe.'' Ucap sang maneger resto sambil mengedipkan salah satu matanya pada Agam..

''Baik pak kalau begitu besok saya kembali kesini.''

Maneger itu mengangguk, menatap Agam penuh minat dengan jantung berdebar debar melihat postur tubuh Agam yang aaahhh..

''Aaarrrrggg Sexsy.'' Maneger bertubuh kemayu itu menirukan macan saat melihat bokong Agam.

Sedangkan Agam yang geli menggidikkan tubuhnya karna di sentuh oleh ocong lontong, Agam sangat heran mengapa di Indonesia banyak sekali mahluk bersepesies semacam itu..

•°•

KAMPUS•

Cinderella keluar dari perpustakaan membawa beberapa buku yang dia pinjam, hari ini dia ada janji dengan Melly dan Rizal untuk bertemu di tempat biasa mereka nongkrong..

Namun langkahnya terhenti saat netra cantik nya melihat sodara tirinya sedang tertawa renyah bersama teman-teman nya berjalan ke arahnya. Bagi Cinderella tawa sodara tirinya adalah sebuah peringatan agar Cinderella berhati-hati dan harus memberikan pelajaran agar Nungky tidak besar kepala..

''Eeehh ada Ella si upik abu ngelamun disiniii, nggak punya uang yaaa untuk makan yaaaa.'' Ledek Nungky pada Ella.

Sedangkan Cinderella memutar matanya dengan malas. ''Au ah, gue lagi malas berantem sama Lo yaaa minggir!'' Cinderella menubruk bahu Nungky dengan kasar yang mana membuat Nungky tidak terima..

''Dasar jablay! gak tau diri, udah ke pergok mesum di nikahin paksa dan sekarang suaminya nggak perduli ha ha ahahahah emang enak!'' Ledek Nungky menatap Cinderella dengan tatapan remeh, begitu pun dengan kedua teman nya yang menertawakan nasib Cinderella..

Haha ha haha haha

''Ih kalau gue malu yaa masuk kampus, mending gue berhenti dari kampus trus jadi ibu rumah tangga sambil jualan pop ice di depan rumah haha aha haha.''

''Kasiaaaannnn.'' Ucap mereka bertiga, yang membuat Cinderella berhenti melangkah dan menoleh kebelakang..

''Lu pada ngeledekin gue? Kalian ngaca ngak sih diri kalian sendiri seperti apa, Lo.'' tunjuk Cinderella pada gadis di sebelah kiri Nungky. ''Lo nyadar gak, kalau gaya Lo itu berlebihan niru-niru orang kaya padahal ibu Lo banting tulang cuci baju sana sini buat biayain kulih Lo.''

Deg..

Gadis itu menjadi salah tingkah dan malu sendiri, karna Cinderella tau aibnya..

''Dan Lo.'' tunjuk Cinderella pada gadis di sebelah kanan Nungky. ''Jangan kebanyakan gaya kalau rumah mu aja masih gubuk! dan ngaku-ngaku anak berada.''

Deg..

Gadis ini lebih shock dan bingung, kenapa Cinderella tau semua tentang nya..

''Dan untuk Lo! Ulat keket berbulu domba, Lo itu ngaca dan sadar baju, tas, sepatu serta barang-barang yang Lu pake itu uang bokap gue! Lu sama nyokap Lu hanya numpang hidup dari uang bokap gue!'' sentak Cinderella melangkah pergi setelah membuat tiga Ulat itu kenal mental oleh Cinderella..

''Awas kamu Nungky! aku beri pelajaran karna sudah berani padaku.'' gumam Cinderella dengan senyuman devil di jawahnya..

•°•

•°•

•°•

A few minutes later •

Nungky berjalan ke arah dimana mobilnya terparkir, ia sudah selesai dengan tugas kuliahnya dan akan pulang ke rumah. Namun saat Nungky berada di parkiran ia melihat orang-orang sedang berkerumun di mana ia memarkirkan mobilnya..

Nungky yang penasan, ia pun menerobos kerumunan dan terkejut saat mendapati mobilnya di penuhi sampah dan coretan coretan di kaca mobilnya..

''Mobilkuuuuuu.'' Teriak Nungky ketar ketir melihat mobilnya yang kotor sambil menghentak kedua kakinya di tanah..

''Siapa yang melakukan ini!'' Tanya Nungky pada semua orang yang ada di depannya, namun semua orang menggeleng secara bersamaan.

''Kalau kalian tidak mau mengaku! aku bakal laporin kalian pada polisi. Jadi siapa yang sudah membuat mobilku seperti sampah.''

Tin.. Tin..

Suara motor gede milik Cinderella berhenti tak jauh dari arah Nungky membuat semua orang menoleh termasuk Nungky.

Cinderella membuka kaca helm nya dan berkata. ''Mobil mu kotor seperti orang nya yang kotor, iyuuuukkk mandi sana buu baru bergaya ha ha ha ha ha.''

Bruuummm...

Motor yang di kendarai Cinderella pergi dengan cepat, sedangkan Nungky sudah mengeluarkan tanduk di kepalanya ia tak habis pikir mengapa dirinya selalu kalah dari sodara tirinya.

''Cin-de-re-llaaaaaa.'' Teriak Nungky membuat semua orang menutup telinga secara serempak, menyelamatkan telinga mereka dari ketulian yang hakiki..

•°•

DI KEDIAMAN LULU•

''Gano, kamu mau ke mana nak?'' Tanya sang ibu melihat anaknya baru keluar dari kamar mandi, padahal kondisinya masih lemah untuk pepergian..

''Aku mau masuk ke kantor Mom, ada hal yang harus di selesaikan dan tidak bisa di wakilkan pada siapapun.''

''Baiklah, tapi makan dulu yaa sebelum pergi ke kantor, tubuhmu belum terisi makanan apapun.''

''Oke Mom nanti aku ke bawah.''

Lulu mengangguk dan keluar dari kamar anaknya, sedangkan Gano berjalan ke ruang ganti baju memilah pakaian yang akan dia pakai. Namun saat ia sedang memilih baju, netra matanya tak sengaja melihat kotak kecil di atas lemari..

Gano yang penasaran lalu mengambil kotak itu dan membukanya. Jantung Gano terhenyak seolah ada guncangan yang hebat di dalam dirinya, rasa bersalah menyeruak di kalbu saat Gano melihat poto seorang wanita yang sudah dia sakiti terlalu dalam..

Mata Gano ber'alih mengambil dua pasang cincin di dalam kotak itu dan memandangnya dengan dalam, bayang bayang ketika dia dengan si pemilik cincin ini tiba-tiba hadir di dalam otaknya. Yang mana membuat Gano meremas dadanya merasakan sakit karna sudah tega meninggalkan si pemilik cincin, bahkan Gano tidak pernah mengutarakan kata maaf karna sudah menoreh luka yang amat dalam padanya..

Sakit yang Gano rasa mungkin tak sebanding dengan rasa sakit si pemilik cincin yang sekarang entah di mana keberadaan nya. rasa sesak di dada dengan sakit yang terasa di ulu ati membuat Gano sadar bagaimana rasanya di curangi dan di tinggalkan begitu saja..

''Maaf.''

Itulah satu kata yang Gano ucapkan ketika melihat cincin yang dulu iya pernah pakai walau hanya sebentar..

Setelah puas mengenang, Gano berjalan mengambil ponsel lalu menghubungi asisten pribadinya untuk mencari keberadaan si pemilik cincin. Gano akan meminta maaf karna sudah menelantarkan nya..

•°•

•°•

•°•

Siapa yang Gano cari?

...JANGAN LUPA LIKE.KOMEN.VOTE...

...KIRIM BUNGA SEKALIAN🤗🥰...