[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
"Selamat datang kembali Tuan dan Nyonya."
Kepala pelayan Jon membungkuk menyambut Orion dan Bella.
"Kepala pelayan Jon, minta maid buatkan jus jeruk untukku." Perintah Bella sembari melangkah masuk ke dalam rumah.
"Ya, Nyonya."
Bella merenggangkan otot-ototnya. Kemudian menatap Orion yang sedang menerima telepon.
Tidak mau ambil pusing, Bella memilih duduk di sofa dan membuka ponselnya.
"Nyonya ini jus Anda." Maid meletakkan jus jeruk itu di meja. Lalu tak lama kemudian maid kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Orion, kamu tidak ikut rapat hari ini? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Di seberang sana, Erik bertanya dengan nada khawatir pada sambungan telepon dengan putra nya.
Orion tersenyum kikuk. "Tidak ada Pah, maaf yaa."
Terdengar hembusan nafas panjang dari seberang sana. "Tidak apa. Papah hanya khawatir terjadi sesuatu padamu atau Leon nak."
"Paph tenang saja. Aku dan Leon baik-baik saja."
"Pah, ini berkas yang harus di tandatangani."
Orion mengerutkan keningnya mendengar suara orang lain di seberang sana.
"Oh Axel, nanti Papah tanda tangani."
"Apa papah sedang menelpon Orion? Hallo, Orion... Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu."
Orion tampak membisu. Benar, suara itu milik suara kakaknya. Axel. Tapi, mengapa pria itu ada di kota ini?
"Yasudah nak, Papah hanya khawatir terjadi apa-apa padamu, tidak biasa nya kamu tidak ikut meeting."
"iya, pah."
tak lama kemudian panggilan terputus. Tapi Orion masih tetap di tempatnya.
Bella yang sedang bersantai menoleh ke arah Orion, dahinya berkerut melihat pria itu tampak bengong.
"Orion, apa kau baik-baik saja?" Bella menghampiri Orion dan melambaikan tangan di depan wajah pria itu.
Orion kembali pada kesadaran nya. Wajahnya memerah melihat Bella terlalu dekat dengannya.
"Y-ya, aku baik-baik saja." Ungkap nya sembari bergerak mundur.
"kau yakin baik-baik saja Orion? Kau terlihat pucat." Bella hendak menyentuh dahi Orion. tapi segera pria itu bergerak mundur dan menunduk.
"aku benar-benar baik-baik saja."
Bella mendatarkan mimik wajahnya. "Apa aku sebegitu menakutkan nya baginya?" Batinnya.
"apa dia masih merasa takut padaku?"
melihat Bella mendatarkan ekspresi. Orion menunduk dalam. "Axel telah kembali, apa karena – istri?"
...***...
"Ini, sudah papah tandatangani."
Axel. Pria bertubuh tegap dengan rambut pirang menerima berkas-berkas yang telah di tandatangani ayahnya.
"Apa Papah belum memberitahu Orion jika aku akan bekerja di sini?" Tanya Axel sembari membaca-baca kembali berkasnya.
Erik tertawa kecil. "Axel, kau tahu sendiri jika papah sangat sibuk. Papah lupa memberitahu Orion."
Axel tersenyum miring dalam diam. benarkah? Pikirnya.
"Axel, kamu ingin bekerja di sini, lalu bagaimana dengan bisnis mu nak?"
Erik bukannya tidak ingin memberi tahu Orion perihal Axel. Tapi ia tahu sendiri jika hubungan kakak-beradik itu tidaklah baik. Apalagi setelah putra sulungnya itu pergi tiga tahun lalu untuk memulai bisnisnya di kota sebelah.
Pria itu tampak terkekeh melihat reaksi tak terduga ayahnya. "Papah tenang saja, orang ku yang mengurusnya. Aku hanya ingin memperbaiki hubungan keluarga dengan cara membantu papah dan Orion mengurus cabang di sini."
Erik tersenyum kikuk. "Kau tahu bahwa papah dan mamah sangat menyayangi kalian."
Axel tersenyum miring. "Yah, aku tahu."
"Jika hanya Orion yang kalian sayangi."
...***...
Orion dan Leon menatap takjub hidangan di atas meja. Perubahan sikap Bella masih berlanjut. Wanita itu memasak berbagai menu makanan lezat untuk makan malam.
"Istri, istri tidak perlu memasak sebanyak ini. Tidak, seharusnya istri tidak perlu memasak, karena sudah ada pelayan." Ucap Orion.
Bella terkekeh mendengarnya. "Tapi aku ingin memasak untuk kalian. Atau jangan-jangan masakan ku tidak enak yaa?" Bella berakting sedih.
Orion buru-buru bangun berdiri dan menggeleng. "Tidak, masakan yang istri buat sangat enak. Aku hanya tidak ingin istri merasa lelah."
Bella tersenyum lembut. "Protagonis pria benar-benar sangat baik. Dia sangat tulus mencintai antagonis wanita."
"Aku hanya ingin membuktikan padamu, bahwa aku telah berubah Orion." Ungkap Bella sembari mengambilkan Orion makanan.
"Sudah, ayo makan."
"Masakan mommy sangat enak! Eyon sukaaa!" Girang Leon sembari memakan ayam goreng buatan Bella.
Orion yang menyaksikan itu, sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman.
"Oh ya istri, besok malam kita makan malam di rumah mamah. Papah dan mamah mengundang kita untuk makan malam bersama." Ucap Orion di sela suapannya.
Bella terdiam sesaat. Tanpa membalas pertanyaan Orion, Bella kembali memakan makanan nya.
Tidak mendengar jawaban dari Bella, Orion menundukkan kepalanya.
"Istri memang sangat berbeda untuk saat ini. Mengapa aku langsung mengacaukan harinya."
"Istri–"
"Tidak bisa."
Orion mengangkat wajahnya sekilas, kemudian kembali menunduk. Ada perasaan sedih tersendiri.
...***...
Bella merebahkan tubuhnya. Memejamkan mata, Bella membiarkan tubuhnya rileks terlebih dahulu.
Namun kemudian Bella bangun berdiri dan menuju balkon. Bella tampak menikmati semilir angin yang menerpa tubuhnya.
"Awal yang cukup bagus." Gumamnya.
"Aku harus bisa mengubah takdir antagonis ini!" Bella bergumam penuh dengan percaya diri.
"Antagonis ini seharusnya bersyukur di cintai secara tulus oleh Orion. Pria manis yang sangat tampan...."
hatchu...
Bella menggosok tangannya. Tubuhnya sedikit mengigil.
"Astaga, apa aku masuk angin?"
hatchu....
...
"Ayah, Eyon bahagia banget liat mom yang sekarang. Mommy sangat baik dan ayam goyeng buatan mom sangat enak."
Orion mengusap kepala Leon lembut. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman.
"Sudah, sekarang Leon tidur. Besok harus sekolah."
Leon mengangguk, lalu memejamkan matanya. Orion kembali tersenyum, pria itu mencium singkat dahi Leon, lalu keluar dari kamar bocah itu.
hatscuu....
Orion mengerutkan dahinya. Pria itu melangkah menuju dapur. Manik nya menangkap Bella yang sedang meminum. Tapi tubuh wanita itu tampak mengigil.
"Istri, apa istri sakit?" Orion dengan panik menghampiri Bella.
Bella menoleh menatap Orion. Dengan gerakan lemah, Bella menggeleng.
"Tidak, aku tidak sakit. hatcuuu..."
Orion menuangkan air hangat ke gelas Bella. "Istri, sudah jelas kamu sakit. Minum ini, aku akan menelpon dokter Fan."
Bella menahan pergelangan tangan Orion. Kemudian menggeleng lemah. "Aku baik-baik saja, lagipula aku sudah minum obat. Tidak perlu memanggil dokter."
"Bagaimana jika nanti aku di suntik. Astaga, membayangkan nya saja sudah membuatku takut."
Orion memeriksa tubuh Bella. "Benarkah? Aku tidak ingin istri kenapa-kenapa."
Bella mengangguk cepat. "Aman, Orion. Aku baik-baik saja."
"Sudah, pergi tidur. Besok kau harus berangkat kerja bukan?"
"Tapi, istri...."
Bella meletakkan jari telunjuk nya di bibir Orion. Memberi kode pria itu.
"Aku baik-baik saja, Orion. Aku juga akan pergi beristirahat."
Bella berlalu pergi menuju kamarnya. Ia merutuki dirinya yang mandi malam-malam.
*
*
*
Hallo semuanya ^^ di sini Mommy Bungloon. Gimana kabar kalian?
Maaf ya kalo Bungloon belum bisa update banyak-banyak. Lagi ada ulangan ini di sekolah. Minta do'anya yaa semuaa, supaya bungloon bisa dapat nilai terbaik^^
Tapi bungloon sedikit sedih. bungloon udah effort banget belajar sampe kemalaman, sampe bosen intinya, masa nanti kalah sama yang nyontek goog/e sama nyontek buku?😀
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y