Dokter Galak Dan Gadis Menyebalkan

Konferensi pers baru berakhir beberapa menit yang lalu, akhirnya Azura dapat bernafas dengan lega setelah berhasil menjawab serentetan pertanyaan dari awak media yang jiwa keponya melebihi lambe-lambe lalu lintas.

Sebenarnya bukan Azura yang lebih banyak menjawab, tapi si kulkas 10 pintu lah yang dominan sebab ia pun bingung harus menjawab seperti apa. Khawatirnya, ia salah bicara atau jawabannya tidak sesuai dengan keinginan si pak dokter galak itu. Jadi lebih baik tutup mulut rapat-rapat tapi tetap sedikit dilengkungkan dengan indah seindah pelangi di matamu.

Konferensi pers itu dilakukan di sebuah cafe milik teman Kencana. Ternyata cafe tempat ia bertemu pertama kali dengan Kencana tempo hari merupakan cafe milik teman Kencana. Oleh sebab itu, Kencana bisa mengatur konferensi pers di tempat ini dengan mudah.

Setelah semua awak media telah pergi dari cafe itu, Azura pun segera memesan kopi hitam untuk menghilangkan rasa mumet yang mendera jiwa dan raganya.

"Ini kak, kopinya." ucap seorang pelayan cafe itu ramah.

"Terima kasih." ujar Azura lalu ia pun menyesap kopi hitam itu dengan nikmat.

"Pak dokter ... " panggil Azura dengan wajah lesunya.

"Hmmm ... " sahutnya acuh seraya meminum kopi hitam miliknya juga.

"Yang dibilang kakek Pak dokter itu ... bercanda kan?" tanya Azura berhati-hati.

Arkandra mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum sinis.

"Bukankah itu yang kau mau?" desisnya dengan satu sudut bibir terangkat.

"Hah? Siapa? Aku? Kapan aku bilang mau menikah sama pak dokter? Ih, pak dokter mimpi!" balas Azura sambil mencebikkan bibir.

Bibir Kencana yang duduk di belakang Azura berkedut hingga tak mampu menahan semburan tawanya.

"Hahahah ... loe ditolak, Kan? Hah, itu lah jadi orang jangan sombong amat, tau kan loe , nggak semua cewek di dunia ini takluk sama pesona loe yang songong itu." ejek Kencana .

"Aku deketin pak dokter itu karena naksir, mau jadi pacar, bukan mau dijadiin istri. Aku pun punya pernikahan impian kali pak, mau nikah sama orang yang aku cinta dan mencintai aku, lah kalo begini caranya, musnah dong impian aku. Mau nolak udah nggak bisa lagi, emang ya jadi orang kaya itu enak bener, bisa semaunya aja tanpa perlu mikirin orang lain." ujar Azura mengeluarkan sedikit unek-uneknya.

"Itu risikomu karena telah dengan sengaja masuk ke dalam ke dalam kehidupanku." sahut Arkandra acuh tak acuh.

"Iih, awas ya pak dokter, nanti aku buat pak dokter jatuh cinta sama aku!"

"Silahkan aja kalau bisa!" ujarnya santai

"Kita adakan taruhan aja gimana?" ucap Arkandra sambil menyeringai.

"Oke, nggak masalah! Taruhan apa?"

Arkandra pun tersenyum tipis, "Kalau dalam waktu 6 bulan kamu bisa membuat saya jatuh cinta dan menyatakan cinta terlebih dahulu maka saya akan memberikan apartemen milik saya ke kamu, tapi ... bila kamu yang lebih dulu jatuh cinta dan menyatakan cinta kepada saya, maka kamu harus segera meminta berpisah dari saya. Taruhan ini mulai berlaku setelah kita menikah, bagaimana?" tawar Arkandra dengan percaya diri.

Mata Azura berbinar saat mendengar kata apartemen.

'Apartemen? Wah, kapan lagi bisa punya apartemen secara gratis! Pasti apartemennya mewah. Aku harus memenangkan taruhan ini. Buat dia jatuh cinta, terus dapat apartemen mewah ditambah uang 1 Milyar lagi kan 750 jutanya udah ditransfer semalam. Wow, aku bakal kaya nih! Aku dan Melodi nggak perlu lagi tinggal di rumah kontrakan itu lagi dong. Ah, senangnya!" batin Azura bersorak-sorai membayangkan ia akan jadi orang kaya mendadak tanpa berpikir mampukah ia membentengi dirinya dari pesona seorang dokter tampan seperti Arkandra. Benarkah ia mampu memenangkan taruhan ini atau sebaliknya, hanya othor yang tau. Hahahaha ...

"Deal!" seru Azura dengan penuh semangat sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Arkandra.

"Oke, deal!" balas Arkandra sambil menjabat erat tangan Azura. Ia menatap Azura sambil menyeringai. Dengan percaya diri, ia meyakini takkan mungkin jatuh cinta pada gadis menyebalkan seperti Azura.

...***...

"Di, Odi, ini kakak loe kan?" tanya Yuya yang baru saja menghempaskan bokongnya di kursi samping Melodi sambil menyodorkan hp nya.

Melodi pun lantas menonton konferensi pers yang disiarkan secara live di beberapa akun gosip yang ada di ponsel Yuya. Tak lama kemudian Zia pun ikut bergabung.

Mata Melodi melotot tak percaya saat mendengar pernyataan kalau kakaknya ternyata berpacaran dengan seorang dokter yang merupakan cucu pengusaha terkenal. Apalagi selama ini Azura tak pernah menceritakan tentang hal pribadinya apalagi tentang lelaki yang tengah dekat dengannya. Tentu saja Melodi sangat terkejut.

"Benarkan?" tanya Yuya lagi.

"I-itu kak Zura?" tanya Melodi balik.

"Jadi loe nggak tau kakak loe pacaran sama dokter itu? Wah, parah nih kakak loe bisa menyembunyikan hal sebesar itu dari loe! Tapi maklum sih, mungkin dia khawatir, namanya juga pacaran sama kalangan atas , belum tentu jadi, jadi mending dia tutupin. Tapi ya gitu, serapat-rapat dia nyembunyiin hubungannya, tetap bakal terendus sama media juga." timpal Zia.

"Maksud loe?" tanya Melodi yang tak paham.

"Wah, kudet banget loe ini, Di! Kan masalah ini bisa terjadi karena beberapa foto kakak loe yang sedang kissing-kissing gitu sama dokter itu. Emang di foto itu wajah kakak loe nggak jelas, tapi dengan adanya konferensi pers ini semua jadi terungkap. Kalau loe nggak percaya, nih liat fotonya. Mesra beut euy!" sahut Yuya sambil menunjukkan foto Arkandra dan Azura yang sempat viral sebelumnya.

"Astaga ... " seru Melodi tak percaya saat melihat foto Arkandra dan Azura yang tengah berciuman mesra di rumah sakit yang ia yakini merupakan ruang kerja dokter yang menjadi kekasih kakaknya itu.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🙏...