cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Sayang, kamu mau mengajak aku kemana? " Tanya Aurel pada kekasihnya itu.
"Sudah, kamu akan tahu nanti. Aurel pasti kamu suka tempat itu. "
Aurel dan Alvaro berkendaraan ke sebuah pantai. Dalam perjalanan ke sana keduanya bercanda ria.
"Sayang, ayo pegangan erat. Aku akan mengebut biar cepat sampainya."
"Iya, tapi kita akan kemana. Kok agak jauh dari tempat kita bisa berdua. "
"Sudahlah, nanti kamu ikut saja. Akan ada sesuatu yang membuat kamu bahagia. "
"Iya, hati-hati sayang. Aku belum nikah lho.Jangan ngebut banget. "
"Nikah sama siapa tuh? " Tanya Alvaro bercanda.
"Ya sama kamu lah sayang. Gue itu sayang banget sama kamu. "
"Gue itu juga sayang banget sama kamu, jangan pernah tinggalin gue. Ayo kamu pegang aku lebih erat. Keburu sore sampainya.
"Emangnya kita mau kemana? " Tanya Aurel sekali lagi.
"Ke Pantai. "
"wow, pantai. Aku suka banget ke sana, di Pantai membuat hati aku menjadi tenang dan damai. "
"Kamu suka, sayang. "
"iya, suka banget. Terimakasih sudah ngertiin aku deh. "
"Sayang, gue ingin buat lo itu tersenyum. "
"Makasih, sayangku Alvaro. "
Saat tiba di sebuah pantai mereka duduk ditepian berbatuan. Mereka melihat pemandangan pantai yang begitu indah, sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang begitu sejuk.
"Aurel.... "Panggil Alvaro sedikit ragu.
"Apa? "Tanya Aurel sambil memandang Alvaro.
"Aku mau ngomong sesuatu, tapi kamu jangan marah, ya. "Ucap Alvaro
Helaan napas Alvaro.
"Mau ngomong apa sih, kok serius amat. "Tanya Aurel dengan memandang kekasihnya itu.
"Aku kepikiran.... kamu dan Pungky. "
"Kalian, tidak ada hubungan apa-apa kan?, aku lihat kalian begitu dekat. Aku tidak suka kamu dekat dengan Pungky. "
Helaan napas Aurel.
"Kamu cemburu, sayang....Aku dan Pungky itu hanya sebagai teman, tidak lebih kok.Kita itu temenan sudah lama dan kamu sudah tahu itu kan. "
"Bukankah, Nathan sudah bilang kalau dia itu adik sahabat kakak aku.Wajar dong kalau kita itu bertambah dekat. "
"Jangan pernah cemburu dengan dia, di hati aku cuma ada kamu Alvaro. "
"Aku tahu, hanya saja aku takut.... kamu berpaling dari aku. "
"Aku tidak ingin kehilangan diri kamu. "
".... "
Aurel menatap Alvaro dan dia berkata padanya"Sayang... kamu masih belum reda marahnya pada Pungky. "
"Bukankah, kalian sudah saling memaafkan tadi. Kenapa kamu masih mengungkit nya. Apa kamu masih....."Ucap Aurel terhenti sejenak.
"Apa kamu masih marah sama Pungky? " Tanya Aurel.
"gak, aku sudah tidak marah sama Pungky, hanya saja aku sedikit khawatir tadi.Aku kira kamu punya perasaan pada dirinya. "
"Sudahlah Alvaro, pokoknya di hati aku hanya ada kamu. Jangan berpikiran lagi, Gue hanya milik kamu kok. "
Setelah mendengar penjelasan Aurel, hati Alvaro begitu senang. Dia mulai berlari kearah pantai dan Aurel hanya memandang Alvaro.
"Sangat tampan, pantas saja dia banyak disukai para murid perempuan. " Batin Aurel.
"Ayo, kita pulang!"Ucap Aurel.
" Gue laper, kita makan dulu sebelum pulang. "
"Aku takut kakak aku nyariin aku. Ayo pulang, nih sudah sore. "Ajak Aurel.
"Okey, tapi kita makan dulu ya baru gue antar kamu pulang. "
Setelah makan di pantai terlihat Aurel sedikit gelisah.Dia takut kalau keduluan kakaknya Roy.
"Ayo, buruan gue takut kakak aku marah. Ini sudah sore banget. Kakak aku Roy biasanya pulang kalau jam segini. "Ucap Aurel sambil melihat jam tangannya.
"iya, sayang. Jangan panik dan gelisah gitu dong.Aku akan ngebut seperti tadi. "
"Kamu itu sepertinya takut banget sama kakak kamu sayang. "
"Asal kamu tahu Alvaro, kakak aku itu kalau marah akan mengomeli aku hingga pagi. Selain itu aku tidak ingin membuat dia marah, karena dia sudah cukup mengorbankan kebahagiaan dia demi kami. "
"Kamu ini bisa saja Aurel.Mana mungkin kakak kamu seperti itu. Jika benar, berarti sayang banget sama kamu. "
"Iya, jelas kakak aku Roy itu sangat sayang padaku. Aku tidak ingin dia khawatir sama aku. "
"Sayang, sudah sampai. Belum kemaleman kan? " Ucap Alvaro sambil bercanda.
Aurel terkejut kalau dia sudah sampai di gerbang rumahnya.
"Akhirnya sudah sampai juga. Pak Ahmad buruan dong bukain gerbang nya. "
"Iya, neng sebentar. "
"Pak Ahmad, kak Roy sudah pulang? " Tanya Aurel sambil melihat garasi mobil.
"Belum neng, kalau den Mohan sudah pulang."
"Ayo, Alvaro kita masuk. " Ucap Aurel sambil mengajak Alvaro masuk kedalam rumah mewah Aurel.
"Aurel, gue pulang dulu. Sorry gue tidak mampir. Nanti keburu malam. "
"Ya, sudah. Makasih sayang sudah mengantarkan aku pulang dan hati-hati dijalan ya. "
"Okey, sayang. "
"Selamat sore. "Ucap Aurel sambil membuka pintu. Dia melihat kakaknya Mohan yang sudah duduk didepan televisi sambil menikmati cemilan.
"Dari mana saja kamu Aurel, kok sampai sore baru pulang. "
"Dari rumah teman kak. "Ucap Aurel.
"Kamu jangan bohong Aurel, pasti kamu itu keluyuran sama cowok kamu kan?, kalau kak Roy tahu pasti dimarahin. "
"Iya....iya maaf, deh kak Mohan. Jangan bilang sama kak Roy. Plis."
"Sana cepat mandi!. Keburu kak Roy pulang."
"Terima kasih, kak Mohan. " Ucap Aulia sambil mencium pipi kakaknya itu.
"Aurel.... awas ya!, nanti aku aduin lho sama kakak.Biar tahu rasa nih. "
"Kak Mohan, yang ganteng....jangan aduin dong, nanti gantengnya hilang lho. " Ucap Aurel sambil ke kamarnya.
"Iya, sana cepat mandi disini baunya acem. "
"Gak dong, aku kan masih wangi. "
Pada pukul delapan malam kak Roy baru pulang dari kantor nya.
Ting tong tung tong
Suara bel pintu rumah Aurel, bibi Inah membukakan pintu.
"Baru pulang!, tuan Roy. "
"Iya, bi.Kedua adik aku sudah pada tidur? " Tanya Roy pada bibi inah yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri.
"Kalau den Mohan sudah ke kamarnya mungkin sudah tidur tuan. "
"Kalau neng Aurel masih menonton televisi."
"Ya sudah, makasih bibi. "
"oh, ya. Tuan Roy apa sudah makan ?,nanti bibi hangatkan lagi makanannya. "
"Tidak usah bibi, aku sudah makan dikantor.Bibi istirahat saja sudah malam. "
"Baik tuan, permisi."
Saat memasuki ruangan keluarga, kak Roy melihat adiknya sedang menonton televisi kesukaannya.
"Belum tidur Aurel? " Tanya kak Roy sambil duduk di sebelah Aurel.
"Kak Roy, kok jam segini baru pulang kak. "
"Tadi ada banyak kerjaan di kantor, jadi kakak lembur. "
"Kakak, jangan capek-capek ya?, Aurel tidak ingin kakak kenapa-kenapa. "
"Sudah malam, sana tidur!. " Ucap kak Roy sambil mengelus kepala Aurel.
"Aku ingin kalian sukses dan rasa lelah aku terbayar dengan kebahagiaan kalian. " Batin Roy.
"Kamu sudah makan kak Roy? " Tanya Aurel sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.
" Kakak sudah makan dan sekarang kamu harus tidur. Ingat besok kamu ke sekolah. Jangan sampai bolos sekolah. "
"Cepat tidur dan jangan begadang sampai malam. "
"Iya kak Roy. " Ucap Aulia sambil mencium pipi kakaknya itu.