⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nama Pelaku Utama
Maharani memang sengaja menghalangi semua orang untuk bertemu dengan Mahesa. Dialah orang yang mematikan ponsel Mahesa agar tidak bisa dihubungi. Dia juga yang telah memberikan obat tidur kepada Mahesa agar pria itu tidak tahu kondisi perusahaan.
"Sudah aku bilang pergilah dan jangan ganggu kami," terang Maharani mengusir Ferdi dari apartermen itu.
"Mahesa sendiri kan yang bilang tidak ingin diganggu," lanjutnya.
Perempuan itu merasa menang kini dia bisa berkacak pinggang dihadapan Ferdi. Setelah dibangunkan, Mahesa sendiri yang menggusir Ferdi. Maharani menyunggingkan senyum, "Jadi cepatlah pergi dari sini."
***
Di perusahaan saat ini Delina yang menjadi pemimpin sementara akibat Mahesa yang sedang tidak berada di kantor. Sebenarnya Delina sangat takut dalam kondisi saat ini, dia takut salah bertindak atau salah mengambil keputusan. Sebisa mungkin dia akan sangat hati-hati dalam melangkah, tentu saja harus berkonsultasi dulu dengan Ferdi yang dia anggap lebih tahu banyak hal.
"Bagaimana Ferdi?" Maharani yang sedari tadi berkutat denga laptopnya, bangkit saat Ferdi tiba di ruangannya setelah mengetuk pintu.
Dari raut wajahnya yang ditekuk sepertinya pria itu gagal membawa Mahesa ke perusahaan. Ferdi berkata, "Nyonya Maharani menghalangi saya bertemu dengan Tuan Mahesa."
Delina mengernyitkan alisnya, "Memangnya kenapa dilarang bertemu dengan Tuan Mahesa? Apa ada masalah?"
Ferdi menghendikkan bahunya menjawab pertanyaan Delina. Dia tidak tahu motif sebenarnya kenapa Maharani seolah menyembunyikan Mahesa dan menjauhkan Mahesa dari masalah ini. Sampai-sampai seorang CEO perusahaan tidak tahu kalau perusahaan sedang terancam bangkrut.
"Oh iya untuk masalah sistem perusahaan yang down sudah aku sampaikan ke Tim IT dan merka sedang menanganinya saay ini," ungkap Delina.
"Baiklah Nona saya akan ikut Tim IT dan memantau perkembangan kasus ini," pamit Ferdi.
Meski dalam kondisi yang sedang kacau, Delina berusaha tenang. Semua keptusan berada ditangannya selama Mahesa tidak ada. Jadinya perempuan itu harus terlihat tenang menyikapi semuanya agar tidak menimbulkan kepanikan terhadap karywan lainnya. Delina yakin Tim IT bisa menyelesaikan semuanya seperti kasus-kasus sebelumnya.
***
"Ada apa ini?" seru Mahesa dengan nada tinggi. Padahal pria itu baru saja menampakkan batang hidungnya setelah menghilang beberapa hari.
Delina meminta bantuan Atmajaya untuk menyuruh Mahesa ke kantor perusahaan. Hanya Atmajaya yang ditakuti oleh Mahesa dan ternyata benar. Hari itu tiba-tiba Mahesa datang ke perusahaan saat rapat dadakan dalam membahas masalah perusahaan.
"Kenapa tidak ada yang memberi tahu aku kalau perusahaan sedang ada masalah?" gertak Mahesa yang tidak sadar diri. Mahesa merasa tidak ada yang mengabari dirinya, padahal yang sesungguhnya terjadi adalah semua yang menghubunginya dihalangi oleh Maharani.
Semua peserta rapat melonggo dengan kedatangan Mahesa yang marah-marah seperti itu. Ferdi mendekat kepada tuan muda itu, mencoba mengajak Mahesa duduk dan menenangkkannya.
"Kami sudah berhasil menemukan nama pelaku yang menyerang perusahan ini dengan berbagai cara," jelas Ferdi.
"Pertama, mereka membuat merketplace yang menyaingin marketplace yang menyaingi Mahesa Grup. Kedua, dia membuat sistem perusahaan menjadi down, dan ..."
"Cepat katakan padaku siapa nama pelakunya?" potong Mahesa sudah tidak sabar.
Ferdi menganggukkan kepalanya. Dia sangat tahu sifat Mahesa dan langsung to the point ingin tahu siapa pelakunya.
"Dari hasil penelusuran kami ada satu nama yang diduga dalam semua ini," ungkap Ferdi.
"Cepat katakan dan tidak usah basa-basi!" sela Mahesa.
"Dia adalah teman anda sendiri ... Kenzo Naudrer."
Brak!
Sebuah gebrakkan meja yang amat sangat keras terdengar. Mulutnya menyebutkan nama Kenzo dan tangannya mengepal kuat. Sontak Maharani mendekat dan menenangkan suaminya.
"Aku harus menghabisinya!" ucap Mahesa penuh dengan penekanan.
###
Ternyata Maharani masih ikut campur dalam urusan itu. Kira-kira apa yang dilakukan Maharani untuk menghalangi Mahesa dan apa tindakan selanjutnya Mahesa kepada Kenzo.
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥