NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Naila yang asik bergelut dengan pikiran nya, di kejutkan dengan seseorang yang datang dari arah belakang nya sembari memberikan sebuah bunga yang di petik nya dekat mushola.

   "Ngelamun aja nih. Mikirin apa sih?" Kata ibu panti yang ikut duduk di bangku kosong samping, Naila.

"Ehh ibu.!" Naila tersenyum

   "Sudah sore nak, apa kamu mau nginap di sini.?" Tanya ibu Siti dengan ramah

"Emmm,, Naila ngak tau bu." Sembari menundukan pandangan nya ke bawah. Di genggam nya jemari-jemari yang lembut itu.

"Baik nya kamu nginap aja, Nak. Nanti biar ibu yang telpon suami kamu biar dia percaya." Ujar nya tulus

   "Iya bu." Balas nya di sertai anggukan kecil.

Bu Siti merogoh saku baju nya mencari benda yang di butuh kan. Setelah ketemu, dengan cekat ke dua jari jempol nya menari-nari di atas layar benda tersebut. Tak lama kemudian ia menempelkan benda pipih itu di kuping.

   "Halo, Assalamualaikum buuu.." Ucap Al saat menyambut panggilan dari bu Siti di sebrang telpon.

"Wa`alaikumsalam, Nak." Balas bu Siti sopan

  "Apa kabar mu di sana,?" Tanya bu Siti. Sedikit basa basi dulu

"Alhamdulillah, Al baik-baik saja bu." Jawab nya

   "Apa Naila ada di sana?" Sambung nya bertanya

"Iya, nak Al. Naila ada di panti. Ibu juga sekalian mau minta izin sama nak, Al boleh? Kalo boleh Naila nginap dulu di panti sini, besok baru kamu jemput lagi." Dengan hati-hati sekali bu Siti berkata, agar Al tidak tersinggung dan marah.

   "Iya ngak masalah kok bu. Nanti malam Al ke sana kalo ngak sibuk."

Setelah basa basi dan mendapat izin, bu Siti mematikan panggilan nya.

   Adzan magrib berkumandang. Seluruh anak-anak di panti segera ke mushola untuk menunaikan rukun islam yang ke dua.

    🌾🌾🌾

Di tempat lain.

   Setelah mendapatkan gigitan yang cukup dalam di bagian kaki nya, Monalisa menjadi panas dingin.

Kerap kali ia berteriak karena luka gigitan itu terasa ngilu.

Terasa bengkak dan tak tahan jika harus berjalan. Seharian diri nya berada di kamar. Sedangkan Rossa sibuk ngumpul bersama teman arisan nya.

   Para pekerja itu ada yang mendengar suara rintihan dan teriakan di kamar Monalisa, tetapi semua nya enggan membantu. Semua berpura-pura tidak mendengar.

"Itu tunangan nya aden Al, dari tadi teriak-teriak terus. Bikin kuping sakit dengar nya." Ujar salah satu pembantu di sana.

   "Halah, biarin aja. Siapa suruh dia berani sakiti nona Naila, itu balasan buat dia."

  "Iya sih. Lagi pula baru tunangan sudah sok mau berkuasa di sini. Tapi, aku salut sama nona Naila. Sejak acara pertunangan suami nya dengan perempuan itu, dia sedikit berani melawan." Ujar nya dengan bangga.

"Kasian nona, selama bertahun-tahun saya kerja di sini selalu dapat siksaan dari ibu nya den Al. Tapi itu di siksa kalo den Al tidak di rumah."

   "Husshh,, ntar ada yang dengar berabe. Yuk lanjut kerja lagi. Biarin aja itu dia di kamar nya. Biar tau rasa aja dia."

   Semua nya kembali bergelut dengan kerjaan nya masing-masing.

Di kantor, Al di sibukan dengan sejumlah pekerjaan yang tiada habis nya. Apa lagi dia harus mengejar kerjaan agar cepat selesai sebelum cuti panjang nya.

Sebenar nya Al cuman ingin libur di hari weekend aja. Tetapi Rossa selalu menentang dan ingin Al libur selama sebulan untuk bulan madu bersama Monalisa.

    Sudah jam lima sore, waktu nya semua karyawan pulang. Termasuk Al, yang megang kendali perusahaan.

Setelah mendapat kabar dari ibu panti tempat tumbuh besar Naila, istri nya itu, ia bergegas pulang untuk membersihkan diri setelah itu ia akan menyusul Naila di panti untuk meminta maaf.

   "Aaarrrggghhhh...." Erang Monalisa yang kesakitan. Sungguh bekas gigitan itu sangat menyiksa.

Al yang melewati pintu kamar Monalisa, terkejut dengan suara erangan di dalam nya. Seperti orang yang menahan sakit luar biasa.

  Tetapi ia urungkan untuk mengetuk pintu kamar Monalisa, karena ia ingin segera ke panti menemui cinta nya.

   Di lantai bawah, Rossa pulang dengan sejumlah belanjaan di tangan nya.

      "Na na na naaaa... La la la la laaaaa..,!"

Rossa bernyanyi tidak jelas sambil menari berputar-putar. Rasa bahagia nya di liat seperti tidak waras karena tidak biasa nya ia pulang dengan keadaan seperti itu.

   'Kok sejak bertengkar dengan nona Naila, semua seperti orang tidak waras yak. Yang satu teriak-teriak ngak jelas, bikin sakit kuping. Lah ini nyonya pulang-pulang seperti orang kesambet setan jatuh cinta aja.' Gumam pak Patra sembari menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal itu.

Rossa sadar jika pak Patra memperhatikan nya.

   "Jangan di liat-liat gitu, ntar naksir sama saya loh. Kan saya jadi bingung pilih yang mana." Ucap nya dengan mengedipkan sebelah mata nya dengan centil.

Pak Patra tak ingin meladeni Nyonya besar nya. Karena pak Patra berpikir nyonya-nya itu ada kelainan. Ia bergidik takut sendiri melihat tingkah Rossa yang centil. Pak Patra pun bergegas ke taman belakang mengumpulin semua alat perkebunan di sana.

Sementara Al, ia sudah berpakaian rapi dan siap untuk pergi. Ia berpapasan dengan mamah nya saat baru saja mau menuruni anak tangga.

"Mau kemana kamu, Al?" tanya Rossa dengan memicingkan mata nya

"Aku mau ke panti mah." Sahut nya dengan biasa.

"No! Kamu di rumah saja. Jangan kemana-mana, karena sebentar lagi kamu mau menikah dengan Monalisa."

"Aaarrrrggghhh....." Teriakan Monalisa semakin menjadi.

Rossa yang mendengar nya penasaran, begitu pun dengan Al. Pasal nya ia juga mendengar suara erangan di kamar Monalisa sepulang bekerja.

Klek

"Ya ampun! Kenapa sampai begini kamu" Rossa khawatir dengan kondisi kaki Monalisa. Mana sebentar lagi ia akan menikah dengan Al.

"Ini gara-gara Naila, mah. Apa mamah lupa tadi apa yang di lakukan Naila." Protes nya karena kesal Rossa melupakan kejadian tadi pagi.

'Kalo sampai Monalisa mengaduh, bisa-bisa batal ntar. Pasti si tikus itu akan membela diri nya.' Batin Rossa.

"Apa yang di lakukan Naila? Terus kenapa kaki mu sampai begini?" Tanya Al penasaran

" Emmm, itu loh Al... Tadi ada orang mau ganggu Monalisa, beruntung ada Naila datang dia menjadi anjing rabies menggigit kaki Monalisa, untuk melawan orang itu." Sangkal nya tak masuk di akal.

Al mencerna ucapan mamah nya, namun tak juga masuk dalam pikiran nya.

"Kamu ngak usah ke panti ketemu sama Naila. Kamu bawa dulu Monalisa ke rumah sakit. Berikan pengobatan terbaik untuk luka nya. Sebelum menikah luka sudah harus pulih."

Mau tak mau Al membawa Monalisa, ke rumah sakit. Ia malas untuk berdebat dengan mamah nya.

1
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
Indah dk
Sebelum minta di hargai minimal hargai dulu menantu mu Bu
Indah dk
Giliran ke orang lain manggil nya aja sayang giliran ke mantu nya sendiri boro boro manggil sayang yang ada malah di siksa🙄🙄🙄
Indah dk
Meningan tinggalkan aja suami mu nai dari pada terus menderita, kalo gak pindah rumah aja ke mana kek gitu
Indah dk
Mirip banget kaya sinetron yang sering aku tonton, pasti pertama nya ngomong kek gitu nanti mah pas udah nikah suami nya di rebut dan rela nyelakain istri pertama
Indah dk
Bagus Al tolak aja jangan di terima aku yakin kok pasti suatu saat nanti istri mu bakal hamil
Indah dk
Ini ibunya dulu laki laki kali ya terus oplas biar jadi cewek kok gak punya hati banget tega teganya ngomong kaya gitu ke menantunya
Indah dk
Jangan takut takut Al durhaka dikit gak ngaruh asal jangan main tangan dan bentak bentak cukup ngomong baik baik aja
Indah dk
Bagus Al jangan diam aja walaupun dia ibumu tapi kalau sudah keterlaluan gak papa marahi aja
Indah dk
Mungkin belum waktunya belum tentu juga dia mandul kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!