NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 | Pilihan

Disisi lain seorang gadis tampak ketakutan, dia bersembunyi di bawah kolong meja. Kelakuan Naura berhasil membuat teman sebangkunya keheranan. Feni mengernyit, perasaannya mulai tidak enak. Apa lagi yang Naura lakukan di hari pertamanya masuk sekolah.

"Lo ngapain sih di bawah meja Nau?" tanya Feni.

"Ssssttt," ucap Naura meletakkan jari telunjuknya di tengah-tengah bibir yang mengatup. Dia meminta Feni untuk diam.

Feni membungkukkan tubuhnya. Firasat gue gak enak nih," ucapnya lirih.

"Apa lagi gue!" timpal Naura lirih.

Suasana kelas yang tadinya sepi mendadak heboh. Feni menarik tubuhnya menjauh dari kolong meja,dia dibuat heran melihat anak Valkyrie berbondong-bondong masuk ke dalam kelas. Wajah sangar mereka membuat anak kelas takut.

"Apa jangan-jangan Naura bikin masalah sama mereka ya," batin Feni, perasaannya mulai tidak karuan. Kalau begini dia tidak punya kuasa untuk membantu teman barunya itu.

"SIAPA YANG NAMANYA NAURA DISINI!?" tanya seseorang dengan suara lantang, berhasil membuat siswa-siswi di kelas terkesiap termasuk Feni.

Di dalam hati Feni bersumpah, firasat buruknya ternyata benar. Bisa-bisanya Naura melakukan kesalahan besar di hari pertama masuk, parahnya Naura malah berurusan dengan geng paling berkuasa di sekolah. Feni hanya bisa menunduk, pura-pura membaca buku. Dia tidak mau ditanya oleh anak-anak Valkyrie, takut kalau tergagap ketika ditanya lalu Naura ditangkap. Sampai detik ini semua anak kelas yang ditanya menjawab tidak tahu dimana keberadaan Naura, bukannya mereka berbohong tapi memang tidak tahu.

"Oh ini teman satu bangkunya Naura," kata Aldo. "Mana teman lo itu!?" tanya dengan bentakan.

Feni terdiam, tenggorokannya terasa tercekat saat ingin menjawab pertanyaan Aldo. Tatapan yang Aldo berikan sangat mengintimidasi, membuat lawan bicara tidak berkutik. Aldo berdecak kesal, Feni terlalu lama menjawab pertanyaan Aldo.

"Gue yakin nih cewek tahu diaman Naura," kata Rafi.

"Ck, lo mau gue seret ketemu Arga?" tanya Aldo pada Feni.

Feni menggeleng cepat, ingin rasanya dia bersuara tetapi dia sangat takut.

"Yaudah jawab mana teman lo! Gue hitung sampai tiga, kalau lo gak jawab berarti lo yang harus tanggung jawab atas perbuatan temen lo," desak Aldo.

Feni menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskan napasnya secara perlahan. Sekarang dia berada di situasi yang amat sulit.

"Satu, dua... tig-"

"Gue di sini!" Suara itu berasal dari kolong meja. Aldo dan Rafi langsung mencari keberadaan suara itu dan langsung memeriksa kolong meja di sebelah Feni, mendapati orang yang dia cari.

"Ck, ternyata dari tadi lo di sini. Keluar lo! Lo harus anggung jawab atas kelakuan yang udah lo perbuat!" bentak Aldo.

Naura memutar malas manik matanya, dia menepis tangan Rafi yang ingin menarik dirinya. "gak usah pegang-pegang! Gue bisa sendiri."

"loo yang salah lo juga yang galak, dasar cewek !" sungut Rafi.

Dengan amat terpaksa Naura harus mengikuti langkah Aldo dan teman-temannya menuju suatu tempat yang tidak diketahui. Jantungnya berdebar tak karuan, menebak-nebak apa yang akan terjadi pada dirinya nanti. Banyak pasang mata yang melihat Naura berjalan di antara anak Valkyrie, mereka juga mengkhawatirkan nasib siswi baru yang malang itu.

"Masuk lo!" titah Aldo.

Kening Naura berkerut, dia disuruh masuk ke dalam ruangan. Ruangan tersebut berada di paling belakang gedung sekolah mereka, sebagai cewek dia juga was-was dengan keselamatan dirinya.

"Gak! Gue gak mau masuk," tolak Naura.

Aldo menggertakan gerahamnya, kesal dengan sikap Naura. Kalau gue suruh masuk, ya masuk! Apa perlu loo gue seret hah!?"

"Ngapain gue harus masuk kalau di bisa ngobrol disini," kata Naura. Dia menantang manik mata Aldo, menunjukan dirinya tidak takut.

"Lo bukan berurusan sama gue, tapi sama orang yang berhak menghakimi kelakuan lo!"

"Yaudah suruh aja dia keluar, gue gak mau masuk ke dalam ruangan sama orang yang gak gue kenal. Lo pikir gue cewek apaan," tantang Naura.

"Udah lama seret aja sihh," kata Rafi yang mulai geregetan dengan sikap Naura.

"Gue gak mauu! Lepasin gue," teriak Naura saat tangannya ditarik oleh Aldo.

"Apaan sih ribut-ribut?" Cowok berparas tampan dengan tatapan dingin keluar dari ruangan yang Aldo maksud. Dia meneliti penampilan Naura dari ujung kaki sampai ujung kepala. Seringaian dia persembahkan untuk Naura, berhasil membuat bulu tengkuk Naura berdiri.

"Nih cewek yang berani nyentuh dan jatuhin motor anak Valkyrie," kata Aldo.

"Lepasin dia!" perintahnya.

"Lo yakin? Nih cewek agak bar-bar, gue takut dia malah kabur," kata Aldo.

"Lakuin apa yang gue suruh!" ucapnya.

Aldo melepaskan tangan Naura yang dia tahan. Naura meringis pelan, menatap pergelangan tangannya yang merah karena cengkraman Aldo. Naura terkejut mendengar Arga berdeham.

"ekhm..."

"Kalian semua cabut dari sini, Nih cewek biar jadi urusan gue!" katanya dengan ekspresi datar.

Semua anak Valkyrie pergi mengosongkan tempat, termasuk yang berada di dalam ruangan. Naura jadi bingung kenapa semua orang meninggalkannya. Atmosfer juga terasa sangat mencekam ketika mereka tinggal berdua.

"Hebat lo." Satu kata penuh arti.

Naura mencebik, kemudian mengangguk. "Ya, bisa dibilang begitu. Gue selalu juara kelas dari kelas satu SD. Thanks atas pujiannya."

Tampaknya Naura tidak bisa membaca situasi, tidak menyadari kalau di depannya adalah cowok yang paling ditakuti di sekolah. Bukannya menyesal karena telah melakukan kesalahan, Naura malah berlagak acuh tak acuh. Sikap Naura berhasil memuat lawan bicaranya makin kesal.

"Lo gak tahu siapa gue hah!?" bentaknya.

Naura memicingkan matanya agar bisa melihat dengan jelas name tag yang berada di dada kanan cowok yang berada dihadapannya. "Arga Setyawan Putra" jawab Naura membaca name tag Arga.

Arga Setyawan Putra, ketua Geng Valkyrie dan termasuk salah satu cowok yang paling ditakuti di sekolah. Meskipun masih kelas sebelas tetapi dia bisa menguasai sekolah. Selain unggul dalam membuat masalah, Arga juga unggul dibidang akademik, otaknya yang cerdas membuat guru berpikir dua kali untuk mengusiknya. Arga punya paras tampan yang bisa menghipnotis para siswi untuk mengaguminya. Tapi, sepertinya kelebihan Arga itu tidak menarik minat Naura.

"Lo harus ganti rugi Lima ratus juta," kata Arga.

Naura melebarkan matanya. "Apaan yang lima ratus juta?" tanya Naura syok.

"Kesalahan lo udah fatal.... Naura!" Arga membaca name tag di dada kanan Naura.

"Tenang aja biaya itu udah gue diskon karena lo anak baru disekolah ini," sambungnya.

Badan Naura terasa lemas, dari mana dia bisa dapat uang lima ratus juta. Jangankan lima ratus juta, jajan cilok saja dia harus mengumpulkan uang yang terselip di rumah neneknya.

"Gila lo yaa, mana ada gue uang segitu. Lagian motor Lo sama temen-temen lo pasti baik-baik aja, masa harganya mahal,jatuh dikit palingan lecet dikit." Naura menolak memberi uang ganti rugi. Sungguh dia tidak sanggup memberi uang ganti rugi sebanyak itu.

Arga menyeringai, dia melangkah mendekati Naura. "Apa jatuh dikit lo bilang? Mata lo buta atau katarak hah? Gue gak mau tau lo harus ganti rugi sama gue dan temen-temen gue atau hidup lo sengsara selama Lo sekolah disini!"

Naura tertegun, dia mulai resah tapi masih berusaha untuk terlihat tenang. Gue gak mau, lagian bukan salah gue juga. Ngapain lo parkir di sana."

"Apa bukan salah Lo?jelas jelas itu salah loo!" Bentaknya sambil menggebrak meja.

Jawaban Naura selalu diluar tebakan Arga, cewek itu malah menyalahkan anak Valkyrie karena salah pilih tempat untuk parkir sepeda mereka. Arga makin mendekat, membuat Naura harus terus melangkah mundur untuk menjauh. Naura meringis pelan saat punggungnya menyentuh tembok. Seringain Arga berhasil membuat Naura ketakutan, kedua tangan Arga mengurung tubuhnya Naura. Tidak ada celah untuk Naura pergi dari situ.

"Kayaknya lo emang mau main-main ya sama gue," ucap Arga dingin tapi penuh penekanan.

Jantung Naura berdebar kencang, wajahnya hanya berjarak sejengkal dengan Arga. Matanya menantang manik mata Arga seolah tidak ada ketakutan di dalam diri Naura. Dia mencoba mendorong tubuh Arga agar menjauh dari hadapannya. Namun, usaha Naura sia-sia karena badan Arga yang kuat menjadi tidak bergeser sedikit pun.

"Gue gak punya uang sebanyak itu," kata Naura.

"Gue gak peduli lo punya atau enggak, intinya lo harus bayar detik ini juga! paham!"

Selama hidup baru kali ini Arga bertemu dengan gadis yang berani menatap nyalang manik matanya, tidak hanya sesaat tapi bermenit-menit. Dia akui kalau gadis di hadapannya punya nyali besar. Arga menjilati bibirnya saat nafas naura mulai menyapu wajahnya.

"Gue mohon sama lo, jangan minta ganti rugi dengan jumlah sebanyak itu. Gue gak punya apa-apa," pinta Naura, sedikit menurunkan egonya karena sadar kesalahannya sendiri.

Arga mencebik, dia menggeleng. "Karna dari awal lo udah banyak nyolot dan gue gak mau tau lo harus bayar uang ganti rugi! Atau hidup lo gak akan pernah tenang Naura!"

Naura menghela nafas,Naura bingung bagaimana cara mencari uang sebanyak itu. Dia memalingkan wajahnya ke sisi kiri, sudah tidak sanggup memandangi wajah tampan Arga. Dihari pertamanya masuk sekolah malah mendapatkan sial.

"Gak ada cara lain gitu buat nebus kesalahan gue? Tolong dong kasihani gue,gue gak punya uang sebanyak itu" kata Raya

Arga menjauhkan dirinya dari Naura, tentu membuat Naura bernafas dengan lega. Mata Arga memindai penampilan Naura, dia kurang yakin kalau gadis di hadapannya itu tidak memiliki uang. Kalau Naura tidak mempunyai uang tidak mungkin Naura menggunakan jam tangan seharga puluhan juta.

"Please," pinta Naura memohon.

Arga berdecak, sebentar lagi istirahat kedua selesai. Tidak punya banyak waktu untuk mengurus Naura karena dia mempunyai janji bersama wanita wanitanya.

"Yaudah lo harus ikutin apa yang gue perintah selama 5 bulan," kata Arga.

"Hah ngikutin perintah lo?"

"Gak! Enak aja, lo pikir gue babu lo apa? No!" Naura menentang keras.

Arga menaruh tanganya di pinggannya dan memejamkan matanya sekejap, mencoba untuk sabar menghadapi tingkah Naura. "Terus mau lo apa, Naura? Uang 500 juta atau ikutin perintah gue selama 5 bulan? Cuman ada dua pilihan! pilih salah satu."

"Gue gak yakin deh kerugiannya sebanyak 500 juta, paling cuman lecet doang. Gak mau ah, 5 bulan itu lamaa," tolak Naura.

"Yaudah 4 bulan," ucap Arga yang sudah muak.

"Gak,gue gak mau! Sebulan aja."

"Udah gila ya lo dari 4 bulan ke 1 bulan, udah ngelebihin tawar menawar emak-emak di pasar aja. 4 bulan atau lo ganti rugi 500 juta. Kalau lo masih gak terima siap-siap aja hidup lo bakalan gue buat gak tenang!"

"Ck, bodo amat deh, gue gak mau! Kalau lo emang orang kaya ngapain pakai minta ganti rugi segala," ujar Naura. Dia melangkah meninggalkan Arga, Naura sudah lelah berdebat dengan cowok most wanted itu.

"Mau kemana lo!" bentak Arga. Dia menarik tangan Naura, punggung Naura terhempas ke dinding. Membuat mereka betatapan beberapa detik, Tatapan tajam Angkasa berubah jadi mengerikan. Arga mencengkram rahang bawah Naura.

"L-lepasin gue," pinta Naura. Wajah Naura memerah karena kesulitan bernapas.

"Jawab dulu pertanyaan gue 500 juta atau lo ikutin perintah gue selama 4 bulan? Lo kira gue main-main, hah!" suara Arga meninggi, tidak ada lagi sabar untuk menghadapi perempuan keras kepala seperti Naura.

Nagas Naura tersengal-sengal karena cengkraman di rahang bawahnya. Mau tidak mau dia harus segera menentukan pilihan dari dua pilihan yang Arga berikan tadi.

"I-iya gue b-bakalan ikutin a-apa perintah Lo selama 4 b-bulan," ucap Naura terbata-bata.

Arga menyeringai, dia segera menyingkirkan tangannya dari leher Naura. Ditatapnya Naura yang sedang mengatur nafasnya, wajah gadis itu berangsur normal.

"Mulai besok lo harus ikutin apa perintah gue, sambut gue di parkiran, bawa tas gue, dan lo harus stand by setiap kali gue perlu lo ngeriti lo!"

Naura hanya menganggukkan kepalanya mendengar perintah Arga.

"Kalau sampai lo berani ngelawan, awas aja hidup lo bakalan gue buat berantakan!" Arga beranjak meninggalkan Naura, hari ini Naura masih dibebas tugaskan. Tidak sabar menunggu hari esok, hari dimana dia dilayani bak raja oleh gadis angkuh seperti Naura.

"Kenapa siiih hari ini gue sial banget arghh ," gerutu Naura.

*

*

1
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!