Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mesra di Pinggir Jalan
"Jangan pergi sendiri. Aku akan mengantarmu ke kampus."
Freya meletakkan hair dryer nya setelah mendengar ucapan Alexander. Dia menatap suaminya itu lewat pantulan cermin yang ada di hadapannya saat ini. "Memangnya kenapa? Aku bisa berangkat sendiri kok. Kamu langsung ke bandara aja," tolak Freya. Mengingat hari ini mertuanya pulang dari Jerman.
Setelah cuti selama dua minggu, akhirnya hari ini Freya masuk kuliah. Suasana hati jauh lebih baik karena selama beberapa hari terakhir mendapat perlakuan manis dari Alexander. Apalagi hubungan mereka pun semakin intens dan mesra.
"Ayo," ajak Alexander setelah selesai bersiap. Pria tampan itu sudah rapi dengan pakaian casual.
"Gak ada kecupan gitu buat bekal kuliah?" tanya Freya saat melihat Alexander berjalan keluar dari walk in closet.
Freya mendengus kesal karena ternyata Alexander tak menggubris permintaannya. Gadis cantik itu bergegas keluar dari sana. Tak lupa mereka berdua sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.
"Nanti pulang jam berapa?" tanya Alexander setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil. Kali ini Alexander pergi tanpa sopir.
"Mungkin sekitar jam tiga sore. Soalnya nanti ada pembekalan KKN. Nanti aku hubungi kalau waktunya pulang," jawab Freya.
"Oh iya, Fee. Setelah kemarin Bima menyusun jadwal, ternyata kita bisa berangkat ke Eropa setelah kamu selesai KKN. Aku juga sedang ada pengembangan jasa di Singapura. Tidak masalah 'kan kalau kita tunda dulu honeymoon nya?" jelas Alexander seraya menatap Freya sekilas.
"Tiap hari juga udah honeymoon. Malah seisi rumah sudah pernah ditempati," jawab Freya tanpa menatap suaminya. Dia menatap ke arah luar jendela sambil menahan senyum.
"Kita belum melakukan di mobil sih," ucap Alexander dengan diiringi senyum tipis.
"Gak usah aneh-aneh deh!" cibir Freya dengan tatapan sinis.
Sementara Alexander hanya mengulum senyum mendengar penuturan istrinya. Dia tak melanjutkan lagi pembahasan mengenai bulan madu. Pria tampan itu fokus mengemudi hingga sampai di depan kampus Freya. Alexander menghentikan mobil tak jauh dari pintu gerbang.
"Ngapain Sherly dan Rama berdiri di gerbang? Sepertinya ada sesuatu yang terjadi ya? Kok ramai di sana?" gumam Freya saat mengamati keadaan di gerbang kampusnya.
Alexander tak menjawab. Dia hanya menatap tempat yang dimaksud Freya. Tatapan mata Alexander tertuju pada pemuda manis dambaan Freya. Seulas senyum tipis mengembang dari kedua sudut bibirnya setelah menemukan ide di kepala. Setelah melepas seatbelt, dia bergegas keluar dari mobil dan berjalan memutari mobil. Dia membukakan pintu Freya.
"Belajar yang rajin. Biar jadi wanita yang cerdas," tutur Alexander setelah Freya berdiri di hadapannya.
"Dih, aku udah cerdas sejak lahir kali," ujar Freya dengan percaya diri. "Aku masuk dulu ya," pamit Freya seraya mengembangkan senyum tipis.
Alexander menarik tangan Freya agar lebih dekat dengannya. Tanpa banyak bicara, dia membungkukkan badan untuk memberikan kecupan mesra di kepala Freya. Persekian detik kemudian, Alexander mengecup kening dan berakhir di bibir berwarna peach itu.
"Bekal kuliah," gumam Alexander dengan diiringi senyum tipis.
"Apa sih! Malu tahu dilihat orang. Norak!" Freya tersipu malu karena Alexander melakukan hal itu di depan umum.
"Udah sana buruan masuk! Jangan genit!" ujar Alexander.
Freya melambaikan tangan sebelum pergi meninggalkan suaminya itu. Setengah berlari, dia menghampiri kedua temannya yang ada di pintu gerbang. "Ada apa? Kenapa kalian ada di sini?" tanya Freya setelah sampai di depan gerbang. Dia berdiri di hadapan Sherly dan Rama.
"Ehem. Cie ... cie ... sepertinya ada yang sedang jatuh cinta nih. Dapat morning kiss juga nih," ucap Sherly dengan tatapan penuh arti.
"Apa sih, Se!" Freya melirik Rama sebentar. Dia tidak enak hati dengan pemuda yang dulu memenuhi pikirannya. "Jadi, kenapa kalian ada di sini? Apa ada sesuatu, Ram?" Freya mengalihkan pandangannya ke arah Rama.
"Tadi ada anak kampus kecelakaan di depan situ," tunjuk Rama pada jalan raya di depan kampus. "Terus ada sepasang suami istri yang sedang mesra di pinggir jalan," sindir Rama dengan senyum keluh.
Freya mendadak salah tingkah mendengar sindiran dari Rama. Biar bagaimanapun Freya merasa tidak enak hati karena pernah memberikan harapan kepada pemuda yang tengah menatapnya kali ini. Freya bingung harus bagaimana mengakhiri harapan yang pernah diberikan kepada Rama.
"Eh, Guys. Mending sekarang kita nyari tempat ngobrol deh. Kalian udah dengar kabar belum dari ketua kelompok kita, kalau tempat KKN kita mendadak diganti?" Akhirnya Sherly memecah ketegangan yang terjadi.
"Hah? Diganti?" Freya terkejut setelah mendengar kabar itu.
"Sejak kapan? Apa sudah ada pengumuman resmi?" Rama mengernyitkan kening karena dirinya pun belum tahu tentang kabar tersebut.
Sherly mengajak mereka pindah tempat menuju taman kampus agar lebih nyaman saat membahas masalah ini. Mereka duduk di bangku panjang yang ada di bawah pohon. Sherly pun mulai menjelaskan informasi yang dia dapatkan dari ketua kelompok.
"Jadi kita akan KKN di perusahaan, Guys," jelas Sherly.
"Lah mana bisa begitu? Emang ada ya KKN di perusahaan?" Sekali lagi Freya terkejut mendengar kabar dari Sherly.
"Memang di perusahaan mana?" tanya Rama.
"Aku belum tahu info pasti nama perusahaannya. Aku hanya tau kalau perusahaan itu bergerak di bidang jasa. Kalau tidak salah jasa ekspor impor," jelas Sherly.
"Jasa ekspor impor?" Freya mengernyitkan keningnya karena perusahaan mertuanya pun bergerak di bidang itu.
Suara pengumuman dari pengeras suara membuat mereka terdiam. Mereka bertiga segera beranjak dari tempatnya setelah tahu jika pengumuman tersebut ditujukan untuk angkatannya. Mereka bertiga berjalan menuju aula yang ada di lantai dua karena di sana tempat dilaksanakannya pembekalan KKN.
"Sepertinya ini ada hubungannya dengan Alex! Pasti ada yang tidak beres ini," batin Freya.
*****
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
tumben