"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.
Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel
Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.
Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fasilitas VIP
"Selamat datang tuan di pelelangan kami. Mohon tunjukkan undangan dan identitasnya." Ucap sang penjaga sangat ramah kepadaku. Tanpa berkata apapun, aku langsung mengeluarkan sebuah amplop hitam beserta kartu identitas ku membuat penjaga tersebut tersentak kaget dan langsung gelisah dan sekali lagi melirik ke arahku, nampak sedang memastikan identitasku. Aku yang melihat itu pun memakluminya, karena sebelumnya pun aku juga terkejut ketika menerima amplop tersebut. Amplop yang berisikan undangan untuk peserta VIP, itulah amplop yang kudapatkan ketika mendaftar untuk menjadi peserta pelelangan sebelumnya.
>>>>>>______
Flashback On, Tiga Hari Sebelumnya
"Ini... Tidak bercanda, kan?" Gumamku menatap tidak percaya dengan apa yang aku lihat di depan layar komputer ku saat ini. Awalnya aku hanya mencoba mendaftar sebagai peserta biasa dalam lelang tersebut. Namun, saat mencoba untuk mendaftar, kejadian tidak terduga benar-benar terjadi. Daripada hanya menjadi peserta biasa, Aku justru mendapatkan undian yang mengubah nasibku. Secara tak terduga, aku malah mendapatkan undangan VIP untuk acara lelang tersebut. Antara tidak menyangka dan sangat senang, itulah yang kurasakan ketika melihat email yang baru saja masuk ke dalam komputer ku tentang detail lelang yang akan ku datangi.
Selang beberapa saat juga ada pesan masuk ke jam digital ku tentang ucapan selamat serta detail yang harus ku isi sebelum menerima undangan VIP tersebut. Aku membaca sekilas dan pada saat itulah aku tahu, bahwasanya pelelangan ini memberikan satu undangan VIP gratis kepada para peserta secara acak.
Aku yang melihat itu pun akhirnya sadar bahwa alasan mengapa aku mendapatkan undangan VIP ini, karena keberuntungan yang ku terima ini.
Flashback Off
"Maaf tuan, karena sudah menunggu lama. Nah mari ikuti saya." Ucap penjaga tersebut mengantarku dan kali ini nada bicaranya jauh lebih hormat ketimbang sebelumnya. Aku juga diberi sebuah topeng hewan elang oleh penjaga tersebut, ia berkata topeng tersebut untuk menjaga privasi tamunya ketika sedang melakukan penawaran. Aku langsung di tuntun untuk naik ke lantai dua dimana ruangan VIP berada.
Ruangan untukku berada paling ujung lorong mewah ini, dan ketika sampai di depan pintu nya, aku disambut oleh seorang wanita yang berpakaian seperti pelayan di depan pintu ruangan tersebut.
"Seperti yang diharapkan dari ruang VIP. Aku akan menikmati ini semua dengan sepenuh hati." Ucapku didalam hati dan langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Aku dibuat takjub ketika masuk ke dalam ruangan ini, dekorasi yang elegan dan mewah, seperti lampu gantung kristal yang berkilauan, karpet berbahan berkualitas tinggi, dan furnitur yang dirancang dengan detail yang indah.
Setiap sudut ruangan VIP dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada para tamu. Terdapat kursi-kursi empuk dan sofa yang nyaman, meja-meja mewah untuk menempatkan minuman atau barang-barang pribadi, serta layar TV atau proyektor untuk memantau proses pelelangan secara langsung. Ruangan ini juga dilengkapi dengan sistem audio yang canggih untuk memastikan para tamu dapat mendengar dengan jelas setiap penawaran yang diajukan.
Selain itu, ruangan VIP juga dilengkapi dengan layanan pribadi yang eksklusif. Para tamu akan dilayani oleh petugas khusus yang siap memenuhi kebutuhan mereka, mulai dari minuman dan makanan ringan hingga informasi terkait barang yang akan dilelang. "Silahkan dinikmati tuan selagi menunggu pelelangan nya dimulai." Ucap sang pelayan tersebut menyuguhkan gelas yang di isi oleh anggur merah.
"Jika diriku di kehidupan yang dulu, harus mati-matian jika ingin membeli anggur dengan kualitas tinggi seperti ini." Batinku berusaha bersikap setenang mungkin dalam menyantap hidangan yang di siapkan oleh pihak penyelenggara.
"Kapan pelelangan nya akan dimulai?" Tanyaku ramah seraya menyantap steak daging yang disediakan.
"Setengah jam lagi pelelangannya akan dimulai tuan." Jawab pelayan tersebut dengan ramah. Aku yang mendengar itu menganggukkan kepala dan kembali menyantap steak daging ku.
Aku juga meminta pelayan tersebut untuk mendeskripsikan barang-barang yang akan dilelang nantinya. Sang pelayan dengan senang mulai menjelaskan informasi seputar barang-barang yang akan di lelang nantinya. Aku menyimak dengan tenang, namun fokus mataku sudah tertuju pada satu item yang ku incar.
Setelah setengah jam berlalu, dan lantai pertama sudah penuh dengan peserta yang hadir, tak lama kemudian lampu ruangan dimatikan tanda dimulainya pelelangan. Lampu sorot yang mulai dinyalakan itu langsung mengarah ke podium yang berada di tengah ruangan yang luas. Terlihat seorang wanita cantik dengan pesona yang memikat dan profesionalisme yang mengagumkan, naik ke atas podium. Dengan senyuman ramah dan tatapan yang tajam, penampilannya menarik perhatian para peserta pelelangan. Rambutnya terurai dengan indah, menambah kesan elegan dan anggun pada penampilannya.
Busana yang sesuai dengan acara, pemandu lelang ini mengenakan gaun atau setelan yang menonjolkan kecantikan dan keanggunannya. Setiap gerakan dan sikapnya terpancar kepercayaan diri dan keahlian dalam memandu acara pelelangan. Sorot matanya yang tajam dan ekspresi wajahnya yang ramah menciptakan suasana hangat dan menyambut bagi para peserta.
"Selamat datang dan selamat malam para tamu yang terhormat! Kami dengan bangga menyambut Anda semua di acara pelelangan kami hari ini. Dalam acara yang penuh antusiasme ini, kami akan mempersembahkan berbagai barang mewah dan unik yang siap dilelang kepada para penawar yang beruntung." Ucap wanita tersebut dengan suara yang anggun.
"Dengan penuh semangat dan profesionalisme, kami akan membimbing Anda melalui proses pelelangan yang menarik ini. Mari kita bersama-sama menjelajahi koleksi barang-barang istimewa yang akan dilelang hari ini dan meraih kesempatan untuk membawa pulang barang impian Anda." Lanjut sang wanita tersebut seraya mengakhiri sambutan awalnya dengan senyuman manis, membuat para peserta pria langsung tersihir oleh senyumannya tersebut dan tepuk tangan yang meriah pun seketika memenuhi ruang pelelangan.
Wanita itu tersenyum puas melihat respon para peserta dan lanjut berkata kembali, "Baiklah, tanpa perlu berlama-lama lagi. Mari kita mulai saja lelang barang yang pertama." Ucap wanita pemandu itu seraya memberikan isyarat satu ketukan palu dan beberapa saat kemudian tepuk tangan yang meriah pun kembali terdengar seraya barang pertama pun dibawa masuk.
Aku menatap layar TV di depanku seraya memakan cemilan yang tersedia. Menunggu dengan santai barang yang ku incar. Lelang ini terbagi menjadi tiga tahap, Barang kelas bawah, barang kelas menengah, dan barang kelas tinggi. Adapun barang yang ku incar termasuk ke dalam barang kelas menengah, dan berada di urutan pertama pelelangannya.
"Ya masih ada waktu, mari kita nikmati semua ini dengan seksama." Ucapku seraya merenggangkan kaki yang terasa pegal dan meneguk santai anggur di gelasku.
"Barang yang pertama adalah Lukisan Asli dari Karya Maestro terkenal. Lukisan ini juga..." Ujar Wanita tersebut mulai menjelaskan barang-barang yang dilelang, dimulai dengan Lukisan tersebut. Suara persaingan harga di antara para peserta di lantai satu terdengar jelas hingga ke ruanganku.
Selagi menunggu, aku membuka jendela status ku dan melihatnya dengan seksama. Sampai aku mendengar suara familiar, yang membuatku melirik ke arah layar TV di depanku.
"Suara ini... Charlotte?" Gumamku ketika mendengar suara tersebut sekaligus sedikit terkejut, karena tidak menyangka bahwa gadis tersebut sudah melakukan penawaran.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se rasku.
saya melihat ada kata "batinku" yang berati pov 1
tidak lama kemudian ada kata "Batin charlot" ini jelas sudah melanggar pov 1 dan masuk ke pov 3 tuhan