NovelToon NovelToon
Istri Buta Sang Pengacara

Istri Buta Sang Pengacara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Detektif / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga / Gadis Amnesia
Popularitas:915.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: ainuncepenis

Serra gadis yang masih berusia 19 tahun mempertaruhkan kehormatannya karena hanya sakit hati atas perbuatan sang tunangan yang berselingkuh dengan sahabatnya.

kata-kata sang kekasih yang menyakitinya membuatnya berpikir pendek, tidur dengan pria yang baru dikenalnya malam itu.

Arkan yang menerima tawaran wanita yang sangat menyedihkan itu. Memenuhi permintaan wanita itu karena sebuah persyaratan. Mereka menghabiskan malam bersama tanpa mengenal satu sama lain.

Beberapa tahun kemudian takdir mempertemukan mereka dalam keadaan berbeda. Serra yang mengalami kecelakaan dan membuatnya kehilangan penglihatan.

Harus sering berurusan dengan Arkan karena sebuah kasus.

Bagaimana Arkan harus menghadapi wanita yang pernah tidur dengannya namun wanita itu tidak bisa melihat dan mengenalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasal

Serra belum menyadari keberadaan Arkan yang sedari tadi berdiri di depannya, hanya menggunakan handuk yang dililit di di pinggangnya.

" Ehmm," Arkan berdehem. Serra yang mendengar suara Arkan langsung menoleh kearah suara tersebut.

" Kamu sudah bangun?" tanya Serra gugup.

" Hmmm... dari mana kamu?" tanya Arkan mengeringkan rambutnya dengan handuk putih kecil.

" Aku tadi sarapan"? jawab Serra.

Arkan yang mendengar jawaban Serra menghentikan pekerjaannya dan menoleh kearah Serra.

" Kamu sarapan, dan tidak membangunkan ku, istri macam apa kamu," ucap Arkan menarik ujung bibirnya.

Serra yang mendengarnya menelan ludahnya, wajahnya penuh pemikiran.

" Bukan itu, maksud ku, tadi aku pikir, kamu pasti lelah, jadi aku tidak membangunkanmu, aku tidak bermaksud, untuk sarapan terlebih dahulu," sahut Serra terbata-bata.

Serra merasa bersalah, karena seakan tidak peduli dengan suaminya. Arkan tersenyum lebar sepertinya dia sengaja ingin membuat Serra merasa bersalah.

" lelah, memangnya aku habis melakukan apa, kenapa harus lelah," ucap Arkan.

" Biasanya kan, kamu bangun terlebih dahulu, jadi aku tidak ingin menggangumu," ucap Serra merasa bersalah.

" Sudahlah jangan di bahas lagi," ucap Arkan nada ketus.

Serra yang mendengar kata sudahlah merasa suaminya pasti marah. Suaminya mungkin marah akibat tindakannya.

" Arkan, aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk sarapan terlebih dahulu, aku hanya lapar," sahut Serra dengan wajah memohon.

Arkan menyunggingkan senyumnya saat melihat wajah istrinya penuh penyesalan, terlihat sangat menggemaskan. Serra terlalu serius menanggapi Arkan, padahal Arkan hanya sengaja menggodanya.

Arkan yang terus menatap Serra, tiba-tiba seperti memikirkan sesuatu, ya, ada ide yang tiba-tiba terlintas di pikirannya.

Arkan menaiki ranjang mendekatin Serra yang masih dengan wajah penyesalannya. Arkan bersilah kaki di depannya. Serra bisa merasakan jika suaminya ada di depannya.

" Hmm... tindakanmu tidak bisa langsung di maafkan, itu termasuk dalam pasal kecerobohan seorang istri," ucap Arkan.

Serra yang mendengarkan perkataan Arkan mengkerutkan dahinya, sejak kapan ada pasal seperti itu. Meski bukan sekolah hukum, tetapi seumur hidupnya tidak pernah mendengarnya.

" Terus," sahut Serra.

" Kamu harus di hukum, karena melanggar pasal itu,"

" Terus hukumannya apa?" tanya Serra polos.

Arkan sudah tidak tahan untuk tidak tertawa. Melihat istrinya terlalu polos atau memang bodoh. Tetapi bodoh tidak mungkin Serra sebentar lagi akan menggandeng gelar S2 nya.

" Berikan aku sarapan yang kamu makan tadi," ucap Arkan.

Serra tersenyum, rasanya itu tidak sulit. Meski dia mengetahui pasal tersebut tidak ada, tetapi memberi suaminya sarapan bukanlah hukuman.

" Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan memanggil pelayan, mengantarkan sarapan," jawab Serra.

Serra ingin beralih dari ranjang. Namun Arkan menghentikan tangannya dan mendekatkan wajahnya kewajah Serra.

" Kan aku bilang sarapan yang kamu sudah makan," bisik Arkan di telinga Serra.

Serra menjadi merinding mendengar suara serak suaminya yang sangat menggoda.

" Ma_ ma_ maksudnya?" tanya Serra gugup.

" Aku ingin sarapan yang sudah kamu telan," jawab Arkan memperjelas.

Serra mendengarnya menelan ludahnya dan semakin gugup, sekarang dia mengerti maksud Arkan.

Serra spontan memukul dada Arkan. Yang tidak menggunakan pakaian sama sekali.

" Auhhh," rengek Arkan saat mendapat pukulan dari istrinya.

" Kamu mau mengerjaiku, mana ada hukuman seperti itu, lagi pula sejak kapan ada pasal seperti itu, Aku tau kamu pengacara tetapi tidak pernah ada pasal seperti itu, aku akan melaporkanmu karena membuat pasal palsu," Serra mengoceh kesal karena Arkan sengaja mengerjainya.

" Itu pasal dalam rumah tangga, dan yang membuat hukumannya adalah suaminya," jawab Arkan tidak mau kalah.

" Tidak, aku tidak mau. Hukuman macam apa itu," wajah Serra menjadi cemberut. Karena ulah Arkan.

" Ohhh gitu, bukannya tadi malam kamu sendiri mengatakan kalau kamu akan, memberikan kapanpun ketika aku meminta hak ku," ucap Arkan mengingatkan Serra.

Serra sangat menyesali perkataannya tadi malam. Arkan justru memanfaatkannya.

" Iya tapi kan,"

" Ok, baiklah, jika kamu tidak mau, aku akan mencari wanita lain yang bisa melakukannya," ucap Arkan asal-asalan.

Serra yang mendengarnya melebarkan matanya. merapatkan giginya. Mungkin saja Arkan memang akan melakukannya dan mungkin dengan ibu tirinya.

" Arkan tunggu," Serra langsung menarik tangan Arkan, saat dia merasa tubuh suaminya ingin pergi.

Arkan menyunggingkan senyumnya, saat melihat wajah Serra yang mulai panik.

" Kamu jahat sekali, menggunakan hal itu untuk menghukumku,"ucap Serra dengan wajah cemberut.

Arkan kembali duduk di hadapan Serra. Lama -lama dia tidak tega mengerjai Serra Terus-terusan. Arkan mengusap rambut Serra.

" Hmmmm... Aku hanya bercanda, aku hanya ingin menguji kepatuhan mu sebagai istri," ucap Arkan.

" Aku minta maaf telah mendahului mu, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, aku hanya lapar," ucap Serra tulus Masih dengan topik awal.

Hal itu memang spele, tetapi Arkan melihat penyesalan di wajah Serra.

" Hmmmm.... iya aku tau, sudahlah lupakan, aku tidak pernah berniat melakukan hal lain terhadap wanita manapun. Selama kita menikah aku tidak akan menyimpang ke wanita manapun," ucap Arkan.

Entah kenapa justru Arkan serius dengan janjinya. Dia tidak pernah terikat dengan apapun, hari ini justru dia ingin meyakinkan Serra.

Serra kembali tersenyum mendengar perkataan Arkan. Dia sangat yakin Arkan pasti menepati janjinya.

" Baiklah,,, aku akan ambilkan sarapan untukmu," ucap Serra.

" Tidak usah, aku ingin makan di luar, kamu mau ikut?" tanya Arkan.

" Aku," tunjuk Serra pada dirinya.

" Iya kamu, memang ada orang lain di sini," ucap Arkan.

" Memang kamu tidak sibuk?" tanya Serra.

" Ini weekend," sahut Arkan, " bagaimana kamu mau ikut?" tanya Arkan lagi.

Serra mengangguk, tersenyum lebar.

" Arkan kamu sedang apa?" tanya Serra yang merasa arakan sudah tidak di atas ranjang.

" Ganti baju," jawab Arkan, sambil mengganti pakaiannya di depan lemari, " memang ada apa?" tanya Arkan.

" Aku ingin memanggil pelayan, untuk memotongkan kuku ku. Aku merasa sudah terlalu panjang," ucap Serra mengembangkan jarinya.

Arkan melihat ke arah kuku Serra.

" Tunggulah, sebentar lagi," ucap Arkan. Serra mengangguk.

tok-tok-tok-tok.

Serra menoleh kearah pintu kamar saat pintu kamarnya di ketuk. Arkan pun berjalan menuju pintu kamar dan membukanya, Arkan melihat pelayan berdiri di depan pintu kamar Serra.

" Maaf tuan, ingin membantu non Serra merapikan kukunya," ucap sang pelayan.

Arkan melihat pelayan membawa gunting kuku. Arkan langsung meraihnya dari tangan pelan.

" Biar aku saja, kamu bisa bekerja kembali," ucap Arkan.

Pelayan membungkukkan tubuhnya dan langsung pergi.

Arkan yang sudah rapi dengan pakaiannya kembali menaiki ranjang, Arkan memegang ke-2 bahu Serra mengarahkannya kepadanya, Arkan bersilah di depan Serra.

" Berikan jari mu," ucap Arkan.

" Untuk apa?" tanya Serra.

" Bukannya kamu ingin menggunting kukumu," ucap Arkan.

" Iya,"

" Biar aku yang melakukannya," ucap Arkan.

" Memang kamu bisa?" tanya Serra tidak yakin.

" Sudah cepat jangan banyak tanya," ucap Arkan meraih tangan Serra.

Serrapun mengembangkan jarinya di hadapan Arkan. Dengan telaten Arkan memotong rapi kuku Serra.

" Kamu benar-benar bisa melakukannya," ucap Serra, masih tidak percaya.

" Iya, aku bisa melakukan apapun,"

" Kita akan pergi kemana nanti?" tanya Serra.

" Terserah," jawab Arkan.

" Apa kita akan menginap lagi?" tanya Serra lagi.

" Tidak, cukup 1 malam saja, aku tidak mengijinkanmu mu menginap lagi," jawab Arkan. Wajah Serra dengan cepat berubah menjadi murung.

" Apa kau, masih merindukan papamu?" tanya Arkan yang melihat kesedihan di wajah istrinya.

" Hmmm, dari semalam aku hanya berbicara dengan Vira, aku belum sempat cerita panjang sama papa, papa hanya menceritakan masalah pernikahan itu," jelas Serra.

" Memang apa lagi yang ingin kamu bicarakan?" tanya Arkan.

" Banyak hal, tapi sudahlah, papa juga sibuk nanti saja kalau ada waktu," ucap Serra tidak ingin memperpanjangnya.

Hay para readers jangan lupa.

😄Follow

😄Coment

😄Like

😄Vote

🌹jadiin favorite kalian ya.

🌹ditunggu komentarnya, kasih saran yang 🌹banyak ya.

🌹Aku akan up yang banyak kalau kalian terus dukung karya ku🌹

1
Ngobrolin Bola
2025 baru baca cerita ini seru super gemes
Sarimurni
kenapa kebanyakan iklan sih
Linda Agustina Wardhana
tmbh panjang critanya jd gk beres² muter aja di situ
Rizkyta Setiyani
Kecewa
Rizkyta Setiyani
Buruk
Ika
vita cantik bgt visualnya
Neni yulianti
nah mamanya baik kok, trus apa alasannya gak mau ngenalin serra sama mamanya
benar2 ya arkan si maha sempurna
Neni yulianti
lemot
Neni yulianti
justru pak suroto itu ingin menyelamat kan putrinya dari orang seperti kamu arkan, coba dari awal kamu bilang tidak akan meninggalkan serra mungkin pak suroto tdk akn melakukan itu
dasar arkan maha sempurna, muak aku dg sifatnya
aku lbh suka klau endingnya serra gk sama arkan lagi, mungkin dg dokter mata serra nanntinya jatuh hati sama pasiennya, itu akn lebih seru daripada sama si arkan yg maha sempurna eh sok sempurna maksudnya 🤭
Neni yulianti
tidak suka dg sifat pemeran laki2 nya egois
meinikah bukan karna cinta, tidak mau meninggalkan trus apa masalahmu wahai arkan yg sok sempurna
apa sesusah itu meyakinkan hati,
seenaknya sendiri gk suka dibantah tapi selalu membantah, mana ada orang yg seperti itu
saranku ya serra kamu tinggalin aja arkan diam2 biar tau rasa tuh orang yg maha sempurna 😏
Nifi Sabila
good
Rara Koswara
cerita nya bagus
Rara Koswara
sera hamil, tiba2 3 tahun kmudian, ank sera gmn ?
ummi rama
anaknya sera kmn thor...
Dwi Benawi
hemmmm gemes aku... cepet ngomong donk.. Serra jangan terlalu keras kepala donk... makin kesini kok makin bodoh Krn keras kepala
Delia Alfarizi
Arkan kok nyalahin pk suroto yg namanya ortu pasti kuatir anaknya cuma JD pelampiasan takut hamil trus ditinggal karna pernikahan yg jelas.kamu aja aneh Arkan punya istri kok ga dikenalkan org tuamu ada apa denganmu...
Neni yulianti: iya aku setuju, kenapa juga gk mau ngenalin serra sama ortumu
kalau gk suka tinggalin aja selesai,
udah berapa kali serra minta ninggalin dia malah gk mau
ditanya cinta sama serra gk cinta, trus apa masalahmu wahai arkan
total 1 replies
Niar Andriyani
cerita nya bagus
Ilan Irliana
Yasmin itu trnyt haus akn belaian laki2 toh...hihi
Ilan Irliana
sprtinya Suroto cinta m Sherra dah...g rela Sherra bhgia m yg lain....Suroto pst ayah angkt...hihi
Ilan Irliana
Cctv g pny y Ar???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!