Istri Buta Sang Pengacara
Malam hari yang begitu gelap hanya diterangi rembulan. Suara petir saling bertautan ditengah derasnya air hujan yang mengalir membasahi bumi. Cuaca buruk itu tidak berpengaruh pada kegiatan yang sering terjadi di Club malam.
Seperti sudah menjadi rutinitas untuk penghuni Club malam terbesar di Jakarta. Club yang begitu terkenal. Hanya kumpula orang-orang yang memiliki banyak uang, orang-orang penguasa, pembisnis, dan para pejabat yang menghabiskan uang mereka untuk bersenang-senang.
Sekedar merefleksikan pikiran setelah penat bekerja atau justru menyalurkan hasrat kepada wanita yang sudah mereka bayar. Suara kerasnya musik didalam Club mampu menyaingi suara hujan deras. Berbeda dengan para Pembisnis yang menikmati minuman mereka ditemani para wanita-wani yang menggoda.
Di beberapa sudut terdapat beberapa pria yang berpakaian hitam seperti seorang Detektip, mereka seperti mencari sasaran.
Ya Detektif dari kepolisian ini sedang menjalankan tugasnya mengincar seorang komplotan narkoba. 5 Dektektif ini yang dipimpin oleh Arkan mulai menjalankan tugasnya.
Ya seperti biasa Arkan akan minum dulu, bersantai mengambil tempat duduk menyandarkan dirinya di sofa. Dia tidak perlu mendatangi para wanita yang menari-nari dengan melekukkan tubuhnya agar dapat menggoda para tamu yang memiliki banyak uang.
Memiliki ketampanan sempurna layaknya seorang dewa, tinggi badan ideal, berkulit putih, paras yang rupawan, wajah yang selalu berkarismatik, sorot mata yang tajam mampu menghipnotis siapa saja.
Apalah kurangnya dari seorang Arkan, selain semua kesempurnaan wajah dan tubuh yang dimilikinya, dia juga ahli dalam berkelahi, apa lagi soal memainkan pistol, siapa yang tidak ingin bersamanya.
Baru meneguk minuman beralkohol itu. 2 wanita sudah menghampirinya dan mulai menggodanya. Ke-2 wanita itu sudah berada di kanan dan kirinya, membelai bidang dada Arkan dan dengan nakal wanita yang sudah frofesional dalam melakukan pekerjaannya mulai menyelipkan tangannya kedalam kaos Arkan.
Arkan sangat berhasrat ingin langsung membawa wanita tersebut kedalam hotel yang berada disebrang Club tersebut, bermain dengan panas bersama wanita adalah hobinya, ya usianya yang masih 25 tahun. Jadi Arkan tidak pernah memikirkan hal jauh, menurutnya itu wajar saja, masih masa kenakalannya.
Tetapi sepertinya atasannya sangat tidak merestuinya malam ini. Pesan yang masuk kedalam ponselnya membuatnya mengendus kesal mengganggu kesenangannya hanya gara-gara orang yang ingin ditangkapnya hari ini.
" Sial," desisnya kesal membaca pesan masuk.
" Target memasuki hotel."
Arkan mengendus kesal dan langsung berdiri, Ke-2 wanita yang merasa mangsa mereka ingin pergi langsung menahan tangan Arkan dengan manja.
" Sayang mau kemana? mari bermain dulu, aku sudah tidak tahan," ucap manja sang wanita yang dipenuhi hasrat itu ingin segera mendapat kepuasan.
" Sabarlah, aku bekerja sebentar," sahut Arkan tersenyum penuh gairah. Arkan bisa saja langsung memangsa ke-2 wanita itu di ranjangnya. Tetapi dia juga tipe laki-laki disiplin dalam bekerja.
" Kerjain aku saja," sahut wanita yang satu lagi yang sudah mabuk parah.
" Sabarlah sayang, aku akan kembali," ucap Arkan memberi harapan dan pergi langsung, membuat ke-2 wanita yang berpenampilan menggoda itu kecewa.
********
Serra sedari tadi di dalam mobilnya sangat kesal, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi ditengah hujan deras. Ya kemarahannya di dasari masalah dengan papanya. Dia harus bertengkar lagi dengan papanya gara-gara ibu tirinya yang hanya beda 7 tahun denganya.
Semenjak kehadiran sang ibu tiri beberapa bulan yang lalu, hidup Serra mulai terusik selalu bertengkar dengan papanya. Teman kuliahnya selalu merasa iri dengan kehidupan Serra yang memiliki apa saja, berhubung dia anak semata wayang.
Tetapi semuanya menjadi hancur ketika sang papa memutuskan menikah lagi. Padahal sang mama meninggal sudah 10 tahun lalu saat usianya masih 9 tahun, papanya berjanji kepadanya untuk tidak memiliki wanita lain selain Serra.
Tetapi sejak pertemuan papanya dengan ibu tirinya dengan mudah papanya menikahinya bahkan tanpa sepengetahuannya. Membuat hatinya hancur dan terus ribut dengan papanya.
Serra yang memakai dress peace di atas lututnya, dengan motif bunga-bunga. Kemarahannya bukan hanya pada sang papa yang terus membela ibu tirinya.
Tetapi Serra baru mendapatkan notif dari sepupunya Vira. Memberi informasi bahwa sang kekasih yang sudah 2 tahun berpacaran dengannya sedang bersama wanita lain
Sebenarnya Serra tidak percaya, karena banyak teman kuliahnya yang memang tidak menyukai Serra berpacaran dengan Rangga pria yang 7 tahun lebih tua di atasnya.
Rangga adalah anak seorang pengusaha ternama. Mereka berpacaran sudah 2 tahun. Karena terus merasa berselisih dengan papanya Serra memutuskan untuk menikah muda dengan sang kekasih bulan depan.
Keputusan Serra sangat bertentangan dengan papanya, papanya merasa putrinya masih terlalu muda untuk menikah. Hal itu terus membuat Serra ribut dengan papanya, dan terkadang terbenak dipikirannya untuk lari kawin.
Mobil sport merah milik Serra berhenti di depan Club, Vira sebelumnya sudah memberikan alamat keberadaan sang kekasih kepadanya. Serra yang penasaran ingin memastikan kebenaranya dengan cepat keluar dari menuju Club tersebut.
Saat memasuki Club, Serra mencari-cari dengan gelisah kemana sang kekasih, Serra memang berharap tidak menemukanya. Serra sangat mempercayai Rangga, gosip di kampusnya mengenai Rangga itu hanya karena mereka iri melihat hubungan Serra dan Rangga.
Serra buru-buru berlari mencari cari di koridor Club, meski terlihat santai berusaha tenang sorot mata Serra tidak bisa bohong jika apa yang dikatakan Vira memang benar.
Dengan pandangan tidak fokus Serra terus mencari Rangga dan dengan arah yang berlawanan pria yang memakai pakaian hitam tersebut dengan topi di kepalanya yang sama buru-buru dengannya menyebabkan bahu mereka saling bertabrakan.
" Auuuu," desis suara serak Serra terdengar kesakitan saat Arkan menabraknya. Tubuh gagah Arkan mampu menjatuhkan tubuh mungil Serra kelantai.
" Maaf tidak sengaja," ucap Arkan merasa bersalah ikut berjongkok melihat wanita yang kesakitan itu, wajah Serra ditutupi rambutnya sehingga Arkan tidak bisa melihatnya.
" Apa kamu tidak bisa berjalan pake mata," ucap ketus Serra menatap pria yang menabraknya. Saat Arkan melihat wanita yang menunjukkan wajahnya.
Arkan cukup terkesima melihat kecantikan wanita tersebut Arkan bisa menebak wanita itu habis menangis terlihat dari matanya yang masih merah.
" Maaf," jawab simple Arkan, Serra tidak menggubris ucapannya dan langsung berdiri melanjutkan pencariannya tanpa memperdulikan Arkan yang masih berjongkok mematung, matanya terus memandang punggung wanita itu yang sangat terburu-buru.
" Kamar 808, " terdengar suara dari heansed di telinganya membuat Arkan kembali berdiri dan kembali menjalankan tugasnya.
********
Hotel.
Arkan sudah mulai menulusuri hotel mencari target. Arkan yang berada dikamar 807 sudah mulai menjalankan strateginya. Targetnya hari ini sedang menikmati indahnya bercinta di kamar sebelah. Dengan bodohnya kamar tersebut terdapat alat penyadap yang membuat Arkan harus tahan mendengar suara-suara indah.
" Sial, gila si Roy, pake penyadap segala. Malah gue lagi yang harus di sini," desis Arkan mengutuk temanya yang memang sepertinya sengaja menjebak Arkan yang berada dikamar sebelah.
Roy sangat mengenal bagaimana Arkan. Malam ini adalah malam sial Arkan karena di kerjain Roy. Arkan harus menjadi korbannya mendengarkan suara jeritan sang wanita akibat ulah permainan pria yang menjadi targetnya.
Arkan menepi ke jendela memasukkan peluru ke pistolnya. Sambil menunggu 2 insan itu bercinta, sangat tidak afdol baginya harus menyerang di tengah percintaan, dia selalu memberi sedikit kelonggaran kepada targetnya.
Ketika targetnya selesai menikmati malam panas bersama, barulah Arkan menjalankan tugasnya, ya Arkan memang sangat baik.
Saat memasang peluru di tepi Jendela Arkan menatap kebawah melihat gadis yang ditemuinya tadi di Club, gadis itu berlari ditengah guyuran hujan. Pandangan mata Arkan memang sangat jelas, bisa melihat jelas wajah gadis yang ditabraknya tadi.
Arkan kembali mengalihkan pandangannya dari gadis yang berlari itu dan fokus pada heansed yang ditelinganya takutnya targetnya akan lolos.
Arkan harus bersabar dalam menyerang targetnya, suara jeritan kenikmatan itu masih terus mengusik telinganya, sungguh dia sangat kesal, seharusnya tadi dia yang membuat wanita menjerit kerena permainanya, tetapi sekarang malah dia yang kenak sial.
...Hay para readers jangan lupa....
...😄Follow...
...😄Coment...
...😄Like...
...😄Vote...
...🌹jadiin favorite kalian ya....
...🌹ditunggu komentarnya, kasih saran yang 🌹banyak ya....
...🌹Aku akan up yang banyak kalau kalian terus dukung karya ku🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ilan Irliana
aiihhh Arkhan kek cwok yg aq sk tp g prnh bs di gapai..huhuhu....ech brarti Arkhan udh g prjaka dwonk...waddaawww...ksian Sherra ecchh..
2023-05-13
0
natal Natal
nyimak
2022-10-13
0
Surarti Robingan
hihi...lucu juga ya Arkan
2021-12-16
0