NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:576
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Ghost

Nathalia terbangun di jam dua dini hari. Ia terduduk termangu di atas kasurnya.

Susah sekali untuk tidur. Apa karena suasana baru ya??

Nathalia memutuskan untuk keluar saja. Ia mengambil jaket hoodie hitamnya dan memakai celana panjang bahan berwarna hitam.

Saat berada di luar, suasana sangat dingin sekali. Tempat tinggalnya kebetulan tidak terlalu ramai berbeda dengan suasana dekat tempatnya bekerja. Terlihat sangat ramai sekali padahal Nathalia melihatnya dari kejauhan. Begitu terang dengan lampu-lampu gedung dan kendaraan yang lalu-lalang di sana.

Nathalia mencoba berkeliling sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya supaya ia dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sepanjang perjalanan, Nathalia berjumpa dengan berbagai hewan malam, yaitu kucing, burung dan kelelawar.

Nathalia mendapat ide. Ia mencoba untuk menaiki tiap-tiap rumah itu. Ia penasaran apakah keahlian parkournya bisa ia terapkan di kota itu. Pasalnya, Nathalia tidak menemukan pijakan untuk bergelantungan atau berpegangan.

Ah, ternyata susah juga. Harus memakai sebuah alat jika ingin langsung naik ke atas. Berarti aku harus meloncati berbagai fasilitas umum di sini.

Nathalia memutuskan melompati pagar lalu berpindah ke tiang lampu jalan. Nathalia berpegangan pada sebuah balkon salah satu rumah. Setelah itu, ia bisa dengan mudah naik ke atas, berpindah-pindah tempat dengan perlahan sampai akhirnya berada di atap salah satu rumah. Nathalia merasakan ketenangan. Lantas, ia duduk sejenak.

Aksinya itu dilihat oleh seorang wanita berjubah panjang berwarna putih-merah-hitam. Jubah itu memiliki tudung kepala. Karena kepalanya ditutupi oleh tudung tersebut membuat wajahnya hanya terlihat setengahnya saja. Ada senyuman di wajahnya. Setelah itu dia pergi.

Kembali pada Nathalia. Saat ini, ia merasa bosan karena hanya duduk saja tanpa melakukan apa-apa.

Seharusnya aku membawa minuman kaleng ke sini. Huh, dasar.

Nathalia mendapat ide untuk membeli minuman di salah satu toko dekat sana. Namun saat hendak pergi, ia merasakan ada sesuatu yang janggal. Nathalia mengikuti instingnya sampai akhirnya ia berada di suatu gang yang sangat gelap sekali. Di sana, Nathalia melihat ada seorang gadis muda yang diganggu oleh beberapa pria. Gadis itu berteriak meminta pertolongan. Mulutnya ditutup oleh salah satu pria itu sehingga suaranya tidak begitu jelas.

Apa tidak ada petugas keamanan di sekitar sini??

Tidak menemukan petugas keamanan yang berpatroli di sana, akhirnya Nathalia memutuskan untuk menyelamatkannya.

"Hei! Hentikan!" Serunya. Ada lima orang pria. Mereka menoleh dengan serempak.

"Wah wah. Seharusnya kau berlari saja, anak muda. Gadis seumuranmu seharusnya tidak menghampiri kami atau kau akan bernasib sama sepertinya," ucap salah satu pria itu.

"Aku tidak takut. Lepaskan dia!"

Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar seruannya. Nathalia melihat gadis itu sepertinya tidak sadarkan diri.

"Dia sudah pingsan. Kita bisa urus dia terlebih dahulu."

"Haha, baiklah."

Tiga pria itu bersiap menghajar Nathalia. Nathalia sendiri sebenarnya tidak ahli dalam bertarung. Kalau melarikan diri, ia ahlinya. Nathalia sedikit kebingungan mencari alat sebagai senjata untuk menghadapi mereka. Apalagi, para pria itu membawa senjata tajam dan api.

Tiga pria itu berlari ke arah Nathalia.

Bruk...

Seketika, mereka bertiga menghentikan langkahnya. Secara serempak mereka menoleh ke belakang. Dua rekannya sudah mati dibunuh oleh seseorang berjubah putih-merah-hitam dan bertudung. Di balik tangannya, tersembunyi sebuah pisau kecil. Mereka bertiga terlihat geram dengan kehadirannya.

"Habisi dia!"

Mereka bertarung dengan orang itu. Nathalia begitu takjub melihat gaya bertarungnya. Sangat terampil. Beberapa serangan yang dilancarkan oleh penjahat itu mampu dipatahkan dengan mudah. Nathalia menduga orang itu sepertinya adalah seorang wanita.

Wanita itu dapat membunuh mereka satu per satu. Ada satu orang yang disisakan oleh wanita itu. Orang itu terkapar lemas. Melihat hanya dirinya yang masih hidup, ia mundur secara perlahan-lahan. Wanita itu perlahan mendekatinya. Dari tangannya muncul pisau kecil yang siap membunuhnya

"Berhenti!! Ja... Jangan lakukan itu. K... K... Kau adalah..."

Sreett...

"Th... The... The Ghost." Itulah kata-kata terakhirnya yang sempat ia ucapkan sebelum kematian merenggut nyawanya.

Nathalia melihat kejadian itu berdiri diam terpaku. Ia menelan ludahnya sendiri. Nathalia takut ia akan menjadi korban selanjutnya. Ketakutannya bertambah saat wanita itu memutar badannya lalu berjalan mendekati Nathalia. Kaki Nathalia tidak dapat digerakkan. Seperti ada yang menahannya supaya tidak kabur dari sana. Wanita itu semakin dekat. Tubuhnya lebih tinggi sedikit darinya. Nathalia gemetar melihat wanita itu mengarahkan tangan ke wajahnya. Nathalia menduga, wanita itu pasti ingin membunuhnya.

Matilah aku.

Namun dugaannya salah. Wanita itu hanya membersihkan kotoran di wajahnya. Setelah itu, wanita itu pergi meninggalkannya dengan cara mengeluarkan sebuah pistol lalu ditembakkan ke atas. Ada sebuah tali keluar dari pistol itu. Seperti sebuah katrol, wanita itu terangkat ke atas saat ujung tali tersebut menyentuh atas.

Nathalia masih diam terpaku dengan kejadian yang dialaminya. Tiba-tiba, pandangannya menjadi kabur dan perlahan-lahan ia jatuh pingsan.

"Dimana aku??"

"Syukurlah kamu sudah bangun."

Nathalia kebingungan sedang berada di mana. Ia melihat sekelilingnya. Ada wanita muda mengenakan seragam perawat. Akhirnya, Nathalia menyadari sesuatu.

"Apa ini rumah sakit??" Tanya Nathalia.

"Ya betul. Seseorang menemukan kalian berdua tidak sadarkan diri di suatu gang. Orang itu membawa kalian ke sini," jawab perawat itu.

"Berdua??" Tanya Nathalia kebingungan.

"Iya. Temanmu berada di ruangan lain. Letaknya di depan ruanganmu," jawab perawat itu sembari memberikan minuman dan makanan.

"Sudah berapa lama aku di sini??"

"Sekitar 6 jam." Nathalia terkejut mendengarnya.

"Sekarang sudah jam??"

"Dua siang." Nathalia hendak turun dari tempat tidurnya. Ia sudah terlambat bekerja.

Namun, baru saja menapakkan kakinya ke lantai, ada seorang wanita masuk ke dalam ruangannya. Sepintas, ingatan tentang wanita berjulukan The Ghost itu muncul kembali. Pasalnya tinggi wanita itu sama seperti The Ghost. Beruntung, Nathalia cepat sadar. Dia adalah Arumi.

"Nathalia. Syukurlah kamu sudah bangun. Kamu baik-baik saja??" Tanya Arumi.

"Iya, Bu. Aku terlambat kerja ya. Maaf," kata Nathalia.

"Tidak penting. Istirahatlah dulu."

Arumi meminta perawat itu mengikutinya. Sampai di luar, Arumi membicarakan sesuatu kepadanya. Secara tidak sengaja, Nathalia dapat mendengarkan pembicaraan mereka.

"Bagaimana keadaannya??" Tanya Arumi.

"Baik-baik saja, nyonya. Dokter mengatakan dia dibius oleh seseorang. Sebenarnya bius itu tidak terlalu kuat. Hanya mampu bertahan sekitar dua jam saja. Entah mengapa, kasus yang dialaminya bisa sampai enam jam bahkan lebih," jawab perawat itu.

"Hmm, begitu. Mungkin dia mengalami ketakutan saat dibius. Pikiran mempengaruhinya. Efeknya adalah dia tak sadarkan diri dengan waktu yang lama. Tapi, syukurlah dia ditemukan oleh seseorang. Siapa yang membawanya kemari??"

"Seorang gadis muda, nyonya. Dia secara tidak sengaja menemukannya sedang tergeletak tak sadarkan diri. Katanya dia hendak berangkat kuliah namun harus tertunda karena membawanya ke sini terlebih dahulu."

"Dia menitipkan sebuah nama atau apa??"

"Tidak. Dia bercerita bahwa dia mengalami kesulitan saat membawanya ke sini. Badannya yang mungil tidak kuat membopong tubuh dia yang tinggi dan berat. Dia memutuskan untuk tidak kuliah karena kelelahan."

"Oh begitu. Setidaknya dia sudah berusaha menyelamatkan hidup seseorang."

"Iya. Betul sekali walaupun dengan susah payah tentunya." Arumi tersenyum.

"Apa dia bisa dibawa pulang??" Tanya Arumi.

"Ya tentu. Sementara dia tidak dianjurkan melakukan tugas berat."

"Ok. Terimakasih."

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi sebentar."

"Baik."

Arumi kembali masuk ke dalam ruangan Nathalia dirawat. Arumi membawa Nathalia pulang ke rumahnya.

Sampai rumahnya, Arumi menuntun Nathalia sampai ke dalam kamarnya.

"Ok. Istirahat dulu supaya kamu dapat bekerja esok hari," kata Arumi.

"Baik."

Arumi menemani Nathalia sampai tertidur. Menjelang malam tiba. Dirasa Nathalia sudah tidur lelap, Arumi pulang ke kediamannya.

Saat Arumi sudah melajukan mobilnya, Nathalia bangun. Rupanya ia hanya berpura-pura saja. Nathalia masih memikirkan siapa wanita berjulukan The Ghost itu.

Siapa yang mengetahui identitas aslinya ya?? Sepertinya aku harus bertanya kepada orang yang sudah lama tinggal di kota ini. Mungkin Caroline tau sesuatu. Lebih baik aku tanyakan saja padanya.

Nathalia mengenakan Hoodie hitamnya lalu ia mengendap-endap keluar dari rumahnya. Hal itu dilakukan supaya tidak ada yang mengetahui dirinya keluar.

Sampai di luar, ia teringat sesuatu.

Ah, bodoh sekali. Aku tidak tau rumahnya. Bagaimana caranya aku ke sana???

Nathalia yang tidak menemukan solusi memutuskan untuk jalan-jalan saja. Ia melintasi sebuah taman yang di tengah-tengahnya terdapat kolam. Ada air mancur juga di sana. Nathalia memutuskan untuk duduk di sana saja. Suasananya yang tidak terlalu ramai membuat Nathalia tenang hatinya.

"Bukankah seharusnya kau bekerja??" Nathalia terkejut mendengar suara itu. Kemudian, ia menoleh. Nathalia mengerinyitkan dahinya karena ia tidak mengenali pria itu.

"Apa kamu pegawai Rott Restaurant??" Tanya Nathalia.

"Ya." Pria itu duduk di samping Nathalia. Jarak mereka lumayan berjauhan.

"Aku Kylo En. Kau lupa??" Lanjutnya.

"Ah, Kylo. Aku tidak mengingat wajahmu itu," jawab Nathalia.

"Hmm," gumamnya sambil tersenyum kecil.

Tidak ada perbincangan lagi setelah itu.

"Pertanyaannya belum dijawab," kata Kylo kemudian.

"Oh iya. Maaf. Aku sedang tidak enak badan," jawab Nathalia.

"Begitu."

"Oh iya. Apa kamu lama tinggal di kota ini??" Tanya Nathalia.

"Ya. Dari lahir," jawabnya singkat.

"Kalau begitu, kamu pasti tau tentang The Ghost." Kylo menatapnya sejenak.

"Kau adalah orang baru tapi kenapa sudah mengetahui nama itu??" Tanya Kylo.

"Aku bertemu dengannya secara tidak sengaja dini hari tadi," jawab Nathalia.

"Begitu ya. Mungkin kau salah orang. Dia bukanlah The Ghost. Setahuku, The Ghost tidak akan segan-segan membunuh orang yang masih hidup ketika sedang menjalankan aksinya," kata Kylo menjelaskan.

"Bisa ceritakan tentangnya??" Kylo terdiam sejenak. Ia bingung harus menceritakannya atau tidak. Ada untungnya jika ia menceritakan kisah itu. Nathalia akan semakin waspada jika bertemu dengan ciri-ciri yang disebutkannya.

"Hmm, ok. Aku akan menceritakan sepengetahuanku saja," kata Kylo.

"Baiklah."

"The Ghost. Rumornya dia adalah seorang wanita dewasa yang hidup beratus-ratus tahun yang lalu. Hal itu dapat dilihat dari senjata yang dibawanya. Sangat kuno. Tidak ada teknologi di dalamnya. Namun, kemampuannya dalam bertarung melampaui kepala kemanan di sini. Bahkan sangat jauh perbedaannya. Banyak pihak yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Assassin dulunya. Bisa dilihat dari jubah panjangnya, caranya ia membunuh seseorang, keberadaannya yang tidak diketahui, sering muncul dari kegelapan dan tidak menimbulkan suara saat beraksi. Maksudnya ia tidak ketahuan oleh orang sekitar walaupun korbannya," jelas Kylo.

"Lalu kenapa dijuluki The Ghost??" Tanya Nathalia penasaran.

"Dia selalu beraksi di malam hari. Tepatnya saat kegelapan. Targetnya adalah penjahat yang merajalela di kota ini. Tujuannya bagus, mengurangi tingkat kejahatan yang tinggi namun caranya dianggap salah oleh pemerintah terkait. Bagaimana tidak, dia langsung membunuh penjahat itu langsung di tempat. Tidak dibawa ke pihak berwajib untuk di adili. Aku sempat terkejut kau bertemu dengannya pasalnya dia sudah lama tidak muncul lagi. Rumornya masih ada sampai sekarang akan tetapi wujudnya baru terlihat sekarang, yaitu yang kau alami. Sekarang, sebutkan ciri-ciri yang kau lihat," kata Kylo.

"Berjubah putih, tudung kepala putih. Di jubahnya ada warna merah dan hitam tetapi didominasi warna putih. Di tangannya tersembunyi pisau kecil. Gerakannya sangat lincah. Tinggi besar, seperti ibu Arumi," kata Nathalia menjelaskan ciri-cirinya. Kylo terdiam dan membelalakkan matanya. Nathalia keheranan mengapa Kylo terdiam cukup lama.

"K... k... kau yakin??" Tanya Kylo. Terdengar suaranya yang sedikit gemetar.

"Iya. Tidak salah lagi," kata Nathalia.

"D... dan kau masih hidup??" Tanya Kylo lagi. Wajahnya tampak tidak percaya Nathalia ada di sebelahnya. Nathalia mengangkat sebelah alisnya.

"Jika aku mati, kenapa aku di sini??" Kylo mengangguk pelan mendengar jawabannya. Kylo menelan ludahnya.

"Sungguh beruntungnya kau," kata Kylo.

"Apa?? Maksudnya??"

"The Ghost terkenal dengan kekejamannya dalam membunuh. Ketika menjalankan aksinya, dia membunuh para penjahat sampai tak tersisa. Jika ada saksi mata yang melihatnya, dia juga akan menghabisinya. Dari ceritamu, pasti kau bertemu dengannya saat dia menjalan aksinya, bukan?? Artinya kau menyaksikannya. Seharusnya, kau tidak selamat saat itu," kata Kylo dengan nada ketakutan.

"Pernahkah ada orang yang mengalami kasus sepertiku?? Maksudku bertemu dengannya, menyaksikan aksinya namun masih selamat," tanya Nathalia. Kylo menggelengkan kepalanya. Artinya, hanya Nathalia seorang yang dilepas oleh The Ghost.

"Jangan sampai kau bertemu dengannya lagi. Bukan tidak mungkin, dia akan menghabisi kau ketika perjumpaan kedua kalinya," kata Kylo mengingatkan.

"O... O... Ok."

"Bagaimana bisa kau berjumpa dengannya?? Apa yang kau lakukan malam-malam begitu??" Tanya Kylo. Nathalia menceritakan kejadiannya dari awal sampai akhir.

"Begitu. Berawal dari kau yang bosan menjadi membahayakan nyawa sendiri. Ingat! Jangan sampai berjumpa dengannya lagi. Aku tidak menjamin kau akan dilepas lagi olehnya," kata Kylo.

"Iya."

Mereka berdua menghabiskan waktu sampai malam dengan berdiam. Tidak ada pembicaraan setelahnya.

"Sebaiknya aku pulang saja. Kau juga. Aku kuatir kau akan berjumpa dengannya jika pulang terlalu malam," kata Kylo sembari bangkit.

"Iya." Kylo sudah pergi, namun Nathalia masih berada di sana. Ia mencerna semua perkataan Kylo dengan kejadian yang dia alami.

Dari cerita Kylo, memang benar jika The Ghost sepertinya tidak segan-segan membunuh lawannya. Dilihat dari cara bertarungnya melawan penjahat dini hari tadi. Namun, ada satu pertanyaan dari Nathalia. Mengapa ia dilepaskan olehnya?

Kalau dipikir, dia bisa saja membunuhku dengan mudah. Apalagi hanya aku orang satu-satunya yang menyaksikan aksinya. Gadis itu sudah pingsan sebelum dia datang. Pastinya gadis itu tidak mengetahuinya. Para penjahat juga sudah dihabisinya sampai tak tersisa. Bahkan yang terakhir hanya diberikan kesempatan hidup untuk mengucapkan kata itu. Aku pun sudah tidak bisa melarikan diri lagi. Tetapi, kenapa aku dilepaskan?? Apa tujuannya??

Nathalia memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Kedepannya ia akan lebih hati-hati. Nathalia takut perkataan Kylo menjadi kenyataan bila ia bertemu dengan The Ghost untuk yang kedua kalinya. Nathalia ingin cepat sampai rumah. Ia memutuskan untuk melakukan aksi parkour saja untuk mempersingkat waktu.

Dari sebuah gedung yang terletak di belakang taman itu, muncul sesosok berjubah putih dari sisi gedung yang gelap karena tidak terkena cahaya bulan atau tidak diterangi lampu. Ya, dia adalah The Ghost. Dia memandangi Nathalia melakukan aksi parkournya. The Ghost terus memandanginya sampai Nathalia tidak terlihat lagi. Setelah itu, dia menghilang di kegelapan malam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!