NovelToon NovelToon
Black Rose

Black Rose

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici

"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Mimpi buruk Alexa 1

Mansion megah dan indah juga mewah terletak di pinggir kota yang berbatasan dengan hutan lebat yang masih alami. Benteng alami berupa tebing curam yang selalu dihempas ombak besar seolah menjadi benteng pertahanan kuat yang diciptakan Tuhan untuk melindungi mansion itu. Jalanan berliku untuk mencapai mansion itu hanya dapat dilalui kendaraan pribadi milik keluarga clan Black Dragon yang tinggal di mansion itu.

Seorang anak perempuan kecil berumur sekitar tiga tahun tampak berlari di rerumputan halaman belakang mansion itu dengan gelak tawa cerianya dikejar dua orang remaja yang wajahnya mirip dengan anak perempuan itu. Diawasi oleh hampir dua lusin penjaga bersenjata lengkap, tampak ketiga bersaudara itu tidak terganggu dengan adanya bodyguard yang mengelilingi mereka.

"Lexa, Sayang sini Dek, sudah sore ayo kita masuk ke rumah, Mommy dan Daddy sudah menunggu kita untuk makan malam." panggil Edward Medici, salah satu anak lelaki itu memanggil adik perempuan kesayangannya yang tengah berlari menghindari kejaran Edmund Medici.

"Kakaaaaaaakk... Tangkap aku cepat... Hahahahaha.." ucap Alexa Onyx Medici, anak perempuan satu-satunya dari Don Enrique Medici dan Selena Rose Medici. Gelak tawa ceria Alexa mengundang seluruh bodyguard untuk sekilas memperlihatkan putri cantik satu-satunya Don Enrique itu. Akhirnya Edward berhasil menangkap tubuh mungil adiknya yang umurnya berselisih jauh dengannya.

"Hahahahaha... Kak Edmund kalaaaaahh.. Nanti jangan lupa belikan Lexa pelmen.." ucapnya di pelukan hangat Edward. "Jangan kebanyakan makan permen Dek, nanti giginya jelek, lebih baik sekarang kita masuk ke rumah dan bersiap untuk makan malam bersama Mom juga Dad. Malam ini Uncle Jonathan akan datang loh" ucap Edward sambil mencium gemas pipi Alexa yang berada di pelukannya.

Akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam mansion, Edward menyerahkan Alexa kepada maid yang biasa mengurus Alexa untuk dimandikan. Sejam berikutnya Alexa yang telah dimandikan oleh maid segera turun dan berlari ke ruangan dimana ayah dan ibunya juga kedua kakak kembarnya berada sedang bercakap-cakap. Alexa dengan cepat memanjat dan duduk di pangkuan ayahnya. Bergelung manja di pelukan ayahnya.

Don Enrique Medici, kepala clan mafia terkuat dan paling disegani juga ditakuti oleh seluruh anggota dunia hitam, pemimpin Black Dragon, clan mafia yang besar dan berkuasa dengan segala bisnis dan usaha hampir semua bidang. Lelaki tampan yang dingin dan tak banyak bicara jika di luar keluarganya tapi hangat dan penuh cinta jika berada di tengah-tengah keluarganya. Amat mencintai Selena Rose Medici, istri cantik nya yang telah memberinya dua orang anak lelaki tampan dan seorang putri cantik yang lucu.

"Papa, Lexa malam ini ingin tidul di kamal Papa dan Mama, boleh ya ? Pliiiiiissssss !" ucap Alexa sambil menangkupkan jemarinya dan memasang puppy eyes nya. "Hmmmm... princess nya Daddy ingin tidur dengan Daddy dan mommy, manja bener.. Apa hadiahnya jika Daddy mengizinkan princess cantik Daddy tidur di kamar Daddy ?" ucap Don Enrique sambil pura-pura merenung.

Selena yang melihat interaksi antara suaminya dan putrinya hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum geli. Suaminya sudah pasti akan mengizinkan anak perempuan satu-satunya itu tidur bersama mereka. Tak jarang kedua anak kembarnya ikut tidur di ranjang mereka.

Keluarga mereka sangat menyayangi Alexa, kelahirannya amat dinantikan oleh Don Enrique. Semua anak-anaknya disayanginya tetapi kesayangan utama nya adalah Alexa. Sedari Alexa bisa berbicara, dia telah menunjukkan kecerdasan otaknya.

" Hai keponakan-keponakan uncle Jo.." sapa Jonathan Douglas, sepupu Selena dari pihak ibunya. " Uncle Joooooo... " jerit Alexa girang melihat kedatangan pamannya. "Hai princess nya uncle.. Hmmm harum sekali princess.. " sapa Jonathan mengambil Alexa dari kakak iparnya.

"Iya doooong.. Lexa sudah halum dan wangiiiiiii.. " ucap Alexa cekikikan ketika pipinya di cium gemas oleh Jonathan.

" Jo, setelah makan malam aku ingin berbicara dengan mu di ruang kerjaku." ucap Don Enrique yang dijawab dengan anggukan oleh Jonathan.

"Ayo Sayang, kita makan malam mumpung masih hangat" ajak Selena pada suaminya ketika seorang maid memberitahu jika hidangan makan malam telah tersedia. Beriringan mereka sekeluarga memasuki ruang makan dan makan dengan lahap.

Ditengah berlangsungnya makan malam, Alexa tampak tertidur. Dengan penuh sayang Don Enrique mengangkat tubuh mungil Alexa dan membawanya ke kamarnya untuk dibaringkan. Mengecup kening anak perempuan satu-satunya dengan sayang , Don Enrique membenahi selimut yang menutupi tubuh mungil putrinya, lalu kembali ke meja makan meneruskan makan malamnya yang tertunda.

Selesai menyantap hidangan makan malam, Jonathan dan Don Enrique masuk ke ruang kerja. Tanpa basa-basi, Don Enrique mengungkapkan permintaan nya.

"Jo, aku tak pandai berbicara dan merangkai kata-kata. Aku hanya ingin meminta bantuan mu. Tolong jika terjadi sesuatu padaku, tolong selamatkan istri dan anak anak-anakku ,Alexa dan kedua kakaknya. Jangan kau hiraukan aku, kau harus menyelamatkan mereka." ucap Don Enrique pada Jonathan.

"Kak, apa yang kamu bicarakan ? Kamu tidak perlu khawatir aku pasti akan menjaga kakak perempuanku dan juga keponakan-keponakanku. Kamu kenapa kak ?" ucap Jonathan dengan heran bercampur takut dan khawatir. Sebab dia tau jika firasat seorang ayah tidak akan pernah meleset.

"Malam ini kamu bawa Alexa dan kakak kembarnya keluar dari mansion ini dengan penyamaran, mansion ini sudah tidak aman untuk mereka. Itulah sebabnya aku menambahkan penjagaan di sini, tapi entah mengapa aku merasakan jika akan terjadi sesuatu malam ini. Ini bawalah surat-surat berharga dan juga token kepemimpinan clan Black Dragon. Berikan lah pada keturunanku. Mereka akan mewarisi semuanya. Dan tolong ajarkan juga didik Alexa dan kedua kakaknya dengan baik, sayangi mereka." ucap Don Enrique menyerahkan beberapa dokumen dan sebuah kotak besi yang berukuran sebesar kotak cerutu yang berukir seekor naga di salah satu sudutnya.

"Kak... " ucapan Jonathan terputus ketika Don Enrique mencegahnya melanjutkan ucapannya. Meletakkan jari telunjuk di bibirnya, Don Enrique memberi kode untuk diam. Dengan cepat Don Enrique menyuruhnya meninggalkan ruangan itu.

Sambil memeluk erat map yang berisi surat-surat berharga milik Don Enrique, Jonathan juga memasukkan kotak besi kebalik kemejanya. Tak lama Don Enrique pun menyusulnya dengan wajah cemas. Menarik lengan Jonathan ke kamar tidurnya. Selena yang ternyata tidak tidur, terlihat cemas. Kedua anak kembarnya yang tertidur pulas di sebelah Alexa. Don Enrique mengecup kening Alexa dan memangkunya. Menghujani wajah Alexa dengan ciuman sayangnya, tampak matanya berkaca-kaca menahan tangis.

"Jo, kuserahkan anak kesayangan ku padamu, jaga dan sayangi dia, didik dia seperri aku mendidik mu. Tak ada orang lain yang bisa ku percaya untuk mendidik anak-anak ku selain dirimu." ucap Don Enrique mengusap sayang rambut anak perempuannya. Selena dengan cepat melepas dan memasang kalung yang selalu dipakainya ke leher Alexa." Aku titip anakku Jo, aku tidak akan membiarkan suamiku berjuang sendirian. Titip anak-anakku, katakan pada mereka jika kami berdua amat mencintai dan menyayangi mereka." ucap Selena mengecup kening Alexa.

"Mom.. Dad.. Apa yang terjadi ?"ucap Edward dan Edmund yang ternyata terbangun dari tidur mereka. Menghampiri ketiga orang dewasa, si kembar melihat jika ayah dan ibunya berurai air mata. "Ed, kalian harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin dengan uncle Jo, ingat, jangan pernah menoleh ke belakang, kalian harus ingat jika Mommy dan Daddy amat mencintai dan menyayangi kalian." ucap Don Enrique mengusap kepala anak kembarnya.

Di kejauhan terdengar suara ledakan dahsyat, guncangan nya terasa hingga ke mansion. Derap kaki yang berlarian terdengar di lorong di luar kamar Don Enrique. " Cepatlah pergi Jo, bawa mereka. Tak ada waktu lagi. Aku akan mengulur waktu. " ucap Don Enrique mendorong Jonathan yang menggendong Alexa yang tertidur. Menggenggam erat tangan Edward," Kembar, jangan lepaskan tangan kalian. Jangan terpisah." ucap Jo.

 Namun si kembar yang sudah menduga jika mereka diserang, dengan cepat mengambil senjata. Sedari kecil mereka berdua sudah di gembleng keras untuk menjadi pemimpin, dibekali ilmu dan pengetahuan tentang seluk-beluk clan dan juga diajari berbagai kemahiran termasuk menembak menggunakan senjata api. Di usia mereka yang baru sepuluh tahun,mereka berdua telah mahir menembak, berkuda , memanah dan juga menguasai beberapa ilmu bela diri.

Diantara hikuk pikuk kecemasan dan ketakutan, para maid dan penjaga berusaha untuk melindungi tuan mereka. Menggendong Alexa yang terbangun, Jonathan ikut berlari menuju sebuah perahu yang memang disediakan oleh Don Enrique untuk mengevakuasi penghuni mansion jika sewaktu-waktu ada penyerangan. Tampak beberapa orang yang diketahui dan dikenali oleh Jonathan sebagai sahabat kakak iparnya.

Didepan matanya juga Alexa, orang-orang itu mengacungkan pistolnya dan tertawa terbahak-bahak, dua orang dari mereka berlari menuju kearah Jonathan dan menghentakkan tangannya mencekal tangan si kembar yang digenggamnya. Mereka menyeret si kembar dan Selena ke depan Don Enrique. Tanpa mengetahui dan menyadari jika Jonathan dan Alexa juga ada hubungan dengan Don Enrique.

Kelompok orang itu hanya menyangka jika Jonathan adalah pegawai biasa dan tukang kebun mansion yang berusaha menyelamatkan diri bersama anak perempuannya. Jonathan tak mengetahui apa yang mereka bicarakan hanya saja letusan pistol dan jeritan Selena menyayat hati terdengar , Jonathan dan Alexa menyaksikan si kembar tumbang dengan wajah berlumuran darah dan cairan putih otaknya keluar dari lubang di kepala mereka.

Don Enrique memberontak berusaha melepaskan diri dari cengkraman mereka, Jonathan dan Alexa tertegun melihat salah seorang dari mereka yang memakai penutup mata menarik pelatuk pistolnya dan dengan cepat menghujani tubuh Selena dengan peluru, tubuh Selena berlumuran darah dan seketika terjatuh didepan Don Enrique. Tertawa terbahak-bahak lelaki dengan penutup mata bergabung dengan ke-enam kawannya yang telah melepaskan cengkraman nya pada lengan Don Enrique, Don Enrique tertekuk menangis meratapi kematian anak istrinya didepan matanya.

Tujuh orang itu yang dikenali Jonathan sebagai sahabat dan juga tangan kanan Don Enrique menarik pelatuk pistol mereka masing-masing, dan kemudian menanyakan sesuatu pada Don Enrique, namun tampaknya Don Enrique tak memberikan jawaban yang diinginkan oleh mereka. Dengan penuh amarah lelaki yang memakai penutup mata menghujani tubuh Don Enrique dengan peluru dari pistolnya.

"Musnahkan mereka, jangan sampai tersisa" serunya sambil tergelak puas melihat mayat Don Enrique beserta anak istrinya. Kepala Don Enrique diinjaknya sambil tertawa terbahak-bahak bersama ke-enam merayakan kematian Don Enrique. Sementara anak buah mereka membantai seluruh penjaga.

"Menyerahlah kalian , akan ku ampuni kalian, hahahaha lihatlah junjungan kalian telah mati. Juga anak dan istrinya tak ada yang tersisa dari keluarga Medici. Walaupun kalian tetap menggunakan nama Medici akan kubiarkan, namun tak akan pernah bisa menumbangkan ku, ingatlah namaku Luke Smith penguasa baru clan Black Dragon. Hahahahaha" seruan lelaki yang memakai penutup mata dengan keras menggema di malam itu.

1
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwk matamu 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!