Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 Masa Lalu Kedua Saudara
Di kediaman Duke Felix Baumgartner yang mewah nan megah dengan pilar-pilar utama yang kokoh, warna keemasan mendominasi bangunan yang layaknya istana kediaman Raja Alexander Maximilian Bright.
Ia karena pemilik kediaman Keluarga Baumgartner sendiri, yaitu Duke Felix Baumgartner tidak ingin kalah dalam segala hal dari Raja Alexander baik itu kekayaan, kekuasaan, kekuatan, pamor, dan apa pun yang menjadi milik Raja Alexander maka Duke Felix juga harus memilikinya baik direbut secara baik maupun menggunakan cara kotor sekalipun.
Kenapa Duke Felix Baumgartner seperti terobsesi ingin mengalahkan Raja Alexander Maximilian Bright itu dalam segala hal.
Itu dikarenakan mereka berdua saudara satu Ayah dari Raja Wiliam Maximilian Bright,
Kalau Raja Alexander Maximilian Bright lahir dari rahim seorang permaisuri, maka Duke Felix Baumgartner lahir dari rahim seorang pelayan istana yang terobsesi mendapatkan cinta Raja William.
Sehingga menjebak Raja Wiliam dengan cinta satu malam atau lebih tepat nya jebakan satu malam itu, melahirkan anak haram Raja William yang merupakan kakak dari Raja Alexander sendiri.
Siapa lagi kalau bukan Duke Felix Baumgartner yang keberadaannya sendiri, tidak diakui sebagai pangeran dikerajaan Bright,
Nama Baumgartner sendiri adalah nama dari keluarga ibu Duke Felix, lady Celia Baumgartner.
Seorang pelayan istana kediaman Raja William Maximilian, yang masih merupakan bangsawan setingkat Baron.
Dengan kecerdasan, kekuatan dan talenta yang dimiliki Felix keluarga bangsawan Baumgartner yang awalnya hanya setingkat Baron menjadi keluarga bangsawan setingkat Duke.
Gelar yang setingkat dibawah keluarga kerajaan bright.
Tapi bukan berarti mereka bisa menyentuh keluarga kerajaan.
Keluarga Duke tetap harus tunduk dan patuh kepada keluarga kerajaan Bright.
( flash back on )
" Yang mulia, Felix adalah putra kandungmu, " ungkap wanita cantik yang menggandeng tangan kecil yang lemah.
Anak kecil yang berumur lima tahun menatap takut pada Raja William Maximilian yang nampak menatap keduanya dengan dingin.
Seorang Anak kecil lain yang berumur empat tahun duduk disamping Raja William Maximilian, dia menatap kasian kepada anak kecil yang di gandeng oleh wanita cantik yang mengaku punya anak dari orang paling berkuasa di kerajaan Bright.
" Apa Anda yakin lady, Anak itu adalah putraku, " Raja William Maximilian memicingkan mata.
" Benar Yang Mulia, dia buah cinta kita, " jawab wanita cantik itu yakin, wanita itu bernama Celia Baumgartner.
" Hahaha, " Raja William tertawa keras.
" Jangan bicara omong kosong lady, bahkan jika malam itu, saya terjebak olehmu saya masih punya sedikit kesadaran untuk mengetahui bahwa Anda sudah tidak perawan lagi, jadi sudah berapa pria yang Anda tiduri lady, " cemooh raja William Maximilian.
" WILLIAM, " lady Celia berteriak marah
" LANCANG, berani benar Anda berteriak memanggil nama Raja Bright, Anda tidak takut aku penggal lady Baumgartner, " Raja William mulai murka.
Felix semakin ketakutan dia menggenggam erat tangan ibunya.
Sedangkan Anak kecil yang duduk disamping Raja William, yaitu Pangeran mahkota Alexander melihat dengan tatapan iba kepada Anak kecil yang dia sendiri masih bingung, benarkah dia adalah kakaknya.
Hati polos Alexander ingin mempercayainya, dia menginginkan seorang saudara.
Tapi meskipun masih polos, manik abu-abu Alexander bisa melihat kelicikan dari lady Celia yang menginginkan tempat ibundanya Ratu Astein.
Tentu saja Alexander yang terlahir cerdas dengan bakat yang luar biasa, bisa merasakan sinyal bahaya dari wanita cantik namun hatinya penuh kelicikan seperti lady Celia.
Sehingga Alexander memutuskan untuk diam saja dan lebih memihak kepada Raja William.
Meskipun mungkin benar, Felix adalah saudaranya.
" Yang mulia, aku tidak sehina itu, meskipun aku benar sudah tidak perawan saat melakukan hubungan denganmu, tapi aku tidak pernah mengandung benih pria lain selain benihmu Yang mulia, " Jelas lady Celia lagi, kini dengan linangan air mata.
" Heh, hapus air mata palsu anda lady, karena meski Anda menangis darah sekalipun, saya William Maximilian Bright sampai kapan pun, hanya Anak-anak yang lahir dari rahim Ratu Astein yang menjadi Anak-anak saya, tidak dari rahim wanita lain termasuk Anda lady.
Enyah lah dari hadapan saya sekarang juga, atau anda tidak akan tau, apa saja yang bisa saya lakukan untuk membinasakan seluruh keluarga Baumgartner, selagi saya masih memiliki sisa kesabaran enyah dari hadapan saya dan jangan bermimpi anak harammu bisa menjadi Pangeran dikerjakan Bright ini.
Seharusnya Anda berterima kasih kepada saya, karena masih membiarkan anda hidup, setelah anda menjebak saya waktu itu, tapi jika anda ingin anda dan keluarga Baumgartner pergi ke Neraka saya dengan senang hati mengabulkannya, " jelas Raja William lagi yang sudah murka sekaligus merasa jijik dengan wanita yang tidak tau malu dihadapannya.
Melihat kemurkaan Raja William, tubuh Lady Celia gemetaran dengan cepat dia menggelengkan kepala dan berlari membawa Felix, meninggalkan Raja William juga pangeran mahkota Alexander yang menatap kepergian mereka dengan dingin.
Sedangkan Felix masih melihat kebelakang panggungnya, melihat kedua pria berbeda generasi itu dengan pilu kehadirannya tidak diharapkan sama sekali oleh mereka.
( Flash back off )
" Sayangku. "
Jemari lentik mengelus wajah tampan Duke Felix Baumgartner yang nampak melamun.
Elusan tangan yang lembut membawa kesadaran Duke Felix Baumgartner dari lamunan masa kecilnya, yang tidak diakui oleh Ayah dan juga saudaranya.
" Ia sayang, " jawab Duke Felix singkat sambil tersenyum manis manik mata abu-abu miliknya yang sama seperti manik mata Raja Alexander Maximilian.
Melihat manik hijau emerald milik kekasihnya, Lady Helena Bonham dengan lembut.
Warna mata abu-abu adalah warna mata yang hanya dimiliki oleh keluarga kerajaan Bright atau keturunan langsung dari Raja Bright itu sendiri.
Yang membedakan warna mata abu-abu milik Raja Alexander terlihat lebih muda dan cerah sedangkan warna abu-abu milik Duke Felix terlihat lebih tua dan gelap.
" Ada apa, " tanya lady Helena khawatir.
Duke Felix menggelengkan kepala.
" Tidak ada, hanya mengingat masa lalu yang suram, " ungkap Duke Felix dingin.
lady Helena tersenyum manis " sudahlah sayang, jangan mengingat masa lalu lagi, lebih baik kita jalankan saja rencana selanjutnya!" tawar lady Helena mengalihkan pembicaraan.
Duke Felix tersenyum tampan. " Ia kamu benar sayang, kita mulai rencana selanjutnya, " Duke Felix tersenyum menyeringai.
" Tapi sayang, apa! kamu tidak heran dengan perubahan sikap Azelia sekarang, " lady Helena mengingatkan kekasihnya.
" Tentu saja aku heran, tapi kita tidak usah khawatir, karena tidak mungkin dalam semalam wanita bodoh itu menjadi pintar pintar bukan. "
" Jangan, anggap ringan masalah ini sayang, mungkin terjadi sesuatu kepada Azelia yang membuat dia menjauhi kita, " jelas lady Helena lagi dia tidak ingin Duke Felix lengah.
Duke Felix memutar bola matanya malas.
" Jangan berpikir berlebihan, tentang pion kita yang satu itu, " Duke Felix meremehkan Ratu Azelia.
" Lagi pula bagus, dia tidak menempeli ku lagi, rasanya memuakkan! setiap melihat wajahnya, " Duke Felix terlihat kesal.
" Sayangku, dengar! kita tidak boleh melepaskan pion bodoh kita, yang satu ini, " lady Helena meyakinkan Duke Felix lagi dan lagi.
" Kalau bukan karena saran mu dan juga Azelia itu wanita yang dicintai Alexander aku tidak ingin dekat - dekat dengannya, apa lagi bermesraan bersamanya itu membuatku mual, " ketus Duke Felix.
" Sudahlah sayang, lupa kan itu sejenak, apa kamu tidak merindukanku," rayu Duke Felix sambil menarik lady Helena duduk diatas pangkuannya.
Cup
Belum sempat menjawab lady Helena sudah dicium oleh Duke Felix dengan lembut.
Lady Helena membalas ciuman itu dengan singkat juga, tapi Duke Felix tidak ingin melepaskan bibir ranum itu dengan mudah, dia melumatnya dengan rakus.
Terjadilah saling melumat bibir itu semakin panas.
Bersambung....
Jangan lupa dukungan nya para pembaca dengan like,komen dan follow aku ya 😉