Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.
Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 33
"Yang mulia, Yang mulia" teriak Minghu sambil berlari lari mencoba mencari dimana letak kaisar dan permaisuri berada dari sekian banyak peti yang bersusun rapi dihalaman istana.
"Disini Minghu" ucap kaisar Huang, Minghu yang mendengar suara dari kaisar Huang pun langsung berjalan mendekat kearah peti kaisar Huang yang ternyata terletak terpisah dengan peti rakyat dan permaisuri nya.
"Apa yang terjadi Yang mulia" tanya Minghu khawatir sambil terus terusan mencoba membuka peti yang mengurung kaisar Huang.
"Sudahlah Minghu, semua yang kau lakukan hanya percuma" ucap kaisar Huang yang membuat Minghu mengerutkan keningnya bingung.
"Apa maksud ucapan anda Yang mulia" tanya Minghu.
"Yang bisa membuka semua peti ini hanyalah orang yang memegang seluruh elemen, jadi meskipun itu orang terkuat sekalipun jika ia tidak memiliki seluruh elemen maka usaha nya akan sia sia saja. Tugasmu adalah mencari orang tersebut sampai berapa lama pun itu..."
kaisar Huang mengatakan apa apa saja tugas yang harus dilakukan oleh Minghu, ia memerintah Minghu untuk menyebar rumor bahwa mereka telah tiada sebelum Minghu menemukan orang yang bisa membuka seluruh peti yang ada di istana kekaisaran Mawar hitam itu karena ia tak ingin musuh musuh nya mengambil kesempatan untuk menghancurkan kekaisaran nya meskipun sekarang kekaisaran nya tidak bisa terlihat oleh orang luar, kaisar Huang juga berjanji akan menyerahkan tahta nya pada orang yang berhasil menyelamatkan nya beserta seluruh rakyatnya, karena menurutnya itu adalah sesuatu yang sepadan.
Minghu yang mendapat perintah dari kaisar Huang pun langsung menyebarkan rumor jika kaisar dan permaisuri beserta seluruh rakyatnya telah diserang dan meninggal secara misterius bahkan kekaisarannya juga ikut menghilang bak ditelan alam, Minghu terus menyebarkan rumor pada orang orang tak terkecuali An Ming sekalipun, setelah nya ia melemparkan kalung dimensi ke sembarang arah untuk dapat melacak dimana orang yang akan menolong kaisarnya kelak, karena hanya orang itulah satu satunya orang yang dapat menggunakan kalung dimensi selain kaisar Huang, Minghu menjalankan perintah untuk mencari orang yang dimaksud oleh kaisar Huang dengan semangat yang tak pernah pupus sampai seratus tahun kemudian akhirnya ia menemukan nya tepat ketika ia menyamar sebagai anak kecil di kekaisaran Liu yang kini sudah berubah nama menjadi kekaisaran Bulan darah.
________________________
"Kenapa kau membohongi ku selama ini Minghu, jika kau memberitahukan pada ku dengan jujur maka aku akan membantumu untuk menemukan Yang mulia" ucap An Ming dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
"Aku hanya menjalankan perintah dari Yang mulia kaisar An Ming, maafkan aku" ucap Minghu meminta maaf, sebenarnya ia tak ingin membohongi An Ming namun itu adalah perintah dari kaisar nya jadi dengan terpaksa ia harus melakukan nya.
"Sudahlah An Ming itu semua sudah berlalu jadi lupakanlah, jika kau berada diposisi Minghu kau pun akan melakukan hal yang sama bukan, Minghu hanya menjalankan perintah dari kaisar kalian, jadi jangan berlebihan" ucap Zhou Wei pada An Ming.
"Maafkan aku Minghu" ucapnya meminta maaf dan dibalas oleh senyuman dan tepukan dipundaknya oleh Minghu.
"Baiklah, saya akan membukakan belenggu yang ada disemua peti yang ada di istana kekaisaran Mawar hitam setelah acara penobatan besok selesai" ucap Mo Da Xia membuat An Ming dan Minghu menunjukkan raut bahagia mereka, setelah sekian lama akhirnya kaisar kebanggaan mereka akan kembali bangkit.
"Terimakasih Yang mulia" ucap An Ming dan Minghu secara bersamaan dengan hormat kesatria.
Mereka terus berbincang bincang mengenai hal yang penting maupun yang tidak penting hingga setengah jam berlalu...
Tok... Tok... Tok...
Yin langsung berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang mengunjungi kediaman Mo Da Xia malam malam begini.
Saat Yin membuka pintu yang ia lihat adalah Mo Zu An bersama pria dan wanita yang sangat tampan dan cantik disampingnya.
"Silahkan Tuan Mo" ucap Yin mempersilahkan Mo Zu An beserta kedua pria dan wanita disampingnya untuk masuk kedalam.
Suara langkah kaki yang terdengar banyak dari arah pintu langsung membuat Mo Da Xia beserta para pengikutnya mengalihkan perhatian mereka kearah suara langkah kaki itu berasal, dapat mereka lihat Mo Zu An berjalan mendekat bersama pria dan wanita yang menggunakan pakaian mewah dengan aura kepemimpinan tak kalah pekat dengan Mo Da Xia dan diikuti Yin dibelakang mereka.
Mo Da Xia beserta para pengikutnya lantas berdiri tegak ketika melihat dua orang yang berjalan didepan Mo Zu An, mereka melihat dua orang itu dengan berbagai macam pandangan.
"Salam Guru" ucap ketiga jendral langsung membungkukkan badannya ketika melihat kearah pria yang kini sudah berada didepan mereka semua, mereka bertiga benar benar terkejut dengan kedatangan gurunya yang secara tiba-tiba.
"Salam Yang mulia Raja Mo Fan Yan, Salam Yang mulia Ratu Chu Jingmi" ucap Zhou Wei, An Ming dan Minghu sembari membungkuk hormat membuat ketiga jendral membelalakkan matanya terkejut, mereka tidak mengira guru yang selama ini melatih mereka ternyata memiliki latar belakang lain yang begitu hebat karena seorang Zhou Wei yang seorang Raja dari seluruh ras Naga saja terlihat menghormati dirinya.
"Saya terima salam kalian" ucap kaisar Mo Fan Yan sambil tersenyum tipis.
"Saya sungguh tidak menyangka seorang Raja tertinggi dari seluruh ras Naga bisa berada disini" lanjut Raja Mo Fan Yan melirik kearah Zhou Wei.
"Saya juga tidak menyangka seorang Raja dan Ratu Tertinggi dari seluruh ras Phoenix yang terhormat berada disini" ucap Zhou Wei sambil tersenyum.
Saat Raja Mo Fan Yan akan menyahut ucapan Zhou Wei tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang sedang menangis terisak-isak, saat melihat sekitar ternyata yang menangis terisak-isak itu adalah seorang gadis kecil dengan balutan hanfu berwarna merah darah.
"Xia'er ah ataukah aku harus menyebutmu Anaya" ucap Ratu Chu Jingmi dengan telunjuk yang ia letakkan didagu nya.
"Apakah kau tidak merindukan kedua orang tua mu ini" lanjutnya.
"Apaaaa"
.
Jangan lupa like, komen dan vote yaa 🥰
.
lanjut thor