ALASKA BEA GUSEVA, seorang gadis cantik dengan sikap yang sedikit brutal dan amat sangat cuek. Terlahir dari keluarga kaya raya tetapi tak harmonis. Itulah sebabnya dia mencari hiburan diluar rumah dengan bergabung ke club motor bergengsi.
ZENO GREGORI ROMANOV, pria tampan dan supel ini berasal dari keluarga yang sangat berpengaruh di Rusia. (Sequel dari BED FRIEND (anak Xena dan Nikolai Romanov) ). Tak pernah mendapat halangan apapun dalam hidupnya yang sempurna.
Pertemuannya dengan Al membuat adrenalinnya tertantang untuk menaklukkan gadis langka ini.
FELL FREE TO READ N SKIP.. ini murni dari daya halu author yaa... ga usah kebanyakan nyinyir..suka ya dibaca..ga suka ya di skip ajaahh..😁
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PELAKOR N PERSELINGKUHAN DI SETIAP NOVEL OTOR..N ALURNYA RINGAN BANGET..JANGAN CARI KONFLIK BERAT DISINI, DIPASTIKAN GA ADA😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#19
Zeno dan Al tenggelam dalam pekerjaannya masing masing hari ini. Sampai tak terasa malampun tiba. Zeno membereskan pekerjaannya dan bergegas menjemput Al.
Sesampainya di lobby, Zeno menelepon Al, Al tak mengangkatnya dan langsung turun kebawah. Dia mulai terbiasa dengan kehadiran Zeno di dekatnya.
Al menghampiri Zeno dan memakai helmnya. Dan seperti biasa tanpa ada kata kata salam atau apapun. Zeno hanya tersenyum menanggapi hal ini.
Zeno membawa Al ke sebuah restoran untuk makan malam bersama. Al tak banyak bicara seperti biasa. Dia akan bicara jika Zeno bertanya sesuatu padanya dan itupun hanya jawaban pendek.
"Antar aku ke rumahku..aku akan mengambil bajuku", kata Al.
"Kau ingin menginap di mansionku lagi?", tanya Zeno.
Al mengangguk.
"Kau menyukaiku bukan?aku akan tinggal di mansionmu", kata Al dengan entengnya.
Zeno memandang Al dengan tatapan serius.
"Apa ini karena orang tuamu?", tanya Zeno.
"Hmm..aku muak dengan mereka", jawab Al.
"Aku juga akan mencari apartemen", kata Al.
"Tinggallah di penthouseku..disana kosong, aku jarang menempatinya, hanya sesekali saja", kata Zeno.
Setelah makan, Zeno langsung mengantar Al ke penthousenya. Al tak perlu pulang kerumahnya, karena di penthouse ada baju milik Zeno. Untuk sementara Al akan memakai baju Zeno. Lagi pula Al lebih suka memakai baju laki laki bukan?.
Al masuk ke kamar dan mengganti bajunya dengan pakaian tidur milik Zeno. Kemudian Al keluar dan duduk di sofa ruang tengah sembari menonton televisi.
Begitupun Zeno, dia bergabung dengan Al menonton televisi. Hal yang jarang dilakukannya jika dia sedang sendirian.
Al melihat wajah tampan Zeno. Terkadang Al heran mengapa Zeno begitu menyukainya. Masih banyak wanita yang lebih menarik darinya, tetapi Zeno tetap kekeh mengejarnya.
Al sadar bahwa dirinya jauh dari kata sempurma meskipun dia memiliki wajah yang cantik. Al tak seperti kebanyakan wanita yang selalu anggun dan lembut.
Zeno bisa saja mendapatkan wanita yang sempurna.
"Apa yang kau suka dariku?", tanya Al.
Zeno menoleh pada Al.
"Entahlah..aku tak punya alasan yang spesifik untuk pertanyaan itu", kata Zeno dan memandang mata indah Al.
"Aku sangat susah menyukai seseorang", kata Al jujur.
"Aku akan membuatmu menyukaiku", jawab Zeno dengan pedenya.
"Coba saja..kau tak akan berhasil...aku benar benar flat dan dingin..aku tak suka hubungan percintaan karena pada dasarnya tak ada orang yang benar benar bisa setia..mereka akan melihat seseorang yang lain yang melebihi pasangannya..dan orang sepertimu sangat rentan akan hal itu", kata Al.
Sebuah kata kata yang cukup panjang yang pernah di ucapkan oleh Al.
"Orang tuaku tak begitu..mereka setia sampai saat ini", jawab Zeno.
"Kau menyindir orang tuaku? mereka memang gila", kata Al santai.
"Tidak semua pasangan seperti itu", ucap Zeno.
"Aku tak ingin membahas hal itu.", kata Al.
"Kau suka bertinju?", tanya Zeno mengalihkan topik pembicaraan.
"Hmm".
"Ikutlah denganku besok..aku akan mengajarimu beladiri", kata Zeno.
"Boleh juga..agar aku bisa menghajarmu nanti", jawab Al.
"Aku akan sangat suka jika lawanku adalah dirimu", kata Zeno.
"Aku benar benar akan mematahkan tulangmu Zen..lihat saja nanti", jawab Al.
Zeno tertawa dan beranjak sari sofa lalu menghampiri Al dan mengecup bibirnya.
"Jangan tidur terlalu malam, besok kita ada meeting lagi", bisik Zeno yang kemudian masuk ke kamarnya.
Al tak marah dengan apa yang dilakukan Zeno padanya. Bahkan dia menikmatinya.
Al menggelengkan kepalanya.
"Hei...come on Al..seharusnya kau meninjunya" , lalu Al masuk ke kamarnya juga.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤