NovelToon NovelToon
Sistem Cashback Membuatku Kaya

Sistem Cashback Membuatku Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayya story

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penghinaan Didepan Umum

Gedung kampus megah itu dipenuhi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang. Di antara mereka, seorang pemuda bertubuh kurus dengan pakaian sederhana berjalan dengan tenang. Calvin Alfarizi Pratama, mahasiswa tingkat akhir, tampak tidak menonjol di antara kerumunan. Bajunya yang sudah mulai kusam dan sepatunya yang terlihat usang sering menjadi bahan ejekan bagi teman-temannya.

Seperti biasa, Calvin hanya menundukkan kepala dan berusaha menghindari keramaian. Namun, takdir berkata lain. Saat dia melewati taman kampus, suara ejekan yang sudah sangat dikenalnya kembali terdengar.

"Hei, lihat siapa yang datang! Si miskin yang nekat kuliah di sini!" seru seorang pemuda dengan jas mahal dan arloji emas di pergelangan tangannya. Dia adalah Daffa, salah satu mahasiswa terkaya di kampus.

Calvin menghela napas, mencoba mengabaikan. Namun, teman-teman Daffa yang lain ikut tertawa dan mulai mengelilinginya.

"Calvin, kenapa sih lo masih bertahan di sini? Kampus ini bukan tempat buat orang kayak lo!" kata seorang wanita dengan suara sinis.

Calvin tetap diam, berusaha menahan emosinya. Dia sadar, membalas hanya akan memperburuk keadaan.

Namun, situasi berubah ketika seorang gadis muncul dari arah perpustakaan. Dia adalah Larissa, salah satu mahasiswi tercantik dan terpintar di kampus. Larissa menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Daffa dan teman-temannya.

"Apa kalian gak capek mengejek orang lain?" suaranya terdengar tajam dan penuh ketidaksukaan.

Semua orang terdiam. Daffa terlihat sedikit kesal karena Laras membela Calvin.

"Larissa, kamu membela dia?" tanya Daffa, jelas tak terima.

Larissa melipat tangannya di dada.

"Aku cuma muak melihat kalian merendahkan orang lain. Itu bukan sesuatu yang membanggakan."

Calvin terkejut. Selama ini, tak ada seorang pun yang pernah membelanya. Namun, dia juga tahu bahwa dukungan Larissa justru bisa menambah masalah.

Daffa yang merasa harga dirinya diinjak langsung menatap Calvin dengan tatapan penuh kebencian.

"Tunggu saja, dasar sampah! Aku akan membuatmu menyesal."

Calvin hanya menghela napas dan berjalan pergi. Dia tahu, hari-hari berikutnya tidak akan menjadi lebih mudah. Namun, dia tidak menyadari bahwa hidupnya akan segera berubah selamanya.

 

Calvin terus berjalan meninggalkan kerumunan tanpa membalas satu kata pun. Dia tahu melawan hanya akan membuat segalanya lebih buruk. Tapi dalam hatinya, amarah dan rasa sakit mulai berkecamuk.

Setelah keluar dari area taman kampus, dia langsung menuju kantin. Dia duduk di sudut ruangan, membuka buku catatannya, dan mencoba fokus pada materi kuliah. Namun, pikirannya terus terganggu oleh kejadian tadi.

"Apa aku harus terus bertahan seperti ini?" gumamnya dalam hati.

Sejak kecil, Calvin sudah terbiasa hidup dalam kesulitan. Ayahnya meninggal ketika dia masih kecil, dan ibunya bekerja keras sebagai penjahit untuk membiayai kehidupannya. Berkat kecerdasannya, dia berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah. Namun, lingkungan kampusnya penuh dengan anak-anak orang kaya yang menganggapnya tidak pantas berada di sana.

Saat dia tenggelam dalam pikirannya, suara langkah kaki mendekat. Calvin mengangkat kepalanya dan melihat Larissa berdiri di hadapannya dengan tangan memegang nampan makanan.

"Boleh duduk?" tanya Larissa dengan senyum tipis.

Calvin sedikit terkejut, tapi dia mengangguk. Larissa duduk di depannya dan mulai makan, sementara Calvin tetap diam, tidak tahu harus berkata apa.

"Kamu gak perlu terlalu memikirkan mereka," kata Larissa tiba-tiba.

"Daffa dan gengnya memang suka mencari masalah."

Calvin menatap gadis itu. Ini pertama kalinya seseorang benar-benar mencoba berbicara dengannya, bukan untuk menghina atau mengejek.

"Aku sudah terbiasa," jawab Calvin singkat.

Larissa menghela napas.

"Itu bukan sesuatu yang seharusnya kamu terima begitu saja."

Calvin terdiam. Dia tahu Larissa punya niat baik, tapi kenyataannya tidak sesederhana itu.

Namun, momen itu tidak berlangsung lama. Sekelompok pemuda tiba-tiba masuk ke kantin dan langsung menghampiri mereka. Calvin mengenali mereka dengan cepat Daffa dan teman-temannya.

"Apa-apaan ini?" Daffa menatap Calvin dengan tatapan penuh amarah.

"Larissa, kamu makan bareng dia? Jangan bilang kamu tertarik sama si miskin ini."

Suasana kantin langsung hening. Semua mata tertuju pada mereka.

Larissa menatap Daffa dengan dingin.

"Itu bukan urusanmu, Daffa."

Tapi Daffa tidak bisa menerima jawaban itu. Wajahnya merah padam, dan dia menatap Calvin dengan tatapan penuh kebencian.

"Kamu pikir dengan diam-diam deketin Larissa, kamu bisa naik kelas, hah?" Daffa tiba-tiba menarik kerah baju Calvin.

Calvin menggertakkan giginya, tapi dia tetap tidak melawan. Dia tahu jika dia melakukan sesuatu, pihak kampus mungkin akan berpihak pada Daffa karena latar belakang keluarganya yang kaya dan berpengaruh.

Larissa langsung berdiri.

"Daffa,Lepaskan dia!"

Namun, Daffa justru mendorong Calvin hingga tersungkur ke lantai. Kantin dipenuhi tawa para mahasiswa kaya yang menikmati pemandangan itu.

Calvin mengepalkan tangannya. Ini sudah keterlaluan. Tapi sebelum dia sempat bangkit, salah satu teman Daffa tiba-tiba menendangnya.

"Jangan sok jual mahal, miskin!" seru mereka.

Saat itu, sesuatu dalam diri Calvin retak. Untuk pertama kalinya, dia benar-benar merasakan kemarahan yang membara. Tapi sebelum dia bisa melakukan apa pun, seorang pegawai kampus datang untuk melerai.

"Sudah cukup! Jika ada yang membuat keributan lagi, saya akan melaporkannya ke pihak akademik!"

Daffa dan gengnya mundur dengan senyum mengejek.

"Belum selesai, Calvin. Aku akan pastikan kamu tahu tempatmu," bisik Daffa sebelum pergi.

Calvin bangkit perlahan. Bukan karena rasa sakit fisik, tetapi karena harga dirinya yang diinjak-injak di depan semua orang.

Dia mengepalkan tangannya.

Jika dunia ini tidak memberinya tempat, maka dia akan menciptakan tempatnya sendiri.

Dia tidak tahu bahwa takdirnya akan berubah lebih cepat dari yang dia bayangkan.

 

Calvin berjalan tertatih meninggalkan kantin. Tatapan penuh hinaan dari para mahasiswa masih terasa membakar harga dirinya. Larissa sempat mencoba membantunya bangkit, tapi dia menolak. Bukan karena gengsi, melainkan karena dia tak ingin terlihat semakin lemah.

Saat sampai di halaman kampus, Calvin menatap ke langit sore yang mulai memerah. Hatinya berteriak penuh amarah, tapi tubuhnya terlalu lelah untuk melawan.

"Mereka pikir aku akan selamanya diinjak?" gumamnya, mengepalkan tangan.

Dia melangkah menuju halte bus untuk pulang. Langkahnya lambat, pikirannya penuh dengan dendam dan kebencian. Namun, dia sadar bahwa dia tidak punya daya untuk membalas.

Ketika bus tiba, dia masuk dan duduk di dekat jendela, menatap jalanan kota yang sibuk. Mobil-mobil mewah melintas, membawa orang-orang kaya yang mungkin tak pernah merasakan kesulitan seperti dirinya.

Ketika dia turun dari Bus,dia berjalan melewati lorongan yang sepi.

Namun langkahnya terhenti,ketika dia melihat didepan nya ada Daffa dan kolompok nya.

Calvin terdiam di tempatnya berdiri,dia menatap Daffa dengan rasa sedikit takut karena melihat teman teman Daffa membawa tongkat ditangan mereka.

"Aku sudah memperingatkan mu untuk menjauhi Larissa,tapi kamu masih saja bebal.Kalian semua hajar dia!" Teriak Daffa memberi perintah pada kelompok nya.

Mereka pun tanpa basa basi langsung mendekati Calvin dan memukuli nya dengan ganas.

Calvin yang tidak bisa bertarung hanya mencoba melindungi dengan menutupi kepalanya,namun mereka semua tidak memperdulikan itu. Mereka tetap memukuli Calvin dengan brutal.

Bugh..!

Bugh..!

Bugh...!

Ada yang mendendang,ada yang memukul memakai tongkat.

Setelah melihat tubuh Calvin yang babak belur Dan berdarah darah,Daffa menyuruh mereka berhenti.

"Sudah Cukup,jangan sampai dia mati dulu!"

Calvin hanya meringis menahan rasa sakit di tubunya,dia menatap Daffa dengan rasa benci dan dendam.namun dia tidak bisa berbuat apa apa.

Daffa berjalan mendekati Calvin dan tersenyum dengan sinis.

"Inilah akibatnya jika kamu tidak mau mendengarkan peringatanku.jangan pernah kamu mendekati Laras lagi,ini hanya peringatan kecil dariku.

Jika kamu masih dekat dekat dengan dia,aku pastikan kamu akan mati! Ayo pergi" ucap Daffa dengan nada Ancaman

Calvin yang sudah tidak tahan dengan rasa sakit itu perlahan menutup mata nya,namun sebelum dia menutup mata.

Dia mendengar suara yang terdengar dikepalanya.

[Selamat! Pengguna terpilih untuk menerima Sistem Cashback. Mulai sekarang, setiap transaksi dan tindakan yang menguntungkan akan memberikan cashback dalam bentuk uang dan kekuatan.] 

Mata Calvin membelalak. "Apa-apaan ini?"

Sebuah jendela transparan muncul di hadapan matanya,sebelum akhirnya dia pingsan.

*Bersambung...*

1
Muhammad Fitri Zulkifli
Luar biasa
キャットマスター
nyimak dulu thor🔥
Chaidir Palmer1608
perang ini belum selesai justru ini awalnya APA SIH
Chaidir Palmer1608
si mc nya orang suci ya,dah tau dia mau dibunuh kok penjahatnya dilepasin aja sih,
Chaidir Palmer1608
jadi dia mau main kotor baiklah perang dimulai,berapa kali omongin gituan kapan aksinya
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong
Aisyah Suyuti
seru
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Ay.sipit: siap kak,ditunggu ya
total 1 replies
Paulina al-fathir
di tunggu lanjutannya Thor👍👍😘
Ay.sipit: oke kak,ditunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!