Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.SALON .
Aldo kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, Tapi anehnya bukan arah menuju ke kediamanya .
"Tuan kita mau kemana?Seingat saya ini bukan arah menuju ke rumah Tuan! ucap Gisel sedikit heran dan sedikit protes.
"Kau diam saja! nanti juga kau tau sendiri kemana tujuan kita sebenarnya! ucap Aldo tanpa memandang kearah Gisel karna fokus mengemudikan mobilnya .
Gisel terdiam bicara dengan Aldo tidak akan ada gunanya karna setiap pertanyaan yang dia ajukan pasti selalu mendapat jawaban yang tidak sesuai dengan keinginanya.
Tidak berapa lama Aldo membelokkan mobilnya di sebuah salon kecantikan yang cukup terkenal di kota itu.
"Ayo masuk perempuan udik " ujar Aldo sembari mematikan mesin mobilnya.
Kembali Gisel memutar bola matanya mendengar ucapan Aldo barusan.
"Apa tidak ada satu pun kata manis yang bisa keluar dari mulut Tuan itu selain menghinaku" ucap Gisel memandang kearah Aldo .
"Tidak ada! Ayo ikut " ucap Aldo singkat sambil membuka pintu mobilnya lalu keluar .
"Menyebalkan sekali " Ucap Gisel sambil menghentak hentakkan kakinya diatas mobil itu .
Aldo berjalan memasuki salon tersebut dengan senyum kemenangan Ia benar benar puas menjaili Gisel.
Gisel mengikuti langkah Aldo memasukki salon tersebut dengan mengerutu sambil memonyongkan bibirnya kearah depan .
Melihat kedatangan Aldo para pelayan mempersilahkannya masuk, mereka sangat bangga salon miliknya di kunjungi seorang Aldo yang dikenal raja bisnis ,tampan, keren serta kaya raya di tambah lagi Ia masih sigle yang membuat para wanita berbondong bondong untuk mendapatkan hatinya.
"Tuan Apa ada yang bisa saya bantu" ucap seorang wanita yang ingin mencuri perhatian Aldo .
Lama Aldo terdiam sifat dinginya terkadang membuat lawan bicaranya jengkel.
"Untung tampan kalau tidak sedari tadi sudah saya usir" ucap Any dalam hati .
"hay kau kenapa diam ! layan gadis kecil ini dengan baik dan dandani secantik mungkin" ucap Aldo kepada any sambil menunjuk kearah Gisel .
Any mengarahkan matanya ke arah Gisel, memandangnya dari ujung kaki sampai ujung kepala ada rasa jijik dan rasa tidak suka melihat gadis yang kini berdiri di hadapannya itu.
"Dia Tuan ! ucapnya dengan sinis melihat kearah Gisel.
"Kau bukan dia terus siapa lagi " ujar Aldo ketus .
"Tapi Tuan dia terlalu udik dan culun pasti butuh dana besar untuk mempermak gadis kampungan sepertinya!" ucap Any yang masih saja memandang tidak suka ke arah Gisel .
Gisel cuman terdiam mendengar Any yang mempermalukanya di depan Aldo dan karyawan lain, berbading terbalik dengan Aldo tanpa aba aba ia mencekik leher Any dengan raut muka memerah darah.
"Kau bilang dia udik,culun kampung hah! coba lihat dirimu wajahmu putih tapi lehermu hitam kau hanya cantik gunung dari jauh kelihatan indah tapi saat mendekat dirimu penuh batu terjal yang mematikan" ucap Aldo begitu gerang memandang Any dan takanan tanganya semaking di perkuat mencengkram lehernya
Gisel begitu ketakutan, baru kali ini dia melihat kemarahan Aldo begitu menakutkan, Aldo bagai iblis yang siap mencabut nyawan lawanya saat ini.
"Hok.... hok ....Ampun Tuan ..ampunkan saya" ucap Any sambil terbatuk batuk
Aldo terus mencekik tanpa mendengar rintihan dan permohonan dari any.
Melihat Any yang sudah hampir mati karena kesulitan bernafas Gisel maju mendekati dan memegangi lengan Aldo .
"Tuan lepaskan dia! ucapnya lirih sambil menatap tajam ke arah Aldo.
Aldo mulai merengganggangkan jari jari tapi belum sepenuhnya melepaskan cengkramanya dari leher Any.
"Tuan tolong lepaskanlah dia ! Aku mohon" ucap Gisel sambil bersujud dan bergantung di kaki sebelah kiri Aldo, Gisel mendongak ke atas menatapi Aldo dari bawah.
"Bisa bisanya gadis kecil ini memohon seperti itu sedangkan jelas jelas wanita ini sudah mempermalukannya" ucap Aldo dalam hati sambil melepaskan tubuh Any dan sedikit mendorongnya.
"uhm...hum ....Trimah kasih Tuan" ucap Any sambil menghirup nafas untuk mengisi paru parunya yang kosong .
"Tidak usah berterimah kasih kepadaku ! berterimah kasihlah pada gadis ini karenanyalah aku mau melepaskanmu" ucap Aldo memandang sinis kearah Any dan menunjuk Gisel yang masih erat bergantung di kaki Aldo .
"Trimah kasih Nona dan Tolong maafkan Aku" Ucapnya sambil menagis terseduh seduh
Aldo tuduk dan mengangkat kedua bahu Gisel dengan kedua tangannya.
"Bagunlah " ucapnya dengan lembut kepada Gisel.
"Trimah kasih Tuan" Ucap Gisel sambil tertunduk menangis .
Aldo mengangkat wajah Gisel dan mengusap bulir Air mata yang mulai jatuh ke pipinya.
"Jangan menangis ayo pulang" ucap Aldo sambil merangkul bahu Gisel .
Para karyawan tertegung melihat semua kejadia hari ini ...Seorang Aldo yang dikenal Arogant bisa bersikap lembut kepada seorang gadis kecil.
👉Ayo like, coment , vote , favorite masih di tunggu ....trimah kasih.