Dor,,, dor
"Dasar wanita bodoh" ucap Alex.
"K-kenapa?"ucap Saviera terbata-bata.
"Sayang, apakah masih lama? aku sudah tidak sabar untuk menikmati harta kekayannya ini loh" ucap Alexsa.
Saviera dan Lexsa merupakan sahabat, akan tetapi Alexsa tidak pernah senang dengan apa yang Saviera dapatkan.
"K-kau menusuk ku Lex-sa" ucap Saviera terbata-bata.
"Kau itu adalah perempuan bodoh yang pernah aku temui,, hahahah" tawa Alexsa menggema di ruangan itu.
Dor,,,
Tembakan terakhir, berhasil membuat Saviera kehilangan nyawa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jelek
"Kenapa dengan mas Gunawan? Pasti ini semua gegara anak si**an itu" gumam Nola yang masih berada di ruang kerja Gunawan.
"Lebih baik kau pergi dari ruangan ini" putus Gunawan.
Tanpa banyak bicara Nola langsung keluar dari ruangan itu. Ia takut kalau nanti suaminya makin marah dengan dirinya ataupun dengan anak-anaknya.
...****************...
Saat ini Saviera baru saja memasuki kampus, semua orang terpana dengan mobil yang baru saja memasuki gerbang kampus mereka. Karna mobil yang di gunakan Saviera sangatlah keren dan bisa di bilang langka.
"Wow,,,, kek nya ada anak baru nih" itu bisik-bisik mahasiswa yang melihat mobil Saviera.
Saat ini Saviera sudah memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil mahasiswa di kampus itu. Di saat ia keluar, banyak mahasiswa terpana akan kecantikan Saviera dan ada juga mengira itu mahasiswa baru di kampus mereka.
"Kayaknya itu Saviera deh" ucap Lili menunjuk ke arah Saviera yang saat ini sedang menunggu rekan-rekannya.
"Masa itu Saviera sih?" tanya Stela tidak yakin kalau yang berdiri di samping mobil lambo itu Saviera.
"Mending kita samperin" ucap Lili di setujui oleh ketiga temannya itu.
Lili and the geng pun menghampiri Saviera yang saat ini sedang menghubungi seseorang.
"Lu Saviera kan?" tanya Lili saat sudah berada di samping Saviera.
Saviera tidak menjawab pertanyaan Lili, ia lebih memilih untuk menghubungi orang-orang yang saat ini ia tunggu.
"Kek nya emang Saviera, liat aja gelangnya" ucap Elda cukup tau dengan gelang yang biasanya di gunakan Saviera.
"Ooo,,, Saviera kenapa kamu tidak merespon chat kami di dalam group?" tanya Lili sedikit berteriak agar semua mahasiswa di sana mendengar apa mereka bicarakan.
Saviera tidak menjawab cuma mengangkat alisnya lali kembali sibuk dengan handphone nya itu.
"Sia*** kenapa ia tidak merespon" ucap Lili di dalam hati.
"Kok kamu tiba-tiba berubah sih sama kita? Apa gegara cinta mu di tolak oleh Jeremy dan Jeremy lebih memilih Lili makannya kamu bersikap seperti ini kapada kami, padahal kita teman loh" ucap Allya.
Ucapan Allya cukup membuat mahasiswa berbisik yang tidak-tidak mengenai Saviera. Semua mahasiswa kampus itu mengetahui kalau Saviera sangat mencintai Jeremy meskipun sudah berkali-kali di tolak.
"Kalau kamu sangat menyukai Jeremy, aku rela kok melepaskan Jeremy asalkan pertemanan kita bisa baik-baik saja,, hiks" ucap Lili sambil memasang wajah sedih yang di buat-buat.
"Pengen di tampar ni anak" gumam Saviera muak dengan drama yang dibuat oleh teman pemilik asli tubuh ini.
"Kau apakah kekasihku?" ucap Jeremy yang baru saja sampai di kampus lalu tidak sengaja melihat ada kekasihnya di parkiran, namun kekasihnya itu bersedih.
"Sayang,,, jangan marahin Saviera, dia gak salah" ucap Lili kepada Jeremy.
"Saviera? Kamu gak salah kan sayang? Masak ini Saviera?" tanya Jeremy tidak percaya dengan perkataan kekasihnya.
"Dia itu memang Saviera Jeremy, gelang yang di tangannya itu,,, aku sangat mengenal gelang itu, gelang itu biasanya di gunakan Saviera" ucap Allya menyakinkan kekasih temannya itu.
"Dia sangat cantik, lebih cantik dari Lili" gumam Jeremy di dalam hati.
"Sayang" panggil Lili.
"E-eh ,,, ia sayang, lalu kenapa kamu bersedih sayang?" tanya Jeremy langsung kepada kekasihnya.
"Lili bersedih karna Saviera masih mengharapkan kamu tapi malah Lili yang menjadi kekasihmu,,, itu membuat Saviera berubah kepada kami, ia bersikap sombong dan acuh tak acuh kepada kami" jelas Stela kepada Jeremy.
"Gue sudah berkali-kali mengatakan kepada mu, jangan pernah kau ganggu gue dan hubungan gue,,, gue tidak menyukai lo SAVIERA!!" tegas Jeremy yang bisa di dengar oleh mahasiswa yang berada di parkiran.
"Bawa kekasih lo menjauh dari gue! Dan seharusnya lo liat pake mata, gue sama sekali tidak mendekati kekasih lo yang jelek ini, mending lo bawa cewek lo beserta geng nya cabut dari hadapan gue, ENYAH KALIAN!" ucap Saviera yang sudah muak dengan drama yang di buat oleh Lili and the geng.
Lili and the geng langsung tecengah dengan apa yang di sampaikan Saviera. Biasanya Saviera tidak pernah angkat suara ketika ia di provokasi dengan Jeremy.
"Kenapa ia berubah? Apa gegara gue menolak cintanya" gumam Jeremy kePD-an mengira Saviera masih mencintai nya. Dan apa yang di lakukan Saviera saat ini adalah usaha untuk mendapatkan dirinya.
Bromm,,,bromm,,,,
Tiga buah motor sport baru saja memasuki gerbang kampus. Semua mahasiswa yang melihat kedatangan ketiga motor itu merasa penasaran, pasalnya yang memiliki motor sport di kampus itu biasanya Jeremy atau Kevin dan teman-temannya.
Tiga pengemudi motor sport itu langsung membuka helm full face yang mereka gunakan, seketika mahasiswa di sana terkejut pasalnya yang mengemudi motor sport itu ketiganya adalah cewek.
"Baru juga sampai malah jadi tontonan" ucap Jenifer yang baru saja turun dari motornya itu.
"Gak usah di bahas,,, kek nya itu Saviera, yuk samperin" ucap Rosa yang tak ingin berlama-lama menjadi tontonan mahasiswa.
"Sorry lama" ucap Monica kepada Saviera yang saat ini di kelilingi oleh Lili and the geng beserta Jeremy.
"Masuk" ucap Saviera lalu melangkahkan kakinya meninggalkan parkiran kampus.
Jeremy yang melihat sikap Saviera yang dingin kepada ketiga cewek cantik itu merasa aneh dengan sikap Saviera.
Sedangkan Jenifer, Monica dan Rosa sendiri langsung mengikuti Saviera. Lili and the geng merasa penasaran siapa ketiga orang cewek tadi yang sepertinya tunduk kepada Saviera.
"Gue harus bisa buat ketiga orang itu mau berteman dengan gue" ucap Lili.
Seketika Lili and the geng dan Jeremy bubar dari tempat parkir. Sedangkan di sisi lain, ada sosok laki-laki yang menatap kepergian Saviera beserta tiga orang cewek yang di kayakini bukan mahasiswa kampus.
...****************...
Saat ini Saviera duduk di kursi paling pojok di kelas. Sedangkan ketiga temannya akan masuk saat dosen memasuki kelas.
Tidak lama setelah Saviera memasuki kelas, Lili dan teman-temannya itu juga memasuki kelas. Mereka melihat Saviera duduk sendirian di pojok, seketika mereka langsung menghampiri Saviera karna ingin melampiaskan emosi Lili yang di Katai jelek oleh Saviera.
Brakkk,,,
Suara meja yang di gebrak terdengar sangat keras di telinga Saviera. Seketika membuat Saviera yang tadinya asik melihat jendela langsung menatap siap yang sudah mengganggu ketenangannya.
"Maksud lo apa bilang gue jelek?" ucap Lili marah.
"Karna lo memang jelek" ucap Saviera membuat seisi kelas berbisik karna baru kali ini Saviera melawan Lili dan teman-temannya meskipun sebelumnya Saviera diam saja saat di rendahkan Lili dan teman-temannya itu.