NovelToon NovelToon
Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arunika Nrityabhumi adalah gadis cantik berusia dua puluh tujuh tahun. Ia berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar yang ada di kotanya.
Gadis cantik itu sedang di paksa menikah oleh papanya melalu perjodohan yang di buat oleh sang papa. Akhirnya, ia pun memilih untuk melakukan tugas pengabdian di sebuah desa terpencil untuk menghindari perjodohan itu.
Abimanyu Rakasiwi adalah seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun yang digadang - gadang menjadi penerus kepala desa yang masih menganut sistem trah atau keturunan. Ia sendiri adalah pria yang cerdas, santun dan ramah. Abi, sempat bekerja di kota sebelum diminta pulang oleh keluarganya guna meneruskan jabatan bapaknya sebagai Kepala Desa.
Bagaimana interaksi antara Abi dan Runi?
Akankah keduanya menjalin hubungan spesial?
Bisakah Runi menghindari perjodohan dan mampukah Abi mengemban tugas turun temurun yang di wariskan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Penasaran

"Mas Abi, tunggu!" Runi menahan lengan Abi yang hendak turun dari mobil.

"Kenapa, dek?" Tanya Abi yang urung membuka pintu mobilnya.

"Perusahaan ini punya Mas?" Tanya Runi.

"Gimana ya, dek. Sebenernya pendiri perusahaan ini tu Mas, Danu, dan satu lagi sahabat Mas, Iqbal. Disini, posisi Mas sebagai Presdir, Danu Wakil Presdir dan Iqbal sebagai Dirut. Lebih banyak Danu dan Iqbal yang mengelola karena mereka yang menetap di sini. Dua tahun ini, Mas hanya memantau dari desa, walaupun sesekali tetap ke kota untuk bertemu klien penting. Tapi, hanya beberapa kali Mas muncul di perusahaan ini. Karena setelah pindah ke gedung ini, Mas di minta bapak untuk pulang ke desa." Jelas Abi.

"Mas serius? Ini salah satu perusahaan IT terbesar lho, Mas!" Runi tampak sangat terkejut.

"Apa Mas ini punya tampang - tampang tukang tipu sih, dek?" Tanya Abi sembari menangkup wajah Runi. Sementara Runi hanya bisa nyengir.

"Yasudah, ayo kita masuk. Mas ada rapat dewan direksi sebentar lagi." Kata Abi.

"Eh, Mas. Aku belum selesai!" Kata Runi.

"Apa lagi, sayangnya Mas?" Tanya Abi.

"Itu, kemarin mama akhirnya kasih tau siapa orang yang mau di jodohin sama aku." Kata Runi.

"Hm, lalu?" Tanya Abi.

"Itu, dia kerja di perusahaan ini, Mas." Lanjut Runi.

"Hahaha...." Abi justru tertawa mendengar cerita Runi.

"Kok malah ketawa sih, Mas?" Tanya Runi heran.

"Ya, setidaknya Mas tau kalau saingan Mas itu karyawan Mas. Dia gak mungkin berani merebut calon istri Presdirnya, kalau masih mau hidup!" Kata Abi dengan senyum smirk.

"Iih, Mas serem kalo lagi seperti ini." Kata Runi.

"Mas, imut manis cute gini kok kamu bilang serem lho, dek?" Gurau Abi.

"Ya Allah, narsis banget si calon bojo!" kata Runi yang tertawa.

"Ayolah kita turun, dek. Danu dan Iqbal sudah nelfonin aja dari tadi." kata Abi sembari menunjukkan ponselnya.

"Iya iya, Mas." Jawab Runi.

Ia kemudian keluar setelah Abi membukakan pintu untuknya. Hal sederhana, tapi tak pernah sekalipun pria itu lewatkan jika bepergian dengan Runi menggunakan mobil. Tak lupa ia menyiagakan tangannya di daun pintu mobil agar kepala Runi tak terbentur.

"Pantesan aja di suru dandan rapi, ternyata mau di bawa kesini. Gitu aja di tanyain bilangnya nanti juga tau." Gerutu Runi.

"Ampun dremimile to, sayangku. (Sudah ngomelnya to, sayangku.)" Kata Abi sembari menggenggam erat tangan Runi. Sesekali ia mengusap punggung tangan Runi dengan ibu jarinya.

Semua karyawan melihat ke arah Abi yang berjalan menggandeng Runi. Tak semua dari mereka tau siapa Abi, hanya karyawan lama yang tau bahwa pria tinggi berbadan tegap dan tampan itu adalah Presdir mereka.

"Selamat pagi, pak Presdir. Apa kabar? Lama gak kelihatan." Sapa salah seorang karyawan senior.

"Selamat pagi. Alhamdulillah, baik. Masih betah di sini, Mas?." jawab Abi ramah, sedikit bergurau.

"Pastinya, pak. Saya beruntung bisa bekerja di perusahaan yang royal dengan karyawannya." Jawab pria itu.

"Alhamdulillah. Kalau gitu, saya ke atas dulu, Mas. Sudah di tunggu Danu dan Iqbal." Pamit Abi.

"Baik, pak Presdir." Jawab si pria sembari menunduk hormat.

Setelah mendengar karyawan senior mereka menyapa dan sedikit bercakap - cakap, barulah karyawan lain silih berganti menyapa Abi dan Runi.

Abi sendiri di kenal sangat ramah dan tak segan untuk berbaur dengan karyawannya. Maka dari itu, para karyawan senior tak segan untuk mengajaknya mengobrol sebentar setelah menyapa.

Terlebih lagi, sudah dua tahun ini Abi hampir tak terlihat mengunjungi perusahaan. Membuat karyawan senior merasa rindu dengan keramahannya.

"Welcome, our Big Boss!" Sapa Iqbal yang langsung menghambur memeluk Abi.

"Woyy! Mode teletubbies kok gak ngajak - ngajak." Celetuk Danu saat melihat kedua sahabatnya saling berpelukan melepas rindu.

Danu pun ikut memeluk Abi dan Iqbal. Tampak kerinduan di antara mereka, bahkan Runi yang notabene adalah orang baru, bisa merasakan kerinduan dan kedekatan ketiganya.

"Sampe lupa gak nyapa ibu bos." Gurau Iqbal.

"Selamat datang di perusahaan calon suami, bu dokter. Kenalkan saya Iqbal, kalau di luar saya sahabat Abi, kalau di perusahaan, saya bawahannya pak Bos." Jelas Iqbal.

"Salam kenal, kak Iqbal. Saya Arunika." Jawab Runi.

"Kalo sama saya, pasti sudah kenal lah. Jadi gak perlu kenalan lagi." Kata Danu.

"Iya, saya inget kok, kak Danu." Jawab Runi.

"Jam berapa kita mulai?" tanya Abi.

"Masih ada waktu tiga puluh menit lagi." jawab Danu. Ia lalu memberikan ipad pada Abi yang berisi materi yang akan di bahas.

"Dek, mau minum atau mau makan apa? Mas mau cuekin kamu dulu sebentar." Kata Abi.

"Apa aja, Mas. Iya gak apa - apa, Mas fokus aja sama kerjaan Mas dulu." jawab Runi.

Abi menelfon salah satu karyawannya untuk meminta di antarkan minuman dan beberapa makanan untuk Runi.

Abi tampak serius membaca draft yang di berikan oleh Danu. Mereka bertiga begitu serius berdiskusi. Runi memperhatikan wajah serius Abi yang memancarkan aura tersendiri. Benar - benar terlihat sangat keren di mata Runi.

Tak lama, makanan dan minuman yang di minta Abi pun datang, bersamaan dengan Danu dan Iqbal yang pamit dari ruangan Abi.

"Mas, silky pudingnya enak loh! Coba deh aaaa" Tawar Runi.

Abi membuka mulutnya saat Runi menyuapkan puding ke mulutnya.

"Lagi, dek." Pinta Abi lagi pada Runi.

Runi pun kembali menyuapi Abi yang masih fokus dengan ipad di tangannya. Ia terus memperhatikan wajah tampan Abi dari samping.

"Dek, kenapa kok dari tadi lihatin Mas kayak gitu?" Tanya Abi tanpa mengalihkan pandangannya.

"Terpesona sama calon bojo." Jawab Runi yang membuat Abi tersenyum.

”Nih Mas, aaa lagi." Kata Runi sembari memasukan puding ke mulut Abi lagi. Runi menyuapi Abi hingga pudingnya tandas.

"Mas belum sarapan ya tadi?" Tanya Runi.

"Belum sempat, dek. Tapi ini kan udah sarapan." Jawab Abi.

"Kebiasaan ya, Mas! Gak inget, kemarin udah sakit perut?" Omel Runi.

"Ya gimana, dek."

"Gimana, gimana, apanya! Dasar Mas aja yang gak peduli sama diri sendiri." Runi melanjutkan omelannya sembari menyuapi Abi macaroni schotel.

"Kita nikah besok aja yuk, dek. Enak, ada yang nyuapin sambil kerja." Kekeh Abi.

"Jangan ngadi - ngadi, Mas. Kenapa gak kemarin sekalian bareng bang Bayu." Jawab Runi yang membuat Abi tertawa.

"Emang papa udah ngasih restu kita?" Tanya Runi.

"Mas baru mau bilang ke papa dan mama nanti malam." jawab Abi.

"Mau bilang apa, Mas?" Tanya Runi.

"Ah, kepo! Nanti malam aja dengar sendiri." Jawab Abi yang sengaja membuat Runi penasaran.

"Ah! Mas Abi. Kalo aku mati penasaran, gimana?" Kesal Runi.

"Sabar, dek. Hanya beberapa jam aja, masak gak sabar?" Goda Abi

"Hhuuuhhhhh, Mas Abi, sumpah ya nyebelin banget!" Runi semakin jengkel. Ia lalu menandaskan macaroni schotel yang tadi ia suapkan ke Abi.

"Lah, kok di habiskan, dek? Mas masih mau lho." Protes Abi.

"Tau Ah! Kesel sama Mas. Udah penasaran gini, masih aja gak mau kasih tau." jawab Runi yang membuat Abi terkekeh geli.

"Duh, gemesnyaaa! Nanti denger sendiri ya, anggap aja kejutan." Kata Abi sembari memainkan pipi Runi.

1
Syakira
saya suka dengan cerita nya
Kiran Kiran
Gemesin!
Giselle Bustamante
Siapin tisu buat nangis 😭
Gadislpg: Gak bikin banyak air mata kok, kak ✌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!