Gagalnya Pernikahan Berkah Untukku

.Amarta dan tuan Alex memasuki lif bersama, menuju ruangan kerja mereka.

lif bergerak cepat , membawa mereka ke lantai yang di inginkan .

Selama perjalanan, Amarta dan tuan Alex tidak berbicara banyak .mereka hanya berdiri berdampingan ,menikmati keheningan yang ada di antara mereka , hanya suara detak jantung mereka yang terdengar.

Lif berhenti di lantai yang di inginkan, dan pintu lif terbuka .Amarta dan tuan Alex keluar dari lif .menuju ruang kerja mereka .

mereka berjalan berdampingan , menikmati keheningan yang ada di antara mereka .

* * * *

Sementara di tempat lain, di sebuah ruangan . Seorang wanita cantik sedang duduk di balik meja kerjanya. Ya dia adalah Sintia . Sintia yang mengetahui ternyata sekarang Amarta menjadi sekretaris tuan Alex menjadi sangat iri dan ingin segera menyingkir kan nya .

Sintia merasa bahwa Amarta telah merebut posisi yang seharusnya menjadi miliknya.dia merasa bahwa Amarta tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi sekretaris tuan Alex. Dan dia tidak akan membiarkan nya menikmati kesuksesan nya terus-menerus.

Sintia tersenyum licik ,"Amarta, kamu itu hanya gadis bodoh yang tidak punya kemampuan apapun , kamu tidak boleh lebih unggul dari aku , kamu harus tetap berada di bawah kakiku.

Waktu pun berlalu begitu cepat tak terasa hari sudah sore ,sudah waktunya jam pulang kantor . Amarta bersiap untuk pulang , ia turun ke bawah menuju parkiran .

Saat ia sedang bersiap untuk mengendarai sepeda motornya , ada yang memanggilnya dari belakang , Amarta pun menoleh dan ternyata yoga yang memanggilnya , yoga berjalan mendekati Amarta dengan tersenyum penuh arti . " Amarta , apa kabar?"

Tanya yoga dengan nada yang santai .

Amarta tersenyum dan menjawab " aku baik-baik saja ,mas yoga ."apa yang kamu lakukan disini .

Yoga mengangkat bahu , " saya hanya kebetulan lewat .saya melihat kamu dari jauh dan ingin menyapa .

Amarta mengangguk , " oh baiklah . Kalo gitu saya pamit duluan ya .

Eh ....Amarta "saya antar kamu pulang bagaimana ?" oh nggak usah repot-repot mas yoga , lagi pula saya bawa sepeda motor .

Yoga menggangguku , "oh, ya . Saya lupa , kalo kamu bawa sepeda motor . Tapi saya tetap ingin mengantar kamu pulang , bagaimana kalo saya mengantar kamu pulang dengan mobil saya ."

Amarta terdiam sejenak , " nggak usah , mas yoga . Saya bisa pulang sendiri dengan sepeda motor saya ."

Yoga tidak kehilangan akal , ia terus membujuk Amarta agar mau di antar pulang olehnya . pokoknya aku harus bisa membujuknya agar Amarta mau ku antar pulang , aku harus bisa mendapatkan Amarta kembali ," pikir yoga dalam benaknya

Yoga tersenyum, "tidak apa-apa , saya ingin mengantar kamu pulang .saya tidak ingin kamu kenapa-kenapa di jalan . Saya hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja sampai di rumah .

huh .. dasar laki-laki brengsek, kemarin kemana saja kamu selama ini.

kenapa baru sekarang mengkhawatirkan aku

dasar laki-laki sialan , umpatnya dalam hati

Saat Marta akan kembali menolak ajakan yoga ,tanpa sengaja ia melihat bayangan seorang wanita yang sedang mengintip di balik tembok , setelah sedikit memperhatikan nya , ia tau siapa orang tersebut.

Marta merasa terkejut dan sedikit kaget ketika ia menyadari bahwa wanita yang sedang mengintip adalah Sintia .

Seketika ide jahil muncul di kepalanya , ia pun tersenyum licik .Marta merasa bahwa ia telah menemukan kesempatan untuk membalas dendam kepada Sintia . Jadi ia tidak menyia-nyiakan kesempatan di depan matanya .

"Mas yoga!" ... Panggilnya dengan manja kepada yoga , apa bener mas yoga mau mengantarku , lalu "bagaimana dengan sepeda motorku kalo aku di antar mas Yo oga pulang?"

kamu tenang saja , tidak usah hawatir tentang sepeda motor nya , sepeda motornya di tinggalkan saja disini . Nanti aku akan suruh orang buat mengantarkan nya ke rumahmu .

"Tapi apa benar mas yoga mau mengantarku . Apa nanti tidak akan Ada yang marah?"

tanya Amarta kepada yoga sambil tersenyum manis , dan ia pun tak lupa sedikit melirik Sintia yang sedang mengintip di balik tembok .

Yoga tersenyum, Tentu saja tidak ada Amarta , memangnya siapa yang akan marah ?" jawabnya dengan santai .

Amarta tersenyum lagi, "Ya, mungkin pacar kamu ?" kata Amarta dengan nada sedikit menggoda .

dengan senyum licik di wajahnya , Amarta berpura-pura tidak melihat Sintia yang sedang mengintip di balik tembok .ia terus berbicara dengan yoga , seolah-olah tidak ada apa-apa.

Sementara yoga masih berbicara dengan Marta, ia tidak menyadari apa yang sedang terjadi di balik tembok .Marta merasa ia telah memiliki kendali atas situasi saat ini .ia pun merasa sangat puas melihat wajah Sintia yang sangat kesal.

Sintia yang sedang mengintip di balik tembok

Merasa semakin kesal dengan interaksi antara yoga dan Amarta .ia tidak suka melihat Amarta dan yoga kembali dekat dan ia merasa harus melakukan sesuatu untuk menghentikan nya .

Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil .

mobil pun perlahan bergerak meninggalkan parkiran

Amarta merasa sedikit tidak nyaman ketika ia sedang duduk di sebelah yoga di dalam mobil. Ia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya . Tapi ia yakin bahwa yoga tidak akan berani macam-macam. Kalo pun ia berani macam-macam Amarta sudah siap akan menghajarnya tanpa ampun.

Mobil terus bergerak ,meninggalkan parkiran menuju jalan raya .

Sepeninggal mereka berdua, Sintia yang masih ada di parkiran merasa sangat kesal . ia tidak habis pikir "mengapa yoga masih mendekati Amarta ,

Dasar yoga sialan , kenapa kamu masih mendekati perempuan jalang itu ?" memangnya apa kurang ku ?" aku lebih cantik, lebih pintar dan lebih segalanya dari perempuan jalang itu .

Awas kamu perempuan jalang aku pasti akan membuatmu lebih menderita , aku pastikan kamu tidak akan bisa merebut yoga kembali dariku .

Sintia terus mengumpat dan menyumpah , merasa bahwa ia telah di khianati oleh yoga ,ia tidak bisa memahami mengapa yoga masih mendekati Amarta , dan ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan nya .

Sintia memukul-mukul tangan nya dengan kesal , merasa bahwa ia telah gagal dalam rencananya , ia tidak bisa memahami apa yang salah , dan ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membalas dendam kepada Amarta .

Sintia berpikir kerasa untuk mencari cara untuk membalas dendam kepada Amarta .ia tidak ingin melihat Amarta dan yoga semakin dekat .

setelah beberapa saat berpikir , Sintia akhirnya memiliki ide . Ia akan melakukan sesuatu untuk membuat Amarta menyesal dan menderita , ia yakin bahwa itu akan berhasil .Sintia tersenyum licik ketika ia memikirkan rencananya , dan siap untuk melakukan nya .

sementara itu , yoga dan Amarta tidak tau apa yang sedang terjadi di parkiran.

mereka hanya tau bahwa mereka sedang perjalanan pulang dan mereka tidak tau apa yang sedang di rencanakan oleh Sintia .