Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah
Rumah penduduk yang mengalami kerusakan mulai di perbaiki . Para warga dan prajurit bahu membahu agar pekerjaan itu cepat selesai
Satu kesulitan yang mereka alami saat ini adalah ketersediaannya air yang makin menipis . Apalagi hujan jarang sekali turun .
Warga yang tinggal di gurun akan mendapatkan air yang melimpah saat turun hujan . Tetapi hal itu tentu saja sangat jarang terjadi .
Hari-hari biasa mereka mengambil air dari sumur yang ia gali . Meskipun hasilnya tidak begitu banyak.
Masalah yang satu belum selesai muncul masalah yang lain . Pangeran Juan yang sedang sibuk mencari solusi untuk mendapatkan air , mendapatkan kabar buruk dari istana . Mau tidak mau dia harus kembali ke istana saat ini juga .
Pangeran Juan melimpahkan pekerjaannya pada panglima Sen dan yang lainnya. Sebelum pergi pangeran Juan berpamitan pada Feng Yin.
Seperti biasa saat orang-orang memasak , Feng Yin ikut membantu mereka. Dia sibuk mempersiapkan makan siang buat para warga dan prajurit yang sedang bekerja.
" Nona ... Anda di panggil pangeran Juan ke dalam tenda beliau ," ucap salah satu prajurit yang ditugaskan oleh pangeran Juan untuk memanggilnya.
" Ada apa ?"
" Ada yang ingin beliau sampaikan kepada nona ," jawab prajurit itu dengan sopan .
" Baiklah... sebentar lagi saya akan kesana . Saya akan mencuci tangan saya dahulu ."
Feng Yin membersihkan tangannya yang kotor . Lalu berpamitan pada ibu-ibu yang ada di sana .
Dengan pelan Feng Yin berjalan ke tenda milik pangeran Juan . Didepannya sudah ada beberapa prajurit yang berbaris . Sepertinya mereka akan melakukan perjalanan.
Prajurit yang menjaga tenda menyuruhnya untuk masuk . Dengan senang hati Feng Yin masuk kedalamnya.
Pangeran Juan sudah rapi dengan pakaian kebesarannya sebagai seorang jenderal. Ketampanan pemuda itu berkali lipat saat memakai pakaian itu .
Feng Yin yang baru masuk sampai terpesona memandangnya. Sampai-sampai sapaan dari pangeran Juan tidak ia dengar.
" Yin'er!"
" Apa ?"
" Kamu kenapa?"
" Emangnya aku kenapa ?"
" Dari tadi diam aja ."
" Maaf pangeran," jawab Feng Yin dengan malu . Mukanya memerah sampai ke telinga.
Melihat hal itu membuat pangeran Juan tersenyum lembut . Andai dia tidak sedang buru-buru, pasti dia akan menggodanya.
" Apa kamu akan tinggal disini sampai lama ?" tanyanya.
" Tidak tahu pangeran. Memangnya kenapa?"
" Saya harus pergi ke istana. Saya mendapatkan laporan jika ayah kaisar mengalami sakit yang sangat parah . Bahkan sekarang beliau dalam keadaan kritis ."
" Memangnya beliau sakit apa ?"
" Saya sendiri belum mengetahuinya dengan pasti beliau sakit apa . Karena itulah saya harus pergi ke istana. Apakah kamu mau ikut saya kesana ?"
Feng Yin memandang pangeran Juan yang juga tengah memandangnya dengan sendu . Dapat ia lihat kesedihan dimatanya.
Feng Yin bingung mau ikut atau tidak . Tetapi mendengar ucapan pangeran Juan sepertinya ada yang aneh dengan penyakit kaisar . Dan dia tidak bisa diam begitu saja mendengar orang sekarat tanpa melakukan apa-apa.
" Baiklah pangeran . Saya akan ikut pangeran ke istana . Tetapi pangeran harus menutupi identitas saya sebagai putri jenderal Feng dari kerajaan awan ."
" Maksudnya?"
" Saya akan menggunakan identitas berbeda ."
" Baiklah saya setuju . Tapi identitas siapa?"
" Nanti pangeran akan tahu . Sekarang ijinkan saya untuk mengganti pakaian saya terlebih dahulu ."
" Tentu silahkan."
" Terimakasih pangeran."
Feng Yin kembali ke tenda miliknya setelah berpamitan. Dia memasuki ruang sistem untuk mandi dan berganti pakaian.
Kali ini Feng Yin mengganti pakaiannya dengan pakaian lelaki . Rambutnya ia ikat ekor kuda . Dia juga menggunakan kumis tipis untuk menyempurnakan penampilannya.
Sebelum keluar Feng Yin mengeluarkan kotak yang berisi beberapa obat . Kali ini dia akan menyamar menjadi seorang tabib.
Saat keluar dari tenda banyak yang memandangnya. Mereka memandang Feng Yin dengan bingung . Salah satu prajurit menghadangnya.
" Siapa kamu dan dimana nona Feng Yin?"
" Halo ," sapa Feng Yin tanpa merubah suaranya.
" Nona Feng Yin?"
" Yup ....tolong kerjasamanya," kata Feng Yin dengan ramah . Seolah faham dengan apa maksud dari Feng Yin, prajurit itu menganggukkan kepalanya.
" Bagus . Dimana pangeran Juan ?"
" Beliau sudah menunggu anda di depan ."
" Terimakasih."
" Sama-sama nona ."
Feng Yin berjalan ketempat pangeran Juan berada . Dia melihat beberapa ekor kuda yang siap untuk di tunggangi dan satu buah kereta kuda.
kedatangan Feng Yin membuat beberapa orang yang ada disana melotot. Begitupun dengan pangeran Juan .Dia memindai penampilan Feng Yin dari ata sampai bawah .
" Kenapa berpenampilan seperti ini ?" tanya pangeran Juan .
Belum juga Feng Yin menjawab , panglima Sen yang mengenali penampilan Feng Yin saat menyelamatkan pangeran Juan .Dia mendekat kearah Feng Yin dengan tersenyum ramah .
" Bukankah anda yang menolong junjungan saya saat di kerajaan awan ," kata panglima Sen dengan semangat.
" Ha ?"
Shock... itulah yang dirasa oleh pangeran Juan . Dia tidak menyangka jika yang menyelamatkan dirinya saat itu adalah putri Feng Yin.
Feng Yin mengusap kepalanya yang tidak gatal . Dia tidak menyangka membongkar penyamarannya sendiri. Dia memandang pangeran Juan dengan tersenyum.
" Jadi kamu yang menyelamatkanku waktu itu ?" tanya pangeran Juan meminta kepastian . Dengan malu Feng Yin menganggukkan kepalanya.
" Astaga naga ... jadi pertemuan waktu itu kamu sudah mengenalku?"
" Waktu saya masih belum mengetahui jika anda seorang pangeran. Saya tahu pun saat ayah yang bilang ."
Kini giliran panglima Sen yang bingung . Karena dia belum menyadari jika tabib yang kenal itu sebenarnya sudah ia kenal .
" Sudahlah... kita berangkat sekarang. Kamu bisa naik ke kereta, kan ."
" Kalau saya naik kuda bagaimana, pangeran?"
" Memangnya bisa ?"
" Pangeran bisa melihatnya sendiri nanti," jawab Feng Yin santai .
" Baiklah."
Pangeran Juan memberikan satu kuda milik prajurit untuk digunakan oleh Feng Yin. Sebelum berangkat Feng Yin meminum pil pengubah suara . Agar tidak ada yang curiga jika dia seorang perempuan.