NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi
Popularitas:792.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Prak! Prak! Prak!

"Buka pintunya!"

Hajah Rodian dan suaminya tampak cemas mendengar suara gedoran pintu. "Bagaimana ini Abi?" tanya Hajjah Rodiah cemas.

"Kita tidak bisa lari Umi. Umi bersembunyilah di dalam kamar, biar Abi yang menghadapi mereka."

"Tapi Abi-"

"Umi, masuklah!" Pak Bambang lansung melangkah menuju pintu rumahnya.

"Lebih baik sekarang Pak Haji katakan, dimana adik gue Pak Haji sembunyikan!"

Baru saja pintu terbuka, Dani lansung melontarkan perkataan yang menyudutkan Pak Bambang.

Di belakang Dani, ada Daniel, Regan dan para anak buahnya.

"Apa maksudmu, Dan? Bapak tidak mengerti."

"Halah! Gak usah pura-pura. Ngaku aja lah Pak Haji! Gue tau malam kemarin kalian kan, yang membawa Ayang?"

"Dani, Bapak sudah bilang, Bapak tidak tahu apa-apa," kilah Pak Bambang.

"Alah! Gak usah bohong deh Pak Haji! Gue yakin pasti kalian kan yang menyembunyikan adik Gue!"

Dani tetap bersikukuh, sementara dibelakangnya, Daniel tengah memperhatikan rumah itu.

"Regan! Periksa CCTV di rumah ini!"

Ucapan Daniel yang tiba-tiba, membuat raut wajah Pak Bambang seketika berubah. Ia melupakan hal itu, bahkan saat Ayng datang kerumahnya malam kemarin, CCTV di rumahnya masih menyala.

"Baik Tuan."

Tanpa meminta izin pemilik rumah, Regan lansung menyelonong masuk ke dalam.

"Kalian tidak bisa seenaknya melakukan ini di rumah saya!" cegah Pak Bambang, berusaha menghalangi Regan.

"Dimana monitornya?" tanya Regan tanpa memperdulikan larangan Pak Bambang.

"Kalau kalian menginginkan rekaman CCTV datang lah kemari besok, saya akan berikan copy-annya."

Regan tetap berjalan masuk kedalam rumah, tanpa memberdulikan pak Bambang yang terus berusaha menghalanginya. "Katakan saja di mana monitornya," ucap Regan yang telah berada di dalam sebuah kamar. Di sana Regan berhasil menemukan monitor CCTV di rumah itu. Ia segera menyetel rekaman CCTV, malam dimana Ayang menghilang. Akan tetapi ia tidak menemukan apa-apa, rekaman di hari itu sudah tidak ada.

.

.

.

Tiga bulan kemudian...

Perut Ayang kini telah tampak membuncit. Pak Mamad dan bu Parida, beberapa minggu belakangan ini mulai mencurigai perubahan tubuh Ayang. Bukan apa-apa, desas-desus kedekatan Ayang dan putra mereka, kini telah menjadi buah bibir di kalangan masyarakan.

Beberapa hari yang lalu, pak Mamad juga sudah menghubungi pak Bambang, ingin menanyakan apakah Ayang sudah punya suami atau belum, namun nomor pak Bambang tidak aktif.

"Bu, kemarilah." Pak Mamad yang baru pulang dari mesjid berjalan tergesa-gesa ke dalam kamar.

Kening bu Parida berkerut melihat suaminya yang telah menghilang di balik pintu kamar. "Si Bapak kenapa ya?" Parida bergumam sendiri merasa aneh dengan sifat suaminya. Tak ingin menebak-nebak ia pun menyusul suaminya, meninggalkan Ayang dan Udin yang tengah asyik menonton TV di ruang keluarga.

"Ada apa sih Pak?" Parida mendekati suaminya yang telah duduk di pinggir ranjang.

Pak Mamad menghela nafas halus. "Tadi setelah shalat isya, Pak Sukri bertanya pada Bapak, apa benar sekarang ini Ayang sedang hamil? Bapak ndak tau harus menjawab apa Buk. Apa ndak sebaiknya, kita tanyakan saja pada Ayang Buk."

"Ibuk pun berpikir demikian Pak. Tapi Ibuk segan untuk menanyakan lansung. Takut orangnya tersinggung."

Pak Mamad menghela nafas. "Benar sih, bapak juga takut dia terasa hati. Tapi bagaimana kalau Ayang benar-benar hamil, tentu perutnya semakin membesar Buk dan kita ndak akan bisa menyembunyikan itu dari orang-orang."

"Apa mungkin si Udin yang telah melakukannya." gumam pak Mamad. Entah kenapa pikiran itu melintas saja di benaknya.

Parida tersenyum. "Mungkin saja Pak. Anak kita kan laki-laki, hubungan mereka selama ini juga terlihat dekat."

Pak Mamad tersenyum sinis menatap istrinya.

"Bagaimana kalau kita nikahkan saja mereka Pak." ucap Parida memberi usul.

"Hussh, Ibuk! Jangan asal ngomong!" peringat Pak Mamad.

"Lah memangnya kenapa toh, Pak? Kan malah bagus anak kita menikah, itu artinya anak kita normal-normal saja."

"Iya kalau si Udin yang melakukannya, kalau tidak? Sebaiknya kita tanyakan pada Ayang Buk."

"Bapak yang tanyakan ya?"

"Ibuk saja, sesama perempuan pasti ngomongnya labih terbuka."

"Tapi Bapak temankan ya."

"Hmm...Baiklah."

Mereka berdua pun keluar kamar menuju ruang keluarga,

Di sana tampak Ayang dan Udin duduk di depan TV.

Parida mengambil posisi duduk di samping Ayang, sedang pak Mamad duduk di kursi sebelahnya.

"Akhmm." Pak Mamad berdehem, memberi kode pada istrinya agar segera bicara.

Ayang monoleh ke arah pak Mamad, lalu berdiri dari duduknya hendak mengambil minum.

"Cah Ayu, mau kemana?" tanya Parida.

Ayang menggunakan bahasa isyarat, memberitahukan jika ia ingin kebelakang mengambil minum.

"Oh ya, pergilah."

Ayang pun berjalan ke dapur, tidak lama ia kembali lagi membawa segelas air putih dan meletakkannya di depan pak Mamad.

"Ayang, duduklah, ada yang ingin Ibu dan bapak tanyakan." Ucapan Parida menghentikan Ayang hendak masuk kedalam kamar.

Ayang mengangguk dan kembali duduk di sebelah Parida.

Parida mengambil nafas dalam. "Ayang, sebelumnya Ibu minta maaf, tapi Ibu harus memastikan sendiri."

Ayang menatap wajah serius Parida di sebelahnya, kemudian ia menunduk, sudah menduga apa yang ingin di tanyakan wanita paruh baya di sampingnya.

"Nduk," panggil Parida.

Ayang mengangkat kepala, menatap wanita paruh baya di sampingnya.

"Apa benar, saat ini Ayang sedang hamil?" tanya Parida hati-hati.

Mata Ayang kini berkaca, ia takut keluarga yang di tumpanginya ini akan mengusirnya nanti setelah mengetahui kebenaran dirinya yang sedang hamil, tapi tidak memiliki suami. Tentu itu sebuah aib.

Udin yang tadinya fokus menonton TV, kini menatap heran pada Ibunya yang tengah menunggu jawaban Ayang.

"Ndak apa-apa, jujur saja sama Ibu."

Perlahan Ayang mengangkat kepalan, wanita paruh paya itu di pandang sayu sebelum mengangguk pelan.

Parida menoleh pada purtra dan suaminya dan kembali memandang Ayang yang tampak ketakutan. "Ndak usah takut, Ibu malah senang karna sebentar lagi akan mendapatkan cucu."

"Maksud Mommy? Aya hamil?" Mata Udin melotot, kedua tangannya di gunakan menutup mulut sendiri.

Ayang masih menunduk, bulir bening kini menetes di pipinya. Ia benar-bemar takut keluarga barunya ini akan mengusirnya.

Tiga bulan tinggal di sini, Parida dan pak Mamad telah dianggap sebagai orang tuanya sendiri. Begitupun dengan Udin, Ayang.juga menganggap pemuda itu sebagai Aban sendiri, bahkan pria lembut itu begitu baik dan perhatian padanya, di bandingkan Dani.

"Aya, apa benar kamu hamil?" tanya Udin ingin kepastian.

Ayang tidak menjawab, kepalanya masih saja menunduk sambil terisak pelan.

"Ay," panggil Udin lagi.

Ayang mengangguk pelan.

"Astagfirullahalazim, Aya!" Udin begitu kaget, lalu mendekati Ayang dan memeluknya dari samping.

Pak Mamad dan istrinya saling pandang dengan pikiran masing-masing.

"Akhmm."

Pak Mamad berdehem keras, membuat Udin seketika meperai pelukan, ia kembali duduk ke tempatnya semula.

Pak Mamad menatap putranya lekat. "Bapak kecewa sama kamu Din!

Udin menatap pak Mamad dengan kening berkerut. Sebaliknya Pak Mamad menatap putranya dengan tatapan penuh kekecewaan.

"Sudah lah Pak, semua telah terjadi. Sebaiknya sekarang kita rencanakan saja pernikahan mereka," saran Parida dengan wajah mesam-mesem. Ia sudah lama mendambakan memiliki menantu dan sepertinya keinginannya itu akan terwujud.

1
Resyaaro
yahh...udah mau tamat ajaa...padahal masih seru cerita bundanya si kembar. Yaudah deh gpp...yang penting seru ya thor cerita selanjutnya
Nor Azlin
karisma mafia nya udah hilang mbak kerana di ambil sama Ayang yang super bawel & keras kepala yah😂😂😂😁😁😁 kerana keras kepalanya itu membuat dia mudah percaya pada orang yang tidsk di kenali nya sampai2 dia di culik orang yah ...terlslu percaya diri sudsh di bagi amaran sama anak nya si Azam malah ngotot mau bantu orang ...bantu tu bantu tspi denhan cara lain kan bisa lagian kan ada anak2 nya yang mau pulang dari sekolah kan mereka belum makan siang tau2 ajalah ini tidak mikir msu bantu orang dulu mengabaikan anak2 yang masih kecil untuk membantu orang malah tempat nya jauh lagi bego amat jadi ibu ...sudahcanak 5 aja madih ke anak2kan tidak matang harus nya dia lebih berhati2 yah bukan sekali dua mereka di teror yah masih aja tidak peka ...si Daniel juga tidak terus terang aja pada si Ayang kenapa tidak mau anak2 nya bersekolah ketana apa itu juga tidak dibagi tau itu juga masalah terbesar diri nya sebagai mantan mafia yah ...walau pun mantan mafia tapi itu engak bisa luntur kan begitu aja kerana mafia tetsp berjiwa mafia walaupun udah mundur dari clan mafia nya tapi kewibawan itu masih tetam ada lho...lali ini aku lihat mantan mafia nya langsung tidak berdaya begitu aja yah ...semoga Bastian bisa menyelamatkan mereka deh ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
tapi kasian dong Dani nya... pasti di siksa anak buah si Daniel
Nuri 73749473729
lanjut
Nana Meidian
seneng deh liat ayang akur sama bng Tian. gimana ya Daniel posesif GK trhadap ayang yg dket KK nya 🤣🤣jgn cmburu ya Daniel. kn bng Tian jg KK nya ayang
partini
ok di tunggu,,lihat dari visual nya mengsedihhhh , nyesek bikin esmosi up and down
biar buta tapi karakter jangn yg lemah bisa ngelus dada nangis doang Thor ,,itu bikin gumussss
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
apa akhir dari bambang, alexander juga bakalan digantung??
Boby The Blind Massage Entertaiment AND Freelance (BOBY_freelance)
sebelum ditutup untuk kisah ini, flashback dong penyelamatan tian kepada Ayang dan kedua anaknya. itu kayaknyaseru menegangkan dan heroik.
Sasa Sasa: Apalagi, ada tokoh anak di bawah umur kan?
Sasa Sasa: Kalau di lanjut, adegannya sadis kak. Takut nggak lolos revisi
total 2 replies
Cicih Sophiana
thor aq takut sendirian nih 😁
Cicih Sophiana
Dani suruh tuh si Daniel nikahin Ayang... kasian anak nya jg
Cicih Sophiana
hadeh Ayang Ayang kasian kamu...😢😢 kamu cantik tapi kamu gak bisa ngomong.... seperti nya kamu jg mulai hamil
Cicih Sophiana
luh yg jual ade luh abang yg gak punya akhlak...
Cicih Sophiana
jgn pura pura bodoh Daniel... kamu membuat Ayang trauma dan ketakutan melihat tampang jelek kamu
Cicih Sophiana
jahat banget si luh... butuh tapi jahat
Cicih Sophiana
yah klo sdh begitu gimana lg Ayang... tinggal kamu ambil hati nya Daniel biar dia menyayangi kamu... dan menikahi kamu pasti dia akan setuju
Cicih Sophiana
Daniel menemukan pemuas nafsu nya... ya gak mungkinlah melepaskan nya begitu aja
Cicih Sophiana
bilang Ayang nikahi dulu baru mau apapun yg di lakukan...
Cicih Sophiana
wah serem punya suami seperti itu
Boby The Blind Massage Entertaiment AND Freelance (BOBY_freelance)
dasar Daniel suka sekali menyetop cerita orang. Coba bikin thor untuk kisah selengkapnya di bagian terpisah. Kayaknya seru deh.
ardiana dili
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!