NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Anak Genius / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer i

Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.

Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.

Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏

PERHATIAN!!

Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadian?

"La, besok Emak udah gak nyuci lagi di rumah Bu Romlah," ucap Mak Dira sesaat setelah pulang kerja.

"Emak di berhentiin? Apa gimana?" Mendengar neneknya gak kerja lagi di tempat Bu Romlah, Lala jadi sedih, tapi sekaligus senang.

"Ya, gitu. Bu Romlah mau mengurangi jumlah karyawannya, La. Katanya, usaha laundry-nya lagi sepi," jelas Mak Dira, sembari merapikan kerudungnya. Suaranya terdengar lesu, namun matanya tetap memancarkan kelegaan. Ia memang sudah sangat lelah bekerja setiap hari.

Lala memeluk neneknya erat-erat. "Gak papa, Mak. Kita cari pekerjaan lain aja, ya? Yang nggak terlalu capek," ujarnya menghibur. Meskipun sedih karena penghasilan keluarga akan berkurang, Lala merasa lega neneknya tak perlu bekerja terlalu keras lagi.

Mak Dira tersenyum, mengusap rambut Lala lembut. "Mak sudah memikirkan itu, La. Besok Mak akan coba mencari pekerjaan lain. Mungkin jadi asisten rumah tangga di rumah yang lebih dekat, atau mungkin mencoba berjualan kue. Mak kan bisa membuat kue yang enak-enak."

Lala mengangguk antusias. "Bagus, Mak! Aku akan bantu Mak berjualan kue nanti. Kita buat kue yang paling enak dan kita jual di depan rumah, ya?"

Mak Dira tertawa kecil. "Ide bagus, La! Nanti kita buat kue coklat dan kue keju. Pasti banyak yang suka."

Keesokan harinya, Lala membantu neneknya membuat kue. Mereka menghabiskan waktu seharian di dapur, bercanda dan tertawa. Meskipun penghasilan mereka berkurang, suasana hati mereka tetap ceria. Lala menyadari bahwa kebersamaan dan usaha bersama lebih berharga daripada uang. Dan dia yakin, mereka akan melewati masa sulit ini bersama-sama.

"La, buruan mandinya! Ada si Bara tuh nungguin!"

"Iya, Mak!"

Begitu selesai mandi, Lala langsung menemui Bara di ruang tamu. Satu cangkir kopi sudah terhidang di hadapannya.

"Di minum Bara!" titah Lala, sambil mendaratkan bokongnya di kursi.

"Makasih La! Kamu gak ngopi?"

"Hemm, kadang-kadang, kalau lagi sama Riris dan Tika," balasnya seraya tersenyum.

Bara menatap Lala tanpa berkedip. Senyumnya sungguh membuat hati Bara meleleh.

Ditatap sedemikian rupa, Lala menundukkan wajahnya dalam-dalam. Ia malu.

"Malam Minggu besok jalan yu, La!" ajak Bara mengutarakan keinginannya sekaligus menghalau rasa canggung yang menghinggapinya.

"Ke mana?" Lala mengernyitkan dahinya, sesaat setelah mengangkat dagunya.

"Maunya ke mana?" Bara balik bertanya.

"Kan lo yang ngajak, berarti lo yang milih tujuan!" kilah Lala.

"Lagi pula, lo aja tar yang izin ke Mak gue ya!" sambungnya.

"Iya! Gampang, habis ini tar gue sekalian bilang ke Mak Dira," sahutnya meyakinkan Lala.

"Ehhhhmmm, ke mana ya enaknya?" gumanya seolah meminta pendapat Lala.

Akhirnya setelah berpikir beberapa saat, keduanya sepakat untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan.

Sesekali terdengar suara tawa dari keduanya. Layaknya orang yang sedang kasmaran, Lala dan Bara merasa seolah dunia milik mereka.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, Lala dan Bara langsung menuju ke area food court. Aroma makanan yang menggugah selera memenuhi udara.

"La, kamu mau makan apa?" tanya Bara, matanya berbinar-binar melihat berbagai pilihan makanan.

Lala berpikir sejenak. "Hmm, aku lagi pengen ramen, deh. Kamu?"

"Aku juga suka ramen!" seru Bara. "Tapi, aku juga pengen coba ice cream itu, yang warna ungu!" Ia menunjuk ke sebuah gerai ice cream yang menjual berbagai rasa unik.

Mereka pun memesan dua mangkuk ramen dan satu porsi ice cream rasa lavender. Sambil menikmati ramen yang hangat dan lezat, mereka bercerita tentang berbagai hal, mulai dari kegiatan sekolah, hobi, hingga mimpi-mimpi mereka di masa depan. Tawa mereka bergema di antara keramaian food court.

Setelah menghabiskan ramen, mereka pun menyantap ice cream rasa lavender. Rasa uniknya membuat mereka semakin bersemangat.

"Rasanya kayak bunga, ya?" kata Lala, sambil menikmati ice cream-nya.

"Iya, unik banget!" sahut Bara. "Sama kayak kamu, La. Unik dan menyenangkan."

Lala tersenyum malu-malu. Pipinya memerah. Bara menatapnya dengan tatapan penuh kekaguman. Suasana di antara mereka terasa semakin romantis.

"La," kata Bara, setelah beberapa saat hening. "Aku... aku suka sama kamu."

Lala tertegun sejenak. Ia tak menyangka Bara akan menyatakan perasaannya secara langsung. Hati Lala berdebar kencang. "Aku... aku juga suka sama kamu, Bara," jawabnya, dengan suara yang sedikit gemetar.

Bara tersenyum lega. Ia meraih tangan Lala dan menggenggamnya erat. "Bolehkah aku menjadi pacarmu, La.aku tau kita cuma teman.tapi aku menyukaimu La?"

Lala mengangguk, air matanya berlinang. Ia sangat bahagia. Akhirnya, perasaannya yang selama ini terpendam untuk Bara dapat terungkapkan. Mereka pun menghabiskan sisa waktu mereka di pusat perbelanjaan dengan rasa bahagia yang tak terkira. Dunia terasa milik mereka berdua.

1
♞ ;3
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Cancer04: Jangan lupa mampir setiap hari ya kak🙏🙏
total 1 replies
Emitt Chan
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
Cancer04: Thankyou dukungannya, jangan lupa mampir terus ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!