Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi ...
Xavier tersenyum saat masuk ke dalam ke kamarnya setelah mencuri ciuman di pipi Sasa. Entah sejak kapan perasaan Xavier mulai bergeser dari sugar Daddy profesional menjadi tidak profesional sama sekali. Xavier melihat selama hampir tiga Minggu bersama, Sasa seperti setengah istri karena sikapnya yang perhatian ke dirinya dan Xander. Apalagi putranya sudah mulai masuk untuk pengenalan dan beradaptasi di tahun ajaran baru.
Sudah lama Xavier tidak merasakan seperti ini, kebahagiaan bisa menyentuh seorang wanita. Dulu dia sempat merasakan ini pada Iffah dan Xavier sangat berbahagia karena dia memang normal. Hanya traumanya waktu kecil yang terkadang masih mengganjal hingga dia mengalami gynophobia. Padahal dia sangat suka wanita tapi memang sebatas melihat di televisi, bukan bertemu langsung.
Xavier pun membersihkan diri dan bersiap untuk ibadah isya lalu tidur. Tidak lupa dia memasang weker karena hendak berenang pagi-pagi sebab semenjak Sasa tinggal bareng dengan mereka, Xavier merasa timbangannya makin bertambah. Xavier yang sangat memperhatikan bentuk tubuhnya, mau tidak mau harus olahraga ganda karena di Semarang sangat berbeda dengan di Oslo yang orang-orangnya lebih suka naik sepeda, jalan kaki atau menggunakan transportasi publik.
Di Oslo Xavier biasa berangkat kantor dengan sepeda apalagi apartemen dan gedung perusahaannya tidak terlalu jauh. Jadi di Oslo Xavier tidak harus nge-gym seminggu tiga kali karena dia sudah berolahraga tiap hari.
"Sepertinya tidur aku malam ini sangat nyenyak," senyum Xavier sambil melepaskan bajunya karena dia terbiasa tidur tanpa pakaian. "Besok cium pipi Sasa lagi ah ...."
***
"Kayaknya aku bakalan ngimpi buruk ketemu Suzanna deh," gumam Sasa sambil meletakkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Sasa merasa Xavier mulai terbawa suasana dan mulai melanggar peraturan yang sudah disepakati sebelumnya.
"Ini baru pipi. Terus besok apaan? Bibir? Habis bibir terus apa lagi? Leher ? Digigit dan diambil darah ? Eh, itu drakuli bin gali dul Somad. Eh, tunggu ... Bukannya itu salah satu tokoh di novel Lupus yang ada di perpustakaan Giandra ya ?" gumam Sasa. "Lupus yang mana ya? Interview with the Nyamuk?"
Sasa menutup wajahnya dengan bantal. "Semoga si papa gula itu khilaf nya cuma malam ini. Besok-besok sudah amnesia ... Aamiin!"
***
Sasa pun bangun seperti biasanya dan mulai melakukan rutinitas dengan ibadah subuh. Setelahnya gadis itu keluar dan seperti biasa menyiapkan sarapan untuk mereka semua ketika Xavier membuka pintu kamarnya.
"Pagi Sasa," sapa Xavier.
"Pagi Xavier," jawab Sasa sambil membuat kopi. "Sarapan pagi ini waffle ya."
"Apa saja Sa, aku tetap suka selama kamu yang memasak," senyum Xavier membuat Sasa menaikkan sebelah alisnya.
"Dengar papa gula," ucap Sasa sambil berkacak pinggang. "Ini masih pagi, ayam Rembo nya Tok Dalang baru keluar kandang, tapi papa gula sudah berani merayu pagi-pagi?! Yang benar saja, Xavier !"
"Aku tidak merayu tapi mengatakan yang sebenarnya. Aku itu memuji, Sasa," jawab Xavier sambil membawa duffle bag. "Aku berenang dulu Sasa. Mumpung masih pagi dan tidak banyak orang."
"Ya, silahkan berenang, jadi nanti kamu selesai, sarapan sudah siap," balas Sasa.
Xavier tidak menjawab tapi menghampiri Sasa. "Jeg liker deg Sasa. Kanskje jeg allerede har blitt forelsket i deg ( aku suka kamu Sasa. Mungkin aku juga sudah mulai jatuh cinta padamu)," ucapnya ke Sasa.
Gadis itu terbengong bengong. "Tunggu manusia Viking, aku tidak paham bahasa IKEA."
Xavier terbahak. "Sayang, IKEA itu Swedia, Norwegia itu Alan Walker."
Note
Alan Olav Walker (lahir 24 Agustus 1997) adalah produser rekaman dan DJ berkebangsaan Norwegia. Ia dikenal karena singel "Faded", dengan menerima sertifikasi platinum lebih dari 10 negara yang berbeda. Alan Walker menempati peringkat 36 dalam DJ Mag's Top 100 DJs list of 2018, menempati 19 posisi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. 20% penggemar Alan Walker berasal dari Indonesia.
Alan Walker juga dikenal sebagai seorang YouTube personality yang berbagi konten terkait musik dan kehidupan pribadinya melalui kanal resmi YouTube-nya. Selain itu, Alan Walker sering tampil di berbagai festival musik dan telah aktif dalam berbagai kampanye amal, terutama yang terkait dengan pendidikan dan lingkungan.
Sumber Wikipedia
"Jauh banget dari IKEA ke Alan Walker," gerutu Sasa.
"Kan yang paling gampang itu. Kamu akan tahu sendiri apa artinya," senyum Xavier sambil mencium pipi Sasa lagi. "Berenang dulu ...." Xavier mengambil roti coklat yang dibelinya semalam di Gelael untuk dibawanya.
Sasa hanya bisa melongo karena Xavier mencuri ciuman lagi.
"Xavier menyebalkan !" teriak Sasa tapi pria itu sudah menutup pintu apartemen.
***
Kolam Renang di Apartemen
Setelah melakukan pemanasan dan makan roti, Xavier pun masuk ke dalam kolam renang. Beruntung pagi ini tidak ada orang disana jadi dirinya bisa menikmati kolam renang itu sendirian.
Xavier menikmati acara berenang bolak baliknya hingga sepuluh putaran lalu dirinya bersandar di pinggir kolam renang. Pria itu pun naik ke atas permukaan dan mulai duduk di kursi panjang untuk istirahat.
Xavier mengeringkan tubuhnya dengan handuk besar dan tersenyum sendiri karena sudah mencium pipi Sasa kedua kalinya.
"Sasa, kamu sangat menggemaskan," gumam Xavier.
Pria itu meminum air putihnya dari Tumbler yang sudah dibawanya dan sudut matanya mulai melihat ada banyak orang datang dimana beberapa diantaranya wanita. Xavier pun bergegas membereskan semua barang bawaannya dan tidak sempat untuk mandi, dia menuju lift untuk kembali ke unit apartemennya hanya mengenakan celana pendek dan selimut besar guna menutup tubuhnya.
"Wah, mas bulenya pergi. Padahal aku ingin berkenalan," ucap salah satu wanita yang datang.
Xavier tidak memperdulikan ucapan wanita itu dan bergegas masuk ke dalam lift. Xavier sudah kembali terserang panik dan dia takut akan membuat heboh disana. Pintu lift pun tertutup dan Xavier menghembuskan nafas lega.
Aku butuh Sasa ! Sekarang !
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
yg pnting mas duda bucin sm km,trs anknya jg kn bestie....😁😁😁