Sebuah Keluarga Kerajaan kecil harus terpisah karena adanya pemberontakan yang terjadi di Istana. Mega Mona dan adiknya Anis Mona bersama Ifan Iskandar, suami Mega dan Argo Iskandar harus terpisah karena pemberontakan seorang Kakak yang sudah berubah jadi Monster. Ifan yang melawan Monster itu hilang ingatan dan terluka parah diselamatkan oleh sebuah Cahaya. Sedangkan Mega dan Anis harus terpisah dari Argo. Anis hilang ingatan karena saat dia lari dari Monster dia masih berumur 7 tahun dan sangat ketakutan yang membuat dia hilang ingatan.
10 tahun berlalu. Mereka dipertemukan karena Celah Hitam yang membuat mereka bersatu dengan para Ksatria pilihan dan berusaha melawan para monster itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Jarin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih
Voni salah satu anggota Klub Panah yang sudah lama berlatih itu mendapatn giliran pertama untuk melepas panahnya ke arah bundaran yang sudah diberitahu pelatih. Voni memang sedang giat giatnya berlatih
Vera yang sedang menunggu giliran Bersama Desi dan beberapa teman klub ma yang lain memperhatikan Voni dengan seksama Voni memang andalan Klub Memanah itu. Tapi mereka tidak tahu apakah Voni masih sekolah atau dia homeschooling atau malah tidak sekolah karena Voni tidak punya banyak teman alias introvert. Tidak banyak yang tahu alamat rumahnya Ketika dia diminta tolong oleh Pemerintah Kota untuk jadi salah satu atlet mewakili kotanya untuk Lomba Panah antar Kota Dalam Provinsi dia hanya mencantumkan Alamat klub memanah ny itu sebagai Alamat rumah Pelatih dan Pemilik klub itu membiarkan karena Voni termasuk yatim piatu Dia masuk ke klub itu karena dimasukkan oleh seorang sahabat baik Pemilik Klub Panah
Selagi menunggu blass! Tiba Tiba Panah yang dilepaskan Voni jadi berwarna merah seperti api. Voni berteriak kecil tapi kemudian diam. Dan Panah yang tadinya merah kembali seperti biasa tapi yang melihat bana Desi. Vera saat itu sedang ambil snack di tasnya dan Pelatih sedang menerima telpon yang berakhir dengan teriakan Voni
"Ada Voni?"
Taya Pelatih Ketika melihat ekspresi Voni. Dia menutup telponn
"Tidak ada Pak. Oh yapak Saya jin sebentar ke toiler" Teriak Voni yang langsung berlari ke arah toilet. Pelatihnya hanya menggerutu "Setiap dia Latihan seperti tu Avo Vera maiu Teriak Pelatihnya. Vera maju ke lapangan. Desi yang masih janggal dengan keadaan Voni juga menyusul ke toilet. Terlihat di sana Voni mengenalkan tangan dan keluar ani dari tarzana dan dia memukulkan ke tembak sambil teriak "Kenapa ini kecil?' Dia tiba tiba berteriak dan Desi pun muncul karena Voni seperti terkejut dengan dirinya sendiri.
"Voni, kenang tubuhmu ada apinya ?"Teriak Desi sambil menyiram air ke tubuh Voni pake
gayung yang ada di toilet Voni kebasahan dan memandang Desi
Desi Cemas.
"Kau bisa lihat?" Tanya Voni sambil membuka hoodie ma yang juga basah
"Ya ielaslah Ini juga kenapa rambutmu jadi merah?" kata Desi sambil memegang rambut
Voni Voni menepis tangan Desi basar lalu mencengkram badan Desi
"Kau siapa? Apa kekuatanmu!"
"Kekuatan apa? Aku tak tahu maksudnya"
Voni tak percaya
"Siapa kau sebenarna?!!!" Teriak Voni keras. Dia mengguncang tubuh Desi dan Desi tetan diam karena taki ahu yang dikatakan Voni Lalu sinar Hijau dari tubuh Desi keluar Voni terdiam Ketika melihat rambut Desi berubah hijau
"Voni, Desi,...Terdengar suara Vera yang masuk ke toilet tani dia tiba tiba terdiam setelah Desi melawan Voni "Hentiken, Voni" Kata Desi sambil melepas tangan Voni tapi...
"Apa ini?" Teriak Desi dia melihat rambutnya. juga berubah jadi buay Voni berdiri "Kau juga bagian dariku? Apa kau tahu tentang Kahek Naga?"
"Naga apa maksudny?"
"Ternyata kau tidak tahu menahu apapun tentang naga tapi tenang saja kekuatanmu tidak jahat Kita akan bertemu lagi, Desi" Voni lalu keluar dari toilet dan dia melihat Vera yang tidak bergerak tani dia tak peduli dan lantas meninggalkan Vera dan Desi yang masih shock
Sekitar satu menit kemudian. Vera berjalan lagi kearah Desi...
BERSAMBUNG
