Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekte Dua Pedang Petir
Selesai berbisnis di kedai tersebut, Boqin Changing dan Guru Tian kemudian mencari penginapan terdekat untuk beristirahat. Untungnya di sekitar kedai ada sebuah penginapan sehingga mereka tidak terlalu lama mencarinya. Setelah memesan dua kamar dan membayarnya, Guru Tian dan Boqin Changing menuju kamarnya masing masing.
Esok harinya sebelum mereka menuju ke sekte, Guru Tian dan Boqin Changing menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu di rumah makan yang berada di lingkungan penginapan. Mereka harus mengisi tenaga dulu untuk perjalanan mereka. Saat sarapan, terjadi beberapa percakapan antara mereka berdua.
"Guru mengapa waktu di hutan tempo hari, Tengkorak Hitam menyerangmu?"
"Oh itu.. Aku menyinggung salah satu pendekar mereka di desa sebelah. Dia mencoba memeras warga desa. Kupikir karena dia hanya pendekar ahli aku bisa menakutinya." Guru Tian mulai menjelaskan awal mula pertikaian yang terjadi.
"Ternyata aku salah Chang'er. Ketika dia kuampuni, ternyata dia membawa teman-temannya untuk mengeroyokku. Aih pendekar aliran hitam memang tidak bisa dipercaya." Guru Tian kembali menjelaskan.
Boqin Changing hanya menganggukkan kepala mendengar penjelasan gurunya. Gurunya walau sudah paruh baya masih mempunyai sifat naif memaafkan lawan-lawannya yang berasal dari aliran hitam. Berbeda dengan Boqin Changing yang secara mental sudah berusia seratus tahunan. Dia bisa membedakan mana yang berbuat jahat untuk bersenang senang atau karena terpaksa. Dia tentunya tidak akan mengampuni seorang yang secara mental memang suka berbuat jahat.
"Changer ayo kita pergi." ucap Guru Tian setelah semua makanan dihabiskan.
Guru Tian dan Boqin Changing kemudian meninggalkan Kota Shui. Mereka bergegas menuju ke sekte mereka, Sekte Dua Pedang Petir. Perjalanan kali ini mereka tetap menggunakan ilmu meringankan tubuh agar bisa segera sampai tujuan. Tidak banyak pembicaraan diantara mereka saat perjalanan. Namun diam-diam Guru Tian selalu memperhatikan kemampuan muridnya. Melihat Boqin Changing yang baru berusia tujuh tahun mampu mengimbangi kecepatannya, sungguh diluar akal sehat.
Perjalanan mereka akhirnya sampai juga di Sekte Dua Pedang Petir. Sekte ini termasuk sekte kecil di Kekaisaran Qin. Saking kecilnya, sekte ini bahkan dianggap sekte kelas dua di wilayah Kota Shui. Tidak ada catatan sejarah sampai saat ini terkait pendekar hebat yang berasal dari sekte ini.
Sekte ini belum lama berdiri. Baru sekitar tiga puluh tahun. Pendiri sekte ini adalah patriak sekte yang saat ini menjabat yang bernama Wang Zhou. Dia sudah mencapai puncak pendekar raja namun sudah belasan tahun tidak berhasil menembus ranah pendekar suci. Untuk menembus ranah pendekar suci memang dibutuhkan sumber daya yang besar dan pemahaman yang matang.
Usia sekte yang masih muda juga menyebabkan tidak banyak anak muda mau bergabung ke sekte ini. Mereka lebih memilih untuk mencari sekte lain yang lebih kuat dan lebih terkenal dibandingkan Sekte Dua Pedang Petir.
Alasan mengapa sekte ini bernama Sekte Dua Pedang Petir karena mereka menggunakan dua pedang untuk bertarung. Beberapa jurus mereka mengeluarkan aliran listrik ketika bertarung. Hal ini sebenarnya cukup unik dalam dunia persilatan, namun cukup menguras tenaga dalam.
Patriak di sekte ini dibantu oleh tiga tetua. Tetua Agung mereka adalah Wang Tian, sedangkan tetua pedang lainnya adalah Qiu Ling dan Chong Sheu. Mereka mengajar sekitar seratusan orang yang bergabung di sekte ini.
"Chang'er kita sudah sampai." ucap Wang Tian ketika berada di pintu gerbang sektenya.
Penjaga gerbang yang melihat Tetua Tian telah pulang segera membukakan pintu gerbang.
"Hormat pada tetua"
Wang Tian hanya menganggukkan kepala dan bergegas mengajak Boqin Changing masuk ke dalam. Boqin Changing diajak untuk menuju bangunan terbesar di sekte tersebut. Mereka kemudian masuk ke bangunan tersebut dan menuju suatu ruangan.
Ketika mereka memasuki ruangan tersebut. Terlihat sesosok pria sepuh dengan jenggot putih panjang sedang berada di meja sambil membaca.
"Hormat pada Patriak. Wang Tian telah selesai menjalankan misi."
"Oh kamu sudah pulang An'er. Duduk duduk, sudah lama kita tidak jumpa." ucap Patriak Zhou
Mereka kemudian duduk bersama dan Wang Tian menceritakan misi yang dilakukannya sudah selesai. Namun saat ini dia belum menceritakan peristiwa yang terjadi setelah menjalankan misinya yaitu dikepung oleh Tengkorak Hitam.
"Hohoho, kamu memang sangat diandalkan dalam menjalankan misi untuk sekte itu. Nanti kamu temui Qiu Ling untuk bayaran misimu."
"Uhukk.. Lalu siapa anak kecil yang kamu bawa ini An'er?"
"Ah ini muridku Patriak. Aku mengangkatnya sebagai murid dalamku."
"Boqin Changing memberi hormat pada Patriak "
"Ah akhirnya kamu mengangkat murid dalam juga An'er. Selama ini kamu hanya mau mengajar murid luar saja. Bagus bagus... Apa ada yang spesial dari muridmu ini?"
"Patriak bisa memeriksanya sendiri."
Patriak Whang Zhou kemudian mendekat ke arah Boqin Changing, dia kemudian meminta ijin untuk memegang tangannya.
"Luar biasa.... Dia sudah mencapai tahap pendekar menengah. Lingkaran tenaga dalamnya juga mencapai tujuh puluh lingkaran tenaga dalam." ucap Wang Zhou terkejut.
"Hebat kamu Wang Tian. Bisa menemukan bakat luar biasa seperti ini. Seorang anak berusia belasan tahun sudah mencapai tahap pendekar menengah. Biasanya bakat seperti ini hanya ada di sekte-sekte besar saja. ucap Wang Zhou sambil tertawa keras.
"Ehem.. Patriak belum memeriksa umur tulangnya." jawab Wang Tian
"Memangnya kenapa dengan tulangnya. Ah coba aku periksa."
Wang Zhou kemudian memeriksa kembali tangan Boqin Changing. Ekspresi keterkejutan langsung muncul di wajahnya
"Monster.. Wang Tian kamu membawa monster ke sekte ini " ucap Wang Zhou sambil tertawa. Kali ini tertawanya bahkan lebih keras dari sebelumnya.