NovelToon NovelToon
JALAN HIJRAH SEORANG PENDOSA

JALAN HIJRAH SEORANG PENDOSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Kisah cinta masa kecil / Menikah Karena Anak / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Remaja01

Warning⚠️

Siapkan tisu karna banyak adegan mengharukan mungkin akan menguras air mata.

_____
Menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda bernama Firman yang berprofesi sebagai seorang pengedar obat-obatan terlarang. Sekian lama berkecimpung di dunia hitam, akhirnya Firman memilih berhijrah setelah mendapatkan hidayah melalui seorang anak kecil yang ia temukan di tepi jalan.

Akan tetapi, semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak halang rintangan yang menghambatnya keluar dari dunia hitam.

"Jack, mungkin aku akan keluar dari dunia hitam ini."

"Kau jangan gila, Man! Togar akan mencari dan membunuh kau!"

Dapatkan Firman keluar dari dunia hitam setelah bertahun-tahun berkecimpung di sana. Dan apakah ia akan Istiqomah dengan pendiriannya, atau akan kembali kejalan yang dulu yang pernah ia tempuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Woi! Apa yang kalian lakukan di sini?"

Seorang pria botak berbadan besar mencengkram bahu Jack dari belakang dan melayangkan sebuah pukulan, hingga Jack terhempas ke lantai. Namun Jack tidak hilang akal, seketika pistol di tangan di bidikkan ke arah perut pria botak itu dan satu tembakan di lepaskan.

Dor

Sesak dada Jak melihat darah pria botak itu terpercik hingga ke tangannya. Akan tetapi erangan pria botak itu menarik perhatian penjaga lainnya.

"Ayo, Jack." Firman membantu Jack berdiri, lalu mereka berlari menghindari para penjaga yang mengejarnya.

Beberapa tembakan di lepaskan Jack untuk memperlambat gerakan musuh. Mereka harus cepat menyelesaikan misi ini sebelum anak buah Togar yang lain berdatangan.

Dor

Dor

Dor

Firman menarik tangan Jack ke balik dinding saat ada penjaga melepaskan tembakan dari lantai dua ke arah mereka. Satu tembakan nyaris mengenai kepala Jack, andai tadi Firman tidak cepat menarik tangannya.

Jack mengeluarkan satu lagi pistolnya dan membalas tembakan ke arah belakang.

"Man, dimana tempatnya. Peluru aku sudah menipis." Jack mulai cemas ketika menyadari stok pelurunya tinggal sedikit.

"Didepan. Cepat." Firman turut melepaskan tembakan pada seseorang yang berada di depan dan tembakannya tepat mengenai dada musuh. Setelahnya mereka berlari menuju pintu ruangan. Firman menembak gagang pintu tersebut sebelum menendangnya.

"Awas, Man."

Segera Firman menunduk, bersamaan dengan itu Jack melepaskan tembakan ke arah dua orang yang berada di dalam ruangan.

Firman segera menerjang dua orang yang ada dalam ruangan. Senjata dan amunisi mereka di lucuti dengan cepat. "Pakai ini." Firman menyerahkan pistol dan amunisi musuh pada Jack.

Kini mata Firman meliar mencari brankas yang di maksud Naufal. Sebuah peti besi menjadi fokusnya. Tiga tembakan di lepaskan ke arah kunci pintu hingga pintu bisa terbuka. Tampak suatu benda kemerahan dalam brankas kecil itu. Tanpa membuang waktu, Firman lansung mengambil benda itu.

Dor

Dor

Dor

Jack menembaki setiap musuh yang muncul di pintu. Hingga tiada lagi terdengar suara derap langkah mendekat ke arah mereka.

"Ayo, Jack. Misi kita selesai." Firman mulai melangkah keluar dengan santai.

Namun, baru saja kaki Firman menapak keluar dari ruangan itu, seseorang menodongkan senjata kekepala Firman.

"Buang senjata kau dan serahkan permata itu," pinta seorang pria yang lengannya penuh dengan tato. Matanya melotot seakan keluar karna geram dengan rekannya sendiri yang membuat onar.

Door

Darah segar memercik ke wajah Firman sebelum pria yang menodongkan senjata itu jatuh ke lantai.

Jack terkejut melihat sosok bertopeng di belakang pria itu.

"Ucapkan terimakasih padaku." Pria bertopeng itu melepaskan penutup wajahnya.

"Heisk, dari mana saja kau?" dengus Jack ketika melihat wajah Naufal di balik topong itu.

"Aku sudah bilang, aku akan bantu kalian kalau kalian butuh bantuan," balas Naufal. Shotgan di tangan dialihkan ke atas bahu.

***

Jam di ponsel sudah menunjukkan pukul 2 sore. Sekali lagi Jack mencuci wajahnya dengan air mineral dalam botol. "Mana barang yang kita ambil tadi?" pinta Jack sambil melihat Firman yang berada di tepi sebuah parit.

"Naufal yang pegang. Jack, aku rasa tidak lama lagi kita akan mati." Masalah yang mereka timbulkan sekarang ini bukan masalah kecil. Mencuri aset berharga King Cobra dan membunuh anggota yang lain hanya untuk melepaskan diri. Ini benar-benar pekerjaan gila.

Pastinya perkara besar ini telah sampai ke telinga pemimpin King Kobra.

"Hahahaha. Santai, bro. Aku juga sudah lama ingin membunuh mereka. Tapi kesempatan itu baru saja datang." Jack terkekeh kecil. Baju yang melekat keringat dan darah di buka. Kulit badan di seka di bersihkan. dari lendiran darah. Untung saja ia membawa baju serap di dalam bagasi mobil. Perlengkapan senjata yang mereka curi di gudang King Kobra juga di simpan untuk melakukan misi kedua.

"Mungkin benar, orang sepertiku ini tidak ada masa depan. "

Pap

Jack melempar baju kaosnya yang kotor pada Firman. "Man, kau jangan lemah. Kau sendiri yang mengatakan padaku akan membawa aku keluar dari dunia hitam ini. Jalan ini sudah kita ambil, jangan pernah berpaling lagi!"

Firman berdiri dan menyerahkan baju kaos itu pada Jack. Tato Ular Kobra pada dada sahabat di perhatikan lama. Firman sendiri memiliki tato yang sama. Tato itu di buat delapan tahun yang lalu atas kerelaan diri sendiri. Namun sekarang Firman merasa jijik dengan tato yang ada di badannya.

"Ya, aku akan tunaikan janji itu. Aku juga sudah tidak sabar ingin lepas dari dunia hitam ini. Nanti aku bisa hidup tenang bersama Umar." Pundak Jack di tepuk sekali.

"Tapi polisi belum menemukan orang tua Umar kan?"

"Belum," jawab Firman. Lalu tangannya mengetuk kaca mobil. Tampak Naufal yang sedang memperhatikan batu merah bersinar yang baru saja mereka curi. "Fal, kau mau kemana setelah ini? Pulang, atau mau ikut kami bertemu Togar?" tanya Firman.

"Sepertinya aku tidak bisa ikut kalian. Tapi mungkin kalian akan kupantau dari jarak jauh dengan snaiper." Naufal memang mahir menggunakan snaiper. Hanya saja keahliannya jarang di gunakan kecuali ketika di perintahkan Togar untuk menghabisi lawan bisnisnya.

"Apa kau ingin keluar juga dari dunia gelap ini?" tanya Firman.

Naufal menoleh dan mengulurkan batu merah yang baru mereka curi. Harga batu itu bisa terjual puluhan miliar, karna nilai aesthtiknya. Mereka sudah sepakat akan membagi hasil setelah batu itu terjual.

"Mungkin belum. Tapi aku selalu mendukung orang yang ingin keluar dari King Cobra. Selama ini belum ada yang berhasil, karna mereka melakukan secara terang-terangan," balas Naufal.

"Man," panggil Jack.

Firman menoleh.

"Aku pikir kita perlu menukar mobil ini dengan yang lebih besar sedikit. Aku sudah tidak betah mengemudikan mobil rongsokan ini," keluh Jack. Selain kecil, Jack juga tidak nyaman mengemudi dengan mobilnya sekarang. Jika di bandingkan dengan Honda Accord lama mereka yang telah di modif sedemikan rupa. Tentunya Jack akan memilih mobilnya yang lama karna merasa telah menyatu dengan mobil tersebut.

_____

Not: Aku juga punya buku baru, siapa tau suka? Silahkan cek di profil aku, atau bisa cari dengan judul "Gadis penjual jamu dan tuan impoten. Terimakasih

1
Iqlima Al Jazira
kasihan firman😢
Iqlima Al Jazira
suka banget cadel gini
®agiel
semoga tokoh Jack bisa satu arah tujuan dengan Firman berhijrah, untuk menjadi manusia manusia hebat...

dan tentunya semua itu tergantung Author yaa....hihihiiiii 🤭
Sasa Sasa: hihi.. makasih masukkanya kK
total 1 replies
®agiel
saya berharap semoga karya ini cepat kamu up ya Thor...
soalnya tanggung ini, kopi hampir habis tapi malah kalah cepat sama bab terakhir yang lebih dulu habis...

🤤😩
®agiel: terima kasih yaa, sehat terus & terus sehat 💪
Sasa Sasa: Baik, Abang.
total 2 replies
®agiel
salut dengan karyamu ini Thor, detail banget, meskipun tanpa visual tapi tulisan mu bisa mangajak para pembaca seolah olah adalah tokoh Firman, termasuk saya tentunya.

lanjutkan Thor 👍
®agiel
di bab ke 3 makin mantul nih Thor..
kopi mana kopi....🤭
®agiel
keren 👍
®agiel
saya baru saja mampir di karya tulis mu Thor...
bab awal yang keren menurut saya, ilustrasi kehidupan keras dengan di bumbui seorang bocah berusia 2 tahun...

semoga tokoh Firman di sini, author bisa membawa nya sebagai figur ayah angkat yang hebat.

salut Thor...lanjutkan 👍👍👍
®agiel: sama sama Thor, saya suka karya mu, sehat sehat ya agar bisa terus berkarya tulis yang sehat....hihihiiii 🤭
Sasa Sasa: Terimakasih kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!