"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"
"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"
Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.
SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.
Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 16. Tiba - tiba Mia pulang.
Karin berlari keluar dan saat itu dia bertabrakan dengan Lili yang juga sampai di sana, Karin langsung memeluk Lili sambil menangis terisak - isak.
"Lu kenapa, Rin??" Tanya Lili.
"Sisi, Li! Sisi.. Sisi Mati!" Ujar Karin, mendengar itu teman - teman nya pun terkejut.
Satpam sekolah yang sampai pun masuk untuk mengecek kondisi di dalam dan dia langsung menutup mulut nya..
"Astaga.."
Di dalam toilet itu, Sisi sudah duduk bersimbah darah dengan kaca di tangan nya. Leher nya penuh dengan luka tusukan yang tidak teratur dan kening nya juga berdarah - darah akibat di jedot kan di kaca yang terdapat di toilet ganti itu. Sisi mati dengan mata terbuka dan di tangan nya menggenggam kaca.
Lili dan Cindy yang juga penasaran ikut melihat dan mereka hanya bisa menangis sambil berpelukan di depan toilet ganti itu. Mereka tidak menyangka sesingkat dan secepat itu kejadian nya, padahal sebelum nya mereka masih mengobrol di kelas.
Akhirnya jasad Sisi pun di bawa oleh ambulance, orang tua Sisi menangis histeris melihat anak nya meninggal di sekolah dengan cara yang tragis. Tapi pihak sekolah tentu sudah memberikan rekaman cctv pada polisi jasad Sisi akan lebih dulu di otopsi.
Karin, Cindy dan Lili yang hari itu pulang kerumah pun menjadi begitu pendiam, Karin kehilangan dua teman nya di waktu yang berdekatan dan dua - dua nya meninggal dengan cara yang tidak wajar. Dan meski Sisi sebelum nya berkata dia mengejar Mia, tapi di rekaman cctv tidak terlihat sama sekali Mia.. Karin meyakini itu ulah hantu Fiona..
Di tempat lain.. rumah Zoya.
"Ayah, Yaya kuliah dulu. Kalo ada kabar apapun tentang Mia, kasih tau ya, yah." Ujar Zoya pada ayah nya.
"Iya, nak." Ujar ayah Zoya dan Zoya pun pergi.
Tapi sebelum pergi, Zoya sempat merasa sedikit ragu untuk meninggalkan ayah nya sendirian, mengingat rumah nya kini menjadi angker.
'Nggak, nggak bakal terjadi apapun.. Bismillah..' Batin Zoya, lalu tetap pergi kuliah.
Zoya mengendarai motor nya dan tak lama akhirnya ia sampai di parkiran kampus, dan saat itu juga Zoya melihat Gani.
"Ni." Panggil Zoya, Gani pun menoleh.
"Zoy, kebetulan banget gue lagi nyari elu. Nomor lu kok nggak bisa di hubungin?" Ujar Gani dengan panik.
"Kenapa?" Tanya Zoya.
"Ayah gue bilang, di rumah lu itu udah nggak kondusif lagi. Banyak banget makhluk jahat di rumah lu, dan.." Gani menggantung sambil mengeluarkan ponsel nya daei saku.
"Lu inget waktu adek lu tiba - tiba muncul dari atas, kan? Di hape gue.. Dia nggak kerekam." Ujar Gani.
DEG!
"Nggak kerekam gimana maksud lu?" Tanya Zoya, dan Gani menunjukan rekaman video nya.
"Gue kaget waktu itu bukan karena kemunculan adek lu, tapi gue liat yang lain. Dan harus nya, hp gue ngerekam adek lu tapi di sini.. adek lu nggak ada." Ujar Gani.
"Ya Allah, Ni.. sebenernya apa yang udah terjadi. Sekarang adek gue ilang, Ni." Ujar Zoya, dan Gani terkejut.
"Ilang!!?" Tanya Gani.
Zoya pun menceritakan kejadian setelah pulang nya Gani dari rumah nya, kejadian bahwa ternyata Mia tidak ke rumah sakit dan malah pulang dari kuburan. Zoya menceritakan sampai kejadian kematian paranormal di rumah nya pun dia ceritakan, Gani tercengang mendengar itu.
"Sekarang Mia hilang, dari kemaren dia belum balik." Ujar Zoya.
"Gue bantu lu cari adek lu, dan gue akan bantuin lu nanganin kasus ini." Ujar Gani.
Zoya menjalani kuliah nya seperti biasa, meski pikiran nya sedang sangat kalut tapi dia tetap mencoba fokus dengan materinya. Sampai akhir nya kelas mereka selesai dan Zoya pun langsung bersiap pulang.
"Ati - ati di jalan, Zoy." Ujar Gani, dan Zoya mengangguk.
"Makasih, Ni." Ujar Zoya, lalu melaju pergi.
Sepanjang perjalanan Zoya tidak merasakan apapun, karena jalan yang Zoya lalui kebetulan jalan yang ramai meski sudah larut malam. Hanya saja.. setelah sampai di rumah dia malah seolah enggan masuk kedalam..
"Bismillah.." Gumam Zoya, dan dia pun masuk kedalam.
Setelah Zoya masuk ia duduk di meja makan, Zoya sangat lelah sekarang. Zoya terkejut saat suara petir menggelegar dan hujan pun turun di malam yang sunyi itu.
"Makan mi instan enak kali, biar pala gue adem." Gumam Zoya, dia lalu menyalakan api.
Sambil menunggu air mendidih, Zoya membuka pintu kamar ayah nya dan ternyata ayah nya sedang sholat. Zoya tersenyum melihat ayah nya Sholat, dia sendiri juga terbilang jarang menjalankan Sholat.
"Udah pulang, Ya?" Tanya ayah nya dan Zoya mengangguk.
"Ayah abis minta sama Allah, supaya Mia pulang. Semoga dimanapun Mia berada, dia selalu baik - baik aja.." Ujar ayah nya, Zoya pun menghampiri ayah nya dan memeluk ayah nya.
"Mia akan baik - baik aja, yah.. Mama juga akan baik - baik aja. Besok Yaya nggak kerja, Yaya akan cari Mia." Ujar Zoya, dan ayah nya mengangguk.
"Yaya masak mie, ayah mau?" Tawar Zoya sambil melerai pelukan nya, dan ayah nya menggeleng.
"Ayah udah makan tadi." Sahut ayah nya.
Dan tiba - tiba, terdengar suara ketukan pintu yang sangat keras dari luar.
"DUG! DUG! DUG!"
"DUG! DUG! DUG! DUG! DUG!"
"Siapa ya, yah?" Tanya Zoya, ayah nya langsung bangun dan berjalan dengan terburu - buru kedepan.
Tapi belum juga di buka, kini ketukan nya berpindah ke kaca jendela samping..
"TAK! TAK! TAK! TAK! TAK!"
"Siapa!!?" Teriak Zoya, karena suara hujan nya juga sangat besar.
Ayah nya membuka pintu rumah, tapi tidak ada siapapun, hanya angin yang berhembus masuk kedalam. Ayah nya lalu memutar ke samping untuk melihat juga tapi ternyata memang tidak ada siapapun.
Zoya melihat sekitar dan dia terkejut saat melihat ada yang terbaring di depan gerbang rumah.
"Ayah, itu siapa?" Tanya Zoya, ayah nya lalu melihat ke gerbang rumah.
"Astagfirullah, itu Mia!" Ujar ayah nya dan langsung berlari keluar menerjang hujan.
Ya, Mia.. Mia kembali dalam kondisi pingsan di depan gerbang rumah. Ayah nya dengan susah payah menggendong Mia masuk kedalam dan Zoya membukakan pintu.
Mia sangat pucat, tubuhnya menggigil kedinginan. Zoya langsung berlari mengambil handuk untuk mengeringkan Mia, bahkan selimut saking panik nya.
"Ya Allah nak, kamu daei mana aja.." Ujar ayah nya, sambil membantu mengeringkan badan Mia.
"Dingin.." Mia hanya bisa menggumam.
"Dingin.."
"Iya dek, ini kakak udah selimutin kamu.
Zoya naik ke atas dan mengambil pakaian tebal milik Mia, dia juga membawakan selimut yang lebih banyak lagi dan dia turun ke bawah.
"Ayah, Yaya bantu Mia ganti baju dulu." Ujar ayah nya, dan ayah nya mengangguk.
Ayah nya membuatkan teh hangat dari air yang Zoya rebus sebelum nya sementara Zoya membuka semua pakaian Mia dan memakaikan nya pakaian yang hangat, yang terpenting Mia tidak kedinginan dulu.
Setelah selesai, Zoya lalu membungkus tubuh Mia dengan selimut yang tebal dan hangat. Setelah nya, Zoya langsung memeluk adiknya itu dan menangis..
"Lu dari mana, dek.. Kakak sama ayah nyariin lu, kata paranormal lu di bawa ke alam ghoib." Ujar Zoya.
"Kami takut terjadi sesuatu sama lu, dek." Imbuh Zoya.
Ayah nya datang membawa teh hangat untuk Mia, dengan pelan ayah nya membantu Mia minum teh itu. Mia benar - benar lemas bahkan sampai tidak bisa membuka mata.
"Udah, kakak udah tenang. Kakak nggak akan biarin lu sendirian lagi, kakak bakal temenin lu." Ujar Zoya, sambil memeluk Mia.
"Ya Allah, makasih.. Makasih sudah bawa Mia pulang pada kami." Gumam ayah nya..
BERSAMBUNG..
apa kah ....?
lanjut Thor
semoga aja ayahnya Zoya mau jujur dan cerita yg sebenarnya
semoga dgn di kunci nya kamar Mia, nggak ada lagi gangguan dari makhluk2 astral
semoga di tahun 2025 semakin sukses karya2 nya Thor.