Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum Siap
Saat Pulang ke Rumah, Rizan sudah di tunggu oleh eangnya bersama kakeknya. Rizan langsung bergabung bersama mereka.
"Bersiaplah... ada yang harus kita selesaikan"
"Baik Eang" jawab Rizan
"Oh iya.... aku kemarin sempat mengunjungi Gadis itu, apa itu akan membawa sesuatu yang buruk ?" Lanjut Rizan bertanya pada Eang
"Itu terserah kamu, jika kamu menginginkannya, kamu bisa melanjutkan hubungan kalian" Sahut Eang dengan senyum
Mereka bercerita disana hingga magrib, Eang pamit pulang ke rumahnya. Rizan menawarkan diri untuk mengantar namun Eang melarang bahkan dengan kelakar mengatakan
"Apa kamu ingin menyumpahi eangmu ini agar cepat mati" protes eang membuat Rizan hanya tersenyum.
Rio kembali menasehati Rizan agar percaya padanya dan tidak mempercayai ilusi yang nanti di lihatnya.
Malam harinya, Rio kembali bermimpi. Mimpinya kali ini Cukup aneh dan ngeri membuat Rizan ketakutan.
Rizan segera teringat akan pesan opanya untuk tidak mempercayai illusi membuatnya kembali tenang.
Di saat Rio memejamkan mata, Rio bermimpi bertemu kakek Rio, David, Eang dan beberapa orang lainnya datang menyapa Rizan.
Mereka hanya tersenyum pada Rizan setelah itu langsung pergi membuat Rizan kebingungan mengenai arti mimpi yang baru saja terjadi padanya.
Keesokan paginya Dia menceritakan mimpi semalam pada kakeknya saat mereka pergi bekerja.
Kakeknya langsung menjelaskan pada Rizan tentang apa yang terjadi dan memuji Rizan yang sudah merebut kembali mereka semua.
Rizan hanya mengangguk tanpa memahami apa yang di bicarakan kakeknya membuat Rio mengatakan jika malam nanti akan menjelaskan semuanya pada Rio.
Rio hanya terdiam dan berusaha memahami apa yang di sampaikan kakeknya.
Hari ini Rizan sedikit terlambat ke kantor sehingga Dia pergi bersama kakeknya sedang Roy sudah lebih dulu pergi ke kantor pagi tadi.
Malam hari Rizan bermimpi di datangi kakeknya, pamannya Roy, Ayahnya dan beberapa orang yang Dia kenal mengajaknya berkeliling.
Mereka berjanji untuk patuh kepada Rio membuat Rio sedikit bimbang namun Rio dan David meyakinkan Rizan membuat Rizan yakin untuk menerimanya.
Keesokan paginya Rizan meminta pada kakeknya untuk menghilangkan mimpi itu darinya. Dia belum siap menerima itu semua.
Rio sedikit kecewa dengan apa yang di sampaikan Rizan namung Dia memahami keinginan Cucunya.
Rio segera mengumpulkan Eang dan beberapa orang lainnya dan mengatakan jika Rizan belum siap sehingga Dia berharap mereka menunggu hingga Rizan siap nantinya.
###
Pagi hari Robert langsung pergi menemui David di kantornya dan meminta maaf atas perbuatannya kemarin.
David memanfaatkan kesempatan itu untuk menanyakan Rencana apa yang telah di buat oleh Robert untuk menyerang David dan dengan siapa Robert bekerja sama.
Robert yang tidak punya pilihan mengakui semua perbuatannya dan rencana mereka hingga penculikan Dokter Farhan bersama hasil penelitiannya.
Robert bahkan tidak tau dimana Dokter Farhan saat ini dan apa yang mereka rencanakan membuat David sangat kesal.
"Bagaimana bisa kamu melangkah sejauh itu, Robert. Kamu tau apa konsekuensinya ?" Tanya David dengan kesal
"Aku kan sudah minta maaf. Harusnya kamu memaafkanku" sahut Robert dengan ciri Khasnya
"Pertanggung jawabkan ini sampai akir. Jika tidak aku akan menggadaikan perusahaanmu" Ancam David
"Apa maksudmu, Bagaimana kamu bisa sekejam itu padaku" Protes Robert
"Kamu sudah sangat berlebihana. Kamu tau apa yang bisa mereka lakukan ?" Tanya David pada Robert
"Tidak" jawab Robert sambil menggelengkan kepala
David lalu menjelaskan semuanya membuat Robert langsung lesu. Dia tidak menyangka bahwa masalahnya akan serumit ini.
Robert memohon pada David membantunya menyelesaikan semua masalah yang sudah di timbulkan namun David langsung menyelah jika tanpa Robert mintapun Dia pasti akan membantu karena Robert sudah menyeretnya ikut masuk ke dalam masalah yang robert timbulkan.
David dan Arka kebingungan menjelaskan harus dari mana mereka memulai. Dia terpaksa menyuruh Robert pergi karena saat ini Dia tidak mempunyai ide.
Robert langsung mengingatkan Saudara Arindi yang saat ini di Negara I untuk bersiap karena mereka akan menghadapi Guncangan yang cukup hebat.
Dia juga memberitahukan Hal ini pada Andre dan Dara juga pada Rio.
Masalah ini cukup serius membuat David terpaksa menyerahkan semua urusan kantor pada Rizan dan membantu Kaka Arindi yang akan sangat kewalahan nantinya.
Keesokan harinya David juga meminta Rizan untuk kembali karena Proyek di Kota S mendapat masalah sementara perusahaan sangat sangat butu proyek itu secepatnya selesai dan beroperasi membuat Rizan tidak punya pilihan selain kembali.
Rizan tidak segera ke ibu kota, Dia langsung bertolak ke kota S menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Rudy yang menjemputnya mengatakan jika Rocky penyebab semua masalah ini membuat Rizan langsung menuju ke kantor Rocky.
Rudy hanya geleng kepala melihat Bos'nya ini. Tidak ada persiapan, Dia langsung pergi menemui biang perusuh.
"Apa kita perlu membawa kawalan ?" Tanya Rudy pada Rizan
"Tidak perlu. Dia sahabatku, Dia pasti menginginkan sesuatu dariku" jawab Rizan dengan santai
"Bagaimana jika kejadian kemarin terjadi lagi ?" Tanya Rudy dengan cemas
"Aku cukup mengenal Rocky. Kamu tidak perlu cemas" jawab Rizan membuat Rudy kehabisan kata.
Dia tidak ingin membuat Bos'nya itu marah. Apalagi pekerjaannya saat ini yang sedikit berantakan.
"Apa yang kamu lakukan" tanya Rizan dengan songong sambil duduk di Sofa kontor milik Rocky tanpa meminta ijin terlebih dulu
"Aku hanya ingin menyapamu. Bagaimana kamu bisa berseliweng kesana kemari tanpa memandangku" jawab Rocky tidak kalah songong
"Hmmmm.... ternyata aku salah mengenalmu. Baiklah aku menerima pesanmu" Jawab Rizan dan hendak pergi namun Rocky dengan cepat menghampiri Rizan dan menyuruhnya duduk.
"Aku tidak bermaksud menyerangmu, sobat. Aku hanya ingin mengambil bagian dalam proyekmu itu. Aku juga ingin menyampaikan jika Paman Benny orang yang baik dan cukup terhormat jadi kamu jangan salah paham dengannya. Dia pasti punya alasan yang kuat" sahut Rocky berusaha menenangkan Rizan.
"Hmmm.... Baiklah, aku menunggu proposalmu. Jangan mengganggu lagi, Kami sedang kalut saat ini"
"Baiklah... secepatnya akan ku kirim. Terima kasih karena sudah mengunjungiku bukan membalas perbuatanku"
"Santai saja, bukan baru kemarin aku mengenalmu. Akir - akir ini aku sangat sibuk, kita akan bertemu saat penandatangan kontrak kerja sama nanti" balas Rizan dan langsung pergi karena kondisinya saat ini yang masih berpakaian biasa.
'Kamu selalu saja mengagumkan meskipun hidup kamu terlihat berantakan' Gumam Rocky sambil melihat kepergian Rizan dan Rudy.
Sementara Rudy hanya menggelengkan kepala sambil mengikuti Bos'nya yang sangat luar biasa.
Bagaimana bisa hanya dengan sebuah kalimat langsung menjatuhkan mental lawannya dan membuatnya tak berkutik.
"Hargai dan hormatinya, Dia orang baik yang pantas kamu hormati" Nasehat Rizan pada Rudy
"Baik Bos. Kemana tujuan kita ?" Tanya Rudy
"Ke rumah, aku ingin beristrahat. Aku akan ke kantor Siang nanti" sahut Rizan membaringkan dirinya di Jock mobil membuat Rudy tidak ingin bertanya lebih lanjut.
Selepas kepergian Rizan, Rocky menelpon mengabarkan jika Dia baru saja bertemu dengan Rizan membuat Dokter Riska kembali bersemangat dan buru - buru mengakiri teleponnya.
Rocky sedikit kaget dengan tingkah Dokter Riska, sebenarnya Dia membuat keonaran dengan Rizan untuk membantu Dokter Riska dan ayahnya yang saat ini bermasalah dengan Rizan.
Namun bukan terima kasih yang di dapatkan malah sambungan teleponnya yang di putuskan secara sepihak.
"Untung ayahmu sudah melakukan banyak Hal padaku, kalau gk aku gk mungkin membuat pertaruhan sebesar ini" gerutu Rocky sambil melihat ke Hp'nya
"Ada apa Bos, berbicara sendirian ?" Tanya asisten Rocky yang sudah di depan pintu
"Ah... kamu. Cepat buat proposal kerjasama dengan DCN group. Secepatnya, Aku tidak ingin kesempatan ini terbuang sia - sia" Perintah Rizan
"Baik bos, secepatnya akan saya kerjakan" jawab Asistennya sambil menyodorkan beberapa Dokumen
auto ikut kecewa le 🤭