Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.Sedikit
"Aku sedang marah pada ku?" tanya Alan menghampiri Linda di balkon.
"Tidak, aku lihat kau diam saja sejak tadi jadi aku memberi mu waktu." kata Linda dengan senyum tipis nya. Angin yang berhembus cukup membuat rambut Linda berantakan.
"Ikat rambut mu jika sedang berdua dengan ku. Lihatlah, berantakan!" ujar Alan merapikan rambut Linda. Pria itu juga mengambil ikat rambut yang selalu ada di lengan Linda lalu menguncir rambut perempuan yang ada di depan nya.
Linda dapat merasakan hembusan nafas hangat di sela dingin nya angin yang berhembus. Wajah mereka begitu dekat, ada rasa yang menjalar dalam benak Linda dan tak mampu di jelaskan nya.
Selesai menguncir rambut Linda, Alan langsung memeluk nya dari belakang menghadap indah nya pemandangan kota di siang hari.
"Hal yang membuat ku takut adalah ketika aku menjalin hubungan terlalu lama dengan seseorang. Aku takut jika pada akhirnya hubungan tersebut akan kembali melukai ku. Aku pernah berpacaran sejak sekolah menengah atas sampai lulus kuliah namun nyata nya dia memilih menikah dengan laki-laki lain. Sakit bukan?" Alan menceritakan apa yang sebenarnya dia takutkan, agar tidak ada kesalahpahaman di masa depan.
"Jadi, itu alasan nya kau mengajak ku menikah?" tanya Linda.
"Cinta datang tanpa alasan dan aku tidak mau dia pergi dengan banyak alasan. Aku benar-benar mencintai ku Linda, jadi jangan membuat aku mundur dengan alasan mu yang tidak bisa aku terima!" kata Alan langsung membuat Linda terdiam.
Sebenarnya Linda ingin bersikap munafik, namun nyata nya Linda sudah luluh dengan sikap dan perhatian Alan selama ini.
"Jika kau menginginkan pernikahan itu, maka nikahi aku. Ku pikir harap ku akan kandas, namun nyatanya kau sudah berhasil menyakinkan ku. Terimakasih sudah melihat ku dengan sudut pandang mu sendiri tanpa mendengar apa kata orang." ucap Linda lalu berbalik badan.
Ke dua nya saling berciuman, kali ini Linda sudah pandai dalam hal berciuman tentu saja Alan lah yang menjadi guru nya selama beberapa hari ini. Ke dua nya saling menikmati cumbu yang dirasa hangat dan memabukan itu.
Seharian berada di apartemen, Alan tidak berniat pergi ke mana-mana bahkan untuk makan saja mereka memilih memesan.
"Sayang, apa kau bisa memasak?" tanya Alan sedikit penasaran.
"Sedikit, masak mi rebus dan telur!" jawab Linda langsung membuat Alan tertawa.
"Bagus lah kalau begitu, jadi kau tidak perlu capek-capek untuk memasak." kata Alan.
"Tidak seperti itu juga, setidak nya aku harus belajar memasak biar aku bisa melayani suami dan keluarga ku nanti."
"Pemikiran yang bijak, sini duduk di pangkuan ku!" ujar Alan.
"Belum menikah, jadi tidak boleh duduk seperti itu." kata Linda langsung membuat bibir Alan muncung.
"Lalu kenapa kau mau berciuman dengan ku?"
"Jika aku menolak pun percuma, kau akan nyosor juga!" sahut Linda membuat Alan langsung menutup wajah malu nya.
"Sini sayang, cepat duduk sini." rengek Alan mau tidak mau Linda menuruti keinginan pria itu, "Jangan kurus lagi, aku suka kau yang seperti ini."
"Aku masih terlalu gemuk!" seru Linda.
"Tidak. Menurut ku, kau sudah sangat cantik. Aku yakin jika mantan suami mu melihat nanti dia akan kejang-kejang." kata Alan membuat Linda tertawa.
"Heh, kejang gak tuh! Helen sangat cantik, aku masih berada di bawah nya jauh." Linda lagi-lagi merendahkan diri nya karena jujur saja jika Linda belum sepenuhnya percaya diri dengan keadaan yang sekarang.
"Maka dari itu aku akan membuat mu berada jauh di atas mereka. Asal kau tahu saja, sampai sekarang pun mantan suami itu masih menginginkan kerjasama dengan ku." ujar Alan memberitahu.
"Lalu, kenapa kau tidak menerima nya?" tanya Linda penasaran.
"Nanti saja, setelah kita menghadiri acara pernikahan nya. Aku akan mengatur sesuatu untuk mu. Mereka harus di beri pelajaran!" ucap Alan yang masih tidak terima ketika Davin menghina Linda.
Linda hanya bergeleng kepala mendengar ucapan Alan, perempuan tentu saja menganggap nya hanya sebuah lelucon untuk memberi pelajaran pada Davin dan keluarga nya.
Gian yg dewasa & Melan yg manja