PERJALANAN HIDUP JIA LI

Pagi pagi Jia sudah bersiap untuk pergi dari rumah bersama Mei dan Lei, Semua keluarga pun telah berkumpul di ruang keluarga dengan raut wajah sedih.

Bahkan kaisar dan permaisuri serta putra mahkota dan putri mahkota pun datang kerumah Jia untuk mengantar kepergian Jia yang tidak tau kapan akan pulang.

"Ayah ibu dan paman bibi serta Gege dan jie jie, Jia mohon pamit jaga diri kalian semua baik baik" ucap Jia juga sangat sedih tapi ia sembunyikan sedang para wanita sudah menangis melihat Jia yang sudah berpamitan.

"Jia'er berhati hatilah sayang, kami menunggu kepulangan mu, semoga masalah disana cepat selesai jaga dirimu baik baik kami pasti merindukan mu" ucap semuanya sedih

"Jia akan menjaga diri, jika kalian baik Jia akan baik baik saja" ucap Jia

"Baiklah sampai jumpa lagi Jia menyayangi kalian" ucap Jia memeluk satu persatu keluarga nya.

Suan dan paman dua yang ada disana pun ikut sedih sedangkan ibu Suan tidak mau melihat karena bagaimana ia tidak sanggup melihat kepergian putri angkat nya.

Sedari kecil Jia sudah bagaikan putri mereka, jadi saat tau Jia akan pergi ia sangat sedih takut tidak sanggup.

"Gege Jia titip semua keluarga kita, dan sampaikan pada ibu aku menyayanginya dan ini untuk ibu, aku pergi.

"Mei... Lei... Titip Jia ya" ucap semua keluarga

"Tentu nona akan kami jaga dengan baik, kami mohon pamit" ucap mereka lalu menaiki kuda mereka.

Setelah kepergian Jia pecahlah tangisan keluarga Jia, mereka berdoa agar semoga perjalanan Jia berjalan lancar.

Sedangkan Jia yang mehan tangisan dari tadi pun meneteskan air matanya,

"Tunggu Jia kembali, semua pasti baik baik saja" ucap Jia dalam hati

Setelah itu mereka pun mempercepat kuda mereka.

"Gege... Mei... kita akan pergi kehutan cahaya dulu" ucap Jia

"Baik nona" jawab keduanya mereka melewati beberapa desa dan dan akhirnya keluar dari kekaisaran awan menuju perbatasan.

tanpa terasa Jia sudah berjalan cukup jauh dan sudah sangat sore sampai tidak sadar sudah ada di perbatasan, disana terlihat sangat aman, para jendral dan juga prajurit sedang bersantai.

"Salam paman, bagaimana keadaan kalian semua?" tanya Jia

Semua yang mendengar itu melihat siapa yang menyapa mereka saat tau itu Jia mereka pun segera berkumpul.

Ketua anda disini, kami sangat merindukan ajaran anda ketua?" ucap mereka semua

"Ah paman bisa saja, tapi maaf paman aku belum bisa berlama lama disini karena hari sudah sore aku haru pergi karena ada urusan penting. Aku mampir karena ingin memberikan ini untuk kalian" ucap Jia lalu mengeluarkan banyak bahan makanan dan itu bisa untuk satu tahun kedepannya mereka sangat shock.

"Ketua... Ini... Ini sangat banyak apa ini tidak apa apa?" tanya mereka semua

"Tidak apa apa paman ini memang Jia bawa untuk kalian semua, Jia sengaja memberikan banyak karena Tidka tau kapan Jia bisa datang lagi karena Jia akan pergi jauh untuk sementara" jelas Jia

"Apa ketua... Anda akan pergi jauh, kenapa ada apa, bagaimana bisa kami anda tinggalkan" ucap semuanya sedih

"Jia pasti kembali paman, semoga kita cepat bertemu lagi, paman Jagan kesehatan kalian, Jia pamit dulu sampai jumpa lagi" ucap Jia lalu pergi

Melihat itu semua sedih mereka dengan segera memberi hormat untuk Jia.

"Semoga anda baik baik saja ketua sampai berjumpa lagi kami menunggu kedatangan anda" seru mereka semua

"Ketua terima kasih!!!" seru mereka Jia hanya melambaikan tangan nya.

saat mendengar ucapan para prajurit dan juga jendral disana.

Hari semakin gelap, dan mereka sudah sampai di depan hutan.

"Mei... Gege kita akan bermalam di sini dulu ya karena hari sudah sangat gelap" ucap Jia

"Baik nona tapi bagaimana nona akan tidur jika disini?" tanya Lei

Belum sempat Jia menjawab tiba tiba sebuah tanaman rambat membentuk sebuah ranjang di penuhi dengan bunga dan terbentuklah tempat tidur.

Mei dan Jia tersenyum bahagia sedangkan Lei ia sangat terkejut karena baru kali ini melihat hal seperti ini.

"Nona... Ini... Ini bagaimana bisa terjadi ?" tanya Lei

"Tenanglah Gege, lambat Laun kau akan tau dan mengerti, jika Gege mengikuti ku Gege akan terus menemukan hal aneh yang belum pernah Gege temui" jawab Jia dengan senyumnya.

"Baik nona aku hamba menunggu semua hal itu ini sangat menakjubkan, jika begitu anda silahkan istirahat nona, hamba akan membuatkan api supaya hangat" ucap Lei

"Baik Gege" jawab Jia lalu duduk di tempat tidurnya.

Jia bisa saja menghidupkan api itu sendiri tapi ia ingin menghormati Lei jadi ia menerima nya, saat Lei sibuk mencari kayu Jia pun membuatkan tempat tidur untuk Lei dan mengeluarkan makanan untuk mereka.

"Apa kau lelah mei, kemarilah" ucap ucap Anhe lalu mei berubah menjadi kucing Putih yang lucu dan cantik duduk di pangkuan Jia dengan manja.

Jia yang melihat itu pun tersenyum lalu memberikan energi nya sedikit untuk Mei lalu memberikan pil untuk mei, mei pun tertidur jika sudah di beri pil dan energi ia akan kenyang lalu tertidur.

Jia mengelus lembut mei lalu membaringkan mei di Tempat tidurnya lalu memberikan selimut untuk mei.

Tidak lama Lei kembali membawa kayu bakar lalu menghidupkan nya.

Rasa hangat pun menyeruak disana,

"Gege ayo kita makan dulu ini sudah malam" ucap Jia

"Terima kasih nona" jawab Lei lalu duduk disana tapi ia seperti mencari sesuatu.

Jia yang mengerti pun memberi tau,

"Tidak perlu di cari Gege, mei sedang tidur dia terlalu lelah saat ini ia sedang memulihkan tenaganya untuk perjalanan besok " jawab Jia sembari makan

Saat Lei melihat ketempat tidur Jia tidak ada mei tapi adanya seekor kucing.

"Nona tidak ada mei itu kucing?" tanya Lei

"Iya itu mei" jawab Jia santai

"Maksudnya bagaimana nona, maaf jika saya bodoh tapi saya benar tidak mengerti" tanya Lei

"Gege tidak bodoh tapi tidak yakin, ia benar mei ada kucing ku, sebenarnya mei bukan manusia biasa tapi karena melakukan kesalahan ia mendapatkan kutukan untuk menjadi seekor kucing" jawab mei dan Lei masih shock

"Mei akan kembali menjadi manusia normal jika sudah banyak berbuat kebaikan dan juga mendapatkan cinta sejatinya, jadi Gege tenang saja dia tidak sepenuhnya kucing, dan tidak selalu jadi kucing dia tadi menjadi kucing karena aku melihatnya kelelahan jadi aku memintanya untuk istirahat dan ia tertidur" jelas Jia

"Semoga cinta Gege padanya adalah cinta sejati, agar mei bisa kembali menjadi mei yang sebenarnya" ungkap Jia

Bersambung