Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21.Keseriusan Adrian
hari sudah pagi Suci masih berbaring diatas kasur, hari ini ia libur kerja dan tidak ada rencana untuk pergi. ia membaca buku tentang kedokteran,keinginannya untuk kuliah kedokteran amatlah besar. walaupun uang yang ia kumpulkan belumlah cukup untuk melanjutkan kuliah ia tidak akan putus asa.
untuk kedepannya ia akan lebih giat bekerja, agar cita-citanya menjadi dokter segera terwujud. Tiba-tiba ponselnya berdering, ada pesan masuk dari Adrian. Ia lalu membaca pesan tersebut.
"nanti setelah dzuhur aku jemput ya, aku mau ajak kamu ke suatu tempat" pesan dari Adrian
Suci tersenyum saat membacanya, ia mengiyakan ajakan Adrian. Lalu ia beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mencuci baju, jika ditunda-tunda pasti akan bertambah banyak cuciannya.
****
setelah sarapan Adrian pergi ke sebuah mall, menuju ke toko perhiasaan. Ia ingin membeli cincin karna malam ini ia berencana aka melamar Suci. setelah berada ditoko perhiasan ia mengeluarkan ukuran jari Suci. karyawan toko itu mengeluarkan beberapa jenis yang mempunyai ukuran sama.
Adrian bimbang memilih yang mana karna semua terlihat cantik dan indah. Setelah beberapa membandingkan antara cincin satu persatu, ia lalu menemukan cincin yang sesuai karakter Suci. Sederhana namun indah, ia lalu membayar cincin itu kemudian keluar dari mall.
saat didalam mobil ia memandangi cincin tersebut sambil tersenyum, kemudian menyimpannya disaku kemejanya. Ia lalu menyalakan mobilnya melaju ke tempat selanjutnya.
Ia menuju cafe yang tempo hari ia datangi dengan Suci, ia memesan ruangan khusus dan beberapa hidangan. Ia juga meminta ruangan itu didekor dengan nuansa yang romantis. Pelayan segera mempersiapkan dekorasi diruangan tersebut. Adrian tersenyum sembari melihat kembali cincin yang ia beli tadi.
setelah urusan dicafe selesai, dan waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, Adrian pun pergi meninggalkan cafe. mobilnya menuju ke arah kos Suci, namun sebelum itu ia berhenti terlebih dahulu disebuah masjid untuk melaksanakan ibadah shalat dzuhur.
setelah selesai shalat, ia kembali ke mobilnya menyalakannya kemudian pergi menuju kos Suci. ia pasti sudah menunggu kedatangannya ya walaupun ia sudah mengirim pesan untuk menunggu sebentar karna ia mau shalat terlebih dahulu.
*****
Seperti ucapan Adrian tadi,Suci sudah menunggu didepan kosnya. ia tidak mau jika Adrian yang menunggunya, setelah beberapa saat Adrian sampai dikos Suci. Suci lalu masuk kemobil, Adrian lalu menjalankan mobilnya.
"maaf ya sayang,jika menunggu lama" ucap Adrian sembari memegang kepala Suci
"gak papa kok mas, aku tadi nunggunya juga cuman sebentar kok" jawab Suci sambil tersenyum, Adrian memegang tangan Suci, lalu melajukan mobilnya kesuatu tempat.
Mobil melaju dengan perlahan, menuju disebuah butik langganan ibu Zulaikha. mereka lalu turun, Adrian menggandeng tangan Suci memasuki butik tersebut. Pelayan butik menyambut mereka dengan sangat ramah.
"mbak tolong siapkan beberpa gaun yang sederhana namun indah untuk pacar saya ya mbak" ucap Adrian kepada pelayan butik tersebut.
pelayan toko mengeluarkan beberapa baju yang diminta Adrian, kemudian Adrian meminta Suci mencoba semua baju tersebut. Setelah beberapa baju dirasa kurang cocok, baju yang terakhir membuat Adrian terpesona dengan kecantikkan Suci.
Akhirnya mereka memilih baju tersebut, Setelah membayar mereka pergi meninggalkan butik tersebut. Adrian melajukan mobilnya menuju tempat selanjutnya, ia ingin mengajak Suci makan siang.