NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tujuh

Umi dan Kiai Abdul menjamu zura dan orangtuanya dengan hangat.

Bahkan umi tidak mengizinkan orangtua zura pulang sebelum makan siang bersama terlebih dahulu.

Sebenarnya Ayah sedikit sungkan dengan perlakuan Kiai,namun melihat ketulusan Umi dan Kiai membuat mereka akhirnya menerima jamuan mereka.

Umi pergi ke halaman samping rumahnya,

ia memanggil salah satu santrinya.

"Gus,umi boleh minta tolong ?"

"dalem umi,mau minta tolong apa ?"

"tolong panggilkan Gus ilham di kantor ya,bilang di panggil umi."

"baik umi,sebentar agus panggilkan."

Tak menunggu lama umi langsung menuju dapur untuk menyiapkan makanan.

Umi di bantu beberapa santriwati untuk memasak.

Hari ini umi sengaja memasak berbagai menu,bukannya ingin menghambur-hamburkan makanan.

Tapi umi ingin memuliakan tamunya dengan layak seperti keluarga sendiri.

Seperti kita ketahui,memuliakan tamu termasuk bagian dari keimanan dan menunjukan perangai yang baik.

Hal ini pernah di sabdakan oleh Nabi Muhammad S.A.W melalui hadist :

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menuturkan:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia mempererat hubungan kekeluargaannya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia mengucapkan yang baik ataupun berdiam diri saja." (Muttafaq 'Alaih, HR Bukhari [10/373, 442] & Muslim [47])

Jadi ketika kita mampu,apa salahnya jika kita menjamu dan memuliakan tamu dengan berbagai makanan.

Asalkan tidak memaksakan diri.

Semua sudah berkumpul di ruang tengah,

Umi sengaja menjamu tamu nya di ruang tengah yang memang tidak ada kursi,hanya karpet bulu yang membentang sepanjang ruangan.

Membuat suasana terasa lebih hangat.

Di atas karpet sudah tersedia berbagai makanan,walaupun sederhana namun terlihat begitu nikmat.

Umi sengaja memasak berbagai sayuran hasil kebun mereka.

"Silahkan di cicipi makanannya nay,pak, nak zura. Mohon maaf cuma masakan sederhana.Sekalian mencicipi sayuran hasil dari perkebunan kami sendiri "

"Masya Allah umi,maaf kami merepotkan umi.Ini makanan nya banyak sekali umi. Ini lebih dari cukup umi,nay jadi tidak enak sama umi sama abah kiai "

"Tidak usah sungkan nak, abah sudah anggap kamu anak abah jadi anggap ini jamuan seorang ibu untuk anaknya "

Ibu yang mendengar ucapan Abah kiai sungguh terharu,betapa mulianya hati umi dan kiai karena sejak dulu tidak pernah membeda-bedakan siapa saja.

"Assalamualikum "

Seorang laki-laki tinggi dengan koko berwarna mint masuk dari arah belakang rumah.

Sejenak semua mata terpusat pada sosok tersebut.

Sungguh terlihat berwibawa dan berkharisma.

Walaupun menundukan pandangannya namun bisa terlihat wajah yang rupawan dengan rahang tegas.

"Waalaikumsalam"

Abah menepuk pelan pundak Gus Ilham

"Pa dan nak zura perkenalkan ini anak sulung saya, ILHAM "

Sejenak tatapan mereka tertuju pada laki-laki yang duduk di sisi Abah Kiai.

2mata saling bertubrukan yang menghasilkan degupan jantung yang begitu kuat di keduanya.

"Astaghfirullah "

Gus ilham berucap lirih kala matanya bertatapan cukup lama dengan zura,seperti ada magnet pada mata zura yang membuat gus ilham ingin menatapnya lama.

Gus ilham segera mengalihkan pandanganya pada Ayah Zura .

Segera ia menyalami Ayah zura

" Bagaimana kabarnya Pak,mba nay "

Kompak 2orang yang di tanya menjawab hamdalah.

sedangkan Zura masih mengatur degupan jantungnya saat wangi parfum itu melewati hidungnya.

"ilham ini nak zura yang mau mondok disini,nanti tolong panggilkan Ustadz Yusuf dan Ustadzah Nisa untuk menemaninya berkeliling. Terus tolong di urus juga perpindahan sekolahnya. Kebetulan nak zura disana sebelumnya kelas 3 Sma "

"nggih bah,mohon maaf nanti biar saya dan dek nafa yang menemani dek zura berkeliling. Takutnya Ustadz yusuf sedang sibuk "

Umi yang melihat gelagak ilham yang berbeda sedikit tersenyum.

"Iya bah lebih baik di temeni sama ilham dan nafa saja,kebetulan nafa baru pulang sekolah tadi."

Ilham menoleh ke arah umi nya yang tersenyum,segera ia menundukan kepalanya karena mengerti maksud senyuman sang umi.

Ternyata uminya bisa melihat jika ada rasa tidak rela jika Ustadz Yusuf yang menemani zura.

"Bagaimana nak zura mau di antar keliling sekarang ?"

giliran zura yang menengok ke arah umi, dengan kaku ia mengangguk sebagai jawaban.

Bukannya mereda degupan jantung mereka malah semakin kencang kala membayangkan mereka jalan bersama-sama.

...♧♧♧♧♧♧♧♧♧...

1
Cici
alur ceritanya sudah bagus. tapi lebih diperhatikan lagi tanda baca serta kosa katanya yaa kak. contoh kata-kata: isst, brak, bruk. itu alangkah baiknya di kasih miring.
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah..terimakasih kaka masukannya. InsyaAllah berusaha lebih baik lagi.
Terus ingatkan author ya kk kalo ada kesalahan🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!