Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menteri Pertahanan Kerajaan Jingga
Saat matahari mulai terbit...
Lawkei pun terbangun dan berjalan ke pintu keluar. "Sial, aku tertidur terlalu lama." ucapnya
Lawkei membuka pintu keluar itu. Namun dia sangat terkejut ketika melihat para perompak yang sedang pingsan dan di ikat oleh Ziaz.
"Ada apa ini?" ujarnya
Lawkei pun melihat Ziaz yang sedang tertidur sambil bersandar di dinding kapal dengan sebuah tongkat kayu di tangannya. "Tidak mungkin... Apa dia menghajar mereka semalaman?"
Ziaz mulai terbangun dan melihat ke arah Lawkei. "Hmm? Apa mereka masih belum bangun?" tanyanya
Lawkei yang mendengar perkataan Ziaz pun langsung kebingungan. "Sepertinya mereka koma..." ucapnya
Disisi lain di kerajaan jingga. Alaric datang ke sebuah cafe di kota bagian selatan kerajaan jingga dan bertemu dengan teman lamanya yang bernama Kyube.
Sambil meminum secangkir teh, dia melihat Kyube yang masuk ke dalam cafe tersebut. Kyube pun tersenyum ketika melihat Alaric yang sedang duduk di sana.
Kyube pun pergi menghampiri Alaric dan duduk di depannya. "Senang rasanya bisa bertemu dengan mu lagi, Alaric." ucapnya
"Yeah, sudah 10 tahun kita tidak bertemu..." balas Alaric
Kyube yang mendengar jawaban dari Alaric pun mulai kebingungan. "Hmm? Ada apa denganmu? Bukannya kau dulu sangat ceria?"
Alaric menatap ke arah gelas yang berisikan teh itu. "Kita semua bisa berubah karena waktu bukan?"
Kyube pun tersenyum. "Kau selalu saja membuatku kebingungan ya. Jadi ada apa kau memanggilku kesini?"
Alaric mulai memberitahukan apa yang sebenarnya sedang dia cari di kerajaan jingga kepada Kyube. "Ini sudah sangat lama sekali dan mungkin kau tidak tau juga sepertinya..."
"Hmm? Apa maksudmu?" tanya Kyube
"Apa kau mengenal ksatria bernama Priozel?" ucap Alaric
Kyube yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Priozel? Untuk apa kau mencarinya?"
"Jadi, kau tau siapa dia?" tanya Alaric
"Ya, aku memang mengenalinya. Dia merupakan ksatria yang dahulu pernah terluka parah di kerajaan jingga, namun sekarang dia menjadi seorang pelatih para kadet di camp pelatihan bagian timur." ujar Kyube
Alaric yang mendengar itu pun mulai terkejut. "Apa dia masih hidup?"
"Ya... Tapi sayangnya dia sedang dalam keadaan yang tidak sehat karena umurnya sudah terlalu tua," ucap Kyube
Alaric mulai berdiri dari kursinya. "Antarkan aku kepadanya,"
Kyube yang mendengar permintaan Alaric itu pun mulai kebingungan dengan Alaric. "Untuk apa?" tanyanya
Kembali kepada mereka bertiga. Valiant yang baru bangun pun berjalan menuju pintu keluar. Dia melihat Ziaz dan Lawkei yang sedang melemparkan para perompak kembali ke kapal mereka.
"Apa apaan ini?" ucap Valiant
Setelah melemparkan para perompak ke kapal mereka. Lawkei pun memotong tali yang mengikat kapal para perompak di kapal milik mereka bertiga. "Mereka berani juga ya," ujar Lawkei
Valiant pun mendekati mereka berdua. "Ada apa ini? Siapa orang doang itu tadi?"
"Ah, yang tadi itu? Itu para perompak yang berniat membajak kapal kita tadi malam." jawab Lawkei
Valiant pun melihat ke arah Ziaz yang masih mengantuk. "Jangan bilang kalau mereka datang saat kau berjaga sendirian tadi malam?"
Ziaz menguap karena masih ngantuk. "Ah... Aku menghajar mereka semua selama 1 jam hingga mereka pingsan," balas Ziaz
"Kau bertarung dengan tangan kosong?" tanya Lawkei
"Tidak... Aku memakai tongkat kayu ini... Aku juga kesulitan dalam melawan mereka, karena sangat gelap dan kabut terlalu banyak." ucap Ziaz
"Orang gila," ucap Lawkei dengan suara kecil
"Hmm? Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Ziaz
"Ah, tidak ada apa apa." balas Lawkei sambil tersenyum
Valiant pun mengambil tongkat kayu yang di pegang oleh Ziaz itu. "Sebaiknya kau beristirahat saja terlebih dahulu, biar kami saja yang berjaga."
"Baiklah kalau begitu..." ucap Ziaz
Ziaz pun berjalan dan masuk ke dalam kapal. Sedangkan Valiant mulai menatap ke arah Lawkei. "Kenapa kau tidak ikut berjaga tadi malam?"
"Ah... Aku terlalu mengantuk," jawab Lawkei
Valiant pun mengeluarkan kompas dari kantong celananya. "Beruntung kita masih berada di jalur yang benar, jangan lupa untuk mengecek kompas jika terjadi sesuatu."
"Baik," balas Lawkei
Disisi lain, Gareth sedang berada di Gedung Kementerian kerajaan jingga. Dia datang ke gedung tersebut karena di panggil oleh Menteri Pertahanan.
"Ada apa?" tanya Gareth sambil melihat ke arah Menteri Pertahanan
Menteri Pertahanan itu pun melihat ke arah Gareth. "Akhirnya kau datang juga ke gedung ini, Gareth."
"Untuk apa anda memanggil ku kesini?" ucap Gareth
Menteri Pertahanan itu mengambil sebuah berkas di atas meja miliknya dan memberikannya kepada Gareth. Gareth pun terkejut ketika melihat berkas tersebut, karena berkas tersebut berisikan informasi tentang Alaric.
"Aku sudah mendengar tentang saudara mu yang bernama Alaric Zerendale," ucap Menteri Pertahanan itu sambil berjalan ke dekat jendela ruangan.
"Apa yang kau inginkan darinya?" tanya Gareth
Menteri Pertahanan tersenyum saat Gareth menanyakan hal tersebut. "Aku ingin kau merekrutnya menjadi Kapten baru pasukan kita. Lagian dia juga memiliki darah kerajaan jingga seperti kau bukan?"
Gareth yang mendengar itu pun mulai tertawa. "Dia sekarang telah menjadi seorang Kapten di pasukan cahaya untuk menggantikan diriku,"
"Hmm? Lalu kenapa? Bukannya dengan adanya kalian berdua akan memperkuat kerajaan jingga?" ujarnya
Gareth yang mendengar itu pun langsung mematahkan meja di hadapannya karena kesal. "Apa maksudmu melakukan itu huh? Apa kau ingin menentang ku?"
Gareth melihat ke arahnya. "Alaric tidak akan pernah mau bergabung dengan kerajaan jingga walaupun dia memiliki darah dari seorang ibu yang lahir di kerajaan jingga!"
"Kerajaan Jingga memiliki hak untuk merekrutnya!" balas Menteri Pertahanan itu
Gareth menarik kerah baju Menteri Pertahanan itu. "Aku tidak pernah takut kepada kalian, aku disini karena kerajaan ini merupakan tempat kelahiran ibu ku,"
"Lalu kau ingin apa?" tanya Menteri Pertahanan itu
"Keluarga kami sangat kuat dan terpandang! Kalian tidak ada hak memerintahkan ku!" ucap Gareth
Gareth pun melepaskan tangannya dari kerah baju Menteri Pertahanan itu. Dia pun berjalan mendekati pintu keluar.
"Ingat Gareth! Kau memiliki darah kerajaan jingga dan kau harus tetap menjadi bawahan kami untuk mempertahankan kerajaan ini dari musuh!" ucap Menteri Pertahanan itu
Gareth yang mendengar itu pun mulai terdiam sejenak. Lalu tanpa berbalik dan melihat ke arah Menteri Pertahanan itu, dia pun mengeluarkan sebuah perkataan yang membuat Menteri itu terdiam.
"Apa kau tidak ingat kalau aku yang menyelamatkan kalian saat pertempuran 3 tahun lalu? Jika tidak ada aku, kerajaan ini pasti sudah di kuasai oleh para kerajaan kecil." ujar Gareth
Gareth pun keluar dari ruangan Menteri Pertahanan itu dengan kesal. Menteri Pertahanan itu mulai kesal dengan Gareth karena Gareth tidak mematuhi mereka lagi.
"Sial, ksatria berdarah campuran itu membuatku jengkel." ucapnya
___ END CHAPTER 32 ___