NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterkejutan Arlina Tentang Andreas.

DHUAGH!

"Akhhh! Uhuk. " teriak Andreas kesakitan terbatuk memuntahkan darah karna tendangan keras dari Jargan diperutnya.

Terlihat Jargan benar-benar murka dengan pria didepannya. Pria yang menjadi pelatih adiknya ternyata seorang penghianat. Diruangan itu tidak hanya Jargan, tapi juga Hikosi dan Arlina ikut hadir.

"Brengsek! Berani sekali kau menipu kami! " bentak Jargan.

Mendengar itu Andreas mengangkat kepalanya dan ketakutan.

"A-apa maksud tu-tuan muda? " tanya Andreas terbata-bata.

Ckrek

"Akhhh! "

"Kau adalah mata-mata yang dikirim Xavier ke kerajaan Minerrand dengan kau menyamar jadi pelayan disini! Dan kau berkerja untuk menjadi mata-mata si-brengsek itu! " bentak pangeran Keandra nada keras menusuk.

Terlihat kesakitan Claude ditarik tarik kuat rambutnya sementara Laude dalam tidak baik-baik saja. Pangeran Keandra, pangeran Reandra, Leandro, Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya dan Vincent mengeram marah. Mereka marah saat teringat laporan yang disampaikan oleh mata-mata milik pangeran mahkota Reandra.

Flashback

Saat raja Alaska, ratu Lusiana, pangeran Reandra, tujuh mentri, tujuh kesatria utama, dan lengkap adanya pangeran Keandra serta Arlina. Mereka membahas apa yang terjadi di academy kemarin serta pengangkatan naik tingkat Arlina.

"Bagaimana menurutmu tentang pertarunganmu kemarin dan naik tingkatmu secara tiba-tiba? " tanya raja Alaska.

"Untuk pertarungan kemarin rasanya musuh masih sangatlah amatiran tapi mereka bermain licik. Menyerang dari belakang teknik licik bisa sangat murahan atau malah jenius tergantung pandangan setiap orang yang menilainya tapi bagi seorang kesatria sungguhan adalah teknik licik untuk seorang pengecut namun disisi lain sangat diperlukan saat keadaan genting. Dan untuk naik tingkat sendiri, walaupun awalnya saya merasa belum pantas namun disisi lain suatu kehormatan bagi saya. " jawab dan jelas Arlina dengan nada tegas nan sopan.

Mendengar itu mereka tersenyum bangga. Meski baru pertama kali bertarung langsung namun sikap kesatria telah tertanam dalam diri Arlina terbukti bagaimana dia menilai dengan benar. Meski sudah naik tingkat tinggi Arlina sama sekali tidak sombong namun tetap bersikap rendah hati.

"Bagus aku suka dengan jawabanmu. Kalau begitu bisa jelaskan bagaimana caramu bisa dengan mudah mengalahkan Alcidion dan Aldous secara ini pertarungan pertamamu? " tanya raja Alaska.

"Sejujurnya ini hanya kekuatan dari insting. Dimana insting saya telah berkembang dan semua orang-orang memiliki cara tersendiri untuk melindungi diri sendiri begitupun dengan saya. Bagaimanapun saja sudah berlatih sejak lama bahkan saat di academy dan diwaktu luang juga seringkali berlatih. Saat bertarungan dengan Alcidion dan Aldous saya hanya perlu melakukan apa yang pernah saya pelajari serta berlatih. Dengan insting kuat, perasaan yang kuat, kewaspadaan tinggi dan kejelian menjadi satu adalah kunci utama untuk menang. Apalagi saat itu Alcidion dan Aldous bertarung dengan emosi meluap membuat pertarungan semakin mudah karena mereka hanya fokus terobsesi dengan kemenangan. " jelas Arlina.

Mereka lagi-lagi dibuat tersenyum oleh Arlina akan penjelasan yang dikatakan.

"Luar biasa Arlina perkataan dan penjelasanmu benar-benar membuat takjub. Kau bisa memahami tentang hal semacam itu dengan mudah seakan-akan kau memang layak menjadi seorang kesatria. " puji raja Alaska.

"Terimakasih Yang mulia. " hormat Arlina.

Terlihat tersenyum penuh kebanggaan dalam diri seorang Hikosi dan Jargan. Sebagai seorang ayah dan kakak tentu mereka bahagia. Tak hanya mereka saja, pangeran Keandra yang dari tadi diam ikut merasakan kebanggaan. Dia tersenyum.

"Kau tidak pernah berubah dan sekarang aku lebih bangga akan dirimu, Arlina. " batinnya.

Disaat mereka tengah berbincang tiba-tiba seorang prajurit datang memasuki aula pribadi dimana saat ini raja Alaska serta lainnya berada. Melihat prajurit itu mereka menghentikan pembicaraan mereka menatap kearah pria tersebut.

"Maaf Yang mulia. Diluar ada yang ingin bertemu dan katanya mereka adalah orang-orang dari pangeran mahkota. " lapor prajurit itu.

"Suruh dia masuk! " titah pangeran Reandra.

"Baik pangeran! " prajurit itu membungkuk pergi dan tak lama datang beberapa kelompok berjumlah sekitar 15 orang berpakaian hitam dengan wajah tertutupi topeng.

"Hormat Yang mulia! " hormat ke-15 pria tersebut.

Raja Alaska mengangguk.

"Katakan, informasi apa yang telah kau dapatkan? " tanya pangeran Reandra.

"Kecurigaan pangeran Reandra benar jika Xander telah melakukan siasat licik dan salah satunya mengirim orang mereka untuk menjadi mata-mata. " ucap Ettan sebagai pemimpin anggotanya.

Deg

Mendengar itu mereka terkejut.

"Jadi benar ada mata-mata? " tanya ratu Lusiana.

"Benar ratu, mata-mata itu telah kami amankan. Tersisa mata-mata yang ada diistana dan juga tempat kediaman menteri Kim. " jawabnya.

"Siapa mata-mata yang ada diistana? " tanya raja Alaska.

"Mereka adalah seorang pelayan yang mulia. Pelayan itu bernama Claude dan Laude, Yang mulia. "

Mendengar itu mereka terkejut.

"Bukankah mereka pelayan itu sudah berkerja lebih dari 5 tahun di istana dibagian kebersihan. " ucap pangeran Reandra.

"Benar pangeran. Mereka adalah orang-orang yang dikirim oleh Xavier untuk menjadi mata-mata kerajaan. Dan nama asli dari wanita itu adalah Sivia Maode dan Ervlin Niken. "

"Lalu siapa mata-mata ditempat kami? tanya Jargan.

"Mata-mata yang ada di kediaman Kimendra adalah seorang pria dan namanya adalah Andreas. " jawabnya.

Lagi-lagi mereka dibuat terkejut. Terutama Hikosi, Jargan dan Arlina.

"Bukankah dia pelatihku selama ini? " tanya Arlina.

"Jelaskan kenapa bisa kau mengatakan jika Andreas adalah mata-mata ditempatku? " tanya Hikosi minta penjelasan.

"Tak hanya Claude dan Laude, Andreas juga orang-Sivia dan Ervlin dari Xavier. Bedanya dia lebih licik tapi sebenarnya dia bukanlah Andreas yang asli dan nama pria itu sebenarnya adalah Dion. Sementara Andreas yang asli telah dibunuh saat dirinya tidak sengaja menemukan persembunyian Xavier yang terletak dekat hutan ibukota. " jawabnya.

Arlina terkejut dan teringat dia yang menemukan kepangan rambut milik Andreas serta peti pakaian Xavier.

"Jadi rambut kepangan yang aku temukan benar-benar milik pelatih. lirihnyamembuat lainnya melihat kearah Arlina yang tanpa sedih.

"Jika itu benar kepangan pelatih lalu dimana jasad pelatih Andreas berada? " Jargan mengusap punggung adiknya yang shok dengan fakta tersebut. Baik dirinya, Ayahnya Hikosi tau jika Arlina sudah menganggap Andreas tak hanya sebagai pelatih tapi juga kakak untuknya yang begitu dihormati.

"Andreas yang asli telah dikubur dibawah pohon dekat dengan sungai Aveous untuk menghilangkan jejak dan setelah membunuh Andreas, Xavier pergi kekastilnya dan meminta kepada Dion untuk menyamar menjadi Andreas. Karena Xavier yakin dengan melihat penampilan Andreas jika pria yang telah dia bunuh bukan orang sembarangan. Dengan menjadi Andreas maka Xavier akan mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi disini. " jelasnya.

Mereka benar-benar marah dengan apa yang dilakukan oleh Xavier dan menaruh dendam. Apalagi Arlina, meski dia tidak tahu siapa itu Xavier tapi dia sudah membunuh pelatih sekaligus kakak untuknya maka dia tidak bisa tinggal diam.

"Baiklah terima kasih untuk infomasinya. " ucap pangeran Reandra.

Ettan dan lainnya membungkuk hormat lalu pergi.

"Kalau begitu untuk urusan dua penghianat itu biar menjadi urusanku dan lainnya. " ucap pangeran Keandra.

"Lalu bagaimana dengan Andreas palsu itu? " tanya ratu Lusiana.

"Untuk itu biar kami yang mengatasi Ratu. " jawab Hikosi.

"Itu benar, ratu. Bagaimanapun dia sudah berani membunuh Andreas dan menyamar menjadi Andreas untuk menjadi mata-mata dikediaman Kimendra. " tambah Jargan.

"Yang kami butuhkan akan keberadaan bajingan itu. Pria itu mendadak menghilang entah kemana! "

Mendengar ucapan Jargan mereka berinisiatif untuk mencari keberadaan Andreas palsu alias Dion.

Caaaakk.. aaaaakk.. caaaakk

Mereka terdiam mendengar suara burung elang yang entah darimana asal suaranya. Hingga melihat burung itu bertengger dipembatas balkon yang ada di aula tersebut. Arlina berjalan menghampiri burung elang itu dengan mengulurkan tangannya dan elang itu langsung terbang bertengger dilengannya. Melihat itu orang-orang terkejut, bingung dan penasaran apa yang dilakukan oleh Arlina.

Arlina terlihat begitu akrab dengan sang raja langit itu dan terlihat burung elang itu yang jinak bersamanya. Arlina mendekatkan telinganya.

Caaaakk.. kkk.. akkk... aaaaakkk.. aaakkkk.. aaakkk.. caaaakkkk...

Seakan mengerti, Arlina terdiam mendengar suara demi suara burung tersebut. Lalu menjauhkan telinganya dan menatap burung itu. Dia mengangguk.

"Terimakasih informasinya. " ucap Arlina dan memberikan sekantong makanan untuk burung itu dan elang itupun langsung pergi.

Arlina kembali masuk kedalam. Didalam dia menatap kearah orang-orang yang menatapnya juga dan berakhir menatap kearah Ayah serta kakak laki-lakinya.

"Ayahanda, Kakak. Dia kembali.. " ucapnya.

Hikosi dan Jargan terkejut, begitu pun lainnya. Mereka tau siapa yang dimaksud 'Dia' oleh Arlina yang tidak lain adalah Andreas yang palsu.

"Apa yang akan dilakukan oleh bajingan itu? " tanya Jargan.

"Aku juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Mungkin saja dia ingin bertemu Ayahanda atau berniat melatih bahkan berkerja lainnya. " jawab Arlina.

"Lalu burung elang tadi apa? " tanya raja Alaska.

"Burung elang itu adalah mata-mata saya, Yang mulia. Selain menjinakan hewan aku juga bisa memahami ucapan mereka. Hal itu aku gunakan untuk menjadi mata-mata secara alami tanpa buatan. Hingga mereka mengiranya adalah binatang liar. " jawab Arlina.

Mereka terkejut tentu saja.

"Sejak kapan mau melakukan itu? " tanya raja Alaska.

"Sejak usia 10 tahun. Di usia itu saya mencoba berkomunikasi dengan hewan, apalagi didunia ini kebanyakan orang mengunakan hewan untuk mengirim pesan rahasia tapi saya menginginkan lebih daripada itu. Dan dari semua yang saya lakukan akhirnya benar-benar terjadi. Banyak hewan yang memang terkontak kepemilikan denganku termasuk elang yang tadi. " jawab Arlina.

Mereka benar-benar tidak bisa berkata-kata. Mereka kagum dengan kejeniusan Arlina yang mengunakan sekitar dan berakhir menguntungkan untuk kedepannya.

"Kalau begitu Yang Mulia saya serta Jargan dan Arlina akan kembali kediaman Kimendra sebelum Dion sampai. " izin Hikosi.

"Aku izinkan kau, Hikosi. Sementara Disini akan kedua putraku serta kesatria lainnya yang akan melakukannya. " ucapnya.

"Kalau begitu Ayahanda dan Kak Jargan masuk kemeshion itu. Aku yang akan menyambutnya! " dingin Arlina dan mendadak membuat lainnya diam.

Namun kemudian mereka menyadarinya jika Arlina menaruh dendam kepada Dion yang telah membunuh Andreas.

"Kalau ikuti rencana yang telah diatur dan pastikan mereka akan mendapatkan hukumannya. " ucap pangeran Keandra.

Mereka mengangguk setuju.

Flashback Off.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!