Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Baik Bu,"
"Bu, siapa aja yang daftar? Kasih tau dong Bu,"
"Iya Bu kita penasaran nih! Pengen tau siapa aja yang daftar jadi cheers dari kelas ini,"
"Nanti setelah semua siswa selesai mengerjakan soalnya, ibu akan memberitahukan nama-nama yang ikut dalam pendaftaran ini,"
Tepat saat waktu habis, Naura dan Nina kumpul paling akhir. Mereka tampak sangat lega dan tenang.
"Huh, untung aja siap," ucap Naura.
"Baik, ibu akan mengumumkan nama-nama peserta yang akan mengikutinya,"
Bu dosen mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya. Kertas itu berisikan nama peserta yang mendaftar untuk jadi cheers di pertandingan basket yang di adakan di kampus.
"Dari kelas ini yang mendaftar ada enam orang yaitu : Bunga, Kayla, Elinda, Jessi, Suci dan yang terakhir adalah Naura,"
"Loh kok gue ada? Sejak kapan gue daftar jadi cheers?" tanya Naura bingung.
"Bu," panggil Naura.
"Ada apa Naura?"
"Ibu gak salah nama? Kok nama saya ada di daftar itu?" tanya Naura heran.
"Enggak,"
"Kok bisa sih? Bu kayaknya ada kesalahan deh. Saya gak pernah daftar buat jadi cheers," ucap Naura.
"Nama yang ada di sini sudah di data dan mau tidak mau kamu harus ikut seleksi," ucap Bu dosen.
"Kalau begitu saya pergi," Bu dosen keluar dari dalam kelas.
Karina dan Nina saling tatap-tatapan satu sama lain.
"Siapa yang udah daftarin nama aku?" tanya Naura heran.
Ia menatap ke arah Aura dan Aura hanya geleng-geleng saja.
"Kenapa ngeliatin gue? Lo pikir gue yang daftarin Lo? Kan gue gak masuk jadi mana gue tau tentang ini semua?" tanya Aura.
Lalu Naura mengarah ke Nina dan Karina dengan tatapan sinis. Naura menghampiri mereka berdua dengan rasa curiga. Melihat tatapan Naura yang merasa sangat kesal, mereka pun minta maaf dan mengakui kalau merekalah yang sudah mendaftarkan dirinya.
"Naura kita minta maaf ya! Sebenernya kita berdua yang udah daftarin Lo," ucap Karina jujur
"Apa? Kok kalian daftarin gue tanpa izin dari gue sih?" Naura tampak sedikit marah.
"Ya kita minta maaf! Kita berdua ngaku salah," ucap Nina.
"Astaga....kalian ini benar-benar ya!! Nyebelin banget deh jadi orang," ketus Naura kesal.
"Maaf Nau,"
"Ya ampun....kalian berdua nyari masalah aja sih! Kan kasian si Naura," ucap Aura.
"Jadi sekarang gue harus gimana coba?" tanya Naura.
"Ya Lo mau gak mau harus ikut seleksi Nau. Karena nama Lo kan udah terdaftar dan gak bisa di batalkan gitu aja," ucap Nina.
"Gue gak mau," tolak Naura.
"Nau kalau Lo gak ikut seleksi entar Lo berurusan sama Bu dosen galak. Nanti malah runyam masalahnya," ucap Karina.
"Lagian kalian apa-apaan sih pakai daftarin orang segala? Kenapa gak kalian sendiri aja yang daftar?" tanya Naura kesal.
"Naura maafin kita dong! Tapi mau gimana lagi semua udah terlanjur," ucap Nina.
"Naura, mending lo ikut seleksi aja dulu. Lo gak usah terlalu effort biar gak di pilih jadi anggota cheers," ucap Aura.
"Haduh, paling malas gue ikut kayak ginian!" ucap Naura malas.
"Udahlah Nau, coba aja dulu! Gue yakin lo bisa kok," ucap Nina.
"Bisa? Segampang itu ya kalian ngomongnya," ucap Naura kesal.
"Guys, kita udah di panggil nih! Ayo buruan kesana nanti malah jadi masalah lagi," ucap Bunga yang juga mendaftar jadi anggota cheers.
